Disusun Oleh :
Wasliah
19210200116
Oleh:
NAMA : Wasliah, S.ST
NPM : 19210200116
Mengetahui,
Oleh:
NAMA : Wasliah, S.ST
NPM : 19210200116
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
(Wasliah)
BAB 1
PENDAHULUAN
c. Tanda goodel
Adalah pelunakan servik. Pada wanita yang tidak hamil
servik seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil
melunak seperti bibir.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukusa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piscasceks
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu
sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi braxton hicks
Merupakan peregangan sel – sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak beritmik, sproradis, tidak nyeri biasanya timbul pada
kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga, kontraksi ini
akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan
kekuatannya sampai mendekati persalinan.
g. Teraba ballatoment
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tenaga pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan
kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja
tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif Pemeriksaan ini
adalah untuk mendeteksi adanya human chorionic
gonodotropin (HCG) yang diproduksi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi di peredaran dan ibu (pada plasma darah), dan di
ekskresi pada urin ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi
pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat
pada hari ke 30- 60. Tingkat tertinggi pada hari 60 – 70 usia
gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100 – 130.
3. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan
janin, yang dapat dilihat oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan
terdiri atas hal – hal berikut :
a. Terdengar denyut jantung (DJJ)
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan
stetoskop leanec, DJJ (Denyut Jantung Janin) baru dapat
didengar pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Gerakan janin
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
c. Bagian – bagian janin
Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin (trimester terakhir). Bagian
janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan
USG (Ultrasonography).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG (Ultrasonography). (Prawirohardjo, 2011).
7. Janin Besar
Hasil penelitian ini menunjukaan 5% ibu hamil memiliki janin
besar. Hamilton menjelaskan bahwa ukuran janin yang besar
sangat menyulitkan kelahiran. Distensi uterus atau peregangan
berlebih pada serat-serat uterus menyebabkan disfungsional
persalinan, kemungkinan rupture uterus dan peningkatan insiden
perdarahan post partum serta persalinan dapat menjadi lebih
lama (Hamilton, 2012).
e. Faktor Risiko II (Ada Gawat Obstetri)
1. Post Date
Kehamilan post term berisiko terhadap persalinan dengan
bantuan seperti induksi persalinan, forceps dan SC maupun
laserasi pada jalan lahir (Bobak; Lowdermilk; Jensen, 2007).
2. Anemia
Responden yang memiliki faktor risiko anemia sejumlah 5%. Ibu
hamil dengan anemia berisiko melahirkan bayi lahir prematur
(Koura et al., 2012). Risiko lain adalah berat bayi lahir rendah
(Sukrat et al., 2013). Strategi yang dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan untuk menurunkan kejadian anemia diantaranya
pemberian tablet besi selama 90 hari, pendidikan kesehatan
tentang gizi pada saat kunjungan antenatal (Muliawati, Dyah;
Istiqomah, 2018).
3. Hipertensi
Bramham menyatakan bahwa hipertensi dalam kehamilan
meningkatkan risiko kelahiran prematur, BBLR, kematian
neonatal. Pentingnya pemberian konseling pra kehamilan,
peningkatan pengawasan selama kehamilan dan pemberian obat-
obatan secara tepat untuk mengoptimalkan kesehatan ibu hamil
(Bramham et al., 2014).
3. Tahapan Persalinan
Secara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan
wanita tersebut mengeluarkan lendir yang disertai darah (bloody
show). Lendir yang disertai darah ini berasal dari lendir kanalis
servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan
darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di
sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseranpergeseran
ketika serviks membuka (Wiknjosastro dkk, 2005).
a. Kala I (Pembukaan Jalan Lahir)
Kala I persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur
dan diakhiri dengan dilatasi serviks lengkap. Dilatasi lengkap
dapat berlangsung kurang dari satu jam pada sebagian kehamilan
multipara. Pada kehamilan pertama, dilatasi serviks jarang terjadi
dalam waktu kurang dari 24 jam. Rata-rata durasi total kala I
persalinan pada migravida berkisar dari 3,3 jam sampai 19,7 jam.
Pada multigravida ialah 0,1 sampai 14,3 jam (Bobak,
Lowdermilk & Jensen, 2004). Ibu akan dipertahankan kekuatan
moral dan emosinya karena persalinan masih jauh sehingga ibu
dapat mengumpulkan kekuatan (Manuaba, 2006).
Proses membukanya serviks sebaga akibat his dibagi dalam 2
fase, yaitu:
Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. Fase
laten diawali dengan mulai timbulnya kontraksi uterus yang
teratur yang menghasilkan perubahan serviks.
Fase aktif: dibagi dalam 3 fase lagi yakni:
1. Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi
menjadi 4 cm.
2. Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
3. Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali.
Dalam waktu 2 jam, pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida pun terjadi demikian akan tetapi terjadi dalam
waktu yang lebih pendek (Wiknjosastro dkk, 2005).
b. Kala II (Pengeluaran)
Kala II persalinan adalah tahap di mana janin dilahirkan. Pada
kala II, his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai
3 menit sekali. Saat kepala janin sudah masuk di ruang panggul,
maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul,
yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita
merasakan tekanan pada rektum dan hendak buang air besar.
Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan
anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian
kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Dengan his dan
kekuatan mengedan maksimal, kepala janin dilahirkan dengan
presentasi suboksiput di bawah simfisis, dahi, muka dan dagu.
Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan
badan dan anggota badan bayi (Wiknjosastro dkk, 2005).
c. Kala III
persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir
(Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004). Setelah bayi lahir, uterus
teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa
menit kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan
plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6
sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri (Wiknjosastro dkk, 2005).
Pada tahap ini dilakukan tekanan ringan di atas puncak rahim
dengan cara Crede untuk membantu pengeluaran plasenta.
Plasenta diperhatikan kelengkapannya secara cermat, sehingga
tidak menyebabkan gangguan kontraksi rahim atau terjadi
perdarahan sekunder (Manuaba, 2006).
d. Kala IV (2 Jam Setelah Melahirkan)
Kala IV persalinan ditetapkan berlangsung kira-kira dua jam
setelah plasenta lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan
yang terjadi segera jika homeostasis berlangsung dengan baik
(Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004). Pada tahap ini, kontraksi
otot rahim meningkat sehingga pembuluh darah terjepit untuk
menghentikan perdarahan. Pada kala ini dilakukan observasi
terhadap tekanan darah, pernapasan, nadi, kontraksi otot rahim
dan perdarahan selama 2 jam pertama. Selain itu juga dilakukan
penjahitan luka episiotomi. Setelah 2 jam, bila keadaan baik, ibu
dipindahkan ke ruangan bersama bayinya (Manuaba, 2008)
Evidence Based Midwifery dalam Persalinan
Adapun hal-hal yang tidak bermanfaat pada kala II persalinan
berdasarkan EBM adalah:
No Tindakan yang Sebelum EBM Setelah EBM
dilakukan
1 Asuhan sayang Ibu bersalin dilarang Ibu bebas melakukan
ibu untuk makan dan aktifitas apapun yang
minum bahkan untuk mereka sukai
mebersihkan dirinya
2 Pengaturan Ibu hanya boleh bersalin Ibu bebas untuk memilih
posisi dengan posisi telentang posisi yang mereka
persalinan inginkan
3 Menahan nafas Ibu harus menahan Ibu boleh bernafas seperti
saat mengeran nafas pada saat biasa pada saat mengeran
mengeran
4 Tindakan Bidan rutin melakukan Hanya dilakukan pada saat
epsiotomi episiotomy pada tertentu saja
persalinan
m. Kunjungan Neonatus
Menurut Sudarti (2012), kunjungan neonatal antara lain:
1. Kunjungan Neonatal pertama 6 jam-48 jam setelah lahir (KN
1)
Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan pelayanan dapat
dilaksanakan sebelum bayi pulang dari fasilitas kesehatan
( ≥24 jam)
Untuk bayi yang lahir di rumah, bila bidan meninggalkan
bayi sebelum 24 jam, maka pelayanan dilaksanakan pada
6 - 24 jam setelah lahir.
Hal yang dilaksanakan yaitu menjaga kehangatan tubuh
bayi, memberikan Asi Eksklusif, mencegah infeksi dan
merawat tali pusat.
2. Kunjungan Neonatal kedua hari ke 3 – 7 setelah lahir (KN 2)
yaitu, menjaga kehangatan tubuh bayi, memberikan asi
eksklusif, mencegah infeksi dan merawat tali pusat
3. Kunjungan Neonatal ketiga hari ke 8 – 28 setelah lahir (KN
3) yaitu periksa ada / tidak tanda bahaya dan atau gejala sakit,
jaga kehangatan tubuh, beri asi eksklusif dan rawat tali pusat.
Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat dan
dapat dilaksanakan di puskesmas atau melalui kunjungan
rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma
bayi muda (Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM).
Pelayanan ini termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan
vitamin K1 dan imunisasi HB-0 yang diberikan pada saat
kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak
diberikan pada saat lahir).
n) Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan
menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi.
Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi
penyakit-penyakit TBC, difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan),
polio, campak, dan hepatitis B. Dengan imunisasi, anak akan
terhindar dari penyakit-penyakit dan cacat, misalnya lumpuh
karena polio, bahkan dapat terhindar dari kematian. Vaksin
yang digunakan adalah:
1. BCG : Untuk mencegah penyakit tuberculosis.
2. Polio oral vaksin : Untuk mencegah penyakit polio.
3. DPT : Untuk mencegah penyakit difteri, pertuis, dan
tetanus.
4. Hepatitis B : Untuk mencegah penyakit hepatitis B.
5. Campak : Untuk mencegah penyakit campak.
Jenis KB Pil
1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengamdung hormon aktif estrogen atau progestin,
dalam dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
2. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen, progestin, dengan
dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis
hormon bervariasi.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen atau progestin,
dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormone bervariasi setiap hari. Sulistyawati
(2013).
