Disusun Oleh:
TENRIWERE - 202110056
iii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN CASE BASED DISCUSSION
(CBD) STASE REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
Resmawati, S.ST.,M.Keb
NIDN: 0911119202
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHUUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................ 2
BAB II ANEMIA RINGAN......................................................................... 5
1. Defenisi Anemia......................................................................... 4
2. Penyebab.................................................................................... 4
3. Gejala Anemia............................................................................ 6
4. Diagnosis.................................................................................... 6
5. Klasifikasi berdasarkan derajat anemia...................................... 7
6. Pengobatan................................................................................. 8
7. Pencegahan................................................................................. 9
8. Komplikasi................................................................................. 9
BAB III DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT... 11
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................. 16
BAB IV SIMPULAN & SARAN................................................................... 18
REFERENSI..................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
sebagainya. Solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah
dengan pemberian pendidikan mengenai kesehatan reproduksi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkan asuhan kebidanan pada remaja dengan Anemia Ringan
di UPT Puskesmas Ajangale
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subjektif dan
objektif pada remaja dengan Anemia Ringan
iii
b. Menginterpretasi data klien meliputi diagnosa, masalah, dan kebutuhan
kasus Anemia Ringan pada remaja
c. Merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan dari kasus remaja dengan Anemia Ringan.
d. Mengidentifikasi rencana tindakan segera untuk remaja dengan Anemia
Ringan
e.Menyusun rencana tindakan untuk kasus remaja dengan Anemia Ringan.
f. Melaksanakan tindakan terhadap kebidanan terkait pada remaja dengan
Anemia Ringan.
g. Melakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dan antara
teori dan praktek pada asuhan kebidanan pada remaja dengan Anemia
Ringan.
h. Memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap kesenjangan
antara teori dan praktek pada asuhan kebidanan pada remaja dengan
Anemia Ringan.
iii
BAB II
ANEMIA RINGAN
iii
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu
menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat
kurangnya asupan zat besi
iii
f) Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan
sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka
panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn,
penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
g) Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik
pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket
dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit.
Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki
kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik
tersebut.
h) Thalasemia
Thalasemiadisebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi
produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia
jika satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang
sama.
3.Gejala anemia
Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
Penderita anemia bisa mengalami gejala berupa:
a) Lemas dan cepat lelah
a) Sakit kepala dan pusing
b) Kulit terlihat pucat atau kekuningan
c) Detak jantung tidak teratur
d) Napas pendek
e) Nyeri dada
f) Dingin di tangan dan kaki
4.Diagnosis
Untuk menentukan apakah pasien menderita anemia,
dokter akan melakukan hitung darah lengkap. Dengan memeriksa
sampel darah pasien, dokter dapat mengetahui kadar hemoglobin
yang terdapat dalam darah.
iii
Kadar hemoglobin normal tergantung pada usia, kondisi,
dan jenis kelamin. Seseorang bisa dikatakan menderita anemia bila
kadar hemoglobin berada di bawah angka berikut:
a) Anak-anak: 11-13 gram per desiliter.
a) Ibu hamil: 11 gram per desiliter.
b) Laki-laki: 14-18 gram per desiliter.
c) Perempuan: 12-16 gram per desiliter
5.Klasifikasi berdasarkan derajat anemia
a. Kriteria yang umum dipakai
Ringan sekali : Hb 10 – 13 gr/dl
Ringan : Hb 8 – 9,9 gr/dl
Sedang : Hb 6 – 7,9 gr/dl
Berat : Hb < 6 gr/dl
b. Menurut WHO
Derajat 0 (nilai normal) : > 11 gr/dl
Derajat 1 (Ringan ) : 9,5 – 10 gr/dl
Derajat 2 (Sedang) : 8 – 9,4 gr/dl
Derajat 3 (Berat) : 6,5 – 7,9 gr/dl
Derajat 4 (Mengancam Jiwa) : < 6,5 gr/dl
Melalui tes darah, dokter juga akan mengukur kadar zat besi,
vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi
ginjal. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui
penyebab dari anemia.
iii
langsung.
c) Pemeriksaan sampel cairan ketuban saat kehamilan guna
mengetahui kemungkinan janin menderita kelainan genetik
yang menyebabkan anemia.
