Anda di halaman 1dari 18

SOP PRAKTIK KOLABORASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL


( ANC )

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 5

Praktik Kolaborasi interprofesional

Oleh :

NAMA : YENI MULYANI

NPM : 19210300090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

2022
LEMBAR PERSETUJUAN
SOP praktik kolaborasi dengan judul:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL


( ANC )

Oleh :

NAMA : YENI MULYANI

NPM : 19210300090

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di hadapan tim
penguji.

Tanggal,.....................................2022

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab Stase

(.................................................................)

NIDN

2
LEMBAR PENGESAHAN

SOP dengan judul :


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
( ANC )

NAMA : YENI MULYANI


NPM : 19210300090

Telah dipersentasikan pada tanggal..........................dihadapan tim penguji program studi


pendidikan profesi bidan program departemen kebidanan universitas indonesia maju

Tanggal, ............................2022
Menyetujui,
KBK Dosen komunitas dan ilmu teknologi KBK Dosen Pencegahan dan deteksi dini

Agus Santi Br, G, S.ST,M. Kes Gaidha K Pangestu, S.Tr. Keb., M. Keb
NIDN 0317088406 NIDN 0317119401

Mengesahkan,
Dosen penanggungjawab stase

(....................................................................)
NIDN

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha ESA, karena atas berkat
kekuasaanNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas sop praktik
kolaborasi pada praktik stase 5 Praktik Kolaborasi interprofesional yang berjudul :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN FISIK
IBU HAMIL ( ANC )

Dalam penyusunan ini terdapat banyak hal yang perlu untuk diperhatikan ,
diantaranya yaitu
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrachman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik
Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju
9. Irma jayatmi, S.ST,. Bdn. M.Kes sebagai dosen pembimbing stase 5 kelomopk 8
program studi kebidanan pendidikan profesi bidan
10. Meinasari kurnia Dewi, S.ST., M.Kes sebagai dosen penguji responsi stase 5
kelompok 8
11. Siti Rafika Putri, S.ST., Bdn. M.Kes sebagai dosen CI Responsi Stase 5
kelompok 8
12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program studi pendidikan profesi bidan
fakultas vokasi universitas Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, mengerahkan dan membimbing penulis selama mengikut proses
pendidikan.

4
13. Suami, keluarga dan teman - teman yang selalu memberikan dukungan moral
dan material sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna,
penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Agar pada penyusunan selanjutnya penulis dapat
memperbaikinya. Semoga tujuan penulis dalam menyusun proposal ini dapat
tercapai.

Jakarta, Oktober 2022

Penulis

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
1. SOP LAMA....................................................................................................1
2. REKOMENDASI SOP BARU.......................................................................1

3. PEMBAHASAN.............................................................................................2

4. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................3


DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................5

6
1. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) LAMA

PELAYANAN KB SUNTIK

No. Dokumen
445/ /SPO-
RSUD.MLP/2022
SOP No.Revisi:01
Tanggal Terbit : 18
JANUARI 2022
Halaman : 1/4
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
UPT RSUD PROFESI BIDAN
Malingping FAKULTAS VOKASI
UIMA

 
I. PENGERTIAN Pelayanan KB suntik adalah memberikan suntikan obat KB pada klien
dengan tujuan untuk menjarangkan kelahiran

II. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam memberikan pelayanan KB suntik 

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Nomor /


III. KEBIJAKAN /RSUD-MLP/ /2022 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Rumah
SAKIT (PKBRS) UPT Rumah Sakit Umum Daerah Malingping
 
IV. REFERENSI

V. PROSEDUR 1. Petugas memanggil pasien dan mempersilahkan untuk


memasuki ruangan
2. Petugas melakukan anamnesa dan identifikasi pasien
3. Petugas menjelaskan langkah langkah apa saja yang akan
dilakukan
4. Petugas melakukan konseling tentang kontrasepsi KB suntik
5. Petugas melakukan informed consent
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan
fisik
8. Petugas menyiapkan obat KB
9. Petugas memberitahu klien akan dilakukan penyuntikan
10. Petugas melakukan desinfectan area yang mau dilakukan
penyuntikan menggunakan alcohol
11. Petugas melakukan penyuntikan secara IM dengan sudut 90