Keuntungan KB Pil
a. Tidak mengganggu hubungan seksual
b. Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c. Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang
d. Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse
e. Mudah dihentikan setiap saat
f. Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil
dihentikan
g. Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker
ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, acne,
disminorhea
Kerugian KB Pil
a. Amenorhea atau tidak menstruasi selama >3 bulan
b. Perdarahan haid yang berat
c. Perdarahan diantara siklus haid
d. Depresi
e. Kenaikan berat badan
f. Mual dan muntah
g. Perubahan libido/keinginan untuk berhubungan
seksual
h. Hipertensi
i. Jerawat
j. Nyeri tekan payudara
k. Pusing/Sakit kepala
l. Kesemutan
m. Cloasma/perubahan pigmen atau warna kulit
n. Hirsutisme atau bertumbuhan rambuh di area wajah,
dada atau punggung
o. Leukorhea/keluarnya cairan selain darah mens
p. Kering pada area vagina
q. Disminorea/nyeri saat menstruasi
Efek samping dari penggunaan kontrasepsi hormonal Pil
dapat berbeda-beda sesuai dengan respon tubuh pada
wanita tersebut, sehingga reaksi yang di timbulkan bias
saja berbeda. Ada perempuan yang cocok menggunakan
KB Pil dan adapula yang tidak begitu cocok akibat reaksi
yang ditimbulkan.
Cara penggunaan pil oral kombinasi yaitu dengan cara
sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang sama, dan
bila lupa minum pil segera minum pil setelah di ingat pada
hari yang sama. Karena pil oral kombinasi merupakan alat
kontrasespi yang dapat memiliki efektifitas tinggi lebih
dari 99%, apabila digunakan secara benar dan konsisten
karena pil akan dimetaboliser dalam 24 jam. Apabila
akseptor lupa minum 1-2 pil maka dapt terjadi
peningkatan hormone alamiah yang dapat mengakibatkan
terjadinya pelepasan ovum.
Efektifitas pil kombinasi juga dapat berkurang apabila
tidak di minum dalam waktu yang sama. Hormon-hormon
ini, yang diminum setiap hari bekerja untuk menghambat
ovulasi, mengubah lapisan endometrium, dan
menghalangi perjalanan sperma ke dalam uterus dengan
mengentalkan mucus serviks. Pada sediaan monofasik,
makin kecil dosis estrogen dan progesteron, makin sedikit
pula darah yang keluar dan makin besar dosis estrogen
dan progesteron, makin banyak pula darah yang keluar
(Baziad, 2008).
2. KB Suntik
KB suntik dibagi menjadi 2 macam yaitu DMPA (Depot
Medroksiprogesterone Asetat) dan kombinasi. Suntik DMPA
berisi depot diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg/ml
setiap 12 minggu (3 bulan) dan Suntik Kombinasi yang berisi 2
hormon yakni estrogen dan progesteron yang diberikan setiap
1 bulan sekali . KB suntik 3 Bulan memiliki efektivitas yang
tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam satu
tahun pemakaian (BKKBN, 2003)
Kegagalan yang terjadi pada umumnya dikarenakan oleh
ketidakpatuhan pengguna untuk datang pada jadwal yang telah
ditetapkan atau teknik penyuntikan yang salah, injeksi harus
benar-benar intragluteal Sedangkan pada KB suntik 1 bulan
kurang dari 0,1% per 100 wanita selama tahun pertama
penggunaan. (Baziad, 2002).
Jenis kontrasepsi Suntik
a. Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung
150 mg DMPA yang diberikan setiap tiga bulan
dengan cara di suntik (di daerah pantat).
b. Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat),
mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan
setiap dua bulan dengan cara di suntik Sulistyawati
(2013)
Cara kerja kontrasepsi Suntik
a. Mencegah embuahan sel telur
b. Mengentalkan lendir pada leher rahim sehingga
menurunkan kemampuan sperma dapat membuahi sel
telur
c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis
d. Menghambat transportasi sel telur.
Keuntungan Kontrasepsi Suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif,
pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh
pada hubungan seksual, tidak mengandung estrogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak
mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak
perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh
perempuan usia lebih 35 tahun sampai perimenopause,
membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik, menurunkan kejadian tumor jinak payudara, dan
mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
(Sulistyawati, 2013).
Kerugian kontrasepsi Suntik Adapun keterbatasan dari
kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a. Gangguan haid
b. Leukorhea atau Keputihan
c. Galaktorea/mengeluarkan ASI mesti tidak sedang
menyusui
d. Jerawat
e. Rambut Rontok
f. Perubahan Berat Badan
g. Perubahan libido atau keinginan untuk berhubungan
seksual
3. Kontrasepsi Implant
Susuk KB/Implant atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)
adalah Satu, dua atau enam batang silastik (sebesar bata korek
api) yang berisi hormone progesterone yang dimasukkan
dibawah kulit lengan atas. Implant satu dan dua batang dapat
digunakan selama 3 tahun, sedangkan yang enam batang dapat
digunakan selama 5 tahun. Aman bagi hampir semua wanita
yang menggunakan, namun segera dilepas apabila sudah habis
batas waktu penggunaan. Implan sangat efektif karena
memiliki tingkat kegagalan 0,2-1,0 kehamilan per 100
perempuan artinya jika terjadi kegagalan hanya 1 dari 100
wanita yang gagal dalam berKB. Jenis yang paling efektif
yakni 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant,
dan Implanon. (BKKBN dan Kemenkes RI, 2012).
Jenis kontrasepsi Implant
a. Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga
dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang
diisi dengan 3,6 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5
tahun.
b. Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan
panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi
dengan 68 mg 3- Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
c. Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi
dengan 75 mg. Levonorgestrel dengan lama kerja 3
tahun (BKKBN, 2006)
Cara kerja kontrasepsi Implant
a. Lendir leher rahim menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan Rahim yang
menebal sehingga sulit hamil
c. Mengurangi transportasi sperma
d. Menekan terjadinya pembuahan oleh sperma.
Keuntungan kontrasepsi Implant
a. Perlindungan jangka panjang
b. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jenis
Implan Jedena, Indoplant, atau Implanon
c. Nyaman dan daya guna tinggi
d. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
e. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
f. Aman dipakai pada masa laktasi.
g. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam saat
pemasangan
h. Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
i. Mengurangi nyeri dan jumlah darah saat haid
j. Mengurangi dan memperbaiki anemia
k. Melindungi terjadinya kanker endometrium/rahim
l. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul. (Saifuddin, 2010)
Kerugian kontrasepsi Implant
a. Perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spooting)
b. Hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid
c. Amenorrhea/tidak mens selama >3 bulan. (Saifuddin,
2010)
Wanita yang tidak boleh menggunakan implant, antara
lain:
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya
c. Tidak dapat menerima perubahan pola haid
d. Gangguan penyerapan gula oleh tubuh
e. Benjolan/karsinoma payudara atau riwayat karsinoma
payudara
f. Mempunyai Mioma pada rahim dan kanker payudara
(BKKBN, 2006)
4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD
(Intrauterine Device) adalah metode kontrasepsi yang efektif
terutama pada wanita yang sedang berada pada periode
setelah bersalin, atau bersalin (Zaconeta, et al, 2019) AKDR
atau IUD pada kontrasepsi AKDR memiliki efektifivitas
99,2%-99,8% dalam tahun pertama penggunaan dan angka
kegagalan di tahun pertama Cu T 380a 0,6-0,8%, setelah
penghentian pemakaian Cu T 380a pengguna AKDR akan
kembali subur dengan kemungkinan hamil kembali 82% pada
1 tahun pertama dan 89% pada 2 tahun pelepasan (Hardeman
& Weisss, 2014)
Cara Kerja AKDR/IUD
Cara kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan
dengan penghambatan bersatunya ovum dengan sperma,
mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi
dan menonaktifkan sperma. Selain itu, IUD dapat
menimbulkan infeksi benda asing sehingga akan terjadi
migrasi leokosit, makrofag dan menimbulkan perubahan
susunan cairan endometrium yang akan menimbulkan
gangguan terhadap spermatozoa sehingga gerakannya
menjadi lambat dan akan mati dengan sendirinya
(Saifuddin, 2010)
Keuntungan pemakaian kontrasepsi IUD
a. Dapat segera aktif setelah pemasangan
b. Metode jangka panjang (5-10 tahun), tidak
mempengaruhi produksi dan jumlah ASI
c. Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.
d. Dapat di pasang segera setelah melahirkan.
e. Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri
karena rasa aman terhadap resiko kehamilan Sangat
efektif 0,6 – 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1
tahun pertama pemakaian.
f. Dapat segera aktif setelah pemasangan.
g. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
h. Tidak ada efek samping hormonal.
i. Dapat digunakan hingga menopause.
j. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan. Saifuddin
(2010)
Efek samping IUD menurut Saifuddin (2010) antara lain :
a. Haid lebih banyak dan lama.
b. Nyeri saat haid
c. perdarahan berupa bercak/spoting
d. kehamilan In Situ.
e. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.
f. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga
rahim).
g. Wanita yang pernah mengalami pedarahan yang hebat
Saifuddin (2010)
Kontra indikasi pemakaian kontrasepsi IUD
a. Wanita yang sedang hamil
b. Wanita yang sedang menderita infeksi alat genitalia.
c. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
d. Wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi
IUD
e. Wanita yang menderita PMS
f. Wanita yang pernah menderita infeksi rahim.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE
TERHADAP NY. L 27 TAHUN UK 37 MINGGU 5 HARI G2P1A0
DI PUSKESMAS CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG
No Regristrasi : 001
Tanggal pengkajian : 1 Mei 2022
Pukul pengkajian : 09:00 WIB
Pengkaji : Wasliah
Tempat Pengkajian : Puskesmas Cadasari
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama Istri : Ny. L Nama Suami : Tn. U
Umur : 27 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Cadasari
2. Anamnesa
a. Alasan kunjungan /keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. Dan ibu
mengatakan bahwa sering BAK pada saat malam hari.
b. Riwayat perkawinan
-
Status : Sah
-
Lamanya : 7 tahun
c. Riwayat Kehamilan Saat ini
1. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 Tahun
- Siklus : 28 hari, Teratur
- Lamanya : 7 hari
- Banyaknya : 2 kali ganti pembalut dalam sehari
- HPHT : 21-08-2021
- TP : 28-05-2022
- Usia Kehamilan : 37 Minggu 5 hari
2. Pergerakan Janin
Pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 18 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam : > 5 kali
3. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a.
Nutrisi
- makan 3x sehari (nasi, lauk dan buah) dengan porsi sedang
- minum 6-8 gelas dalam sehari
b.
