Dosen Pembimbing :
Lia Artika Sari, M.Keb
OLEH
NOVRIANA LUBIS
PO71242210045
Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Remaja Nn. D dengan
Anemia Ringan di Puskesmas Sungai Bahar VII Muaro Jambi” guna memenuhi
tugas Stase Remaja dan Pranikah Program Studi Profeksi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi tahun 2021
Mengetahui:
Preseptor Akademik Pembimbing Lahan
Puji syukur kehadirat Allah, SWT atas rahmat dan hidayahnya laporan tugas
akhir ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan judul “Asuhan Kebidanan
Pada Remaja Nn.D dengan Anemia Ringan di Puskesmas Sungai Bahar VII Tahun
2021”
Dalam proses penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak
yang telah membantu. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lia Artika Sari, M.Keb selaku dosen
pembimbing yang telah banyak membantu, memberikan saran, bimbingan, arahan dan
nasehat, serta meluangkan banyak waktu dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini
Dalam penyusunan tugas ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya
terdapat kekurangan dan kesalahan pada tugas ini yang dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan, pengalaman, serta kekhilafan yang penulis miliki. Maka dari itu dengan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik
dan membangun dari semua pihak demi perbaikan kualitas dan kesempurnaan tugas ini
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan segala rahmat dan karunia – Nya
kepada kita semua dan akhir kata penulis berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi
Novriana Lubis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam daftar Global Burden of Disease dengan jumlah penderita sebanyak 1,159
miliar orang di seluruh dunia (sekitar 25 % dari jumlah penduduk dunia). Sekitar
50% dari semua penderita anemia mengalami defisiensi besi (Mairita dkk,
2018).
lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan
jenis kelamin. Penyebab anemia pada negara dengan prevalensi anemia di atas
20% adalah anemia defisiensi Fe atau kombinasi defisiensi Fe. Anemia yang
terjadi karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel - sel darah merah
dan fungsi lain dalam tubuh terganggu adalah anemia gizi besi. Di Indonesi
Prevalensi anemia pada kelompok umur 5 –14 tahun adalah 26,4% dan pada
tingkat ringan sampai berat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 didapatkan
1
berdasarkan kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 9,4% dan kelompok umur
anemia berdasarkan kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 26,4% dan kelompok
umur 15-24 tahun sebanyak 18,4%. Sedangkan menurut jenis kelamin laki-laki
fisik, gangguan perilaku serta emosional. Hal ini dapat mempengaruhi proses
tahan tubuh menurun, mudah lemas dan lapar, konsentrasi belajar terganggu,
rendah (Sayogo, 2006). Sebagai efek jangka panjang dari anemia, remaja putrid
Melihat dari fenomena diatas, anemia merupakan salah satu masalah gizi
remaja. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
putri setiap bulan mengalami siklus menstruasi dan alasan kedua yaitu karena
memiliki kebiasaan makan yang salah, hal ini terjadi karena para remaja putrid
ingin terlihat ideal untuk menjaga penampilannya sehingga mereka berdiet dan
mengurangi makan, akan tetapi diet yang dijalankan merupakan diet yang tidak
2
seimbang dengan kebutuhan tubuh sehingga dapat menyebabkan tubuh
kasus asuhan kebidanan pada remaja Nn. D dengan anemia ringan di Puskesmas
B. Rumusan Masalah
maka rumusan masalah pada studi kasus ini yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan
pada Remaja Nn. D dengan Anemia ringan di Puskesmas Sungai Bahar Unit VII
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
dan melakukan asuhan kebidanan pada remaja Nn.D dengan kasus anemia
2. Tujuan Khusus
Tahun 2021
3
c. Mampu menentukan diagnosa potensial dan masalah Asuhan Kebidanan
pada remaja Nn. D dengan anemia ringan di Puskesmas Sungai Bahar VII
Tahun 2021.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
yang ada.
4
3. Bagi Lahan Praktik
pelayanan dan tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan yang di berikan pada
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Remaja
1. Pengertian Remaja
periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan
dkk (2004) mendefinisikan remaja apabila telah mencapai umur 10-18 tahun
untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki, sementara itu
WHO mendefinisikan remaja bila anak telah mencapai umur 10-19 tahun.
adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah.
mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat
tinggal sendiri.
6
2. Tahap Perkembangan Remaja
pertambahan berat dan tinggi badan yang drastis, perubahan bentuk tubuh,
hubungan baru dan lebih dekat dengan teman sebaya, meraih peras
7
sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan
1. Pengertian Anemia
hemotokrit dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok
2016).
