RSIA ASIH
JL. SEPINGGAN BARU NO.104 BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR 76115
LEMBAR PENGESAHAN
1
PANDUAN PENGGUNAAN APD KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RSIA ASIH BALIKPAPAN
TAHUN 2019
Disusun dan Diajukan oleh :
Tim PPI
Tanggal 20 Februari 2019
TTD
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan …………………………………………………………………. 3
BAB II. Ruang Lingkup ……………………………………………………………… 4
BAB III. Tatalaksana…………………………………………. ………………………. 5
BAB IV. Dokumentasi………………………….……………………………………….. 10
Daftar Pustaka
Lampiran
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah
yang telah diberikan kepada penyusun sehingga buiki Panduan Penggunaan APD Komite Pencegahan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih ini dapat di susun,
Buku Panduan ini merupakan panduan lengkap bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih. Dalam panduan ini di jelaskan
tentang penggunaan APD komite pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah sakit ibu dan Anak Asih.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terimah kasih yang sedalam- dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan buku Panduan Penggunaan APD Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih.
Tim Penyusun
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Pelindung barier secara umum disebut sebagai Alat Pelindung Diri (APD), telah digunakan
untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Dengan
munculnya infeksi baru seperti Flu Burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging
Infectious Diseases) pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.
Pelindung yang paling baik adalah terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik
yang tidak tembus air atau cairan lain (darah atau cairan tubuh). Alat Pelindung Diri
mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata, alat pelindung wajah, gaun, apron dan
alat pelindung lainnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penggunaan APD yang baik dan benar bertujan untuk melindung paparan
mikroorganisme petugas ke pasien maupun pasien ke petugas.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai panduan APD yang dapat diterapkan di RSIA Asih.
b. Mengurangi infeksi silang.
c. Menurunkan angka kejadian infeksi di RSIA Asih secara berkala.
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi RSIA Asih.
C. Sasaran
Pimpinan, pengambil kebijakan, komite PPIRS, tim PPIRS, seluruh petugas pelayanan tanpa
terkecuali, pasien, pengunjung, mahasiswa dan masyarakat sekitar.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Runag lingkup penggunaan APD bagi petugas kesehatan pada saat memberikan asuhan atau
pelayanan kepada pasien sesuai dengan resiko pajanan. Termasuk APD adalah sarung tangan
untuk melindungi tangan, masker bedah dan masker respiratori untuk melindungi hidung dan
mulut, pelindung wajah untuk melindungi seluruh bagian wajah, kaca mata/google untuk
melindungi mata, penutup kepala untuk melindungi kepala dan melindungi rambut agar tidak
terkontaminasi, gaun pelindung atau apron melindungi tubuh dan kulit, dan APD lainnya berserta
fungsinya.
6
BAB III
TATALAKSANA
7
5. Gaun pelindung
Untuk melindungi atau mengganti pakaian biasa atau seragam lain, pada saat merawat
pasien yang dicurigai menderita penyakit menular melalui airbone/droplet.
6. Apron
Untuk mencegah cairan tubuh pasien mengenai baju dan kulit petugas.\
7. Pelindung kaki
Untuk melindungi kaki dari cidera akubat benda tajam atau benda berat yang mungkin
jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki atau tumpahan darah dan cairan tubuh lainnya.
E. Langkah –langkah menggunakan APD dirunag perawatan isolasi kontak dan airborne
1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung.
2. Kenakan pelindung kaki.
3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama.
4. Kenakan gaun luar.
5. Kenakan apron plastic.
6. Kenakan sarung tangan kedua.
7. Kenakan masker.
8. Kenakan penutup kepala.
9. Kenakan pelindung mata.
8
BAB IV
DOKUMENTASI
Meskipun untuk meningkatkan kepatuhan melakukan APD dengan panduan masih sulit, komite
PPI tetap melaksanakan sejumlah program yang berkenaan dengan pemakaian APD seperti
posterisasi, audit kepatuhan penggunaan APD, member piagam penghargaan kepada ruangan
bagi petugas yang patuh dan lain-lain. Kunci keberhasilan berasal dari berbagai intervensi yang
melibatkan perubahan perilaku, pendidikan, monitoring dan evaluasi, dan lebih penting adalah
keterlibatan IPCN dan IPCLN sebagai role model serta dukungan dari manajemen.
9
BAB V
PENUTUP
Dengan dikeluarkannya panduan penggunaan APD komite pencegahan dan pengendalian infeksi
ini maka petugas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih agar senantiasa meperhatikan penggunaan
APD komite pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai panduan dalam lingkup kerjanya
masing – masing dan dijalankan sebaik – baiknya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
6. CSSD :
9. Gizi/Dapur : Lasianingsih
13. IT : Erwin
12
14. Unit Pelayanan
Unit Rawat Darurat :
13