Eliminasi
- BAB : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari
- BAK : Ibu mengatakan BAK 3-4 kali sehari
c.
Istirahat dan Tidur
- Pola Istirahat : teratur
- Waktu : 7-8 jam sehari
d.
Personal Hygiene
Ibu mandi dan ganti pakaian 2 kali sehari
e.
seksual
3x dalam seminggu
4. Riwayat Imunisasi
TT 4
5. Kontrasepsi Yang Pernah Digunakan
KB suntik 3 bulan lamanya 3 tahun
Alasan behenti KB karena ibu ingin program kehamilan
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
No Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Laktasi
Partus partus kehamilan partus BB PB JK Asi keluhan
ekslusif
Tidak
1. 2016 BPM 38 minggu Spontan Bidan Tidak ada 2700 49 p Ya
ada
Hamil
2.
ini
d. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Yang Pernah Atau Sedang Di derita
- Jantung : Tidak Ada
- Tekanan Darah Tinggi : Tidak Ada
- Hepar : Tidak Ada
- Diabetes Mellitus : Tidak Ada
- Anemia Berat : Tidak Ada
- HIV/AIDS : Tidak Ada
- Campak : Tidak Ada
- Malaria : Tidak Ada
- Gangguan Mental : Tidak Ada
- Operasi : Tidak Ada
- Lain-lain : Tidak Ada
b. Prilaku Kesehatan
- Gangguan alkohol/ obat sejenisnya : Tidak Ada
- Obat/ jamu yang pernah dikonsumsi : Tidak Ada
- Merokok/ makan sirih : Tidak Ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Jantung : Tidak Ada
- Asma : Tidak Ada
- TBC : Tidak Ada
- Hipertensi : Tidak Ada
- HIV/AIDS : Tidak Ada
- Hepatitis : Tidak Ada
d. Riwayat Sosial
- Kehamilan Ini Direncanakan/diinginkan :Iya, diinginkan
- Susunan Keluarga Yang Tinggal Dirumah : Suami dan Anak
No Jenis Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin
1 Laki laki 29 th Suami SMP Petani Sehat
4 perempuan 27 th Istri SMP IRT sehat
3 Perempan 5 th Anak - - Sehat
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Pernapasan : 22 x/menit
- Nadi : 82 x/menit
- Suhu : 36,4 0C
e. Tinggi Badan : 158 cm
f. BB Sebelum Hamil : 50 kg
g. BB Saat Hamil : 61 kg
h. Lila : 25 Cm
2. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a. Kepala
- Kulit kepala : Bersih, tidak ada kotoran
- Rambut : Hitam tidak rontok
b. Muka
- Oedema : Tidak ada
- Cloasma Gravidarum : Tidak ada
c. Mata
- Kelopak mata : Tidak ada odema
- Konjungtiva : An anemis
- Sklera : An ikterik
d. Mulut dan Gigi : bersih dan tidak berlubang
e. Leher
- Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
- Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran
- Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
f. Dada
- Jantung : Normal, terdengar bunyi ‘’lup,dup’’
- Paru : Normal, tidak ada wheezing
- Payudara
Pembesaran : Normal
Putting susu : Menonjol
Simetris : Iya, kanan dan kiri
Pengeluaran : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
g. Abdomen
- Pembesaran : Pembesaran perut kedepan sesuai
usia kehamilan
- Bekas Luka Operasi : Tidak ada
- Strie Gravidarum : Striae albicans
- Linea Gravidarum : linea nigra
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi Abdomen
Leopold I :TFU 31 cm,pertengahan antara px dan pusat pada
fundus teraba bagian agak bulat, lunak dan tidak
melenting ( bokong Janin)
Leopold II: Pada sisi kanan abdomen ibu teraba bagian-bagian
kecil janin Yaitu (ekstermitas) Pada sisi kiri
abdomen ibu teraba seperti ada tahanan yang
memanjang ( punggung janin)
Leopold III: Pada bagian terbawah teraba bagian bulat, keras
melenting (kepala janin)dan tidak dapat
digerakkan.
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP ( divergen )
TBJ ( Niswender )
TBJ : 1,2 x (TFU-7,7) x 100 ± 150
1,2 x (31-7,7) x 100 ± 150
1,2 x 23,3 x 100 ± 150
27,96 x 100 ± 150
27,96-150 = 2.646 gram
27,96+150= 2.9466 gram
Jadi, tafsiran janin berkisar antara 2,646-2,946 gram
Auskultasi
- DJJ : (+) 141x/ menit
- Frekuensi : Regular
- Punctum Maksimum : Puki, 3 jari di bawah pusat
h. Ekstremitas atas dan bawah
f.
Tangan
Oedema : Tidak ada
g.
Kaki
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
h.
Perkusi : (+) positif kanan dan kiri
i. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
j. Pemeriksaan Penunjang dilakukan pada tanggal : 1 Mei 2022
i.
HB : 11,8
j.
Glukosa :-
k.
Protein :-
C. ASSESMENT
Ny ‘L’’ G2 P1 A0 hamil 37 minggu 5 hari janin tunggal hidup intrauteri
presentasi kepala.
D. PLANNING
1. Menganjurkan kepada pasien sebelum dilakukan inform consent dan
dilakukan pemeriksaan harus mencuci tangan terlebih dahulu dan
wajib menggunakan masker sesuai dengan protokol kesehatan
Evalusi : Pasien mengerti dan sudah melakukan cuci tangan
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan Agar ibu mengetahui kondisi
janin dan dirinya dalam keadaan baik TD : 120/80 mmHg, N :
82x/menit, R : 22x/menit, S : 36,5oC. DJJ : (+) 141x/menit, HB: 11,8
Gr%, semua dalam batas normal dan posisi bayi sudah bagus kepala
janin sudah masuk PAP.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tentang kondisinya dan janinnya
3. Beritahu ibu tentang keluhan nya sering BAK Hal ini dikarenakan
ukuran janin semakin besar dan posisinya berada di bawah panggul,
sehingga memberi tekanan lebih kuat pada kandung kemih.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tentang yang dijelaskan oleh bidan
4. menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi agar kebutuhan
nutrisi ibu dan janin tetap baik
evaluasi : ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan akan
makan makanan yang bergizi
5. Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti : mulas secara
teratur, nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian
depan, keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluarnya air
ketuban dari jalan lahir
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan
6. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan Agar ibu dapat
mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan saat persalinan seperti
: mempersiapkan transportasi, biaya yang dibutuhkan dalam proses
persalinan, menyiapkan donor darah, perlengkapan ibu dan bayi serta
pendamping persalinan
Evaluasi : Ibu mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh bidan dan
bersedia mempersiapkan yang dibutuhkan saat persalinan
7. Anjurkan ibu untuk segera datang kembali apabila sudah terdapat
tanda-tanda persalinan, Agar proses persalinan dapat segera di tolong
dan terpantau
Evaluasi : Ibu bersedia untuk segera datang apabila sudah ada tanda-
tanda persalinan
Pengkaji,
(Wasiah)
KUNJUNGAN ANTENATAL KE II
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE
TERHADAP NY. L 27 TAHUN UK 38 MINGGU 2 HARI G2P1A0
DI PUSKESMAS CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG
No Regristrasi : 002
Tanggal pengkajian : 10 Mei 2022
Pukul pengkajian : 13:00 WIB
Pengkaji : Wasliah
Tempat Pengkajian : Puskesmas Cadasari
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama Istri : Ny. L Nama Suami : Tn. U
Umur : 27 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Cadasari Alamat : Cadasari
2. Anamnesa
Alasan kunjungan /keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. ibu mulai merasakan
khawatir saat menunggu kelahiran anaknya.
a. Riwayat perkawinan
-
Status : Sah
-
Lamanya : 7 tahun
b. Riwayat Kehamilan Saat ini
1. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 Tahun
- Siklus : 28 hari, Teratur
- Lamanya : 7 hari
- Banyaknya : 2 kali ganti pembalut dalam sehari
- HPHT : 21-8-2021
- TP : 38-05-2022
- Usia Kehamilan : 38 Minggu 2 hari
2. Pergerakan Janin
Pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 18 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam : > 5 kali
3. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
- makan 3x sehari (nasi, lauk dan buah) dengan porsi sedang
- minum 6-8 gelas dalam sehari
b. Eliminasi
- BAB : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari
- BAK : Ibu mengatakan BAK 3-4 kali sehari
c. Istirahat dan Tidur
- Pola Istirahat : teratur
- Waktu : 7-8 jam sehari
d. Personal Hygiene
Ibu mandi dan ganti pakaian 2 kali sehari
e. Seksual
3x dalam seminggu
4. Riwayat Imunisasi
TT 4
5. Kontrasepsi Yang Pernah Digunakan
KB suntik 3 bulan lamanya 3 tahun
Alasan behenti KB karena ibu ingin program kehamilan
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
No Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Laktasi
Partus partus kehamilan partus BB PB JK Asi keluha
ekslusif n
Tidak
1. 2016 BPM 38 minggu Spontan Bidan Tidak ada 2700 49 p Ya
ada
Hamil
2.
