1. Seluruh petugas di Puskesmas Putri Ayu wajib menggunakan APD pada saat bekerja.
2. Puskesmas Putri Ayu wajib menyediakan APD bagi petugas sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI), jika APD yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan
petugas berhak menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan.
3. Petugas dan orang lain yang memasuki lingkungan Puskesmas Putri Ayu wajib menggunakan
APD sesuai dengan risiko dan potensi bahaya.
4. Alat Pelindung Diri yang digunakan di Puskesmas Putri Ayu yaitu sarung tangan, masker,
sepatu, kacamata, baju pelindung, apron, pelindung kepala dan sepatu pelindung.
5. Setiap petugas baru wajib mengetahui semua pengamanan dan alat perlindungan yang
diharuskan dalam tempat kerjanya, serta APD bagi petugas yang bersangkutan
6. Puskesmas Putri Ayu wajib melaksanakan manajemen APD di tempat kerja, yang meliputi:
a. Melakukan identifikasi kebutuhan dan syarat APD
b. Melakukan pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan kebutuhan atau
kenyamanan petugas
c. Menyelenggarakan pelatihan
d. Membuat prosedur penggunaaan, perawatan dan penyimpanan APD
e. Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan
f. Melakukan monitoring terhadap penggunaan APD
g. Melakukan evaluasi dan pelaporan
7. Alat Pelindung Diri yang rusak, retak, atau tidak berfungsi dengan baik harus dibuang atau
dimusnahkan.
8. Pemusnahan APD yang mengandung bahan berbahaya harus dilengkapi dengan berita acara
pemusnahan.
9. Alat Pelindung Diri (APD) yang habis masa pakainya atau kadaluarsa serta mengandung
bahan berbahaya harus dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
10. Penggunaan masker tidak boleh lebih dari 24 jam.
11. Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil menulis dan
menyentuh permukaan lingkungan.
Ditetapkan di : Jambi
: 5 Januari 2020
pada tanggal
KEPALA UPTD PUSKESMAS PUTRI AYU
EMILDAN PASAI
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PUTRI AYU
NOMOR : /SK/Pkm.PA/I/2020
TANGGAL : 13 Januari 2020
TENTANG : KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) DI UPTD
PUSKESMAS PUTRI AYU
C. Jenis-Jenis APD
1. Sarung Tangan
Pemakaian sarung tangan bertujuan untuk melindungi tangan dari kontak dengan
darah,semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir
pasien dan benda yang terkontaminasi. Sarung tangan harus selalu dipakai oleh
setiap petugas sebelum kontak dengan darah atau semua jenis cairan tubuh.
2. Pelindung Wajah (Masker)
Pemakaian pelindung wajah ini dimaksudkan untuk melindungi selaput lendir
hidung, mulut selama melakukan perawatan pasien yang memungkinkan terjadi
percikan darah dan cairan tubuh lain. Masker tanpa kacamata hanya digunakan pada
saat tertentu misalnya merawat pasien tuberkulosa terbuka tanpa luka bagian kulit
ataupun perdarahan. Masker kacamata dan pelindung wajah secara bersamaan
digunakan petugas yang melaksanakan atau membantu melaksanakan tindakan berisiko
tinggi terpajan lama oleh darah dan cairan tubuh lainnya antara lain pembersihan luka,
membalut luka, mengganti kateter atau dekontaminasi alat bekas pakai. Bila ada
indikasi untuk memakai ketiga macam alat pelindung tersebut, maka masker selalu
dipasang dahulu sebelum memakai gaun pelindung atau sarung tangan, bahkan sebelum
melakukan cuci tangan bedah.
3. Gaun Pelindung
Gaun pelindung merupakan salah satu jenis pakaian kerja. Jenis bahan sedapat
mungkin tidak tembus cairan. Tujuan pemakaian gaun pelindung adalah untuk
melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan tubuh
lain. Gaun pelindung harus dipakai apabila ada indikasi seperti halnya pada saat
membersihkan luka, melakukan irigasi, melakukan tindakan drainase, menuangkan
cairan terkontaminasi kedalam wc, mengganti pembalut, menangani pasien dengan
perdarahan masif, menolong persalinan. Sebaiknya setiap kali dinas selalu memakai
pakaian kerja yang bersih, termasuk gaun pelindung. Gaun pelindung harus segera
diganti bila terkena kotoran, darah atau cairan tubuh.
4. Penutup Kepala
Tujuan pemakaian penutup kepala adalah mencegah jatuhnya mikroorganisme
yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat- alat / daerah steril dan juga
sebaliknya untuk melindungi kepala / rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari
pasien.
5. Pelindung Kaki ( boot )
Sepatu digunakan oleh petugas yang bekerja di ruang tertentu misalnya: UGD,
Ruang VK, laboratorium, Ruang KB, Poli Gigi dan petugas sanitasi. Tujuan pemakaian
adalah melindungi kaki petugas dari tumpahan / percikan darah / cairan tubuh lainnya
dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan.
Sepatu harus menutupi seluruh ujung kaki dan telapak kaki dan tidak dianjurkan untuk
menggunakan sandal atau sepatu terbuka.
Ditetapkan di : Jambi
: 5 Januari 2020
pada tanggal
KEPALA UPTD PUSKESMAS PUTRI AYU
EMILDAN PASAI