Anda di halaman 1dari 18

SOP PRAKTIK KOLABORASI

SOP ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 5


Praktik Kolaborasi Interprofesional

Oleh:

NAMA : WILDAYANTI
NPM : 19210200162

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

SOP dengan judul :

SOP ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh:
NAMA : WILDAYANTI
NPM : 19210200162

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Tanggal,....................2022

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(Nama Dosen)
NIDN
LEMBAR PENGESAHAN

SOP dengan judul:

SOP ANEMIA PADA IBU HAMIL

Oleh:
NAMA :
NPM :

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan … tahun … di hadapan tim penguji


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.

Tanggal, ………….. 2022

KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan
Deteksi Dini

Agus Santi Br.G.,S.ST, M.Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr.Keb.,


M.Keb NIDN. 317088406 NIDN. 0317119401

Menyetujui,

Mengesahkan,

Dosen Penangung Jawab Stase

(…………………………………….)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang telah

memberikan berkah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan SOP praktik kolaborasi yang berjudul “SOP ANEMIA

PADA IBU HAMIL”.

Penulis menyadari dalam proses penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini tidak

lepas dari bimbingan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini perkenankan penulis

menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik


Universitas Indonesia Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik


Universitas Indonesia Maju.

6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas


Indonesia Maju.

7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi


Universitas Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju dan selaku Dosen Pembimbing

9. Zulmainar, S.SiT, M.KM selaku Dosen Responsi

10. Dian Widyastuti, S.SiT selaku Ci Lahan Praktik

11. Kedua orang tua, teman seperjuangan dan pihak lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Laporan Presentasi Jurnal ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan

guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan

manfaat bagi pembacanya.

Jakarta 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. SOP LAMA
II. REKOMENDASI SOP BARU
III. PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
I. SOP LAMA

ANEMIA SEDANG DALAM


KEHAMILAN
No.Dokumen :
SOP/Q/0/7/2017
No.Revisi: 0
SOP
Tanggal Terbit : 14 Maret
2017
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS PROGRAM STUDI
BUNGKU PENDIDIKAN
KECAMATAN PROFESI BIDAN
BUNGKU FAKULTAS
TENGAH   VOKASI UIMA
Anemia sedang adalah dimana kadar hemoglibin antara 7-9n%.
anemia sedang dalam kehamilan adalah keadaan ibu hamil dimana
I. PENGERTIAN kadar hemoglobin antara 7-9% 
Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah untuk anemia sedang
II. TUJUAN dalam kehamilan 
Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Bungku, Kecamatan
Bungku Tengah No. 440/120/Skep/PKM-BK/2017 Tentang
III. KEBIJAKAN Penetapan Standar Operasional Prosedur Layanan Klinis 
Buku saku pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan. Pedoman bagi tenaga Kesehatan, Edisi Pertama
IV. REFERENSI 2013 
V. PROSEDUR a. Petugas memberi salam kepada pasien
b. Petugas menerima hasil pemeriksaan laboratorium
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, warna konjungtiva,
bibir dan kuku
d. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien tentang hasil
pemeriksaan
e. Petugas kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
f. Petugas memberikan konseling Kesehatan tentang makanan
yang banyak mengandung zat besi :
a. Lauk sepertidaging, hati, kuning telur
b. Sayur seperti bayam, kangkong
c. Buah seperti kurma, salak
d. Minuman seperti susu
e. Setelah makan makanan bergizi tidak boleh langsung
minum the atau kopi karena akan merusak absorbs zat besi
g. Petugas memberikan terapi sesuai advice dokter, yaitu sulfas
ferosus dengan dosis 3 x 0,2 mg.
h. Petugas menjelaskan cara minum obat dengan benar
i. Petugas memberitahu pasien waktu kunjungan 2 minggu lagi
untuk dilakukan cek ulang HB
j. Petugas mengizinkan pasiean pulang
k. Petugas melakukan pencatatan
VI. DIAGRAM
ALIR Tidak ada 
 Pelayanan program KIA/KB
VII. UNIT TERKAIT  Pelayanan persalinan
VIII. DOKUMEN
TERKAIT Tidak ada 
II. REKOMENDASI SOP BARU