ini
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Penyakit Yang Pernah Atau Sedang Di derita
- Jantung : Tidak Ada
- Tekanan Darah Tinggi : Tidak Ada
- Hepar : Tidak Ada
- Diabetes Mellitus : Tidak Ada
- Anemia Berat : Tidak Ada
- HIV/AIDS : Tidak Ada
- Campak : Tidak Ada
- Malaria : Tidak Ada
- Gangguan Mental : Tidak Ada
- Operasi : Tidak Ada
- Lain-lain : Tidak Ada
2. Prilaku Kesehatan
- Gangguan alkohol/ obat sejenisnya : Tidak Ada
- Obat/ jamu yang pernah dikonsumsi : Tidak Ada
- Merokok/ makan sirih : Tidak Ada
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Jantung : Tidak Ada
- Asma : Tidak Ada
- TBC : Tidak Ada
- Hipertensi : Tidak Ada
- HIV/AIDS : Tidak Ada
- Hepatitis : Tidak Ada
4. Riwayat Sosial
- Kehamilan Ini Direncanakan/diinginkan :Iya, diinginkan
- Susunan Keluarga Yang Tinggal Dirumah : Suami dan Anak
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Pernapasan : 23 x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,6 0C
e. Tinggi Badan : 158 cm
f. BB Sebelum Hamil : 50 kg
g. BB Saat Hamil : 61 kg
h. Lila : 25 Cm
2. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a. Kepala
- Kulit kepala : Bersih, tidak ada kotoran
- Rambut : Hitam tidak rontok
b. Muka
- Oedema : Tidak ada
- Cloasma Gravidarum : Tidak ada
c. Mata
- Kelopak mata : Tidak ada odema
- Konjungtiva : An anemis
- Sklera : An ikterik
d. Mulut dan Gigi : bersih dan tidak berlubang
e. Leher
- Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
- Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran
- Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
f. Dada
- Jantung : Normal, terdengar bunyi ‘’lup,dup’’
- Paru : Normal, tidak ada wheezing
- Payudara
Pembesaran : Normal
Putting susu : Menonjol
Simetris : Iya, kanan dan kiri
Pengeluaran : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
g. Abdomen
- Pembesaran : Pembesaran perut kedepan sesuai
usia kehamilan
- Bekas Luka Operasi : Tidak ada
- Strie Gravidarum : Striae albicans
- Linea Gravidarum : linea nigra
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi Abdomen
Leopold I : TFU 31 cm,pertengahan antara px dan pusat pada
fundus teraba bagian agak bulat, lunak dan tidak
melenting ( bokong Janin)
Leopold II: Pada sisi kanan abdomen ibu teraba bagian-bagian
kecil janin Yaitu (ekstermitas) Pada sisi kiri
abdomen ibu teraba seperti ada tahanan yang
memanjang ( punggung janin)
Leopold III: Pada bagian terbawah teraba bagian bulat, keras
melenting( kepala janin ) dan tidak dapat
digerakkan.
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP ( divergen )
TBJ ( Niswender )
TBJ : 1,2 x (TFU-7,7) x 100 ± 150
1,2 x (31-7,7) x 100 ± 150
1,2 x 23,3 x 100 ± 150
27,96 x 100 ± 150
27,96-150 = 2.646 gram
27,96+150= 2.9466 gram
Jadi, tafsiran janin berkisar antara 2,646-2,946 gram
Auskultasi
- DJJ : (+) 144x/ menit
- Frekuensi : Regular
- Punctum Maksimum : Puki, 3 jari di bawah pusat
h. Ekstremitas atas dan bawah
- Tangan
Oedema : Tidak ada
- Kaki
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
- Perkusi : (+) positif kanan dan kiri
i. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
j. Pemeriksaan Penunjang dilakukan pada tanggal : 13 januari
2022
-
HB : 11,8
-
Glukosa :-
-
Protein :-
C. ASSESMENT
Ny ‘L’’ G2 P1 A0 hamil 38 minggu 2 hari janin tunggal hidup
intrauteri presentasi kepala.
D. PLANNING
1. Menganjurkan kepada pasien sebelum dilakukan inform consent dan
dilakukan pemeriksaan harus mencuci tangan terlebih dahulu dan
wajib menggunakan masker sesuai dengan protokol kesehatan
Evalusi : Pasien mengerti dan sudah melakukan cuci tangan
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan Agar ibu mengetahui kondisi
janin dan dirinya dalam keadaan baik TD : 120/80 mmHg, N :
80x/menit, R : 23x/menit, S : 36,6oC. DJJ : (+) 144x/menit, HB: 11,8
Gr%, semua dalam batas normal dan posisi bayi sudah bagus kepala
bayi sudah masuk PAP
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tentang kondisinya dan janinnya
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya TM III yaitu
a. perdarahan pervaginam
b. sakit kepala yang hebat
c. pengelihatan kabur
d. bengkap pada wajah dan jari tangan
e. keluar cairan pervaginam
f. gerakan janin tidak terasa
g. nyeri perut yang hebat
Evaluasi : ibu mngerti apa yang telah dijelaskan oleh bidan dan ibu
mengulang kembali tentang apa saja tanda bahaya pada TM III
4. Beritahu ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti : mulas secara
teratur, nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian
depan, keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluarnya air
ketuban dari jalan lahir
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui tanda-tanda persalinan
5. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan Agar ibu dapat
mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan saat persalinan seperti
: mempersiapkan transportasi, biaya yang dibutuhkan dalam proses
persalinan, menyiapkan donor darah, perlengkapan ibu dan bayi serta
pendamping persalinan
Evaluasi : Ibu mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh bidan dan
bersedia mempersiapkan yang dibutuhkan saat persalinan
6. menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi agar kebutuhan
nutrisi ibu dan janin tetap baik
evaluasi : ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan akan
makan makanan yang bergizi
7. Anjurkan ibu untuk segera datang kembali apabila sudah terdapat
tanda-tanda persalinan, Agar proses persalinan dapat segera di tolong
dan terpantau
Evaluasi : Ibu bersedia untuk segera datang apabila sudah ada tanda-
tanda persalinan
Pengkaji,
(Wasliah)
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
A. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS
Nama : Ny. L Nama Suami : Tn.
U
Umur : 27 tahun Umur : 29
tahun
Suku/kebangsaan : Jawa/indonesia Suku/kebangsaan :
Jawa/indonesia
Agama : Islam Agama :
Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan :
SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Petani
Alamat rumah : Cadasari Alamat rumah :
Cadasari
Telp : 085839247998 Telp :
1. Keluhan Utama:
Ibu datang keklinik pukul 13.30 Wib mengatakan perut mulas dan kencang
menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah sejak pukul 02.00 Wib dan
ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak pukul 11.00 Wib
2. Riwayat Menstruasi
HPHT : 1-08-2021
TTP : 28-05-2022
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2 kali ganti pembalut dalam sehari
Siklusnya : 28 hari, Teratur
Konsitensi : Cair tidak bergumpal
3. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit menular dalam keluarga : Tidak ada
Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga : Tidak ada
4. Perilaku kesehatan :
Penggunaan alkohol / obat sejenisnya : Tidak Ada
Obat/jamu yang sering digunakan : Tidak Ada
Rokok, makan sirih : Tidak Ada
Irigasi vagina : Tidak Ada
b. Pola eliminasi :
Bak : 3-4 x/ hari Warna :
warna jernih
BAB : 1 x/ hari Konsistensi / warna: lunak,
kuning
c. Pola istirahat dan tidur :
Siang : ± 1 jam
Malam : ±7-8 jam
d. Pola seksulitas : 3x dalam seminggu
e. Aktifitas sehari-hari : memasak, membersihkan rumah serta
mengurus anak dan suami
8. Riwayat Sosial
Apakah kehamilan ini direncanakan : Iya
Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki
Status perkawinan : Sah
Usia perkawinan : 7 Tahun
Kegiatan spiritual : ibu melakukan
sholat 5 waktu dan selalu berdoa agar diberi kesehatan dan
keselamatan sampai proses persalinan nanti.
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
kesadaran : Composmestis
Keadaan emosional : Stabil
Vital sign :
TD : 120/80 mmHG Nadi : 82 x/i
RR : 22 x/I Suhu : 36,7 0C
TB : 158 cm
BB sebelum
hamil : 50 kg
BB sekarang :
61 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Warna rambut : Hitam
Tekstur : Bergelombang
Luka : Tidak ada
Kebersihan : Tidak ada ketombe
b. Muka
Oedema : Tidak ada
Pucat : Tidak ada
Cloasma gravidarum : Tidak ada
c. Mata
Oedema : Tidak ada
Konjungtiva : Berwarna merah muda
Sklera : Berwarna Putih
d. Hidung
Kebersihan : Bersih tidak ada kotoran Radang : Tidak
ada
e. Gigi/mulut
Lidah dan geraham : Bersih
Stomatits : Tidak ada
Tonsil : Tidak ada
Caries : Tidak ada
Karang gigi : Tidak ada
f. Telinga
Kebersihan : Iya tidak ada sekret dan serumen
Radang : Tidak ada
Pendengaran : Normal
g. Leher
Kelenjer tiroid : Tidak ada
Kelenjar lymfa : Tidak ada
Vena jugularis : Tidak ada
h. Dada
Bunyi jantung : Suara jantung normal lup dup
Bunyi paru : Tidak ada suara wheezing dan ronchi
i. Payudara
Pembesaran : Normal kanan dan kiri
Striae : Tidak ada
Putting : Menonjol
Areola : Terdapat hiperpigmentasi pada areola
Benjolan : Noral
Pengeluaran : Tidak ada
Kebersihan : Mengganti Bra 2x sehari setelah mandi
j. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran perut : Pembesaran perut kedepan sesuai usia
kehamilan
Bentuk perut : Simetris
Striae : Striae albicans
Kandung kemih : Kosong
Oedema : Tidak ada
Linea : linea nigra
k. Pemeriksaan kebidanan
Palpasi uterus
Leopold I : Pertengahan antara px dan pusat pada fundus
teraba bagian agak bulat, lunak dan tidak melenting (bokong
Janin)
Leopold II : Pada sisi kanan abdomen ibu teraba bagian-
bagian kecil janin Yaitu (ekstermitas ) Pada sisi kiri abdomen
ibu teraba seperti ada tahanan yang memanjang
( punggung janin)
Leopold III : Pada bagian terbawah teraba bagian bulat, keras
melenting ( kepala janin ) dan tidak dapat digerakkan.
