Siti Mufarrohah
NIM. 2215901126
DUKUMENTASI PENCAPAIAN STASE ASUHAN
KEBIDANAN PRA KONSEPSI
(LOGBOOK)
Program Studi : Profesi Bidan
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi
Kode Mata Kuliah : Bd. 702
Beban SKS : 2 SKS
Semester : I
Tempat Praktek : Puskesmas Modung
Waktu/ Periode :15 s/d 27 Mei 2023
Nama Peserta Didik : Siti Mufarrohah
NIM : 2215901126
Kelas : Alih Jenjang
Dosen Pembimbing Lahan : Dana Daniati ,S.Tr. Keb. M. Kes
NIM : 2215901126
NIM : 2215901126
Disusun oleh:
SITI MUFARROHAH
2215901126
Disusun oleh:
SITI MUFARROHAH
2215901126
Disusun oleh:
Nama : SITI MUFARROHAH
NIM : 2215901126
Kelas : ALIH JENJANG
Disetujui :
Kepala Ruangan
Tanggal : 20 Mei 2023
Di : Puskesmas Modung ( Sumiyati.A.Md.Keb )
NIP. 196711181988122001
Pembimbing Institusi
Tanggal : 20 Mei 2023 ( Dana Daniati , S.Tr., Keb., M.Keb )
Di : Puskesmas Modung NIDN.0726129501
Pembimbing Kasus
Tanggal : 20 Mei 2023 (Muizzatul Husna.S.Tr.Keb )
Di : Puskesmas Modung NIP. 199102032023212002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
Program Studi Profesi Bidan STIKES Ngudia Husada Madura untuk memenuhi
target yang telah ditetapkan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidaman ini.
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan
SITI MUFARROHAH
2215901126
BAB I
PENDAHULUAN
wanita dan menyerang sebagian besar wanita pada usia produktif. Kira-kira
sehingga hasil konsepsi juga ikut menderita. Dapat terjadi partus premature
proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon, sedangkan batuk darah
bawah yaitu mulai dari glottis kea rah distal. Batuk darah akan berhenti
sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas, sehingga penutupan
luka dengan cepat terjadi. Biasanya penyakit TBC sering menyerang pada
1.3 Tujuan
Mahasiswa mampu :
TINJAUAN PUSTAKA
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien.
tindakankebidanan.
dianut
tubuh.
b. Data objektif
2. Tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini dilakukan jika perlu atau jika ada terdapat kelainan
saat pemeriksaan.
2) Interpretasi data dasar
a. Diagnosa kebidanan
data penunjang
b. Masalah
dapat pula tidak. Hal ini muncul berdasarkan sudut pandang klien dengan
tidak.
c. Kebutuhan
pengkajian. Ditemukan hal- hal yang membutuhkan asuhan, dalam hal ini
5) Intervensi
berkaitan dengan semua aspek kesehatan dan disetujui oleh kedua belah
dan aman. Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
7) Evaluasi
1) Subjektif
2) Objektif
laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
2.2. Konsep Dasar Teori Pra Konsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma sehingga
prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum
konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma
prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin memberikan yang terbaik
membahayakan kehamilan.
fisik dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui
asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal- hal yang dapat
mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat
sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang maksimal agar
dihadapinya.
1) Pengertian Tetanus
spasme otot yang periodik dan berat. Tetanus ini biasanya akut dan
Clostridium tetani.
Tetanus disebut juga dengan "Seven day Disease ". Dan pada
tubuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong , tertusuk ataupun
pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman tetanus, serta untuk
% Lama
Dosis Saat Pemberian
Perlindungan Perlindungan
TT I Pada saat 0% 1tahun
kunjungan pertama
atau sedini
mungkin pada
kehamilan
TT II Minimal 4 minggu 80 % 3 tahun
setelah TT I
TT III Minimal 6 bulan 95 % 5 tahun
setelah TT II atau
selama kehamilan
berikutnya
TT IV Minimal setahun 99 % 10 tahun
setelah TT III
kehamilan berikutnya
kelahiran bayi dapat mempertinggi respon imunologik dan diperoleh cukup waktu
agar antibodi di dalam tubuh ibu berpindah ke tubuh bayi ( Saifuddin, 2006 ).
