Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU BERSALIN G1P0A0 UK 39 MINGGU

DI PUSKESMAS NGRAMBE

Disusun Oleh :

SRI LESTARI ( P27824418050 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam,sholawat dan salam semoga tetap
terlantum bagi kekasih-Nya, Muhammad SWT beserta keluarganya yang mulia,suhingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.Makalah ini
merupakan salah satu tugas praktek klinik kebidanan.
Laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Ny.Mila Umur 25 tahun
G1P0A0 Umur Kehamilan 39+5minggu dengan kehamilan aterm” disusun dengan harapan
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pengetahuan pada
pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini,penulis telah banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Pembimbing Akademi,pembimbing lahan/CI yang telah memberikan bimbingannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan salah satu per satu
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan ,oleh
karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Ngawi, 14 Januari 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB IPENGKAJIAN

A. LatarBelakangKasus……………………………………………………………..
B. Tujuan (Umum&Khusus)…………………………………………………………
C. Pelaksanaan……………………………………………………………………. …
D. Sistematika…………………………………………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI

A. KonsepDasarKehamilan
1. Pengertian……………………………………………………………………….
2. Patofisiologi…………………………………………………………………….
B. AsuhanKebidananPadaPersalinan
1. Pengkajian Data…………………………………………………………………
2. DiagnosaMasalah………………………………………………………………
3. Data Potensial……………………………………………………………………
4. TindakanSegera…………………………………………………………………
5. RencanaTindakan Da Rasional…………………………………………………
6. PelaksanaanRencanaTindakan…………………………………………………
7. Evaluasi
8. Dokumentasi

BAB III TINJAUAN KHUSUS

A. Subyektif……………………………………………………………………….…
B. Obyektif……………………………………………………………………………
C. Assasement/Analisa Data
1. DiagnosaAktual……………………………………………………………….
2. Masalah……………………………………………………………………….
3. DiagnosaPotensial…………………………………………………………….
4. IdentifikasiKebutuhan………………………………………………………………
..…….
D. PLAINING
1. TindakanSegera……………………………………………………………….
2. Pendidikan……………………………………………………………………..

3
3. Konseling………………………………………………………………………
4. Follow Up……………………………………………………………………….
5. Dokumentasi…………………………………………………………………….

BAB IV SIMPULAN ……………………………………………………………….…….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….

4
BAB I

PENGKAJIAN

1. LatarBelakang
Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin
ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran,
ilmu keperawatan, ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi,
hamil, bersalin, postpartum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).
Derajat kesehatan masyarakat dan ditetapkan sebagai salah satu tujuan Millennium
Development Goals (MDGs). Menurut Survei Demografi Keluarga Indonesia (SDKI)
tahun 2012, saat ini di Indonesia AKI mencapai angka 359 per 100.000 kelahiran hidup
dan AKB mencapai angka 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut menempatkan
Indonesia menjadi peringkat yang tertinggi di ASEAN. ( pusat pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan, 2014).
Hasil survey Dinas Kesehatan Provinsi JawaTimur tahun 2015 menunjukan bahwa
program-program pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi pencapaiannya masih rendah.
Tercatat kunjungan kehamilan K-4 sebanyak 5.249 (42,02%) dari target yaitu 12.493,
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompetensi sebanyak 5.438
(60,94%) dari target 11.925, pelayanan nifas sebanyak 5.070 (42,52%) dari target 11.925,
neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 679 (39,85%) dari target 1.704,
kunjungan bayi sebanyak 5.811 (51,17%) dari target 11.357, dan peserta KB aktif
sebanyak 141.622 (77,07%) dari target 183.760. (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2015).

2. Tujuanumum Dan Khusus


a. Tujuan umum
Untuk menerapkan asuhan kebidanan komprehensif dalam kehamilan pada Ny. Mila
di PonedPuskesmasNgrambe.
b. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan pengumpulan data subyektif pada persalinan
2. Mampu melakukan pengumpulan data obyektif pada persalinan
3. Mampu melakukan analisa data pada persalinan
4. Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada persalinan

5
3. Pelaksanaan
Pengambilan kasus persalinan di PONED Puskesmas Ngrambe
4. SistematikaPenulis
Sistematika penulisan terdiri dari beberapa BAB yaitu :
BAB 1 : Pengkajian, terdiri atas : latar belakang, tujuan, pelaksanaan dan sistematika
penulisan
BAB 2 : Tinjauan Teori, terdiri atas : konsep dasar persalinan meliputi pengertian
persalinan, jenis persalinan, teori persalinan, tanda persalinan, tanda
timbulnya persalinan, fase-fase persalinan, mekanisme persalinan, faktor-
faktor penting dalam persalinan, perlengkapan, bahan-bahan, dan obat-obatan
esensial, untuk asuhan persalinan, komplikasi yang dapat terjadi saat
persalinan. Selain itu tinjauan teori menjelaskan mengenai konsep dasar
asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
BAB 3 : tinjauan kasus, terdiri atas : pengkajian data, assessment, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi.
BAB 4 : kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. LandasanTeori
1. Pengertian
Menurut Manuaba (2012) persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(plasenta dan janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). Bentuk
persalinan berdasarkan definisi diatas yaitu:
a. Persalinan spontan, terjadi bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan buatan, terjadi bila proses persalinan dibantu dengan bantuan tenaga
dari luar.
c. Persalinan anjuran (partus presipitatus).
2. Patofisiologi
a. Kebutuhan dasar ibu bersalin
1) Dukunagn fisik dan psikologis
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan biasanya diliputi perasaan
takut, khawatir, ataupun cemas, terutama pada ibu primipara. Persalinan takut
bisa meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang, dan ibu menjadi cepat lelah,
yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan.
Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan
yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan, bimbingan dan
pertolongan persalinan.
2) Kebutuhan makanan dan cairan
Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, karena
makanan padat lebih lama dicerna oleh lambung dari pada makanan cair. Untuk
mencegah dehidrasi , pasien boleh diberi minuman segar atau dapat diberikan
cairan IV (RL).
3) Kebutuhan Eliminasi
Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam selama proses persalinan
demikian pula dengan jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatatat. Bila
pasien tak mampu berkemih sendiri, dapat dilakukan kateterisasi.
4) Posisioning dan aktifitas