Leopold IV : divergen 3/5
TFU : 31 cm
Auskultasi
Frekuensi : 143x/i
Tempat : Puki, 3 jari di bawah pusat
Irama : Teratur
Kontraksi
Frekuensi : 3x10 menit
Durasi : 42 detik
l. Ekstremitas
Oedema tangan dan jari : Tidak ada
Oedema kaki : Tidak ada
Betis merah/lembek/keras : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Reflek patella ka/ki : +/+
m. Anogenital
n. Inspeksi
Vulva/vagina
- Varises : Tidak ada
- Kemerahan : Tidak ada
- Luka : Tidak ada
- Oedema : Tidak ada
- dll : Normal
- Perineum (luka parut) : Tidak ada
o. Periksa Dalam
Atas indikasi :-
Pukul : 13.30 Wib
Dinding vagina : Tidak ada kelainan
Portio (Effecement) : 50 %
Posisi portio : Antefleksi
Pembukaan serviks : 5 cm
Konsistensi servik : Tebal kaku
Ketuban : (+) Utuh
Presentasi fetus : kepala
Penurunan bagian terendah : hodge III
Posisi janin : UUK kanan depan
Bagian lain yang teraba : Tidak ada
p. Punggung / pinggang dan anus
Posisi tulang belakang : Normal
Hemoroid : Tidak ada
3. Pemeriksaan Penunjang
HB : 11,8 gr%
Protein urin : - ( Negatif)
Glukosa urin : - ( Negatif)
Golongan darah : AB
C. ANALISIS DATA :
Ny. L usia 27 tahun G2P1A0 hamil 38 Minggu 5 hari kala I fase aktif
janin tunggal hidup intara uterin persentasi kepala
D. PENATALAKSANAAN :
1. Melakukan inform consent pada ibu dan keluarga untuk setiap tindakan
yang akan dilakukan
Evaluasi : Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan oleh Bidan dan
menyetujui setiap tindakan yang akan dilakukan
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan tentang kondisi janin dan dirinya
dalam keadaan baik TD: 120/80mmHg, N: 82x/menit, R: 22x/menit, S:
36,7oC, DJJ: (+) 143x/menit Pembukaan servik: 5 cm, ketuban : + (utuh),
His: 3x10’42”.
Evaluasi : Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan oleh Bidan dan ibu
merasa senang.
3. Meminta pasien dan keluarga untuk memepersiapkan pendamping saat
proses persalinan dan menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan apabila ibu
merasa tidak kuat menahan rasa mulas menganjurkan ibu untuk tidur
miring kiri Posisi miring saat bersalin dapat mempermudah turungnya
kepala ke dasar panggul, meringankan ibu pada saat proses mengejan,
tidak melelahkan, mempersingkat proses persalinan dan memperlancar
sirkulasi peredaran darah ibu ke plasenta sehingga suplai oksigen ke bayi
lebih maksimal.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan ibu akan
melakukannya.
4. Memberikan dukungan emosional dan pendekatan yang berkaitan dengan
terapi, dengan cara menjelaskan kebiasaan pasien untuk tenang, berdoa
dalam hati, serta memberikan dukungan bahwa dengan kondisi yang
tenang akan mempermudah proses persalinan.
Evaluasi : Ibu mau mendengarkan serta mengikuti nasihat bidan
5. Menganjurkan ibu tetap menjaga nutrisi dengan makan dan minum agar
tenaga ibu tetap stabil saat mengejan.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti dan melakukannya
6. Mempersiapkan alat-alat partus APD, partus set, handscoon steril,
heating set, lydocain, oksitocin, sallep mata air klorin 0,5%, air DTT,
baju ibu, serta pelengkapan untuk bayi.
Evaluasi : alat-alat partus serta perlengkapan ibu dan bayi sudah
disiapkan
7. Mengobservasi keadaan ibu dan kemajuan bersalin dengan menggunakan
paatograf
Evaluasi : telah dilakukan obsevasi keadaan ibu dan janin baik
Pengkaji,
(Wasliah)
CATATAN PERKEMBANGAN (KALA II)
O : Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Pernapasan: 22 x/menit, Nadi: 84 x/menit,
Suhu: 36,7 0C, Djj: 145 x/menit, (regular/ irregular)
Pengkaji,
(Wasliah)
CATATAN PERKEMBANGAN (KALA III)
Pengkaji,
(Wasliah
CATATAN PERKEMBANGAN (KALA IV)
S : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas dan ibu merasana senang
atas
kelahiran anaknya
O : Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Pernapasan: 21 x/menit, Nadi: 82
x/menit, Suhu: 36,7 0C, TFU: 3 jari dibawah pusat, Kontraksi uterus:
baik, Kandung kemih : kosong
Hasil pemeriksaan lainnya :
Pengeluaran darah : + 100 cc
Pengkaji,
(Wasliah
LAMPIRAN
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS (BAYI BARU LAHIR)
C. DATA SUBYEKTIK
BIODATA
Nama bayi : By Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 19 Mei 2022
Nama ibu : Ny. L
Umur : 27 Tahun
Nama ayah : Tn.U
Umur : 29 Tahun
Alamat : Cadasari
SUBJEKTIF
a. Riwayat persalinan yang lalu
N Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Laktasi
o Partus partus kehamilan partus BB PB JK Asi keluhan
ekslusif
Tidak
1. 2016 BPM 38 minggu Spontan Bidan Tidak ada 2700 49 p Ya
ada
Tidak
2. 2022 Klinik 38>5 hari Spontan Bidan Tidak ada 2900 48 p Ya
ada
OBJEKTIF :
1. Pemeriksaan Umum
Berat badan : 2900 gr
Panjang badan : 48 cm
Suhu : 36.6 oC
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar perut : 30 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
Kepala :
Bentuk : (+) Bulat ( ) Kaput ( ) Cepal
Hematon
Ubun-ubun : Besar : datar, lunak, berbentuk berlian, 2.1
cm belum menutup
Kecil : berbentuk segitiga, 0,6 cm belum
menutup
Sutura : teraba dan tidak menyatu
Molase : tiak ada
Mata : Posisi bola mata
(-) Kotoran
(-) Perdarahan
Konjungtiva : Tidak anemis
Sclera : Tidak ikterik
Telinga : Posisi daun telinga
(+) Lubang telinga
(-) Kotoran
Kelainan : Tidak ada
Mulut : (+) Simetris
(+) Palatum mole
(+) Palatum hidung Kelainan : Tidak ada
Hidung : (+) Lubang hidung
(-) Pengeluaran secret Pergerakan dada
(-) Pernafasan cuping hidung : (Normal) / positif
Leher : (+) Pergerakan leher Denyut
jantung
Dada : (-) Asimetris
(-) Retraksi :
142
x/menit, teratur/tidak teratur Bunyi nafas : Normal
Pernafasan : 47 x/menit
Perut : (-) Penonjolan sekitar tali pusatpada
saat menangis
(-) Pendarahan tali pusat
(-) Benjolan/tumor Kelainan : Tidak ada
Genitalia : Laki-laki
(-) Testis berada di scrotum
(-) Penis
berlobang
Perempuan
(+) Vagina berlubang
(+) Labia mayora
(+) Labia minora
Anus : Berlubang (+)
Mekoneum (+)
Kelainan pada genitalia : Tidak ada
Status Neurologi
Reflek : (+) Tendon
(+) Moro
(+) Rooting
(+) Menghisap
(+) Menggenggam
(+) Menagis
(+) Babinski
Eliminasi
BAB pertama : Saat setelah lahir jam : 16.25
BAK pertama :- jam : -
ANALISA DATA:
By. Ny L usia 0 jam Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan.
PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan bayinya dalam keadaan baik.
Evaluasi : pasien sudah mengerti tentang keadaan bayi nya dan merasa
senang atas kelahiran bayinya.
2. Mengukur antopometri pada bayi, Berat badan :2900 gr, Panjang badan: 48
cm, Suhu: 36.6 oC, Lingkar kepala: 34 cm, Lingkar dada: 33 cm, Lingkar
perut: 30 cm
Evaluasi : Sudah dilakukan pengukuran antopometri pada bayi semua dalam
batas normal
3. Memakaikan bayi pakaian, popok, topi serta membedong bayi Agar bayi
tetap hangat
Evaluasi : Bayi telah dipakaikan pakaian, popok, topi serta bedong
4. Memberikan salep mata tetrasiklin 1% dan vit k (NeoK) dengan dosis 0,5
ml/0,5 cc secara intra muscular antero lateral di paha kiri dan menjelaskan
manfaat Vit K (NcoK) pada ibu serta keluarga yaitu guna mencegah
perdarahan ringan maupun berat pada bayipada kejadian ikutan pasca
imunisasi (KIPI) ataupun perdarahan intrakranial.
Evaluasi : Bayi telah di beri salep mata dan injeksi vit. k
5. Melakukan konseling pada ibu tentang Menjaga kehangatan bayi dengan
menata ruangan yang hangat untuk mencegah hipotermi pada bayi,
Evaluasi : ibu menegrti dan akan menjauhkan anak dari kipas angin dan
menyelimutinya dengan baik
6. Mengingatkan ibu tentang ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa memberikan
makan dan minum tambahan seperti air putih dan madu.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melaksanakannya
7. Mengajarkan ibu cara memberikan ASI yang benar, yaitu dengan cara
meletakkan bayi di tangan ibu posisi kepala di sikut ibu, posisi perut bayi
menempel dengan perut ibu dengan sesering mungkin.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mencobanya.
8. memberitahu ibu cara merawat tali pusat, usahakan tali pusat selalu kering
tanpa di beri apapun hanya cukup di bungkus menggunakan kasa steril dan
menggantinya pada pagi dan sore hari
evaluasi : ibu mngerti dan akan melakukan nya
9. Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga tanda bahaya bayi baru lahir
yaitu bayi tidak mau menetek, suhu tubuh bayi tinggi sampai menggigil tali
pusat berdarah dan belum BAB 24 jam terakhir . Jika terdapat salah satu
tanda tersebut maka ibu diharapkan melapor petugas kesehatan.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan bersedia
untuk melapor petugas kesehatan bila mendapati salah satu tanda tersebut
terhadap bayi nya .