Dengan mengetahui status imunisasi TT bagi wanita usia subur diharapkan dapat
untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil
pada otot paha atau lengan dengan dosis 0,5mL. Efek samping pada
kembang janin.
perlu dilakukan, hal ini sangat disarankan oleh kalangan medis serta para
infeksi dan hereditas dan saat hamil dapat mempengaruhi janin atau bayi
mempertahankan bayinya.
lain-lain.
2. Pemeriksaan Rhesus Rh
antigen-D dalam darah dan rhesus negatif berarti tidak ada antigen-D.
janin bayi memiliki rhesus negatif, tidak bermasalah. Tetapi, bila ber-
(bayi menerima kadar glukosa yang tinggi dari Ibu saat kehamilan
sehingga janin tumbuh sangat besar).
sehingga bisa dengan segera menentukan terapi yang lebih tepat jika
juga berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit yang bisa
6. Pemeriksaan TORCH
daging yang kurang matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu
7. Pemeriksaan Urin
kelainan ginjal atau saluran kemih selain itu bisa untuk mengetahui
kemih saat kehamilan beresiko baik bagi Ibu dan bayi berupa
kelahiran prematur, berat janin yang rendah dan resiko kematian saat
persalinan.
8. Pemeriksaan Sperma
yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap
cc-nya dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal
(ISR/IMS)
2010)
penyakit keturunan dapat diturunkan dari kedua belah pihak, baik dari
suami maupun istri. Meskipun secara fisik kelihatan baik dan bebas
Janin bergantung pada kualitas sel sperma yang ada pada laki-laki dan
Kemudian lahirlah anak yang mirip dengan kedua ibu bapaknya, baik
berpotensi menular.
berkualitas secara fisik dan mental. Sebab, dengan tes kesehatan ini
terjadi.
Kesehatan Prakonsepsi
(Fanjari, 2000)
ini, sang ayah dan ibu bebas dari penyakit, tetapi semua anak-anak
terkena pembiakan yang cepat pada butir- butir darah merah. Hal ini
ini akan terjadi jika darah sang ibu yang negatif bertentangan dengan
darah sang suami yang positif. Jika anak lahir dengan selamat, maka
bayi itu akan menderita keracunan darah, dan sebagian dari anak-anak
2005).
organ tubuh, yaitu hipotalamus, hipofise, ovarium, dan uterus serta faktor
berbeda-beda antara 2-8 hari, dengan rata-rata 4-6 hari (Price & Wilson,
selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke
bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan
tidak membeku. Jumlah kehilangan darah tiap siklus berkisar 60-80 ml.
Kira-kira tiga per empat darah ini hilang dalam dua hari pertama. Wanita
mempengaruhi.
• Siklus Ovarium
1) Fase Folikular
deGraaf dan yang lainnya berdegenerasi. Folikel terdiri dari sebuah ovum
dan dua lapisan sel yang mengelilinginya. Lapisan dalam yaitu sel-sel
prekusor dalam sintesis estrogen oleh lapisan sel teka interna yang
mengelilinginya.
2) Fase Luteal
meningkat.
• Siklus Endometrium
3) Fase Proliferasi
stadium istirahat. Stadium ini berlangsung kira- kira selama 5 hari. Kadar
yang seragam dengan inti di tengah. Stroma cukup padat pada lapisan
mulai berbentuk spiral dan lebih kecil. Lamanya fase proliferasi sangat
berbeda-beda pada setiap orang dan berakhir pada saat terjadinya ovulasi.
