Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PELAYANAN KB & KESPRO

“ASUHAN PADA PEREMPUAN MASA REMAJA &PRA PERKAWINAN”

OLEH:

UKHWATIL FADILA

(194210382)

2A

Dosen :

Ns.LISMA EVARENY.S.Kep,MPH

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI DII KEBIDANAN BUKITTINGGI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “ASUHAN PADA
PEREMPUANMASA REMAJA PEREMPUAN & PRA PERKAWINAN ” dengan baik
walapun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih kepada Ibu
selaku dosen mata kuliah Pelayanan KB & Kespro yang sudah memberikan kepercayaan
menyelesaikan tugas ini. Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan kita. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Sekiranya yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kamisendiri ataupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.

Solok , 11 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………..

BAB I.PENDAHULUAN………………………………..

Latar belakang……………………………………………

Tujuan penulisan……………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………….

1.Tumbang Remaja...........................

2.Permasalahan Pada Masa Remaja Terutama Dimasa Covid 19 ...........................

3.Asuhan Remaja Terkait Triad KRR ....................

4.Askeb pra perkawinan....................

BAB III PENUTUP……………………………………….

KESIMPULAN……………………………………………...

SARAN…………………….,………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Remaja merupakan salah satu sasaran program Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja di Indonesia sekitar
27,6%, yang berarti setiap empat orang terdapat satu remaja. Masa remaja merupakan masa
transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang memiliki tugas perkembangan terkait
dengan hubungan yang matang dengan teman sebaya, pencapaian aspirasi karir, keterlibatan
dalam kehidupan masyarakat, serta persiapan untuk membangun sebuah pernikahan dan
keluarga.Berdasarkan tugas perkembangannya, remaja belum dituntut untuk menikah dan
memiliki anak.Beberapa risiko yang dihadapi remaja yang menikah dan memiliki anak yakni
terkait dengan pencapaian aspirasi, kesehatan, dan kesejahteraan psikologis (BKKBN dan
UBAYA, 2013).

Periode remaja merupakan periode penting di dalam pertumbuhan manusia mengingat


banyaknya proses, baik fisik maupun psikis. Proses pertumbuhan ini dapat terganggu oleh
beberapa hal, salah satunya yakni pernikahan dini (early marriage). Pernikahan dini mengacu
kepada sebuah pernikahan yang berada di bawah batas usia dewasa atau pernikahan yang
melibatkan satu atau dua pihak yang masih anak-anak (BKKBN, 2012). Pernikahan yang
ideal untuk perempuan yakni 21-25 tahun karena di usia itu organ reproduksi perempuan
secara psikologis sudah berkembang dengan baik dan kuat serta siap untuk melahirkan
keturunan yang secara fisik sudah mulai matang.

B.Rumusan Masalah

1. Menjelaskan tentang Tumbuh kembang Remaja


2. Menjelaskan Permasalahan Pada Masa Remaja Terutama Dimasa Covid 19
3. Menjelaskan Asuhan Remaja Terkait Triad KRR
4. Menjelaskan Askeb pra perkawinan
C. Tujuan penulisan

Kita mengetahui mengenai asuhan yang tepat untuk memberikan asuhan kepada remaja yang
tepat dan pada masa pra nikah

BAB II

PEMBAHASAN

1. Tumbuh Kembang Remaja Perempuan


 Remaja, adalah kelompok penduduk yang berusia 10-19 tahun (WHO).
Banyak hal yang menarik bila kita membahas tentang kelompok ini antara
lain: jumlah populasi yang cukup besar, keunikan dalam pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun sosial di mana
mereka memasuki masa yang penuh dengan storm and stress, yaitu masa
Pubertas. Masalah kesehatan pada kelompok remaja lebih kompleks. Banyak
data menunjukan bahwa masalah kesehatan remaja berawal dari perilaku yang
berisiko. Beberapa ciri yang khas dari perkembangan remaja dapat dilihat
bahwa masa awal remaja adalah tahap dimana remaja mengalami krisis karena
adanya perubahan cepat yang memunculkan sesuatu yang dirasakan baru dan
berbeda pada aspek fisik maupun psikososial mereka. Adapun upaya yang
dapat dilakukan dalam mencegah bertambah meningkatnya perilaku berisiko
pada anak remaja dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan peran
pengasuhan oleh keluarga. Disamping peran keluarga, peran pemerintah juga
penting dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan remaja, termasuk
didalamnya adalah peran perawat dalam memberikan pelayanan pada remaja
harus berorientasi pada tujuan yang didasarkan pada karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan remaja.
 Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan.
Pada fase remaja awal (11-14 tahun)karakteristik seks sekunder
mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada remaja
perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki,
pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik
seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja
pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir
(17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir
komplit dan remaja telah matang secara fisik.