10. Beri bayi imunisasi Hepatitis B-0 di paha kanan secara IM pada
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit
hepatitis B
Evaluasi: Bayi sudah di injeksi imunisasi Hb-0 di satu jam kedua
Pengkaji,
(Wasliah)
IDENTIIAS BAYI
CAP KAKI KIRI CAP KAKI KANAN
IDENTITAS IBU
CAP JEMPOL KIRI IBU CAP JEMPOL KANAN IBU
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS KUNJUNGAN KE II
BIODATA
Nama bayi : By Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 23 Mei 2022
Nama ibu : Ny. L
Umur : 27 Tahun
Nama ayah : Tn.U
Umur : 29 Tahun
Alamat : Cadasari
SUBJEKTIF
a. Riwayat persalinan yang lalu
No Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Laktasi
Partus partus kehamilan partus BB PB JK Asi keluhan
ekslusif
1. 2016 BPM 38 minggu Spontan Bidan Tidak ada 700 49 p Ya Tidak ada
2. 2022 Klinik 38>5 hari Spontan Bidan Tidak ada 2900 48 p Ya Tidak ada
OBJEKTIF :
1. Pemeriksaan Umum
a. Berat badan : 2900 gr
b. Panjang badan : 48 cm
c. Suhu : 36.5 oC
d. Lingkar kepala : 34 cm
e. Lingkar dada : 33 cm
f. Lingkar perut : 30 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala :
Bentuk : (+) Bulat (-) Kaput (-) Cepal Hematon
Ubun-ubun : Besar : datar, lunak, berbentuk berlian, 2.1
cm belum menutup
Kecil : berbentuk segitiga, 0,6 cm belum
menutup
Sutura : teraba dan tidak menyatu
Molase : tiak ada
Mata : Posisi bola mata
(-) Kotoran
(-) Perdarahan
Konjungtiva : Tidak anemis
Sclera : Tidak ikterik
b. Telinga : Posisi daun telinga
(+) Lubang telinga
(-) Kotoran
Kelainan : Tidak ada
c. Mulut : (+) Simetris
(+) Palatum mole
(+) Palatum hidung
Kelainan : Tidak ada
Hidung : (+) Lubang hidung
(-) Pengeluaran secret Pergerakan dada
(-) Pernafasan cuping hidung : (Normal) / positif
Leher : (+) Pergerakan leher Denyut
jantung
Dada : (-) Asimetris
(-) Retraksi :
140
x/menit, teratur/tidak teratur Bunyi nafas : Normal
Pernafasan : 49 x/menit
d. Perut : (-) Penonjolan sekitar tali pusatpada saat
menangis
(-) Pendarahan tali pusat
(-) Benjolan/tumor
Tali pusat Belum lepas ( sudah kering ), tidak
berbau, tidak ada kemerahan
Kelainan : Tidak ada
e. Punggung : Keadaan tulang punggung : Simetris/Asimetris
Kelainan tulang punggung : Tidak ada
Ekstremitas : Posisi tangan : Normal
Posisi kaki : Normal
Jari tangan : Normal kelainan : Tidak ada
Jari kaki : Normal kelainan : Tidak ada
Pergerakan : aktif/tidak aktif
Rotasi paha : Normal
Kulit : Warna : Merah
(-) Vernik caseosa
(+) Lanugo
(+) Tugor kaki
f. Genitalia : Laki-laki
(-) Testis berada di scrotum
(-) Penis berlobang
Perempuan
(+) Vagina berlubang
(+) Labia mayora
(+) Labia minora
Anus : Berlubang (+)
Mekoneum (+)
Kelainan pada genitalia : Tidak ada
g. Status Neurologi
Reflek : (+) Tendon
(+) Moro
(+) Rooting
(+) Menghisap
(+) Menggenggam
(+) Menagis
(+) Babinski
h. Eliminasi
BAB : 3-5 kali dalam sehari
BAK : 4-6 kali dalam sehari
ANALISA DATA:
By. Ny L usia 4 hari Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan bayinya dalam keadaan sehat. Suhu: 36.5 0c, Pernafasan: 49 x/menit,
DJB:140 x/menit, tali pusat dalam keadaan baik
Evaluasi : pasien sudah mengerti tentang keadaan bayi nya dan merasa
senang keadaan bayi nya sehat.
2. memberitahu ibu kembali cara merawat tali pusat, usahakan tali pusat selalu
kering tanpa di beri apapun hanya cukup di bungkus menggunakan kasa steril
dan menggantinya pada pagi dan sore hari.
evaluasi : ibu mngerti dan akan melakukannya
3. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada bayi baru Iahir yaitu bayi tidak
mau menyusui, demam tinggi, kembung. kejang, merintih, dan hipotermi.
Jika ada tanda tersebut ibu dianjurkan untuk segera membawa bayinya ke
tenaga kesehatan.
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan
4. Memberitahu ibu kembali untuk lebih sering lagi menyusui bayinya setiap 2
jam sekali dan tetap diberikan ASI walaupun bayi sedang tertidur.
Meyakinkan ibu memberikan ASI saja pada bayinya sampai usia 6 bulan
tanpa diberikan makanan tambahan apapun dan menyusui bayinya sampai
usia 2 tahun.
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan tidak
memberikan makanan apapun selain ASI selama 6 bulan.
5. Mengingatkan ibu untuk segera mengganti popok dengan yang bersih dan
kering jika bayi BAB dan BAK untuk mencegah terjadinya iritasi pada daerah
sekitar anogenital.
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan.
6. Menganjurkan ibu kembali untuk menjemur bayinya setiap pagi selama & 15-
30 menit, bayi telanjang dengan posisi terlentang dan tengkurap kepala bayi
membelakangi matahari untuk mendapatkan sumber vitamin D
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan akan menjemur
bayinya setiap pagi
7. memberitahu ibu untuk membawa bayi ketenaga kesehatan jika ada keluhan
Evaluasi : ibu mngerti dan akan melakukannya.
Pengkaji,
Wasliah
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS KUNJUNGAN KE III
BIODATA
Nama bayi : By Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 31 Mei 2022
Nama ibu : Ny. L
Umur : 27 Tahun
Nama ayah : Tn.U
Umur : 29 Tahun
Alamat : Cadasari
SUBJEKTIF
a. Riwayat persalinan yang lalu
N Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Laktasi
o Partus partus kehamilan partus BB PB JK Asi keluhan
ekslusif
Tidak
1. 2016 BPM 38 minggu Spontan Bidan Tidak ada 2700 49 p Ya
ada
Tidak
2. 2022 Klinik 38>5 hari Spontan Bidan Tidak ada 2900 48 p Ya
ada
OBJEKTIF :
1. Pemeriksaan Umum
Berat badan : 3000 gr
Panjang badan : 48 cm
Suhu : 36.6 oC
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar perut : 30 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
Kepala :
Bentuk : (+) Bulat (-) Kaput (-) Cepal Hematon
Ubun-ubun : Besar : 2.1 cm belum menutup
Kecil : 0,6 cm belum menutup
Sutura : belum menyatu
Molase : tiak ada
Mata : Posisi bola mata
(-) Kotoran
(-) Perdarahan
Konjungtiva : Tidak anemis
Sclera : Tidak ikterik
Telinga : Posisi daun telinga
(+) Lubang telinga
(-) Kotoran
Kelainan : Tidak ada
Mulut : (+) Simetris
(+) Palatum mole
(+) Palatum hidung
Kelainan : Tidak ada
Hidung : (+) Lubang hidung
(-) Pengeluaran secret Pergerakan dada
(-) Pernafasan cuping hidung : (Normal) / positif
Leher : (+) Pergerakan leher Denyut
jantung
Dada : (-) Asimetris
(-) Retraksi :
142
x/menit, teratur/tidak teratur Bunyi nafas : Normal
Pernafasan : 48 x/menit
Perut : (-) Penonjolan sekitar tali pusatpada saat menangis
(-) Pendarahan tali pusat
(-) Benjolan/tumor
Tali pusat Sudah lepas, tidak berbau, tidak ada kemerahan
Kelainan : Tidak ada
Punggung : Keadaan tulang punggung : Simetris/Asimetris
Kelainan tulang punggung : Tidak ada
Ekstremitas : Posisi tangan : Normal
Posisi kaki : Normal
Jari tangan : Normal kelainan : Tidak ada
Jari kaki : Normal kelainan : Tidak ada
Pergerakan : aktif/tidak aktif
Kulit Rotasi paha : Normal
: Warna : Merah
(-) Vernik caseosa
(+) Lanugo
(+) Tugor kaki
Genitalia : Laki-laki
(-) Testis berada di scrotum
(-) Penis berlobang
Perempuan
(+) Vagina berlubang
(+) Labia mayora
(+) Labia minora
Anus : Berlubang (+)
Mekoneum (+)
Kelainan pada genitalia : Tidak ada
Status Neurologi
Reflek : (+) Tendon
(+) Moro
(+) Rooting
(+) Menghisap
(+) Menggenggam
(+) Menagis
(+) Babinski
Eliminasi
BAB : 3-5 kali dalam sehari
BAK : 4-6 kali dalam sehari
ANALISA DATA:
By. Ny L usia 10 hari Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan bayinya dalam keadaan sehat. Suhu: 36.6 0c, Pernafasan: 48 x/menit,
DJB:142 x/menit
Evaluasi : pasien sudah mengerti tentang keadaan bayi nya dan merasa
senang keadaan bayi nya sehat.
2. Memberitahu ibu kembali untuk lebih sering lagi menyusui bayinya setiap 2
jam sekali dan tetap diberikan ASI walaupun bayi sedang tertidur.
Meyakinkan ibu memberikan ASI saja pada bayinya sampai usia 6 bulan
tanpa diberikan makanan tambahan apapun dan menyusui bayinya sampai
usia 2 tahun.
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan tidak
memberikan makanan apapun selain ASI selama 6 bulan.
3. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan bersedia untuk
selalu menjaga kehangatan tubuh bayinya.
4. Menganjurkan ibu kembali untuk menjemur bayinya setiap pagi selama 15-30
menit
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan akan menjemur
bayinya setiap pagi
5. Memberitahukan kepada ibu kembali untuk selalu menjaga kebersihan pada
bayi nya, dan segera mengganti pakaian serta popok bayi jika bayi BAB/BAK
untuk menjaga kenyaman dan kehangatan bayi serta mencegah iritasi kulit.
6. Menjelaskan kembali kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi baru Iahir
yaitu bayi tidak mau menyusui, demam tinggi, kembung. kejang, merintih,
dan hipotermi. Jika ada tanda tersebut ibu dianjurkan untuk segera membawa
bayinya ke tenaga kesehatan.