4) Fase Sekresi
berlangsung sampai kira-kira hari ke-23 atau 24 pada siklus 28 hari dan
dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai
dan siklus menstruasi dapat terjadi dari kelainan 2 faktor tersebut. Beberapa
sebagai berikut:
a. Hipermenorhea (menorrhagia)
b. Hipomenorea
a. Polimenorea
b. Oligomenorea
c. Amenorea
1) Keadaan fisologis
a) Sebelum menarche
c) Menopause
3) Kelainan kongenital
a. Ketegangan pra-haid
b. Mastodinia
c. Perdarahan ovulasi
d. Dismenorhea
2.4. Konsep Dasar TBC
2.4.1 Prevalensi
2.4.3 Patofisiologis
dibersinkan keluar menjadi droplet dalam udara. Partikel ini dapat menetap
di udara selama 1-2 jam, tergantung ada atau tidaknya sinar ultraviolet,
ventilasi yang baik dan kelembapan. Dalam suasana gelap dan lembab
infeksi ini terhisap oleh orang sehat, maka ini akan menempel pada jalan
nafas atau paru-paru. Kebanyakan partikel ini akan mati oleh makrofag yang
Kuman yang bersarang di paru akan membentuk sarang primer atau efek
cacat, 120 sembuh dengan sedikit cacat atau bekas berupa garis-garis
dahaknya. Hal tersebut bisa saja terjadi oleh karena jumlah kuman yang
terkandung dalam contoh uji ≤ dari 5.000 kuman/cc dahak sehingga sulit
adalah 65%, pasien TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah
26% sedangkan pasien TB dengan hasil kultur negatif dan foto Toraks
positif adalah 17 %.
a. Kasus baru
dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30
dosis harian)
1)Infeksi sekunder
2)Infeksi jamur
3) TB paru kambuh
Kasus lalai berobat adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1
c. Kasus Gagal
1) Penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi
positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan)
menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan dan atau
d. Kasus Kronik
menetap.
2.4.6 Penanganan
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN:
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami /
1. Nama : Ny.S 1. Nama : Tn. M
2. Umur : 21 Tahun 2. Umur : 27 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SD 4. Pendidikan : SMP
5. Pekerjaan : wiraswasta 5. Pekerjaan : wiraswasta
6. Suku bangsa : Madura 6. Suku Bangsa : Madura
7. Alamat : Pakong 7. Alamat : Pakong
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama : Ibu ingin merencanakan kehamilan
2. Keluhan Tambahan : Ibu mengalami batuk 3 bulan lebih
3. Riwayat Perkawinan : 1 x menikah lama 5 tahun yang lalu
4. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 tahun
Hpht : 28 Maret 2022
Teratur : tidak teratur
Siklus : 35 hari
Lama : 8 hari
Jumlah darah : 3-4 x ganti pembalut/hari
Nyeri : kadang-kadang
5. Riwayat Imunisasi : TT 3, terakhir kls 5 SD
6. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan:
No Jenis Mulai Pemakaian Kontrasepsi Berhenti / Ganti Cara Kontrasepsi
Kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Keluhan
1 Suntik 25/11/2019 Bidan PMB Ingin 01/02/2021 Bidan PMB Ingin
1bulan pasang program
KB hamil
7. Riwayat Kesehatan
a. Dahulu : tidak pernah memiliki riwayat penyakit hipertensi,
asma kencing manis
b. Sekarang : memiliki penyakit TBC lagi masa pengobatan 6
bulan.
c. Keluarga : tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular
seperti hepatitis,kusta, dan HIV/AIDS
Tidak pernah memiliki riwayat penyakit menurun seperti
hipertensi,asma,kencing manis, dan jantung
8. Kebutuhan Fisik
a. Nutrisi : makan 3x/hari dengan porsi nasi, sayur,lauk. Minum
6-8gelas /hari air putih
b. Eliminasi : bab 1x/hari ,konsistensi lembek. BAK 4-5x/hari
warna kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri
c. Istirahat (tidur) : tidur siang 1-2 jam/hari. Tidur malam 7-8 jam
d. Personal hygiene : mandi 2x/hari,gosok gigi 2x/hari,ganti
pakaian 2x/hari,keramas 2-3x/hari,ganti celana dalam 2-3x/hari
e. Pola sexual : berhubungan badan hampir tiap hari
4. Anjurkan klien untuk meminum secara rutin obat yang sudah di dapat
dari puskesmas.