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


No.Dokumen :
No.Revisi:
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PROGRAM
PUSKESMAS STUDI
BUNGKU PENDIDIKAN
KECAMATAN PROFESI BIDAN
BUNGKU FAKULTAS
TENGAH VOKASI UIMA
Menurut World Health Organization (WHO) anemia adalah
kondisi kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari
batas normal. WHO juga mengartikan anemia atau kurangnya sel
darah merah yang terjadi pada masa kehamian yang memiliki nilai
hemoglobin < 11 mg/dL pada trimester 1 serta ke 3 atau 10,5
I. PENGERTIAN mg/dL disaat trimester ke 2 atau kadar ht < 37 persen.
II. TUJUAN Sebagai acuan dalam penatalaksanaan anemia pada ibu hamil
Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Bungku, Kecamatan
Bungku Tengah No. 440/120/Skep/PKM-BK/2017 Tentang
III. KEBIJAKAN Penetapan Standar Operasional Prosedur Layanan Klinis 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
IV. REFERENSI 2020-2024
V. PROSEDUR 1. Petugas memberi salam kepada pasien
2. Petugas melakukan pengkajian, pemeriksaan fisik, warna
konjungtiva, bibir dan kuku, atau inspeksi tanda-tanda anemia
3. Petugas melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium
untuk melakukan pemeriksaan
4. Petugas membaca hasil laboratorium, ditemukan Hb ibu hamil
<11,5 gr %
5. Petugas memberikan konseling kepada pasien tentang hasil
pemeriksaan laboratorium yaitu dengan memberikan konseling
Kesehatan tentang makanan yang banyak mengandung zat besi
a. Lauk sepertidaging, hati, kuning telur
b. Sayur seperti bayam, kangkong
c. Buah seperti kurma, salak
d. Minuman seperti susu
e. Setelah makan makanan bergizi tidak boleh langsung
minum teh atau kopi karena akan merusak absorbs zat besi
6. Petugas juga memberikan konseling tentang istirahat yang
cukup
7. Petugas merujuk pasien ke poli gizi untuk diberikan konseling
kebutuhan gizi pada ibu hamil
8. Petugas kolaborasi dokter dalam memberikan tablet Fe 90
butir selama kehamilan
9. Petugas merencanakan cek Hb ulangan 2 minggu lagi dan
mengevaluasi pasien setelah pemberian tablet Fe 90 butir
10. Petugas mengizinkan pasiean pulang
11. Petugas melakukan pencatatan
Pemeriksaan Memberikan
Memberikan konseling sesuai
laboratorium dan Merujuk ibu
tablet Fe lab
90 hasil
membaca hasil hamil ke poli
butir selama laboratorium
kehamilan gizi

VI. DIAGRAM
ALIR
1. Pendaftaran dan Rekam medik
2. Poli KIA
3. Laboratorium
4. Poli Gizi
VII. UNIT 5. Poli umum
TERKAIT 6. Apotek 
1. Status rekam medik
2. SOP pemeriksaan ANC
3. SOP Anemia pada ibu hamil
4. Buku KIA
5. Kohort
VIII. DOKUMEN 6. Buku register
TERKAIT 7. Lembar pemeriksaan Lab

III. PEMBAHASAN

Perbedaan SOP lama dan SOP baru adalah dari pengertian anemia,
tujuan anemia, karena SOP lama hanya membahas anemia sedang
sedangkan SOP baru tidak melakukan klasifikasi anemia dan membahas
tentang anemia ibu hamil. Sehingga pengertian anemia pada SOP baru
dilihat berdasarkan kadar Hb pada ibu hamil yaitu Menurut World Health
Organization (WHO) Menurut World Health Organization (WHO) anemia
adalah kondisi kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas
normal (Irmawati dan Rosdianah, 2020). WHO juga mengartikan anemia
atau kurangnya sel darah merah yang terjadi pada masa kehamian yang
memiliki nilai hemoglobin < 11 mg/dL pada trimester 1 serta ke 3 atau 10,5
mg/dL disaat trimester ke 2 atau kadar hb < 37 persen (Eka Noviana
Anggraini dan Tri Wijayanti, 2021)

SOP baru tidak hanya melakukan pemeriksaan fisik akan tetapi


melakukan pengkajian data subjektif dengan melihat keluhan dari pasien
yang menunjukkan ciri-ciri anemia, hal ini sejalan dengan penelitian
lisnawati, 2019 mengatakan bahwa Keluhatan utama yang dirasakan subjek
1 adalah badannya terasa cepat lelah dan lemas, sering merasakan pusing
ketika setelah aktivitas, subjek mengatakan kurang nafsu makan karena
sering merasa mual, sejak usia kehamilan 7 bulan. Hasil pemeriksaan kadar
Hb 10.3 g/dl, subjek dianjurkan dari puskesmas untuk meminum tablet
penambah darah (Fe) setiap pemeriksaan diberikan sebanyak 30 tablet
diminum sebelum tidur. Ketika dilakukan observasi keadaan subjek wajah
tampak terlihat lemas, membran mukosa lembab, turgor kulit elastis,
ekspresi wajah tampak, lesu dan lelah, kuku tampak pucat. Sehingga penting
dalam melakukan pengkajian pemeriksaan fisik dan inspeksi tanda-tanda
anemia. Menurut Kemenkes 2020 juga mengatakan Tanda-tanda anemia
pada ibu hamil yaitu pertama Lesu, lelah, letih, lemah, lunglai (5L), kedua
yaitu Kelopak mata pucat, ketiga yaitu Lidah dan bibir pucat, keempat yaitu
Mata berkunang-kunang dan kelima yaitu Pusing