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan
7. Memberitahukan kepada ibu untuk melakukan imunisasi BCG saat bayi
berusia 1 bulan tujuan nya Untuk mencegah penyakit tuberculosis
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan bidan dan akan
melakukannya
8. memberitahu ibu untuk membawa bayi ketenaga kesehatan jika ada keluhan
Evaluasi : ibu mngerti dan akan melakukan nya
(Wasliah)
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS
KUNJUNGAN KE 1
A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
2. Riwayat Persalinan
a. Tempat melahirkan : Puskesmas Cadasari
b. Ditolong oleh : Bidan
c. Jenis persalinan : Spontan
d. Lama persalinan
- Dipimpin Meneran : 16.00 Wib
- Kala I : 3 jam 30 menit
- Kala II : 15 menit
- Kala III : 5 menit
e. Ketuban pecah pukul : 15.30 Wib
f. Amniotomi : Ya / Tidak
g. Banyak air ketuban : ±1000 cc
h. Komplikasi dalam persalinan : Ada / tidak, Jelaskan jika ada …………..
i. Plasenta
- Lahir spontan : Ya/ Tidak
- Dilahirkan dengan indikasi : Ya / Tidak, Jelaskan jika ada ……………
- Lengkap, ukuran : 20 cm
- Berat : 500 gr
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Kelainan : Tidak ada
- Sisa plasenta : ada / tidak
j. Perineum
- Utuh : Ya / tidak
- Robekan : Ya /tidak, jika Ya tingkat : 2
- Episiotomi : Ya / tidak
- Anastesi : Ya / tidak
- Jahitan dengan : Tehnik Jelujur
k. Perdarahan
- Kala I : 30 ml
- Kala II : 50 ml
- Kala III : 100 ml
- Kala IV : 60 ml
l. Tindakan lain : Tidak ada
m. B ayi
- Lahir pukul : 16.15 Wib
- BB : 2900 gr
- PB : 48 cm
- Nilai Apgar : 9/10
- Cacat bawaan : Ya / tidak
- Masa gestasi : 38 mg
n. Komplikasi
- Kala I : Tidak ada
- Kala II : Tidak ada
o. Air ketuban banyaknya : 1000 cc Warna : Jernih
Pola Nutrisi
- Makan : 3x sehari dengan Nasi, sayur, dan lauk pauk
- Minum : 4-7 gelas dalam sehari
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Stabil
c. Tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 82 x/i
- Suhu tubuh : 22 oC
- Pernapasan : 36,4 x/i
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
- Pengeluaran : Tidak ada
- Puting susu : Menonjol
- Benjolan : Tidak ada
- Konsistensi : Lembut
b. Uterus
- TFU : 3 jari dibawah pusat
- Konsistensi uterus : Keras
- Kontraksi uterus : Baik
- Posisi uterus : Normal
c. Pengeluaran lochea
- Warna : Merah kehitaman
- Bau : anyir
- Jumlah : 15 Cc
- Konsistensi : Cair
d. Perineum : Laserasi derajat 2
e. Kandung kemih : Kosong
f. Ekstremitas
- Oedema : Tidak
- Kemerahan : Tidak
- Tanda Homan : Tidak
3. Pemeriksaan Penunjang
- HB : Tidak dilakukan
- Protein urin : Tidak dilakukan
- Glukosa urin : Tidak dilakukan
- Golongan darah : Tidak dilakukan
C. ANALISIS DATA
Ny.L usia 27 tahun P2A0 6 jam post partum
D. PENATALAKSANAAN :
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan baik TTV normal TD: 120/80 mmHg, n: 82
x/m, R 22 x/m, S. 36.4 o C. pengeluaran darah nifas normal TFU: 3 jari dibawah
pusat.
Evaluasi : ibu sudah mengetahui keadaan nya dan ibu merasa lega setelah
melahirkan
2. menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mulas yang dirasakan ibu adalah hal yang
normal karena rasa mulas itu adalah proses dimana uterus berproses kembali ke
bentuk semula.
Evauasi : Ibu mengerti aa yang dijelaskan oleh bidan
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi ibu dengan nasi lauk pauk serta buah
karena tenaga ibu telah terpakai saat proses persalinan dan agar robekan yang ibu
alami menjadi cepat kering
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukannya
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya selama 6
bulan tanpa memberikan makanan tambahan lainnya dan menganjurkan ibu agar
menyusui bayinya sesering mungkin minimal 10 kali dalam waktu 24 jam dan
menyusui tidak dibatasi sesuai kebutuhan bayi, agar bayi mendapatkan kolostrum
yang banyak mengandung antibody, selain itu hisapan bayi juga dapat membantu
mempercepat pengembalian uterus seperti semula karena dipengaruhi oleh
hormone oksitosin.
Evaluasi : Ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan akan melakukannya
5. Menganjurkan ibu untuk terus menjaga kebersihan diri dan harus memberanikan
diri untuk memegang luka jahitan agar sisa kotoran tidak ada yang tertinggal pada
luka sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi.
Evaluasi : Ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan akan mencobanya
6. Memberitahu ibu tentang Tanda-tanda bahaya masa nifas, yaitu:
a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba (melebihi haid
biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut dalam
waktu setengah jam)
b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang menyengat
c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung
d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastric, atau terdapat
masalah/gangguan penglihatan
e. Pembengkakan pada wajah dan tangan demam, muntah, rasa sakit sewaktu
buang air seni, atau merasa tidak enak badan
f. Payudara yang berwarna kemerahan, panas, dan/atau sakit
g. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan
h. Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan/atau pembengkakan pada kaki
i. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri-sendiri atau mengurus
bayi
j. Merasa sangat letih atau bernapas terengah-engah.
Evaluasi : ibu sudah mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan
7. menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kontrol nifas 4 hari kemudian
Evaluasi : ibu mnegerti apa yang dijelakan oleh bidan dan akan melakukannya
(Wasliah)
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS
KUNJUNGAN KE 2
A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
3. Riwayat Persalinan
a. Tempat melahirkan : Puskesmas Cadasari
b. Ditolong oleh : Bidan
c. Jenis persalinan : Spontan
d. Lama persalinan
- Dipimpin Meneran : 16.00 Wib
- Kala I : 3 jam 30 menit
- Kala II : 15 menit
- Kala III : 5 menit
e. Ketuban pecah pukul : 15.30 Wib
f. Amniotomi : Ya / Tidak
g. Banyak air ketuban : ±1000 cc
h. Komplikasi dalam persalinan : Ada / tidak, Jelaskan jika ada …………..
i. Plasenta
- Lahir spontan : Ya/ Tidak
- Dilahirkan dengan indikasi : Ya / Tidak, Jelaskan jika ada
……………
- Lengkap, ukuran : 20 cm
- Berat : 500 gr
-
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Kelainan : Tidak ada
- Sisa plasenta : ada / tidak
j. Perineum
- Utuh : Ya / tidak
- Robekan : Ya /tidak, jika Ya tingkat : 2
- Episiotomi : Ya / tidak
- Anastesi : Ya / tidak
- Jahitan dengan : Tehnik Jelujur
k. Perdarahan
- Kala I : 30 ml
- Kala II : 50 ml
- Kala III : 100 ml
- Kala IV : 60 ml
l. Tindakan lain : Tidak ada
m. B ayi
- Lahir pukul : 16.15 Wib
- BB : 2900 gr
- PB : 48 cm
- Nilai Apgar : 9/10
- Cacat bawaan : Ya / tidak
- Masa gestasi : 38 mg
n. Komplikasi
- Kala I : Tidak ada
- Kala II : Tidak ada
o. Air ketuban banyaknya : 1000 cc Warna : Jernih
Pola Nutrisi
- Makan : 3x sehari dengan Nasi, sayur, dan lauk pauk
- Minum : 4-7 gelas dalam sehari
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Keadaan emosional : Stabil
c. Tanda – tanda vital :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 82 x/i
- Suhu tubuh : 24 oC
- Pernapasan : 36,6 x/i
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
- Pengeluaran : ASI
- Puting susu : Menonjol
- Benjolan : Tidak ada
- Konsistensi : Lembut
b. Uterus
(Wasliah)
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS
KUNJUNGAN KE 3
A. DATA SUBYEKTIF
BIODATA
Pandeglang, 31 Mei
2022
Pengkaji,
(Wasliah)
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR KB
A. Data Subjektif
Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. U
Umur : 27 tahun Umur : 29 tahun
Suku/kebangsaan: Jawa/indonesia Suku/kebangsaan :
Jawa/indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat rumah : Cadasari Alamat rumah : Wono
Agung SK
Telp : 085839247998 Telp :
1. Alasan datang
Ibu mengatakan setelah masa nifas ibu ingin memasang KB dan ibu ingin
mengetahui kontrasepsi apa yang baik untuk menyusui.
2. Keluhan utama
Tidak Ada
3. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 Hari
Banyak : 2 x sehari ganti pembalut
Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
Flour albus : -
HPHT : 21-08-2021
b. Riwayat kehaamilan dan persalianan yang lalu
P2A0
N Tahun Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Laktasi
o Partus partus kehamilan partus BB PB JK Asi ekslusif keluhan
Tidak
1. 2016 BPM 38 minggu Spontan Bidan 2700 49 p Ya Tidak ada
ada
2. 2022 BPM 38 > 5 Spontan Bidan Tidak 2900 48 p Ya Tidak ada
hari ada
4. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit sifilis, kanker kandungan, infeksi
virus, myoma dll.
5. Riwayat kesehatan
e. Riwayat Penyakit Yang Pernah Atau Sedang Di derita
- Jantung : Tidak Ada
- Tekanan Darah Tinggi : Tidak Ada
- Hepar : Tidak Ada
- Diabetes Mellitus : Tidak Ada
- Anemia Berat : Tidak Ada
- HIV/AIDS : Tidak Ada
- Campak : Tidak Ada
- Malaria : Tidak Ada
- Gangguan Mental : Tidak Ada
- Operasi : Tidak Ada
- Lain-lain : Tidak Ada
f. Prilaku Kesehatan
- Gangguan alkohol/ obat sejenisnya : Tidak Ada
- Obat/ jamu yang pernah dikonsumsi : Tidak Ada
- Merokok/ makan sirih : Tidak Ada
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Jantung : Tidak Ada
- Asma : Tidak Ada
- TBC : Tidak Ada
- Hipertensi : Tidak Ada
- HIV/AIDS : Tidak Ada
- Hepatitis : Tidak Ada
6. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan hubungan dalam keluarga dan dilingkungan rumah sangat
baik
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan selama 4 tahun
c) Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1-2x sehari dan BAK 3-5x sehari.
d) Pola nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x sehari dan minum 6-7 gelas dalam sehari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 82 kali/menit
Frekuensi nafas : 23 kali/menit
5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
C. Analisis Data
Ny. L usia 27 tahun P2A0
Kebutuhan konseling KB
D. Penatalaksanaan
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan secara umum dalam keadaan
baik. Tekanan Darah: 120/80 mmHg,Denyut nadi: 84 kali/menit,
Frekuensi nafas: 23 kali/menit ,Suhu tubuh: 36,7 0c.