6.Pengobatan
Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia
yang diderita pasien. Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis
anemia bisa berbahaya bagi anemia jenis yang lain. Oleh karena
itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sebelum mengetahui
penyebabnya dengan pasti.
Beberapa contoh pengobatan anemia berdasarkan jenisnya adalah:
a) Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan
suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi
darah.
a) Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi,
vitamin B12 dan asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh
dokter.
b) Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila
diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi
atau transfusi darah.
c) Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi
(cangkok) sumsum tulangbila sumsum tulang pasien tidak bisa
lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
d) Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang
memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi
obat-obatan imunosupresan, atau pengangkatan limpa.
iii
e) Anemia akibat penyakit kronik
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang
mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah
dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi
sel darah merah.
f) Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat,
cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti
hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan
obat pereda nyeri dan antibiotik.
g) Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan
transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan
limpa, dan cangkok sumsum tulang.
7.Pencegahan
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan
anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola
makan kaya nutrisi, terutama:
a) Makanan kaya zat besidan asam folat, seperti daging, sereal,
kacang- kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-
buahan
iii
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan
beberapa komplikasi serius, seperti:
a) Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan.
a) Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung
(aritmia) dan gagal jantung.
b) Gangguan pada paru-paru, misalnya hipertensi pulmonal.
b) Komplikasi kehamilan, antara lain melahirkan prematur atau
bayi terlahir dengan berat badan rendah.
c) Gangguan proses tumbuh kembang jika anemia terjadi pada
anak-anakatau bayi.
d) Rentan terkena infeksi
iii
BAB III
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA Nn.”W”
DENGAN ANEMIA RINGAN DI UPT PUSKESMAS AJANGALE
KECAMATAN AJANGALE KABUPATEN BONE
TANGGAL 20 SEPTEMBER 2022
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 20 September 2022 Jam : 09.45 Wita
A. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nn “W” Nama : Ny “A”
Umur : 15 tahun Umur : 45 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Siswi Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Opo Alamat : Desa Opo
iii
Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit keturunan
seperti DM, Hipertensi, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit
menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV / AIDS)
iii
Mandi 2 x / hari,gosok gigi 3 x / hari, ganti pakaian 2 x / hari
atau bila kotor, keramas 2-3 x / minggu atau bila perlu ganti
celana dalam 2-3 x / hari.
e. Pola eleminasi.
BAB I x / hari konsistensi lembek.
BAK 4-5 x / hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri.
f. Pola kebiasaan lain
Klien mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, minum
alkohol, dan obat - obatan
g. Riwayat Psiklogis, Sosial dan Spiritual
Klien merasa cemas dengan keadaannya skarang, karena mudah lelah
dan pusing.
iii
DS:
a. Klien merasa lemas, sering capek, dan pusing sudah hampir 2
minggu
b. Tidak ada riwayat penyakit menular (TBC, Hepatitis) dan
penyakit menurun (DM, Asma, Jantung) dan tidak pernah
dirawat dirumah sakit.
c. Klien tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran.
DO:
Keadaan umum : Lelah
BB/TB : 40kg/152 cm
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 20 x/menit
Imt : 17,31
Pemeriksaan penunjang : HB (9,5 gr/dl)
b) Masalah
-
c) Kebutuhan
-
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS DAN MASALAH POTENSIAL
Potensi terjadi anemia berat
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
a) pemberiaan tablet Fe
a) Konseling Gizi
5. INTERVENSI
a) Informasikan hasil pemeriksan
a) Jelaskan tentang anemia dan penyebabnya
b) Anjurkan pasien konsumsi gizi seimbang terutama sayur daun kelor
c) Berikan tablet tambah darah (Fe)
d) Jadwalkan control ulang
6. IMPLEMENTASI
a) Menginformasikan hasil pemeriksaan, bahwa Hb (9,5 gr/dl),
klien mengalami anemia ringan, pasien memahami hasil
iii
pemeriksaan.