VI. IMPLEMENTASI
mengerti
VII. EVALUASI
SITI MUFARROHAH
2215901126
Mengetahui
Pembimbing Prodi Pembimbing Klinik
BAB V
PEMBAHASAN
memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada dalam status kesehatan fisik dan
prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan emosional yang optimal saat
memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat
mengetahui hal-hal yang dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu,
ibu dan pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya
proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya yang
maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat. Langkah-langkah dalam prakonsepsi
individu dan keluarga (DM, asma, jantung, hipertensi), pola hidup sehat, diet gizi
Pada asuhan kebidanan dalam kasus ini, klien mengalami TBC yang
menghadapi proses kehamilan maupun saat kehamilan dan persalinan nanti. Oleh
karena itu klien perlu diberikan konseling yang tepat guna memperbaiki kondisi
kesehatan ibu dan pasangan agar tercipta kondisi yang sehat dalam proses
kehamilan dan masa kehamilan serta persalinan berjalan sehat dan normal.
BAB VI
ovum atau pembuahan atau sebelum hamil. Tujuan asuhan prakonsepsi adalah
memastikan bahwa ibu dan pasangannya berada dalam status kesehatan fisik
dan emosional yang optimal saat dimulainya kehamilan. Manfaat adanya
asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan emosional yang
optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi, ibu dan
prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang
melakukan upaya yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat. Keadaan
yang dapat menjadi kendala dalam proses konsepsi salah satunya adalah
gangguan menstruasi dimana hal ini terjadi akibat gangguan hormonal, salah
satunya karena obesitas. Oleh karena itu perlu dilakukan konseling/ edukasi
dalam mengatasi obesitas seperti diet gizi seimbang, makan makanan rendah
lemak dan kalori, makan makanan tinggi serat dan vitamin mineral seperti
itu TBC harus diobati sebelum konsepsi, dapat dibantu dengan menghindari
5.2. Saran
kepentingan kesehatan pasangan usia subur catin, wanita serta lansia agar
DAFTAR PUSTAKA
Jones lewcilnya Derek, 1997. Kesehatan Wanita. Jakarta : Gaya favorit
Kartono kartini, 1992. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung :
CV Mandar Maju.
Prawiro, sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Kartono kartini, 1997. Konseling Pra Perkawinan. Bandung : CV Mandar Maju.
Kusmiran, Eni.2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita. Jakarta : Salemba
Medika
Suseno,Tutu A.dkk.2011. Kamus Kebidanan.Yogyakarta : Citra Pustaka
Holmes,Debbie.2012.Buku Ajar Ilmu Kebidanan.Jakarta : EGC
Aizid, Rizem.2012. Mengatasi Infertilitas (Kemandulan) Sejak Dini. Yogyakarta :
2012
Wulandari, Diah.2009. Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Priyanto, Agus.2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana
Pelayanan Kesehatan Untuk Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika
Widyastuti, Yani.2010. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya
Lubis, Namora Lumongga.2013. Psikologi Reproduksi Wanita & Perkembangan
Reproduksinya ditinjau dari Aspek Fisik dan Psikologi.Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Saifuddin,Abdul Bari.2009.Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial.Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tresnawati, Frisca. 2013. Asuhan Kebidanan Panduan Lengkap Menjadi Bidan
Profesional.Jakarta : Prestasi Pelajar Publisher
Lampiran 9
LEMBAR BIMBINGAN
Beberapa teori terkait tentang kehamilan fisiologis serta gejala-gejala kehamilan yang
bisa ditangani agar supaya tidak mengarah kepada kehamilan yang beresiko.
Bagaimana perencanaannya ?
Memberikan edukasi terkait kehamilan fisiologis dan gejala yang sering muncul pada
kehamilan.
B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari
Lebih memehami tentang kehamilam fisiologis dan cara penanganan pada gejala
yang sering muncul pada masa kehamilan.
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam learning outcome tersebut adalah:
Learning outcome yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :
Menambah ilmu baru tentang cara penanganan gejala emesis yang terjadi pada
kehamilan trimester 1
Terkadang para ibu hamil menyepelekan untuk berkonsultasi pada ibu bidan karena
sudah menjalan kehamilan yang kedua, padahala setiap kehamilan berbeda-beda
keluhan.
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui
95% CI
95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?
D. Evaluasi Pembelajaran
Topik: kehamilan Tanggal: 20 Mei 2023
Jenis pemeriksaan, dan lingkup tindakan/asuhan :