Evaluasi : ibu sudah mengerti tentang keadaan nya.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang pengertian KB dan Alat
kontrasepsi
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta
penyelenggaraan pelayanan, pengaturan dan dukungan yang
diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang
ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal melahirkan anak,
mengatur kehamilan dan membina ketahanan serta kesejahteraan
anak.
Alat Kontrasepsi adalah Upaya pencegahan kehamilan yang
disengaja melalui penggunaan berbagai perangkat, praktik seksual,
bahan kimia, obat-obatan, atau prosedur bedah. Penggunaan
kontrasepsi bertujuan untuk mencegah wanita hamil dapat
dianggap sebagai alat kontrasepsi.
Evaluasi : ibu sudah mengeri apa yang dijelaskan oleh bidan
3. Melakukan konseling kb menggunakan media video untuk
mengetahui Jenis-jenis Kontrasepsi yaitu
1. implan/susuk KB
implan adalah alat kontrasepsi hormonal yang diletakan di
bawah kulit lengan atas dan terdiri 1 atau 2 batang plastik
elastis yang aman dan efektif selama 3-4 tahun.
kelebihan implan yaitu : efektif 99%, ekonomis dan praktis,
jangka panjang dan tidak mengganggu hubungan seksual.
kekurangan implan yaitu : mempengaruhi haid, perubahan
BB, Tidak melindungi IMS
2. IUD
IUD adlah kontrasepsi berbentuk T yang dimasukan kedalam
rahim dan efektif selama 10 tahun. pemsangan dilakukan oleh
petugas medis terlatih, sebaiknya dipasang saat haid, dan
pemasangan pasca salin lebih baik.
kelebihan IUD yaitu : efektif 99%, kontrasepsi Non
hormonal
kekurangan IUD yaitu : perubahan siklus haid, tidak
melindungi dari IMS
3. Vasektomi/ Sterilisasi pria/M.O.P
vasektomi adalah tindakan medis pemotongan /pengikatan
saluran sperma pada pria.
kelebihan Vasektomi/ yaitu : efektif, aman dan cepat, sekali
seumur hidup, tidak memperngaruhi kemampuan seks.
kekurangan Vasektomi/ yaitu : perlu tenaga medis terlatih,
harus istirahat 2-3 hari, selama 3 bulan pakai kondom dulu
4. Tubektomo/Sterisasi wanita/M.O.W
Tubektomo adalah metode kontrasepsi pada wanita yang tidak
ingin hamil lagi dengan mengikat atau memotong atau
memasang cincin dari bahan lunak dan aman pada saluran telur.
kelebihan Tubektomo yaitu : metode kontrasepsi seumur
hidup, tetap haid, sangat efektifitas
kekurangan Tubektomo / yaitu : biaya yang sangat mahal,
harus istirahat 2-3 hari dan tidak melindungi IMS
5. Suntik KB
Suntik KB dibagi menjadi 2 macam yaitu
a. suntik progestin yaitu setiap 3 bulan yang aman untuk
menyusui yang hanya mengandung hormon progestin.
b. suntik kombinasi yaitu setiap 1 bulan yang mengandung
hormon progestin dan estrogen dan tidak dianjurkan bagi
yang menyusi
kelebihan yaitu : efektif 99%, tidak perlu pemakaian
setiap hari, tidak menggangu hubungan seksual suami
istri
kekurangan yaitu : dapat mempengaruhi haid, dapat
mempengaruhi BB dan tidak boleh lewat tanggalnya.
6. Pil KB
Pil KB ada macam
a. hanya mengandung hormon progestin, tidak mempengaruhi
ASI dan kesuburan cepat kembali
b. Pil kombinasi mengandung hormon progestin dan estrogen
dan tidak dianjurkan bagi yang menyusui
Hal yang wajib diperhatikan dalam penggunaan PIL KB
Minum pil harus disiplin setiap hari
Jika lupa minum 1, minum hari selanjutnya
pada beberapa orang dapat menyebabkan perunahan
pola haid dan mempengaruhi BB
7. Kondom
Kondom adalah sarung berbentuk silinder tipis terbuat dari
latex yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual
kelebihan yaitu : murah dan mdah didapat, terdapat banyak
varian untuk sensasi, satu-satunya alat kontrasepsi yang
dapat mencegah IMS serta HIV/AIDS
kekurangan yaitu : harus selalu tersedia setiap berhubungan
seksual, perlu ke kedisiplinan
Evaluasi : telah dilakukan konsilng KB menggunakan
media Video
4. Mengevaluasi ibu kembali apakah masih ada yang kurang faham, dam
menanyakan mengenai alat kontasepsi apa yang akan ibu gunakan
Evaluasi : ibu sudah faham mengenai macam-macam kontrasepsi dan
ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.
5. menganjurkan ibu untuk menjaga pola nutrisinya seperti memakan
nasi, sayur, lauk pauk dan buah
Evaluasi : ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan akan
melakukan nya.
6. menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebesihan agar luka jahitan
nya cepat mengering serta menghindarkan luka dari infeksi.
evaluasi : ibu mengerti apa yang telah dijelaskan oleh bidan dan dan
akan melakukan nya.
Pandeglang, 31 Mei
2022
Pengkaji,
(Wasliah)
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan bab ini didasarkan pada ada atau tidak adanya
kesesuaian antara teori dan realitas dilapangan pada asuhan kebidanan
secara Continuity Of Care pada ny L usia 27 tahun G2P1A0 mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, serta bayi baru lahir yang dilakukan sejak
tanggal 13 Januari 2022 sampai tanggal 28 Januari 2022 di Puskesmas
Cadasari Medika lampung. Dengan menggunakan standart asuhan
kebidanan yang terdiri dari pengkajian data, perumusan diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dilanjutkan dengan SOAP
perkembangan. Berdasarkan kasus Ny. L terdapat beberapa kesamaan dan
kesenjangan antara teori dan praktik, diantaranya sebagai berikut:
E. Asuhan KB
Pada tanggal 31-05-2022 yang dimana berdasarkan
pengkajian yang penulis lakukan ibu mengatakan setelah masa nifas
ibu ingin memasang KB dan ibu ingin mengetahui kontrasepsi apa
yang baik untuk menyusui. hasil pengkajian dari data objektif
didapatkan bahwa keadaan ibu dalam batas normal. berdasaran
analisa data ditetapkan bahwa Ny. L usia 27 tahun P2A0 Kebutuhan
konseling KB. Asuhan yang diberikan melakukan melakukan
konseling KB pada Ny. L dengan menggunakan media Video. Pada
kasus tersebut Ny. L memilih untuk menggunakan KB suntik 3 bulan
alasan menggunakan KB suntik 3 bulan karena tidak mengganggu
produksi ASI.
Hal tersebut sejalan dengan teori Sulistyawati (2013).
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif, pencegah
kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan
seksual, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah,
tidak mempengaruhi ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak
perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh perempuan usia
lebih 35 tahun sampai perimenopause, membantu mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik, menurunkan kejadian tumor
jinak payudara, dan mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penatalaksanaan menejemen asuhan kebidanan yang
dimulai dari antenatal care, persalinan, perawatan bayi baru lahir serta
perawatan nifas yang dilakukan di Puskesmas Cadasari Kabupaten
Pandeglang pada tanggal 1 Mei 2022 sampai tanggal 31 Mei 2022.
Penulis menyimpulkan bahwa asuhan kebidanan telah diberikan pada
kasus sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan teori manajemen
asuhan kebidanan 7 langkah varney dan pendokumentasian SOAP maka
dapat diambil kesimpulan di antaranya :
1. Telah dilakukan Asuhan Kehamilan Pada kehamilan Ny. L dan tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata
2. Telah dilakukan Asuhan persalinan pada Ny. L tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan kasus nyata
3. Telah dilakukan Asuhan nifas pada Ny. L tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan kasus nyata
4. Telah dilakukan Asuhan Bayi Baru Lahir pada bayi Ny. L tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata
5. Telah dilakukan Asuhan Keluarga Berencana pada Ny. L tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata
B. Saran
Sehubungan dengan simpulan di atas, maka penulis menyampaikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Institusi Jurusan Kebidanan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi
mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana
yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga
dapat menghasilkan bidan yang berkualitas.
2. Bagi Puskesmas Cadasari
Informasi bagi pengembangan program kesehatan ibu hamil
sampai nifas atau asuhan komprehensif agar lebih banyak lagi
memberikan penyuluhan yang lebih sensitif kepada ibu hamil
sampai kepada ibu nifas dan bayi baru lahir serta dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar
dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai dengan teori
dari mulai kehamilan, persalinan, nifas dan BBL.
3. Bagi Profesi Bidan
Mendapat pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif
yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan informasi
penting selama kehamilan, persalinan, nifas.
4. Bagi Klien Dan Keluarga
Agar klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan
keadaan kehamilannya secara teratur sehingga akan merasa
lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan gambaran
tentang pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin, nifas
dan bayi baru lahir serta ibu dapat mengikuti KB, dengan
melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan dan
mendapatkan asuhan secara berkelanjutan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriati, E., Yunita, P., Susanti, S., & Fahnawal, T. M. (2022). PENGARUH
KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1
FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RSUD RAJA
AHMAD TABIB TANJUNGPINANG. Zona Kebidanan: Program Studi
Kebidanan Universitas Batam, 12(1), 123-136.
Istiqomah, A. N. (2020). Deteksi Dini Faktor Resiko Ibu Hamil Melalui Sistem
Pendampingan di Puskesmas Piyungan.
Armini, N. K. A., Esti, Y., Mira, T., Kusumaningrum, T., Retnayu, P., & Nastiti, A.
A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2.
Yuliani, D. R., Saragih, E., Astuti, A., Wahyuni, W., Ani, M., Muyassaroh, Y., ...
& Azizah, N. (2021). Asuhan Kehamilan. Yayasan Kita Menulis.
Elis, A., Maryam, A., Sakona, Y., & Kasmawati, K. (2019). ANALISIS
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN TANDA-TANDA BAHAYA
MASA NIFAS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI
MAKASSAR.
DOKUMENTASI INC
DOKUMENTASI BBL
DOKUMENTASI NIFAS
KUNJUNGAN NEONATUS
KUNJUNGAN KONSELING KB
VIDEO