b) Menjelaskan tentang anemia (anemia adalah kondisi dengan kadar
Hb dalam darah dibawah normal dan penyebab anemia adalah
kekurangan zat bezi) klien menerima dan memahami penjelasan
petugas kesehatan.
c) Menganjurkan klien mengkonsumsi sayur-sayuran yang berwarna
hijau (daun kelor) dan makanan yang mengandung zat besi seperti
( Hati, Ikan laut, kacang- kacangan), pasien mengerti dan akan
melakukannya dirumah.
d) Memberikan tablet Fe dengan dosis 1X1 tablet sebanyak 30 tablet,
pasien bersedia meminumnya dirumah.
e) Menganjurkan pasien control ulang 1 bulan lagi ,pasien bersedia
control ulang.
7. EVALUASI
Tanggal : 20 September 2022 Jam : 10.30 Wita
iii
BAB IV
PEMBAHASAN
iii
kelor memiliki potensi zat gizi yang cukup besar, berbagai zat gizi makro dan
mikro serta bahanbahan aktif yang bersifat sebagai antioksidan. Mengandung
nutrisi penting seperti zat besi (fe) 28,2 mg, kalsium (ca) 2003,0 mg dan
vitamin A 16,3 mg kaya β-karoten, protein, vitamin A, C, D, E, K, dan B
(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12,
dan folat). juga mengandung sejumlah zat gizi penting untuk membantu
penyerapan zat besi dalam tubuh seperti vitamin c yaitu 220 mg/ 100 gram
bahan daun segar. Menurut Almatsier (2010), kandungan vitamin C pada ektrak
daun kelor memperlancar proses penyerapan besi.
Konsumsi tablet Fe yang diberikan sangatlah terbatas dikarenakan
keterbatasan waktu sehingga tablet Fe diberikan hanya dalam waktu 1 minggu
saja, walaupun begitu telah dapat dilihat adanya peningkatan kadar Hb setelah
mengkonsumsi tablet Fe tersebut. Asupan zat besi dapat mempengaruhi kadar
Hb remaja putri, berdasarkan hasil penelitian di Kanada menunjukkan bahwa
fortifikasi mikronutrien menggunakan serbuk tabur yang mengandung besi pada
makanan sangat efektif dalam mengatasi anemia (Zlotkin et al., 2013).
iii
BAB V
SIMPULAN & SARAN
1. Kesimpulan
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja, Pertumbuhan adalah
perubahan yang menyangkut segi kuantitatif yang ditandai dengan
peningkatan dalam ukuraan fisik dan dapat diukur sedangkan
perkembangan adalah perubahan yang menyangkut aspek kualitatif dan
kuantitatif. Rangkaian perubahan dapat bersifat progresif, teratur,
berkesinambungan, serta akumulatif.
Masa remaja ialah periode waktu individual beralih dari fase anak ke
fase dewasa.Tugas-tugas perkembangan remaja terdiri dari : Menerima
keadaan dan penampilan diri, serta menggunakan tubuhnya secara efektif,
Belajar berperan sesuai dengan jenis kelamin (sebagai laki-laki atau
perempuan), Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman
sebaya, baik sejenis maupun lawan jenis, Mengharapkan dan mencapai
perilaku sosial yang bertanggung jawab, Mencapai kemandirian secara
emosional terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya, Mempersiapkan
karir dan kemandirian secara ekonomi, Menyiapkan diri (fisik dan psikis)
dalam menghadapi perkawinan dan kehidupan keluarga, Mengembangkan
kemampuan dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat dan
untuk masa depan (dalam bidang pendidikan atau pekerjaan),Mencapai
nilai-nilai kedewasaan.
1. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan kepada para pembaca bahwa hal yang
paling penting bagi remaja yaitu memelihara pentingnya kesehatan. Di
samping itu kita perlumengingat pergaulan remaja saat ini yang tidak
terbatas sehingga pengetahuan tentang alat reproduksi remaja sangat
iii
bermanfaat untuk mencegah dan menghindari terjadi hal-hal yang
merugikan remaja, mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan program
yang mengajarkan perilaku sehat kepada para remaja. Pembaca diharapkan
bisa memahami pembahasan tentang kesehatan reproduksi remaja.
REFERENSI
iii