7
derajat dan di aspirasi, bila tidak ada darah langsung lakukan
penyuntikan, jika ada darah jangan lakukan penyuntikan dan
pindah ke area lain
12. Petugas merapihkan pasien dan alat
13. Petugas membuang jarum suntik kedalam safety box
14. Petugas mencuci tangan
15. Petugas memberitahu pasien tanggal kunjungan ulang
16. Petugas mendokumentasikan pada rekam medis
VI. DIAGRAM ALIR
Menyapa Melakukan
Mempersiapk
pasien dan anamnesis
an lingkungan
keluarganya lengkap

Menjelaskan Melakukan Melakukan


hasil kolaborasi pemeriksaan
pemeriksaan rujukan internal fisik

Melakukan Pendidikan
Memberikan
rujukan kesehatan
SUNTIK kb 3
eksternal bila sesuai
bulan
ada resiko tinggi kebutuhan

Petugas Menjelaskan
cuci  tanggal kunjungan
tangan ulang

Petugas melakukan
pencatatan

VII. UNIT TERKAIT


Pendaftaran, poli KIA 

VIII. DOKUMEN Register KB dan Rekam Medis


TERKAIT

8
2. Standar operasional prosedur ( SOP ) Baru

PELAYANAN KB SUNTIK

No. Dokumen
445/ /SPO-
RSUD.MLP/2022
SOP No.Revisi:01
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
UPT RSUD PROFESI BIDAN
MALINGPING FAKULTAS VOKASI
UIMA

 
I. PENGERTIAN
Pelayanan KB suntik adalah memberikan suntikan obat KB pada klien
dengan tujuan untuk menjarangkan kelahiran

II. TUJUAN
Sebagai pedoman petugas dalam memberikan pelayanan KB suntik

 
III. KEBIJAKAN
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Nomor /
/RSUD-MLP/ /2022 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Rumah
SAKIT (PKBRS) UPT Rumah Sakit Umum Daerah Malingping

IV. REFERENSI 1. SpOG(K)onk.MWALS dr. amru sofian. synopsis obstetri 2012.


3rd ed. Indra DL, editor. jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012.
2. Barat pengurus daerah ikatan bidan indonesia provinsi jawa.
Standar operasional prosedur ( SOP ) Pelayanan kebidanan.
pertama. PT. Islampos global media; 2019.
3. Laili R. upaya memutus rantai infeksi oleh perawat dengan
pemakaian alat pelindung diri (APD) yang benar. OSF Prepr.
2020;
4. Wahyuning puji astuti, Tri dita kristiana. informed consent
pelayanan kebidanan di PMB Kecamatan mantrijeron
Yogyakarta. GASTER. 2020;18(1):1–8.
5. Diah Angraina Fitri*1 AP. Rancang bangun sistem rekam medis

9
berbasis website. J Comput Sci Inf Technol. 2022;3(2):207–16.

1. Petugas memanggil pasien dan mempersilahkan untuk memasuki


ruangan
V. PROSEDUR 2. Petugas melakukan anamnesa dan identifikasi pasien
3. Petugas menjelaskan langkah langkah apa saja yang akan
dilakukan
4. Petugas melakukan konseling tentang kontrasepsi KB suntik
5. Petugas melakukan informed consent
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik
8. Petugas menyiapkan obat KB
9. Petugas memberitahu klien akan dilakukan penyuntikan
10. Petugas melakukan desinfectan area yang mau dilakukan
penyuntikan menggunakan alcohol
11. Petugas melakukan penyuntikan secara IM dengan sudut 90
derajat dan di aspirasi, bila tidak ada darah langsung lakukan
penyuntikan, jika ada darah jangan lakukan penyuntikan dan
pindah ke area lain
12. Petugas merapihkan pasien dan alat
13. Petugas membuang jarum suntik kedalam safety box
14. Petugas mencuci tangan
15. Petugas memberitahu pasien tanggal kunjungan ulang
16. Petugas mendokumentasikan pada rekam medis