 Kemampuan berpikir
Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta
membandingkan normalitas dengan teman sebaya yang jenis
kelaminnya sama. Sedangkan pada remaja tahap akhir, mereka
telah mampu memandang masalah secara komprehensif dengan
identitas intelektual sudah terbentuk.

 Identitas
Pada tahap awal,ketertarikan terhadap teman sebaya
ditunjukkan dengan penerimaan atau penolakan. Remaja
mencoba berbagai peran, mengubah citra diri, kecintaan pada
diri sendri meningkat, mempunyai banyak fantasi kehidupan,
idealistis.Stabilitas harga diri dan definisi terhadap citra tubuh
serta peran jender hampir menetap pada remaja di tahap akhir.

 Hubungan dengan orang tua


Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orangtua
adalah ciri yang dimiliki oleh remaja pada tahap awal.Dalam
tahap ini, tidak terjadi konflik utama terhadap kontrol orang
tua.Remaja pada tahap pertengahan mengalami konflik utama
terhadap kemandirian dan kontrol.Pada tahap ini terjadi
dorongan besar untuk emansipasi dan pelepasan diri.Perpisahan
emosional dan dan fisik dari orangtua dapat dilalui dengan
sedikit konflik ketika remaja akhir.

 Hubungan dengan sebaya


Remaja pada tahap awal dan pertengahan mencari afiliasi
dengan teman sebaya untuk menghadapi ketidakstabilan yang
diakibatkan oleh perubahan yang cepat; pertemanan lebih dekat
dengan jenis kelamin yang sama, namun mereka mulai
mengeksplorasi kemampuan untuk menarik lawan jenis.
Mereka berjuang untuk mengambil tempat di dalam kelompok;
standar perilaku dibentuk oleh kelompok sebaya sehingga
penerimaan oleh sebaya adalah hal yang sangat
penting.Sedangkan pada tahap akhir, kelompok sebaya mulai
berkurang dalam hal kepentingan yang berbentuk pertemanan
individu.Mereka mulai menguji hubungan antara pria dan
wanita terhadap kemungkinan hubungan yang permanen.

 Masalah Kesehatan yang muncul sebagai implikasi dari Pertumbuhan


dan Perkembangan remaja
Beberapa ciri yang khas dari perkembangan remaja dapat dilihat bahwa masa
awal remaja adalah tahap dimana remaja mengalami krisis karena adanya
perubahan cepat yang memunculkan sesuatu yang dirasakan baru dan berbeda
pada aspek fisik maupun psikososial mereka. Pertumbuhan organ seks primer
(menstruasi/mimpi basah)berimplikasi terhadap munculnya hasrat seksual dan
ketertarikan terhadap lawan jenis. Pertumbuhan karakteristik seks sekunder
seperti penonjolan payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada
remaja laki-laki, pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut pubis yang
terlambat atau terlalu dini seringkali menimbulkan perasaan
malu/minder/kurang percaya diri karena merasa keadaan mereka berbeda
dengan sebayanya. Keinginan untuk mencari nilai dan energi baru,
meningkatnya kecintaan terhadap diri sendiri serta banyaknya fantasi terhadap
kehidupan merupakan dunianya remaja. Keberadaan keluarga dan teman
sebaya menjadi kebutuhan yang penting bagi remaja untuk beradaptasi dengan
perubahan tersebut.Bila melihat kembali data masalah kesehatan remaja pada
bagian awal tulisan ini dapatlah ditarik benang merah bagaimana keterkaitan
antara pertumbuhan dan perkembangan remaja dengan masalah kesehatan
yang terjadi.Banyak data menunjukan bahwa masalah kesehatan remaja
berawal dari perilaku yang berisiko. Meningkatnya angka kejadian seks
pranikah pada remaja dapat dipahami sebagai suatu perilaku yang timbul
sebagai bentuk dorongan untuk melepaskan energi yang meningkat seiring
pertumbuhan seks sekunder. Perilaku merokok dan mengkonsumsi alkohol
dan menggunakan obat-obat terlarang lebih banyak terbentuk dari standar
perilaku yang dibentuk oleh kelompok sebaya dimana mereka terikat di
dalamnya. Kelompok sebaya memiliki pengaruh kuat bagi remaja dalam
proses mereka mencari nilai-nilai baru.

