Oleh:
NAMA : WILDAYANTI
NPM : 19210200162
Oleh:
NAMA : WILDAYANTI
NPM : 19210200162
Tanggal,....................2022
Mengetahui,
(Nama Dosen)
NIDN
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
NAMA :
NPM :
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan
Deteksi Dini
Menyetujui,
Mengesahkan,
(…………………………………….)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang telah
Penulis menyadari dalam proses penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini tidak
lepas dari bimbingan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
11. Kedua orang tua, teman seperjuangan dan pihak lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Presentasi Jurnal ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan
guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan
Jakarta 2022
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. SOP LAMA
II. REKOMENDASI SOP BARU
III. PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
I. SOP LAMA
UPT PROGRAM
PUSKESMAS STUDI
BUNGKU PENDIDIKAN
KECAMATAN PROFESI BIDAN
BUNGKU FAKULTAS
TENGAH VOKASI UIMA
Menurut World Health Organization (WHO) anemia adalah
kondisi kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari
batas normal. WHO juga mengartikan anemia atau kurangnya sel
darah merah yang terjadi pada masa kehamian yang memiliki nilai
hemoglobin < 11 mg/dL pada trimester 1 serta ke 3 atau 10,5
I. PENGERTIAN mg/dL disaat trimester ke 2 atau kadar ht < 37 persen.
II. TUJUAN Sebagai acuan dalam penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Bungku, Kecamatan
Bungku Tengah No. 440/120/Skep/PKM-BK/2017 Tentang
III. KEBIJAKAN Penetapan Standar Operasional Prosedur Layanan Klinis
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
IV. REFERENSI 2020-2024
V. PROSEDUR 1. Petugas memberi salam kepada pasien
2. Petugas melakukan pengkajian, pemeriksaan fisik, warna
konjungtiva, bibir dan kuku, atau inspeksi tanda-tanda anemia
3. Petugas melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium
untuk melakukan pemeriksaan
4. Petugas membaca hasil laboratorium, ditemukan Hb ibu hamil
<11,5 gr %
5. Petugas memberikan konseling kepada pasien tentang hasil
pemeriksaan laboratorium yaitu dengan memberikan konseling
Kesehatan tentang makanan yang banyak mengandung zat besi
a. Lauk sepertidaging, hati, kuning telur
b. Sayur seperti bayam, kangkong
c. Buah seperti kurma, salak
d. Minuman seperti susu
e. Setelah makan makanan bergizi tidak boleh langsung
minum teh atau kopi karena akan merusak absorbs zat besi
6. Petugas juga memberikan konseling tentang istirahat yang
cukup
7. Petugas merujuk pasien ke poli gizi untuk diberikan konseling
kebutuhan gizi pada ibu hamil
8. Petugas kolaborasi dokter dalam memberikan tablet Fe 90
butir selama kehamilan
9. Petugas merencanakan cek Hb ulangan 2 minggu lagi dan
mengevaluasi pasien setelah pemberian tablet Fe 90 butir
10. Petugas mengizinkan pasiean pulang
11. Petugas melakukan pencatatan
Pemeriksaan Memberikan
Memberikan konseling sesuai
laboratorium dan Merujuk ibu
tablet Fe lab
90 hasil
membaca hasil hamil ke poli
butir selama laboratorium
kehamilan gizi
VI. DIAGRAM
ALIR
1. Pendaftaran dan Rekam medik
2. Poli KIA
3. Laboratorium
4. Poli Gizi
VII. UNIT 5. Poli umum
TERKAIT 6. Apotek
1. Status rekam medik
2. SOP pemeriksaan ANC
3. SOP Anemia pada ibu hamil
4. Buku KIA
5. Kohort
VIII. DOKUMEN 6. Buku register
TERKAIT 7. Lembar pemeriksaan Lab
III. PEMBAHASAN
Perbedaan SOP lama dan SOP baru adalah dari pengertian anemia,
tujuan anemia, karena SOP lama hanya membahas anemia sedang
sedangkan SOP baru tidak melakukan klasifikasi anemia dan membahas
tentang anemia ibu hamil. Sehingga pengertian anemia pada SOP baru
dilihat berdasarkan kadar Hb pada ibu hamil yaitu Menurut World Health
Organization (WHO) Menurut World Health Organization (WHO) anemia
adalah kondisi kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas
normal (Irmawati dan Rosdianah, 2020). WHO juga mengartikan anemia
atau kurangnya sel darah merah yang terjadi pada masa kehamian yang
memiliki nilai hemoglobin < 11 mg/dL pada trimester 1 serta ke 3 atau 10,5
mg/dL disaat trimester ke 2 atau kadar hb < 37 persen (Eka Noviana
Anggraini dan Tri Wijayanti, 2021)
III.1. Kesimpulan
Perbedaan SOP lama dan SOP baru dapat dilihat dari pengertian anemia
pada ibu hamil, tujuan, prosedur penatalaksanaan anemia bertambah pada
SOP baru ditambahkan yaitu melakukan pengkajian untuk melihat tanda-
tanda anemia, sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium, memberikan
konseling istirahat yang cukup, merujuk ibu hamil ke poli gizi, dan
memberikan tablet FE 90 butir selama hamil dan melakukan evaluasi
setelah pemberian tablet FE. Selain perubahan prosedur penulis juga
menambahkan diagram alir agar lebih terarah, kemudian pada unit terkait
juga ditambahkan dengan rekam medik, laboratorium, poli gizi, poli
umum dan apotik, selain itu penulis juga menambahkan dokumen terkait
pada SOP baru.
III.2. Saran
1. Tenaga Kesehatan
2. Institusi Pendidikan
3. Ibu hamil
Lisnawati Nur Farida, Vivi Maulida Solihah. Penanganan Anemia Pada Ibu
Hamil dengan Pemberian Edukasi dan Suplementasi Tablet Besi. Jurnal
Ilmiah Keperawatan Orthopedi. 2019;3(2)64-9
Irna Diyana Kartika, Asrini Savitri, Sri Wahyuni Gayatri. Pencegahan dan
Tata Laksana Awal Penyakit Anemia pada Ibu Hamil di RSIA St. Khadijah
1 Makassar. Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia. 2020;1(1)12-16