10
Pasien melakukan
Mulai pendaftaran

Poli
KIA
Petugas Melakukan
pemeriksaan fisik

1. Laborat
VI. DIAGRAM ALIR
2. Dokter
Melakukan kolaborasi rujukan
SpOG internal

Menjelaskan hasil
pemeriksaan
Farmasi

Melakukan rujukan Memberikan


eksternal bila ada resiko immunisasi TT dan
tinggi tablet tambah darah

Rumah Pendidikan kesehatan


sakit sesuai kebutuhan

Menjelaskan tanggal
kunjungan ulang/sesuai
kebutuhan/umur
kehamilan

Petugas mencatat hasil


Selesai
pemeriksaa

VII. UNIT TERKAIT

Pendaftaran, Poli KIA

11
VIII. DOKUMEN
TERKAIT Register KIA, Rekam medis 

3. PEMBAHASAN

1.1 ANALISIS REKOMENDASI SOP USULAN

SOP pelayanan KB di RSUD Malingping menurut penulis sudah baik


dan sesuai prosedur yang berlaku. Namun masih ada yang perlu ditambahkan
seperti belum adanya diagram alur, referensi dan prosedur penanganan pasien
KB dengan kondisi covid yang sedang terjadi.
Penulis melakukan revisi pada SOP lama, dengan menambahkan
beberapa hal yang masih belum ada pada SOP lama. Beberapa hal yang dapat
diterapkan pada SOP baru diantaranya adalah:
1. Dalam SOP baru penulis merubah pada bagian “pengertian” menjadi
lebih menjelaskan terkait pelaksanaannya bukan tujuan yang ingin
dicapainya. Pengertian pada SOP lama Pemeriksaan ibu hamil adalah
pemeriksaan kehamilan secara menyeluruh dari kepala hingga ekstermitas
bawah secara berkala yang dilakukan sesuai langkah – langkah asuhan
kebidanan, untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya, menindaklanjuti
bila ditemukan adanya penyimpangan.(1) Sedangkan pada SOP baru
pemeriksaan ibu hamil adalah Suatu teknik pengumpulan data objektif
yang dilakukan dengan cara inpeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk
menentukan diagnosa, mengidentifikasi masalah, menentukan rencana, dan
tindakan asuhan pada ibu hamil kunjungan awal.(2)
2. Penulis menambahkan referensi dalam SOP baru, untuk memperjelas
argumen penulis dalam perubahan dan penambahan tindakan pada
SOP Lama menjadi SOP baru.
3. Pada prosedur masih ada kekurangan diantaranya, belum adanya
penggunaan APD Level 1, setelah indonesia mengalami pandemi
covid-19 maka dalam setiap pemberian pelayanan kesehatan harus
sesuai protokol kesehatan seperti memakai APD. Hal ini dirasa