SOP lama tidak melakukan rujukan untuk konseling di poli gizi,


sedangkan SOP baru merujuk ibu hamil ke poli gizi untuk melakukan
konseling gizi pada ibu hamil agar dapat mengurangi terjadinya anemia
sesuai dengan penelitian sudarmi, 2020 yang mengatakan bahwa Strategi
yang paling efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu agar
berperilaku sehat, diantaranya dengan cara penerapan Interprofessional
Educatif Calaboration Practice (IPE-CP). Praktik kolaboratif
interprofesional dalam pelayanan kebidanan dengan melibatkan beragam
profesi. Edukasi dan pendampingan dengan penerapan Interprofessional
Educatif Calaboration Practice (IPE-CP) tentang gizi seimbang diduga akan
lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam
berperilaku untuk menjaga kehamilannya (Sudarmi dkk, 2020).
Pengetahuan mengenai nutrisi dan diet seimbang selama kehamilan menjadi
hal penting bagi kesejahteraan ibu dan janin yang harus diperhatikan.
Penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang “NUMIL” Nutrisi pada ibu
hamil dan skrining dan deteksi dini masalah kehamilan termasuk pemberian
tablet Fe diharapkan dapat menjadi langkah perubahan pencegahan anemia
pada ibu hamil perubahan sikap ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
masa hamil (sulastri dkk, 2022)

SOP baru menambah prosedur dengan melakukan konseling tentang


istrahat yang cukup karena berdasarkan jurnal hasil penelitian Irdan dan
Herman, 2020 mengatakan bahwa Selain asupan gizi yang harus
diperhatikan oleh ibu hamil juga harus menjaga pola tidur dan hasil
penelitian mengatkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dan
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia dan secara statistik signifikan.

Sehingga SOP baru juga memberikan tablet FE 90 butir selama hamil


dan melakukan evaluasi setelah pemberian tablet FE susuai anjuran
Kemenkes, 2020 yaitu Pemberian TTD bagi ibu hamil yang pertama
Diperlukan untuk memenuhi asupan zat besi, guna mempersiapkan proses
kehamilan dan persalinan yang sehat, yang kedua Untuk mencegah anemia,
diberikan minimal 90 (sembilan puluh) tablet selama kehamilan. Dari hasil
penelitian Irna Diyana Kartika dkk, 2020 juga menunjukan dari hasil
penyuluhan dan pemeriksaan ibu hamil di poliklinik RSIA Sitti Khadijah 1
Makassar di temukan kurangnya edukasi bagi ibu hamil tentang bahaya
anemia saat hamil dan akibat kurangnya konsumsi kadar zat Fe (tablet Fe)
saat hamil.

Sejalan dengan hasil penelitian Mardliyataini H.S dkk, 2022 bahwa


ada hubungan antara tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi
diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara
mengkonsumsi tablet zat besi dan frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi
besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam
mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan zat
besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya
yang dilengkapi asam folat yang dapat mencegah anemia karena kekurangan
asam folat.

Setelah memberikan tablet tambah darah penting untuk menganjurkan


ibu melakukan kunjungan Kembali 2 minggu berikutnya agar dapat
mengevaluasi HB ibu hamil hal ini sejalan dengan penelitian Reynaldo
Gazali dkk, 2020 yaitu Faktor antenatal care adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi antenatal care dan seberapa baiknya pemanfaatan pelayanan
antenatal care adalah bentuk dari pengetahuan dan tindakan ibu hamil dalam
upaya mencegah kandungannya tetap sehat dan mencegah adanya penyakit
pada ibu hamil dan bayi yang dikandung selama kehamilan dan pada
persalinan contohnya seperti anemia. Pelayanan antenatal care merupakan
salah satu strategi pemerintah yang digunakan sebagai pemeriksaan awal
untuk mengetahui berisiko tinggi atau tidaknya kehamilan ibu salah satunya
risikonya adalah anemia, sehingga dengan pemeriksaan antenatal care yang
rutin diharapkan dapat mendeteksi anemia dan melakukan intervensi.
Pemberian tablet Fe dapat menaikkan kadar hemoglobin untuk mengikat
oksigen dalam darah sehingga dapat mengurangi kejadian anemia pada ibu
hamil.
Selain perubahan prosedur penulis juga menambahkan diagram alir
agar lebih terarah, kemudian pada unit terkait juga ditambahkan dengan
rekam medik, laboratorium, poli gizi, poli umum dan apotik, selain itu
penulis juga menambahkan dokumen terkait pada SOP baru.