(sel darah merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap millimeter kubik
darah dalam tubuh manusia. Hampir semua gangguan pada sistem peredaran
8
darah disertai dengan anemia yang ditandai dengan warna kepucatan pada
lebih rendah dari keadaan normal (WHO, 2001). Batas kadar normal Hb
untuk kelompok orang ditentukan menurut umur dan jenis kelamin seperti
Tabel 1.
Batas Normal Kadar Hb Menurut Umur dan Jenis Kelamin
2. Klasifikasi Anemia
Tabel 2.
Klasifikasi Anemia Berdasarkan Batasan Hemoglobin
berikut:
9
a. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya
asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering
ditemukan pada wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau
sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru
(Prawirohardjo, 2009). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
a. Mudah lelah.
b. Kulit pucat.
c. Sering gemetar.
10
d. Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5 L).
f. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah dan telapak tangan
tampak pucat.
Tanda dan gejala anemia biasanya tidak khas dan sering tidak jelas,
seperti pucat, mudah lelah, berdebar dan sesak napas. Kepucatan bisa
diperiksa pada telapak tangan, kuku dan konjungtiva palbera. Tanda yang
Gejala awal anemia zat besi berupa badan lemah, lelah, kurang energi,
kunang terutama bila bangkit dari tempat duduk. Wajah, selaput lendir
kelopak mata, bibir, dan kuku penderita tampak pucat. Anemia berat dapat
4. Penyebab Anemia
11
sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh
makanan.
c. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diereksi, khususnya
d. Remaja putri mengalami haid setiap bulan, sehingga kehilangan zat besi +
1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria
5. Dampak Anemia
adalah:
adalah:
b. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani (daging, ikan, ayam, hati dan telur) dan bahan makanan nabati
12
c. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin
C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas)
lain:
kondisi zat besi seseorang secara cepat. Dalam pemberian tablet ini
rawan untuk diprioritaskan menjadi target adalah: ibu hamil, anak pra
b. Modifikasi makanan
yang dikonsumsi oleh sesorang. Hal ini sangat terkait dengan kuantitas dan
ditelusuri lebih hal inipun sangat terkait dengan kondisi social ekonomi
13
masyarakat kita dimana daya beli masyarakat yang rendah sehingga
hal tersebut juga yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana agar makan
yang membentu penyerapan zat makanan tersebut. Dalam hal ini bila kita
mengkonsumsi makanan yang cukup zat besi tetapi bila banyak faktor
yang tepat dapat mengurangi lama dan beratnya infeksi sehingga tidak
memperparah kondisi kekuarang zat besi. Dalam hal ini keluarga perlu
dorongan kepada ibu yang menyusui agar terus memberikan ASInya untuk
d. Fortifikasi makanan
14
1. Pengertian manajemen kebidanan
masalah yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam
2007).
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi.
keadaan klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien,
pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang,
diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa yang dialami oleh klien.
15
c. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
klien serta hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi
Rencana tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan
yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan
dilaksanakan oleh bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan
16
g. Evaluasi asuhan kebidanan
a. Data subjektif
b. Data Objektif
pemeriksaan laboratorium.
c. Assesmen/Diagnosa
keselamatan ibu.
d. Planning/Perencanaan
17
D. Teori Evidence Based Midwifery (EBM)
1. Pengertian
penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru
dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi
(Jayanti, 2020).
kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu
masyarakat.
Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya
18
penggunanya.
CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun
19
E. Pathway Anemia pada Remaja
20
F. Mind Mapping Anemia
20
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien Identitas Wali Pasien
Nama : Nn. D Nama : Ny. M
Umur : 15 tahun Umur : 43 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar Pekerjaan : IRT
Alamat : RT 4 Tj.Lebar Alamat : RT 4 Tj.Lebar
2. Keluhan utama
Nn. D mengatakan sering pusing, mudah capek dan mata berkunang saat
berdiri
3. Data Kebidanan
Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 11 tahun
b. Siklus : ±28 hari teratur
c. Lama : 4-7 hari
d. Banyaknya : ganti pembalut 2-3x sehari
e. Bau : bau anyir
f. Keluhan : nyeri pada 1-2 hari
4. Data Kesehatan
a. Riwayat penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
1) Jantung : Nn.D mengatakan tidak merasa berdebar-debar saat
melakukan aktifitas ringan dan tidak berkeringan dingin
ditelapak tangan
21
2) Ginjal : Nn.D mengatakan tidak pernah merasa sakit pinggang
dan saat BAK tidak sakit
3) Asma : Nn.D mengatakan tidak pernah sesak nafas
4) TBC : Nn.D mengatakan tidak pernah batuk berkepanjangan
selama 3 bulan
5) Hepatitis : Nn.D mengatakan pada mata, kuku, dan kulit tidak
pernah berwarna kuning
6) Hipertensi : Nn.D mengatakan tidak pernah merasakan sakit kepala
hebat, pandangan kabur dan tekanan darah >140/90
mmHg
b. Riwayat penyakit ginekologi
Nn. D mengatakan tidak pernah merasakan gejala rasa sakit,
benjolan, luka, serta keluarnya cairan nanah di kemaluan. Nn.D
mengatakan hanya merasakan nyeri perut saat menstruasi
5. Data Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Nn.D mengatakan makan 2x sehari dan tidak pernah sarapan porsi sedang,
jenis makanan nasi, lauk, dan lebih suka makanan instan, minum 6-8
gelas/hari jenis air putih dan teh
b. Pola eliminasi
Nn.D mengatakan BAB 1x sehari serta BAK 3-5x/hari dengan warna urine
kuning jernih
c. Aktifitas
Nn.D mengatakan sehari-hari sekolah dan membantu pekerjaan orangtua
dirumah
d. Istirahat/tidur
Nn.D mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam 7-8 jam perhari
e. Personal hygiene
Nn.D mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian 2x
sehari dan keramas 1x/2hari
6. Data Psikososial
a. Pengetahuan tentang gangguan/penyakit yang diderita
22
Nn. D mengatakan belum mengetahui penyebab dari kurang konsentrasi,
sering pusing dan mudah capek
b. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Nn. D hanya mengetahui bahwa harus menjaga kebersihan area
kewanitaannya, tetapi tidak mengetahui tentang alat reproduksi dan
gangguan reproduksi yang mungkin terjadi
c. Dukungan keluarga
Keluarga dan kerabat selalu mendukung Nn.D untuk cepat sembuh dan
kembali pulih seperti semula, dimana Nn.D selalu ditemani oleh keluarga
dan kerabat saat memerlukan bantuan dan memenuhi kebutuhannnya
d. Keadaan psikologi
Nn.D mengatakan cemas dengan kondisinya karena takut terjadi gangguan
kesehatan yang serius dan mengganggu proses belajar
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB : 47
d. TB : 155
e. TTV
TD : 110/70 mmHg S : 36 oC
N : 82x/menit R : 22x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak berketombe dan tidak mudah rontok
2) Muka : Bersih, tidak oedema
3) Mata : Conjungtiva pucat, sclera putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada benjolan
5) Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada serumen
6) Mulut/gigi/gusi : Bibir kering, bersih, tidak stomatitis, tidak caries,
tidak bengkak dan tidak berdarah.
23
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada pembesaran
vena, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Normal, simetris
2) Mammae
a) Membesar : Normal, tidak teraba benjolan abnormal
b) Simetris : Simetris kanan dan kiri
3) Axilla
a) Benjolan : Tidak ada benjolan
b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
4) Abdomen
a) Benjolan : Tidak ada benjolan atau pembesaran
abnormal
b) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
c) Bekas luka operasi : Tidak ada bekas operasi
5) Genitalia
a) Vulva Vagina
- Varices : Tidak ada varices
- Luka : Tidak ada luka
- Kemerahan : Tidak ada kemerahan
- Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
- Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembesaran
- PPV : Terdapat pengeluaran pervaginan dari
daerah merah pembalut penuh
b) Anus : Tidak ada Haemoroid
6) Ektremitas
a) Atas : Tidak oedema
b) Bawah : Tidak oedema, tidak ada varices
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
24
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Gol. Darah AB A, AB, B, O
Hemoglobin 9,8 L : 14-18 g/Dl
P : 12 - 16
25
4. Menganjurkan selalu sarapan sebelum melakukan aktivitas
5. Menganjurkan untuk olahraga rutin 3x/minggu dengan lama waktu 30 menit
6. Memberikan terapi farmakologi untuk menambah kadar hemoglobin dalam
darah selain dari makan
7. Menganjurkan istirahat cukup
26
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan ini disusun berdasarkan teori dari asuhan nyata dengan pendekatan
manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh Langkah Varney yaitu:
Pada langkah ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang meliputi
identitas pasien, data biologis berupa keluhan utama dan riwayat keluhan utama,
bersumber dari pemeriksaan fisik yang dimulai dari wajah sampai ke kaki yang
laboratorium.