12
penting dalam suatu SOP karena untuk antisipasi pencegahan
penularan Covid-19. Dalam SOP lama belum terdapat perintah untuk
menggunakan APD dan sesuai protokol kesehatan untuk pencegahan
covid-19 seperti menggunakan alat face shield, masker serta baju
hajmat bila diperlukan. APD memiliki peran yang penting dalam
upaya mengeliminir transmisi agent penyakit infeksi baik dari
lingkungan rumah sakit, dari pasien ke petugas kesehatan maupun
dari pasien ke pasien lainnya maupun infeksi yang terjadi pada
pasien itu sendiri. Untuk itu, petugas kesehatan wajib memiliki
pengetahuan mengenai pemakaian APD secara benar.(3)
4. Tata laksana awal dalam SOP Lama belum ada pelaksaan informed
consent terhadap klien, yang mana hal ini sangat penting dalam
setiap pemberian tindakan. Informed consent berfungsi sebagai tanda
bukti bahwa klien bersedia untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan
dan tindakan. Dalam menjalankan tugas pelayanan kebidanan bidan
wajib memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan
pelayanan yang akan diberikan, kemudian sebelum bidan
memberikan tindakan terhadap pasien diharapkan agar meminta
persetujuan kepada pasien atau keluarga pasien. Hal ini guna sebagai
tanda bukti serta pencatatan atau dokumentasi bagi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan.(4)
5. Dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada
klien, penulis menambahkan diagram alir dalam SOP baru. Sehingga
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien tindakan lebih
terarah dan terpantau. Flowchart ini merupakan diagram yang
digunakan dalam perancangan sebuah sistem atau aplikasi berbasis
web, dimana flowchart digambarkan dalam bentuk simbol diagram
yang memiliki makna dan fungsi yang berkaitan antara satu sama
lain. Simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart adalah sebagai
berikut :

13
Tahapan diagram alir yang dirancang dari pasien mulai mendaftar
sampai pencatatan pelayanan, dapat memudahkan pasien maupun
tenaga kesehatan dalam proses pemberian pelayanan karena dengan
tersusunnya alir kegiatan secara jelas.(5)
6. Pada unit terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan, penulis
menambahkan unit terkait dalam memberikan pelayanan, secara
tertulis dalam SOP Lama unit terkait hanya terbatas dari pendaftaran
samapai poli KIA, Pada SOP Baru unit terkait ditambahkan farmasi
sebagai unit terkait yang memberikan obat-obatan serta laboratorium.
7. Dalam SOP lama belum tertera dokumen terkait, yang menyatakan
pelayanan tercatat dalam dokumen – dokumen terkait seperti buku
pendaftaran, buku KIA dan rekam medis. Pada SOP baru sudah
dilengkapi dengan dokumen terkait didalamnya seperti buku
pendaftaran, buku KIA, dan rekam medis.

14
1.2 REKOMENDASI SOP BARU

Item SOP LAMA Rekomendasi SOP Alasan

Pengertian Pemeriksaan ibu pemeriksaan ibu hamil adalah lebih menjelaskan


hamil adalah Suatu teknik pengumpulan terkait
pemeriksaan data objektif yang dilakukan pelaksanaannya
kehamilan secara dengan cara inpeksi, palpasi, bukan tujuan
menyeluruh dari auskultasi dan perkusi untuk
yang ingin
kepala hingga menentukan diagnosa,
ekstermitas bawah mengidentifikasi masalah,
dicapainya.
secara berkala yang menentukan rencana, dan
dilakukan sesuai tindakan asuhan pada ibu
langkah – langkah hamil kunjungan awal.(1)
asuhan kebidanan,
untuk menjaga
kesehatan ibu dan
janinnya,
menindaklanjuti bila
ditemukan adanya
penyimpangan.

Referensi 1. Synopsis untuk dapat


obstertri, memperjelas hasil
2012 1. SpOG(K)onk.MWAL analisis penulis
rustam S dr. amru sofian.
mochtar  synopsis obstetri
2012. 3rd ed. Indra
DL, editor. jakarta:
Buku Kedokteran
EGC; 2012.
2. Standar operasional
prosedur ( SOP )
Pelayanan kebidanan
IBI Jawa Barat

3. Laili R. upaya
memutus rantai
infeksi oleh perawat
dengan pemakaian
alat pelindung diri
(APD) yang benar.
OSF Prepr. 2020;

4. Wahyuning puji
astuti, Tri dita
kristiana. informed
consent pelayanan

15
kebidanan di PMB
Kecamatan
mantrijeron
Yogyakarta.
GASTER.
2020;18(1):1–8.