Berdasarkan perbedaan hasil SOP lama dan SOP baru penulis


berasumsi penting untuK melakukan perubahan SOP dengan menyesuaikan
referensi terbaru karena SOP merupakan pedoman tenaga Kesehatan dalam
melakukan pelayanan pada pasien. Dengan menggunakan SOP yang
terbaru, tenaga kesehata dapat melakukan pelayanan terpadu khususnya
pelayanan pada ibu hamil yang mengalami anemia.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan

Perbedaan SOP lama dan SOP baru dapat dilihat dari pengertian anemia
pada ibu hamil, tujuan, prosedur penatalaksanaan anemia bertambah pada
SOP baru ditambahkan yaitu melakukan pengkajian untuk melihat tanda-
tanda anemia, sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium, memberikan
konseling istirahat yang cukup, merujuk ibu hamil ke poli gizi, dan
memberikan tablet FE 90 butir selama hamil dan melakukan evaluasi
setelah pemberian tablet FE. Selain perubahan prosedur penulis juga
menambahkan diagram alir agar lebih terarah, kemudian pada unit terkait
juga ditambahkan dengan rekam medik, laboratorium, poli gizi, poli
umum dan apotik, selain itu penulis juga menambahkan dokumen terkait
pada SOP baru.

III.2. Saran

1. Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga Kesehatan dapat melakukan kolaborasi dalam


memberi pelayanan dan melakukan pelayanan sesuai SOP berdasarkan
referensi terbaru sehingga dapat memberikan pelayanan terpadu pada
ibu hamil khususnya pada ibu hamil dengan anemia

2. Institusi Pendidikan

Diarapkan tugas praktik kolaborasi dalam membuat SOP ini dapat


bermanfaat dan dapat menggunakan referensi ini dalam melakukan
praktek khususnya prktik kolaborasi interprofesional

3. Ibu hamil

Diharapkan ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan ANC secara rutin


agar dapat melakukan deteksi dini terjadinya anemia.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Irmawati. S, SKM., M.Kes, Rosdianah, S.ST.,SKM.,M.Keb. SARI KURMA


DAPAT MENINGKATKAN HEMOGLOBIN IBU HAMIL. CV. Cahaya
bintang cemerlang. 2020

Eka Noviana Anggraini dan Tri Wijayanti. Hubungan Frekuensi ANC


dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Trauma Center
Samarinda. Borneo Student Research. 2021;2(3) 1569-75

Lisnawati Nur Farida, Vivi Maulida Solihah. Penanganan Anemia Pada Ibu
Hamil dengan Pemberian Edukasi dan Suplementasi Tablet Besi. Jurnal
Ilmiah Keperawatan Orthopedi. 2019;3(2)64-9

Ari Widyarni, Nurul Indah Qoriati. Analisis Faktor–Faktor Terhadap


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Rawat Inap Mekarsari.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2019;9(2)225-30

Kementrian Kesehatan. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)


Bagi Ibu Hamil Pada Masa Pandemi Covid-19. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2020
Sudarmi, Bertalina, Aprina. Efektifitas Penerapan Interprofessional
Education-Collaborative Practice (Ipe–Cp) Tentang Gizi Seimbang
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil. Aceh Nutrition Journal.
2020;1(5)71-9

Sulastri, Adnes Syafiyah K, Oktavia Dwi Nugraha. Pencegahan Anemia Ibu


Hamil Dengan “NUMIL”. Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian.
2022;2(2)

Irdan, Herman. Identifikasi Potensi Bahaya, Penilaian Dan Pengendalian


Penyakit Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu
Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan. 2020;1(1)84-9

Irna Diyana Kartika, Asrini Savitri, Sri Wahyuni Gayatri. Pencegahan dan
Tata Laksana Awal Penyakit Anemia pada Ibu Hamil di RSIA St. Khadijah
1 Makassar. Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia. 2020;1(1)12-16

Mardliyataini Haji Sulaiman, Rostika Flora, Mohammad Zulkarnain , Indah


Yuliana, Risnawati Tanjung. Defisiensi Zat Besi Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil. Journal of Telenursing. 2022;4(1)11-19

Reynaldo Gazali, Syamsul Arifin, Lisda Hayatie. Hubungan Faktor


Antenatal Care Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Kelayan Timur Banjarmasin. Homeostasis. 2020;3(3)353-60

Anda mungkin juga menyukai