didapatkan riwayat keluhan yaitu klien mengatakan mengeluh cepat lelah ketika
melakukan aktivitas, sering pusing dan mata berkunang saat berdiri yang
merupakan tanda dan gejala seseorang menderita anemia dengan keadaan umum
R : 22x/menit dengan kadar Hb pada Nn.D yaitu 9,8 gram%. Berdasarkan teori
27
Gejala anemia secara umum menurut University Of North Colorina (2012) dalam
Briawan (2014) adalah cepat lelah, pucat (kuku, bibir, gusi, mata, kulit kuku, dan
napas tersenggal atau pendek saat melakukan aktivitas ringan nyeri dada, pusing,
mata berkunang, cepat marah (mudah rewel pada anak), dan tangan serta kaki
dingin atau mati rasa. Artinya tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus di
lahan praktik.
karena respon kooperatif klien yang dapat menerima kehadiran penulis saat
terbuka dan menerima anjuran serta saran yang diberikan oleh penulis maupun
B. Interpretasi Data
atau masalah dan kebutuhan kline berdasarkan interpretasi data yang benar atas
dasar data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan
Interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, diagnosa masalah dan diagnosa
kebutuhan.
anemia Nn. D mengeluh cepat lelah ketika melakukan aktivitas, sering pusing dan
pandangan berkunang saat berdiri yang merupakan tanda dan gejala seseorang
pada anemia adalah lemas, pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi
28
menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk, tampak
pucat. Hal ini juga didukung dari data objektif dari hasil pemeriksaan fisik yang
ditemukan konjungtiva Nn.D yang tampak pucat dan didukung oleh data
dan konjungtiva, kulit pucat, pucat pada kuku jari dan data penunjang
<7g% (Tarwoto dan Wasnidar, 2013:38) Berdasarkan data yang telah diperoleh
dari pengkajian tampak ada persamaan dalam diagnosa aktual yaitu Nn.D
mengalami anemia ringan dengan kadar Hb pada Nn.D yaitu 9,8 gram%.
teori dan tidak ada kesenjangan dengan diagnosis aktual yang ditegakkan
telah diidentifikasi. Bidan dituntut untuk tidak hanya merumuskan masalah tetapi
juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak
terjadi. Sehingga langkah ini merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang
kerentanan terhadap infeksi karena daya tahan tubuh menurun. Dan jika
berdampak pada jangka panjang, kelak akan mempengaruhi saat hamil dan
29
persalinan. Oleh karena perlu adanya tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan
atau tenagakesehatan
sesuai dengan kondisi klien. Pada kasus Nn.D dimana dari hasil pemeriksaan
perlukan tindakan segera kepada klien karena keadaan atau kondisi tidak pingsan,
syok atau dalam keaaadan tidak sadarkan diri. Antisipasi pertama yang dilakukan
pada anemia yaitu dengan memperbaiki nutrisi dan pola hidup sehat serta
darah sebagai salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan
anemia akibat kekurangan zat besi dan asam folat. Pada langkah ini tidak
segera
E. Rencana Asuhan
terhadap diagnosis atau masalah yang telah di identifikasi atau di antisipasi, pada
langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang diberikan pada Nn.D dengan anemia yaitu seperti
30
memperoleh pelayanan kesehatan berhak untuk mendapatkan informasi tentang
keadaan kesehatannya
sayur dan buah seperti daging merah, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan,
mengandung vitamin C dan zat besi seperti buah jeruk, buah naga dan buah biit
kebiasaan makan tidak sehat. Antara lain kebiasaan tidak makan pagi, malas
minum air putih, diet tidak sehat karena ingin langsing (mengabaikan sumber
protein, karbohidrat, vitamin dan mineral), kebiasaan ngemil makanan rendah gizi
dan makan makanan siap saji. Sehingga remaja tidak mampu memenuhi
sintesis pembentukan hemoglobin (Hb). Bila hal ini terjadi dalam jangka waktu
anemia
Permaesih (2005) bahwa remaja yang tidak terbiasa sarapan pagi setiap hari
memiliki risiko menderita anemia 1,6 kali dibandingkan dengan remaja putri yang
mempunyai kebiasaan sarapan pagi setiap hari. Kebiasaan makan pagi sangat
siswi di sekolah, dimana dengan melakukan makan pagi kadar gula darah akan
31
meningkat karena lambung terisi kembali setelah delapan sampai sepuluh jam
melakukan latihan fisik atau olahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-
5 hari dalam seminggu. Cara untuk mempertahankan berat badan normal adalah
dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, menjaga pola tidur atau istirahat
darah selain dari makan seperti memberikan tablet tambah darah. Menurut
Kemenkes RI (2013: 161) Pemberian vitamin yaitu tablet Fe sebagai dasar asupan
zat besi bagi ibu yang mengalami anemia, vitamin B kompleks yang berguna
meingkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin
tidak meningkat, rujuk pasien ke pusat pelayanan yang lebih tinggi untuk mencari
penyebab anemia
tujuan yang sesuai kebutuhan pasien pada Nn.D dengan kasus anemia. Rencana
potensial, hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dengan tinjauan
32
F. Pelaksanaan Tindakan
2004). Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan
rencana asuhan yang telah dibuat yaitu dengan asuhan yang diberikan pada Nn.D
kasus Nn.D dengan anemia, semua tindakan yang telah direncanakan dapat
berarti karna adanya kerja sama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga
yang kooperatif serta sarana dan fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan
hambatan yang berarti karena seluruh tindakan yang dilakukan sudah berorientasi
G. Evaluasi
dimana pada tahap ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi
masalah yang dihadapi klien. Proses evaluasi merupakan langkah dari proses
33
Pada tahap ini, Nn.D telah memahami semua penjelasan tentang anemia
beserta penjelasannya, dan Nn.D akan mengikuti semua saran yang diberikan saat
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data subjektif khususnya pada keluhan utama yaitu Nn.D mengatakan sering
pusing, mudah capek dan sulit konsentrasi. Data obyektif yaitu keadaan
Puskesmas Sungai Bahar VII dengan pengumpulan baik dari data subjektif,
dengan anemia di Puskesmas Sungai Bahar VII dengan hasil tidak ada
dengan anemia di Puskesmas Sungai Bahar VII bahwa pada kasus ini tidak
dilakukan tindakan kolaborasi karena tidak adanya indikasi dan data yang
terjadi
35
6. Telah melaksanakan tindakan asuhan yang telah direncankan pada Nn.D
dengan anemia di Puskesmas Sungai Bahar VII dengan hasil yaitu semua
anemia di Puskesmas Sungai Bahar VII dengan hasil yaitu asuhan yang telah
pelaksanaan asuhan.
B. Saran
1. Untuk Bidan
36
DAFTAR PUSTAKA
Aulia et al. 2017. Gambaran status anemia pada remaja putri di wilayah pegunungan
dan pesisir pantai. Jurnal kesehatan masyarakat (e-Journal) Volume 5, Nomor
1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkm.
Arumsari dan Ermita. 2008 “Faktor Resiko Anemia pada Remaja Putri Peserta Program
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) di Kota Bekasi,
Skripsi, GMSK IPB, Bogor
Balci et al. 2011. Prevalence and Risk Factors of Anemia among Adolescents in
Denizli, Turkey. Iran J Pediatr Mar 2012; Vol 22 (No1), Pp:77-81
Briawan dan Dodik. 2013, Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita, EGC, Jakarta.
Depkes RI. 2010, Aksi Pangan dan Gizi Nasional, Depkes RI, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2016, Kebijakan Dan Implementasi Program Gizi
di Kabupaten Sleman, Dinkes Sleman, Sleman.
Farida dan Ida. 2007. Determinan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Kecamatan
Gebog Kabupaten Kudus Tahun 2006, Tesis, Program Pascasarjana,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Mulianingsih et al. 2021. Factors Affecting Anemia Status in Adolescent Girls. Journal
of Health Education. 6 (1) (2021) 27-33.
Proverawati dan Atikah. 2013. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Suryani et al. 2015. Analisis pola makan dan anemia gizi besi pada remaja putri kota
Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2015 - Maret 2016
| Vol. 10, No. 1, Hal. 11-18
Tartwoto dan Wasnidar. 2013. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep Dan
Pentalaksanaan. Jakarta: Trans Info Media.
Varney dan Helen. 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC, Jakarta.
37
Verawaty dan Noor. 2011. Merawat dan Menjaga Kesehatan Seksual Wanita, Grafindo,
Bandung.
Widyanthini dan Widyanthari. 2019. Analisis Kejadian Anemia pada Remaja Putri di
Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Tahun 2019. Buletin Penelitian Kesehatan,
Vol. 49, No. 2, Juni 2021 : 87- 94
Wiwik dan Andi. 2008, Asuhan Keperawatan pada Kliean dengan Gangguan Sistem
Hematologi, Salemba Medika, Jakarta.
38