5. Diah Angraina Fitri*1


AP. Rancang bangun
sistem rekam medis
berbasis website. J
Comput Sci Inf
Technol.
2022;3(2):207–16.

Prosedur 1. Belum ada 1. Sudah terdapat Untuk dapat


pelaksanaa nya perintah perintah menyesuaikan
n menggunaka menggunakan dengan situasi
n APD dan APD Level 1 setelah covid-19
sesuai serta dengan
protokol 2. Sudah terdapat adanya informed
kesehatan perintah consent ada catatan
melakukan untuk petugas
2. Belum informed consent
adanya sebelum
pelaksaan melakukan
informed tindakan
consent

Diagram Sudah terdapat Ada penambahan dalam Agar dapat


alir diagram alir namun diagram alir mempermudah
belum jelas dalam melakukan
tindakan

Unit terkait 1. Pendaftaran 1. Pendaftaran 1. Bagian


2. Poli KIA 2. Poli KIA pendaftara
3. Farmasi n
4. Laborat 2. Poliklinik
kebidanan
3. Ruang
farmasi
4. Ruang lab
Dokumen Belum ada 1. Buku pendaftaran 1. Catatan
terkait 2. Buku KIA tindakan
3. Rekam medis 2. Catatan
4. Surat rujukan pemantaua
n
3. Tindakan

16
rujukan

4. PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Standar operasional prosedur (SOP) adalah salah satu rangkaian yang dapat
menjadi acuan keberhasilan suatu tindakan dalam memberikan pelayanan kebidanan
pada khususnya. Dengan adanya SOP dalam suatu instansi pekerjaan, pelayanan akan
lebih terarah.
UPTD Puskesmas Leuwiliang termasuk tempat pelayanan kesehatan terpadu
di wilayah kecamatan Leuwiliang. Standar operasional prosedur yang digunakan oleh
UPTD Puskesmas Leuwiliang sudah sangat baik dan terinci, namun pada salah satu
SOP yang digunakan yaitu SOP Tentang pemeriksaan fisik ibu hamil masih ada yang
perlu ditambahkan. Setelah dilakukan analisis penulis merekomendasikan beberapa
perubahan dalam SOP Usulan.

4.2. SARAN
4.2.1 Bagi Puskesmas
a. Diharapkan selalu tanggap dalam melayani masyarakat dan lebih
memberikan KIE kepada masyarakat khususnya ibu hamil, agar
masyarakat dapat menjadi lebih paham apa yang mereka butuhkan segera.
b. Diharapkan SOP Usulan dari penulis dapat memberikan masukan pada
SOP lama yang sudah digunakan.
4.2.2 Bagi Bidan
Diharaapkan bidan mampu memberikan pelayanan kebidanan khususnya
pemeriksaan fisik ibu hamil sesuai dengan standar operasional prosedur yang
ada serta disesuaikan dengan kebutuhan pasien

17
DAFTAR PUSTAKA

1. SpOG(K)onk.MWALS dr. amru sofian. synopsis obstetri 2012. 3rd ed. Indra DL, editor.
jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012.
2. Barat pengurus daerah ikatan bidan indonesia provinsi jawa. Standar operasional prosedur
( SOP ) Pelayanan kebidanan. pertama. PT. Islampos global media; 2019.
3. Laili R. upaya memutus rantai infeksi oleh perawat dengan pemakaian alat pelindung diri
(APD) yang benar. OSF Prepr. 2020;
4. Wahyuning puji astuti, Tri dita kristiana. informed consent pelayanan kebidanan di PMB
Kecamatan mantrijeron Yogyakarta. GASTER. 2020;18(1):1–8.
5. Diah Angraina Fitri*1 AP. Rancang bangun sistem rekam medis berbasis website. J Comput
Sci Inf Technol. 2022;3(2):207–16.

18

Anda mungkin juga menyukai