 Tanggung Jawab Keperawatan dalam menyiapkan remaja untuk pemberian


prosedur klinis sesuai karakteristik perkembangan
a) Berikan penjelasan tambahan dengan alasan mengapa prosedur
diperlukan atau menguntungkan.
b) elaskan konsekuensi prosedur jangka panjang.
c) Berikan kesempatan anak untuk mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan rasa takut, pilihan dan alternatif.
d) Jaga privasi anak ketika prosedur diberikan.
e) Diskusikan bagaimana prosedur dapat mempengaruhi penampilan dan
apa yang dapat dilakukan untuk meminimalkannya.
f) Libatkan anak dalam pembuatan keputusan dan perencanaan. Terima
regresi menjadi metode koping yang lebih kekanak-kanakan.
g) Sadari bahwa remaja mungkin mengalami kesulitan dalam menerima
gambaran otoritas baru dan dapat menolak melakukan atau menerima
prosedur.
h) Biarkan remaja bicara dengan remaja lain yang telah mendapat
prosedur yang sama.
2. PERMASALAHAN PADA REMAJA SAAT PANDEMI COVID-19
a) Masalah kesehatan jiwa
Fidiansjah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa
dan Napza Kemenkes, mengungkapkan sebuah studi yang dilakukan oleh
Wahana Visi Indonesia menunjukkan berbagai hal yang menjadi faktor risiko
dari masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja di masa pandemi.

Salah satu yang dikhawatirkan adalah meningkatnya tekanan psikososial pada


anak.Berdasarkan studi tersebut, 47 persen anak merasa bosan tinggal di
rumah dan 35 persen anak merasa khawatir karena ketinggalan pelajaran.
Selama proses belajar yang ada di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) ini hanya sekitar 68 persen yang punya akses terhadap jaringan daring
itu sendiri. Berarti 32 persen tidak mendapatkan sarana tersebut.Dampaknya
dia harus mengalami proses belajar sendiri," ujarnya. Hal ini berakibat pada 37
persen anak tidak bisa mengatur waktu belajarnya, 30 persen mengalami
kesulitan memahami pelajaran, serta 21 persen tidak memahami instruksi
guru.

Tips membantumenjagakesehatan mental remajaselamapandemi

 mempertahankanrutinitasharianataumembuataktivitasbaru
 berdiskusisoal COVID-19 dengananaksecarajujur dan bahasa yang dimengerti
 mendukungremajabelajar di rumah dan menyediakanwaktuuntukbermain
 membantuanakmencaricarapositifmengungkapkanperasaan, sepertimenggambar
 membanturemajatetapbersosialisasidenganteman dan anggotakeluarga via daring
 memastikan anak tidak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget

3. AsuhanRemajaTerkait TRIAD KRR

TRIAD KRR adalah tigaresiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Seksualitas, HIV/
AIDS dan Napza.KRR merupakan kepanjanga ndari Kesehatan Reproduksi Remaja.
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia sebagai makhluk
seksual, yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan dengan perilaku
seksual, hubungan seksual dan orientasi seksual.HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang melemahkan system kekebalan tubuh manusia.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan
gejala yang timbul akibat melemahnya system kekebalan tubuh karena terinfeksi virus
HIV.IMS merupakan kepanjangan dari infeksi menular seksual yaitui nfeksi yang
ditularkan melalui hubungan seksual.NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan zat adiktif lainnya.kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba.
Napzaadalahzat-zatkimiawi yang masukkankedalamtubuhmanusia, baiksecara oral
(melaluimulut) dihirup (melaluihidung) dan disuntik.

Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut


system reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara
fisik, mental dan sosial.Program KRR adalah program untuk membantu remaja agar
TEGAR dari resiko TRIAD KRR, dan memiliki status system reproduksi yang sehat
melalui peningkatan komitmen, pemberian informasi, pelayanan konseling, rujukan
medis, dan pendidikan kecakapan hidup. Remaja adalah penduduk laki-laki atau
perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah (WHO).Pendidik Sebaya KRR
adalah orang yang menjadi narasumber bagikelompokremajasebayanya yang
telahmengikutipelatihanPendidikSebaya KRR.KonselorSebaya KRR adalah orang yang
dapatmemberikankonseling KRR bagikelompokremajasebayanya yang
telahmengikutipelatihankonseling KRR. Pemberianinformasi KRR adalahsuatu proses
penyampaianinformasi KRR oleh seorangPendidikSebaya yang
membanturemajasebayanyadalammemahamikesehatanreproduksi. Konseling KRR
adalahsuatu proses tatapmukadimanaseorangKonselorSebaya yang
membanturemajasebayanyauntukmemecahkanmasalah yang
berkaitandengankesehatanreproduksi.

4. Asuhan kebidan Pra Kawin


1. Pengertianpromosikesehatanpra nikah
Remajawanita yang
akanmemasukijenjangperkawinanperludijagakondisikesehatannya. Kepada para
remajadiberipengertiantentanghubunganseksual yang sehat, kesiapan mental
dalammenghadapikehamilan dan pengetahuantentang proses kehamilan dan
persalinan, sertapemeliharaankesehatandalam masa pra dan pascakehamilan.
Remajacalonibu yang mengalamimasalahakibatgangguan system
reproduksinyaharussegeraditangani.Gangguan system
reproduksitidakberdirisendiri.Gangguantersebutdapatberpengaruh pada
kondisipisikologi dan lingkungan social
remajaitusendiri.Bilamasalahkesehatanremajatersebutsangatkompleks,
sebaiknyadikonsultasikankeahli yang relevanataudirujukkeyunitpelayanankesehatan
yang fasilitasnya yang lebihlengkap. Faktorkeluarga juga
turutmempengaruhikondisikesehatan para remaja yang
akanmemasukipintugerbangpernikahan.
Bidandapatmenggunakanpengaruhkeluargauntukmemperkuat mental
remajadalammemasuki masa perakwinan dankehamilan.
Pemeriksaankesehatandianjurkanbagiremaja yang akanmenikah.
Tujuandaripemeriksaantersebutadalahuntukmengetahuisecaradinikondisikesehatan
para remaja.Jika ditemukanpenyakitataukelainandidalamdiriremaja,
makatindakanpengobatandapatsegeradilakukan.Bilapenyakitatau kelainan
tersebuttidakdiatasi,
makadiupayakanmasalahtersebuttidakbertambahberatataumenularkepadapasangannya
.Misalnyaremajapenderitapenyakitjantung yang
sedanghamilharusmemeriksakankesehatannyasecarateratur.Remaja yang menderita
AIDS harusmengajak pasangannya agar tidakterkena virus HIV
denganmenggunakankondomsaatbersenggamabilasudahmenikah.
Upayapemeliharaankesehatanbagi para
calonibuinidapatdilakukanmelaluikelompokataukumpulanremajaseperti:
karangtaruna, pramuka, organisasiremaja, dan sebagainya. Para remaja yang
terhimpundalamorganisasimasyarakatperludiorganisasikan agar pelayanankesehatan
dan kesiapandalammenghadapiperansebagaiistridapatdilakukandenganbaik.
Pembinaankesehatanremaja, terutamaremajawanita, tidakhanyaditujukanhanya
pada masalahgangguankesehatan (penyakit system reproduksi).Fakta
perkembanganpsikologis dan social perludiperhatikan juga
dalammembinakesehatanremaja.Remaja yang
tumbuhkembangsecarabiologisdiikutidenganperkembanganpsikologis dan
sosialnya.Alam dan pikiranremajaperludiketahui di
dalammembinakesehatan.Penyampaianpesankesehatandilakukanmelaluibahasaremaja.
Bimbinganterhadapremajaantara lain mencakuphal-halsebagaiberikut.

 Perkawinan yang sehat.


Remajadibimbingtentangbagaimanamempersiapkandirimenghadapiperkawina
nditinjaudarisudutkesehatan.Perkawinanbukanhanyasekedarhubunganantarasuami
dan istri.Perkawinanmenghasilkanketurunan.Bayi yang
dilahirkanatauketurunaninidiharapkanadalahbayi yang sehat dan direncanakan.

 Keluarga yang sehat.


