DI SUSUN OLEH :
NIM : B.18.10.039
D. PLANNING
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu, bahwa hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital : TD : 110/80 mmHg, S : 36,7 0C, N : 86x/menit,P : 24x/menit.
Hasil : Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Memberitahu ibu bahwa bayinya telah lahir normal
Hasil : Ibu senang dengan kelahiran bayinya
3. Menganjurkan ibu untu berkemih diwadah penampungan urin
Hasil : Ibu kesulitan buang air kecil
4. Menjelaskan pada ibu penyebab susah BAK, yaitu :
a. Adanya tekanan yang terjadi pada kandung kemih saat persalinan
b. Factor spikologi
Hasil : Ibu telah mengetahui penyebab ibu susah BAK
5. Menjelaskan pada ibu akibat bila kandung kemih dibiarkan penuh saat
persalinan kala III, yaitu :
a. Meningkatkan rasa tidak nyaman pada ibu
b. Memperlambat kelahiran plasenta
Hasil : Ibu telah mengerti akibat bila kandung kemih penuh saat persalinan
kala III
6. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemasangan keteter untuk
membantu pengosongan kandung kemih.
Hasil : Ibu bersedia dipasangkan keteter untuk membantu mengosongkan
kandung kemih.
LAPORAN PENDAHULUAN : KEBUTUHAN ELIMINASI
1. Pengertian Eliminasi
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolism tubuh baik berupa urin
maupun feses.
2. Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan eliminasi selama persalinan perlu difasilitasi oleh bidan, untuk
membantu kemajuan persalinan dan meningkatkan kenyamanan pasien. Pasien
dianjurkan untuk berkemih secara spontan sesering mungkin atau minimal setiap 2
jam sekali selama persalinan.
3. Penyebab Susah BAK saat persalinan
a. Adanya tekanan yang terjadi pada kandung kemih saat persalinan, tekanan
tersebut bias membuat kandung kemih trauma.
b. Factor spikologi, seperti rasa takut buang air kecil setelah persalinan juga
meningkatkan resiko susah BAK setelah melahirkan.
4. Akibat Kandung Kemih yang Penuh Saat Persalinan
a. Menghambat proses penurunan bagian terendah janin
b. Menurungkan efesiensi kontraksi uterus/his
c. Meningkatkan rasa tidak nyaman pada ibu
d. Memperlambat kelahiran plasenta
e. Mengakibatkan perdarahan pasca persalinan, karena kandung kemih yang
penuh menghambat kontraksi uterus.
5. Penatalaksanaan Pemenuhan Eliminasi
a. Apabila masih memungkinkan, anjurkan ibu untuk berkemih dikamar mandi
b. Apabila sudah tidak memungkinkan, bidan dapat membantu ibu untuk
berkemih dengan wadah penampungan urine.
c. Pemasangan keteter, pada dasarnya pemasangan keteter bukanlah prosedur
yang rutin dilakukan dalam persalinan normal. Pemasangan keteter hanya
akan dilakukan bila memang terdapat indikasi yang kuat untuk
pemasangannya, atau jika kandung kemih penuh.