Remajadiajarkantentangkeluargasehat dan caramewujudkansertamembinanya.
Keluarga yang diidamkan (sejahtera) adalahkeluarga yang
memilikinormakeluargakecil (jumlahkeluarga yang ideal terdiriatassuami, istri,
dan duaanak),bahagia, sejahtera, aman, tenteram, disertai rasa
ketakwaankepadaTuhan YME. Keluargasejahtera juga memilikikemampuan
social ekonomi yang
mendukungkehidupananggotakeluarganyasertamampumenabunguntuk masa
depan. Selainitu, keluargasejahtera juga dapatmembantu dan
mendorongpeningkatantarafhidupkeluargalain.

 Sistemreproduksi dan masalahnya.


Tidaksemuaremajamemahami system reproduksimanusia. Membicarakan
system reproduksidianggaptabubagibeberapakalanganremaja.
Penjelasanmengenaiperubahan yang terjadi pada system reproduksi pada masa
kehamilan, persalinan, dan
pascapersalinanperludiberikan.Penjelasanmengenaiperawatanbayisertagangguan
system reproduksi, sepertigangguanmenstruasi, kelainan system reproduksi dan
penyakit, juga hendaknyadiberikan.Penyakit system reproduksi yang
dimaksudadalahpenyakit-penyakithubunganseksual, HIV/AIDS, dan tumor.

 Penyakit yang berpengaruhterhadapkehamilan dan persalinanatausebaliknya.


Remaja yang siapsebagaiibuharusdapatmengetahuipenyakit-penyakit yang
memberatkankehamilan dan membahayakan masa kehamilanataupersalinan.
Penyakit yang perlu dan pentingdijelaskansewaktumengadakanbimbingan, antara
lain penyakitjantung, penyakitginjal, hipertensi, DM, anemia, dan tumor.

 Sikap dan perilaku pada masa kehamilan dan persalinan.


Perubahansikap dan perilakudapatterjadi pada masa kehamilan dan
persalinan.Perubahansikap dan perilakudapatmengganggukesehatan, misalnya
pada masa hamilmudaterjadigangguanpsikologisepertibencidenganseseorang
(suami) ataubendatertentu.Emosi yang
berlebihandimungkinkanakibatperubahanperilaku.Pada masa
persalinanataupascapersalinangangguanjiwa juga mungkinterjadi.
Selainhal-haltersebutmasihadalagipermasalahanremaja dan
dikaitkandengankesehatankeluarga.Bidanharusdapatmemberikanbimbingansewakture
majaberkonsultasiataumemberikanpenyuluhan.Bilamasalahremajasangatbesar,
makadapatdirujuk pada yang lebihahli.Misalnya, bilaremajamerasaketakutan yang
amatsangatdalammengahadapikehamilan,
remajadirujukkedokterspesialisjiwaataukepsikolog.Bimbinganremaja juga
dilakukanmelaluiorganisasiremajasepertikarangtaruna, pramuka,
sertaorganisasipelajar, mahasiswa, dan pemuda.

2. PersiapanPranikah
Ada beberapapersiapan yang perludihadapimenjelangpernikahan,
yaitupersiapanilmutentangpernikahan, persiapan
mental/psikologisdalammenghadapipernikahan,
persiapanruhiyyahmenjelangpernikahansertapersiapanfisiksebelummenikah.
1) PersiapanIlmutentangpernikahan.
Hal yang
perludipersiapkanadalahmemperjelasvisipernikahan.Untukapakitamenikah.Visi
yang jelas dan juga samaantaracalonsuami dan
isteridiharapkanakanmelanggengkanpernikahan.Banyak orang yang
menikahhanyakarenacinta, ataumengikutitradisimasyarakat.Bisa juga
karenamalukarenasudahcukupumurtetapimasihbelum juga
menujupelaminan.Alasan-alasansepertiinitidakmemilikiakar yang jelas.Bisa juga
menjadisangatrapuhketikamemasukibahterarumahtangga, dan
akhirnyahancurketikabadairumahtanggadatangmenerjang.
2) Persiapan mental/psikologismenghadapipernikahan.
Pernikahanadalahkehidupanbaru yang sangatjauhberbedadari masa-masa
sebelumnya.Dalampernikahanberkumpulduapribadi yang berbeda yang
berasaldarikeluarga yang memilikikebiasaan yang
berbeda.Didalamnyaterbukasemuasifat-sifataslimasing-
masing.Mempersiapkandiriuntukberlapang dada
menghadapisegalakekuranganpasanganadalahhal yang mutlakdiperlukan.Begitu
juga cara-caramengkomunikasikanpikiran dan
perasankitadenganbaikkepadapasangan juga perludiperhatikan, agar
emosinegatiftidakmewarnairumahtanggakita.
Di dalampernikahan juga diperlukan rasa tanggungjawabuntukuntukmemenuhihak
dan kewajibanmasing-
masing.Sehinggasetiapanggotakeluargatidakhanyamenuntuthak-haknyasaja,
tetapiberusahauntuklebihdulumemenuhikewajibannya.
3) PersiapanRuhiyyah/ spiritual.
Menikahituibadah, oleh karenaituseluruh proses yang
dilaluidalampernikahanituharusdengannuansaibadah. Proses
sebelummenikahsampaipernikahanitusendiri juga
setelahmenikahtidakbolehjauhdarinuansapenghambaandirikepada Allah.
Sebelummenikahpeningkatankualitasdiri dan
kualitasibadahmutlakdiperlukan.Berdoakepada Allah untukmendapatkansuami
yang sholih dan anak-anak yang akanmenjadipenyejukmata.
Bergauldengan orang-orang yang sholih yang dapatmenjagadienkita juga
perludilakukan.Membacabuku-bukutentangkeutamaanpernikahan juga
perludilakukanuntukmenguatkanniatkitadalammenikah.Ketika pinangandatang,
ibadahsemakindikencangkan.Terus memohonkepada Allah untukmendapatkan
yang terbaiksebagaipasangankita.Saatini, perlu juga kitamembersihkanhati agar
niatibadahdalampernikahaninitidakmenyimpang.Juga
menjagakesucianhubungankitadengancalonsuamisampaidatangnyawaktupernikaha
nsangatdiperlukan, agar tidakterjatuhdalamgodaansetan.Masa-masa
antarameminangdan pernikahaninisebaiknyadipersingkat agar kebersihanniat dan
hubungankeduainsanbisaterjaga.
4) PersiapanFisik
Yang terakhir yang
tidakkalahpentingdalahmempersiapkantubuhkitauntukmemasuki dunia
pernikahan.Mengetahuialat-alatreproduksiwanita dan
carakerjanyasangatpentingbagikita.Memeriksakesehatanalat-alatreproduksi juga
penting agar terhindardarihal-hal yang tidakdiinginkansetelahmenikah.Selainitu
juga kitaharusmengetahuitentangseks yang sehat.Banyak ornag yang
sudahmenikahtapitidaktahubagaimanaberhubunganseksdengansehat dan
menyenangkanbagimasing-masingpasangan.Hal
inipentingkarenamerupakanbagiandarikuncikebahagiaandalamberumahtangga.

3. PentingnyaPeriksa Kesehatan Pra Nikah


Menjelangharipernikahansemuacalonmempelaipastisibukmempersiapkandirim
emastikanbahwasemuarencanatelahtersusundenganbaik.Sayangnyamasihbanyakdarim
asyarakatkita yang sakingterlalusibukmempersiapkanhari H,
sampailupadenganhalkecil yang mungkinterlihatsepelepadahalpenting dan
besarsekalimanfaatnya. Periksakesehatanpra nikah memangbelumumumdilakukan di
Indonesia, tetapitahukahbahwapemeriksaaninimerupakan salah
satuprosedurmenjelangpernikahan yang sangatdianjurkan oleh pakar Kesehatan
Biladitinjausecarapsikologis,
sebenarnyapemeriksaanituakandapatmembantumenyiapkan mental
pasangan.Sedangkansecaramedis, pemeriksaanitusebagaiikhtiar (usaha) yang
bisamembantumencegahhal-hal yang tidakdiinginkan di
kemudianharisehinggadapatmenjadilangkahantisipasi dan tindakanpreventif yang
dilakukanjauh-jauhhariuntukmenghindarkanpenyesalan dan penderitaanrumahtangga.
Para ahliabstetri (ilmukebidanan) dan ginekologi (ilmuketurunan)
menyatakanbahwasebaiknyacalonpengantinmemeriksakandirinyatigabulansebelumme
lakukanjanjipernikahan.Rentangwaktuitudiperlukanuntukmelakukanpengobatanjikater
nyata salah
seorangataukeduanyamenderitagangguantertentu.Jenispemeriksaankesehatanpranikah
dapatdisesuaikandengangejalatertentu yang dialamicalonpengantinsecarajujur, berani
dan objektif.Misalnya,
pemeriksaanharusdilakukanlebihspesifikjikadalamkeluargadidapatiriwayatkesehatan
yang kurangbaik.Namun, jikasemuanyalancar-lancarsaja,
makahanyadilakukanpemeriksaanstandar, yaitucekdarah dan urine.
Untukcekdarah,
biasanyadiperlukankhususnyauntukmemastikansicalonibutidakmengalamitalasemia,
infeksi pada darah dan sebagainya.Dalampengalamanmedis, kadang kala
ditemukangejala anti phospholipid syndrome (APS), yaitusuatukelainan pada darah
yang
bisamengakibatkansulitnyamenjagakehamilanataumenyebabkankeguguranberulang.
Jika adakasussepertiitu, biasanya para
dokterakanmelakukantindakantertentusebagailangkah ,sehingga pada
saatpengantinperempuanhamildiadapatmempertahankanbayinya.
Hasil analisa data medismengungkapkanbahwakasus yang paling
banyakterjadi pada calonibukhususnya di Indonesia adalahterjangkitnya virus
toksoplasma.Virus yang bisamengakibatkankecacatan pada
bayiinibiasanyadisebabkanseringnyakaumperempuanmengkonsumsidaging yang
kurangmatangatautersebarmelaluikotoranataubulubinatangpiaraan.Oleh karenaitu,
untukmengetahuinya, agar
dapatditanganiSecaradinidiperlukanpemeriksaantoksoplasma, rubella, virus
cytomegalo, dan herpes yaitu yang seringdisingkatdenganistilahpemeriksaanterhadap
TORCH.
Demikian pula, pada
calonpengantinpriabiasanyadiperlukanuntukdilakukanpemeriksaansejumlahinfeksisep
ertisipilis dan gonorrhea.Selainitubanyak juga
daripengalamanklinisdilakukanpemeriksaanspermauntukmemastikankesuburanuntukc
alonmempelaipria.Dalamkapasitasini,
pemeriksaanspermadilakukandalamtigakategoriyaitujumlahsperma, gerakansperma
dan bentuksperma.
Pemeriksaanstandarmenyangkutdarahantara lain
dilakukanuntukmengetahuijenis resus. Sepertibangsa Asia lainnya, perempuan
Indonesia memiliki resus darahpositif.SedangkanbangsaEropa dan
Kaukasiabiasanyamemiliki resus negatif.Karena itu, pemeriksaan resus
untukpasangancampuran yang berasaldariduabangsaberbedasangatlahpenting.Resus
berfungsisamadengansidikjariyaitusebagaipenentu.Setelah
mengetahuigolongandaraseseorangseperti A, B, O biasanyaresusnya juga
ditentukanuntukmempermudahidentifikasi.Hal itukarenaperbedaan resus pada
pasanganbisaberdampak fatal saatkehamilan.
a. Jenispemeriksaankesehatanpra nikah yang dilakukanseperti :
 Pemeriksaanhematologirutin dan analisa hemoglobin,
untukmengetahuiadanyakelainanataupenyakitdarah.
 Pemeriksaanurinalisislengkap, untukmemantaufungsiginjal dan penyakit lain
yang berhubungandenganginjalatausalurankemih, pemeriksaangolongandarah
dan rhesus yang akanbergunabagicalonjanin.
 Mengetahui Rhesus keduacalonmempelaiseringkalimerupakanhal yang
diabaikan, padahalhaltersebutadalahhal yang penting. Jika seorangperempuan
(Rhesus negatif) menikahdenganlaki-laki (Rhesus positif),
bayipertamanyamemilikikemungkinanuntukber-Rhesus negatifataupositif. Jika
bayimempunyai Rhesus negatif, tidakadamasalah. Tetapi, jikaiaber-Rhesus
positif, masalahmungkintimbul pada kehamilanberikutnya.
Bilaternyatakehamilan yang keduamerupakanjanin yang ber-Rhesus positif,
kehamilaniniberbahaya. Karena
antibodiantirhesusdariibudapatmemasukiseldarahmerahjanin. Sebaliknya,
tidakmasalahjikasiperempuanber-Rhesus positif dan siprianegatif.
 Pemeriksaanguladarahuntukmemantaukemungkinan diabetes melitus.
 PemeriksaanHbsAGuntukmengetahuikemungkinanperadanganhati.
 Pemeriksaan VDLR/ RPR
untukmengetahuiadanyakemungkinanpenyakitsifilis.
 Pemeriksaan TORC untukmendeteksiinfeksi yang disebabkanparasit
Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bilamenyerang pada
perempuan di masa kehamilannanti.

b. ManfaatPeriksa Kesehatan Pra Nikah


Denganmelakukanpemeriksaankesehatansebelummenikahkitadapatmengetahui
kondisipasangansertaproyeksi masa depanpernikahan, terutama yang
berkaitandenganmasalahkesehatanreproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan),
dan Anda juga dapatmengetahuipenyakit-penyakit yang
nantinyabilataksegeraditanggulangidapatmembahayakan Anda dan
pasangantermasukcalonketurunan.

c. ProsedurPeriksa Kesehatan Pra Nikah


Prosedur yang
harusdilakukansebenarnyatidakberbedajauhdenganpemeriksaankesehatan lain
biasanya. Anda dan
pasanganmembuatjanjiterlebihdahuludengandokterspesialisataudokterumumkemu
diansetelahmelakukanwawancarasingkattentangsejarahkesehatan, Anda dan
pasanganwajibmelakukanpemeriksaanfisik dan rangkaiantesradiologi dan
laboratoriumuntukmendeteksikelainan-kelainanapasaja yang
mungkindiderita.Idealnya, pemeriksaankesehatanpra nikah
dilakukanenambulanmenjelangpernikahan.Namunukuranitusebenarnyabersifatflek
sibeldalamartikapanpundapatdilakukanasalpernikahanbelumdilangsungkan, agar
penyakit-penyakit yang mungkinterdeteksidapatditanggulangiterlebihdahulu.

d. PersiapanMenjelangPemeriksaan Kesehatan Pra Nikah


Yang
pertamatentunyamasalahfinansial.Pemeriksaaninimemangmemakanbiayalebih.
Makadariitu, setiappasanganbaiknyapersiapkan dana lebihdarijauh-jauhhari dan
Anda harusingatbahwauang yang Anda
keluarkanitumerupakaninvestasijangkapanjanguntukkelangsunganhiduprumahtang
ga yang akan Anda jalanibersamadenganpasangan. Selainitu, setiappasangan pun
diwajibkanuntukberpuasamulaipukul 22.00 seharisebelumnya dan
setelahpengambilandarah, Anda dan
pasanganbisamenikmatisarapan.Selamaberpuasa,
setiappasangantetapbolehmengonsumsi air putih dan bawalahsedikitcontohfeses
(tinja) atau urine pagiharidalamwadah yang
bersih.Walaupunsetiappasanganberadadalamkondisi yang sehat,
tidakadasalahnyauntuktetapmelakukanpemerikasaankesehatanpra nikah
untukkehidupanpernikahan yang sehat dan jauhdaripenyakit.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remajamerupakansuatu masa transisiantara masa anak-anakdengan masa
dewasa. Remajamempunyaisifatkhas yang samayaitu rasa keingintahuan yang besar,
menyukaipetualangan dan
tantangansertacenderungberanimenanggungrisikoatasperbuatannyatanpadidahului oleh
pertimbangan yang matang. Apabilakeputusan yang
diambildalammenghadapikonfliktidaktepat, makaakanmenimbulkanperilakuberisiko yang
harusditanggungdalamberbagaimasalahkesehatanfisik dan psikososial

B. Saran
Orangtuaharuslebihmemperhatikananakdalammelakukansesuatu.Jangansampaiana
kmelakukanhal yang salah.Bidan juga
lebihmemahamibagaimanapelayananbagiremajaterutamaperempuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/42115990/MAKALAH_PERTUMBUHAN_DAN_PERKEMBA
NGAN_REMAJA

https://tirto.id/pandemi-covid-19-bisa-ganggu-kesehatan-mental-anak-apa-tandanya-eNd7

https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/dampak-pandemi-mental-remaja/#gref

http://dewimasita03.blogspot.com/2015/06/triad-krr.html

http://shintanella.blogspot.com/2016/05/v-behaviorurldefaultvmlo_31.html

Anda mungkin juga menyukai