7
Untuk membantu ibu agar tenang dan rileks, bidan tidak boleh memaksa
pemilihan posisi yang di inginkan oleh ibu dalam persalinannya. Sebaliknya
disini peran bidan adalah untuk memilih posisi apapun yang nyaman untyuk ibu
( Asrinah dkk, 2010).
b. Perubahan Fisiologis pada Persalinan
1) Tekanan Darah
a) Meningkat selama proses persalinan
b) Kenaikan sistole 15 (10-20) mmHg
c) Kenaikan diastole 5-10 mmHg
2) Metabolisme
a) Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob meningkat secara perlahan.
b) Terjadi akibat aktivitas otot rangka dan kecemasan.
c) Menyebabkan terjadinya penigkatan suhu badan ibu, nadi dan pernafasan.
3) Suhu
a) Meningkat 0,5-1 c
b) Disebabkan peningkatan metabolisme tubuh
c) Pernafasan meningkat karena metabolisme
4) Perubahan renal
a) poliuria sering terjadi
b) disebabkan kenaikan angka filtrasi glomerula serta peningkatan aliran plasma
ginjal.
5) Perubahan hematologi
a) HB akan meningkat selama persalinan sebesar 1,2 gr% dan akan kembali
pada masa pra persalinan pada hari pertama pasca persalinan.
b) Peningkatan leukosit secara progresif pada awal kala II hingga mencapai
ukuran jumlah maksimal.
( Asrinah dkk, 2010).
c. Tanda-tanda persalinan
1) Terjadinya his persalinan
Tanda-tanda persalinan akan berlangsung apabila his/kontraksi yang semakin
sering, mula-mula lemah dan teratur, lama-kelamaan semakin sering seiring
mendekatnya waktu bersalin. Timbulnya his/kontraksi uterus tidak bergantung
pada kemauan ibu, tetapi seolah-olah dipengaruhi oleh uterus ibu sendiri, yaitu
his terjadi akibat kerja hormon oksitosin, regangan dinding uterus oleh isi
8
konsepsi, rangsangan terhadap pleksus saraf frankenhauser yang tertekan massa
konsepsi.
2) Pengeluaran lendir darah
Keluar lendir kemerahan (bloody show) berupa lendir bercampur darah warna
merah terang yang berasal dari vagina. Perdarahan sedikit ini disebabkan karena
terlepasnya selaput janin dari kutub bawah uterus. Lendir berasal dari saluran
leher rahim (serviks uetri).
3) Pendataran dan pembukaan (dilatasi) dari leher rahim/service uteri
Pendataran dan pembukaan (dilatasi) ditimbulkan karena terjadinya perubahan
pada serviks karena pengaruh dari his persalinan. Pembukaan menyebabkan
lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas. Terjadinya perdarahan karena
kapiler pembuluh darah pecah (berkaitan dengan pengeluaran pembawa tanda
lendir bercampur darah).
4) Pengeluaran cairan
Pecahnya ketuban akan menimbulkan pengeluaran cairan dari jalan lahir,
sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Pecahnya
ketuban menandakan persalinan akan segera dimulai. Air ketuban biasanya
jernih dan tidak berbau, ibu mungkin merasa seperti mengompol ( Anik
Maryumi, 2010 ).
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
Kemajuan efisiendalampersalinan bergantung pada interaksi dari tiga variabel
berikut :
1) Power ( tenaga)
a) Primer : His atau rasa mulas yang terjadi dengan sendirinya, tanpa dibantu
obat-obatan, yang diukur menurut intensitas, lama dan frekuensi kontraksi
uterus.
b) Sekunder : usaha ibu untuk menejan.
2) Passage (jalan lahiran)
Keadaan jalan lahir, dimana tulang penggul ibu cukup luas untuk dilewati janin.
Dilatasi servik/leher rahim membuka lengkap sampai pembukaan 10 cm.
3) Passager (janin)
Keadaan janin, dimana dinilai/diobservasi ukuran/berat janin, letak (situs),
presentasi, posisi, sikap (habitus), jumlah fetus/janin. Syarat persalinan normal
yang berkenaan dengan passager (bayi) antara lain kepala bayi berada dibawah,
9
dengan presentasi belakang kepala. Taksiran berat janin normal adalah 2500-
3500 gram.sementara itu detak jantung janin normal adalah 120-160 kali/menit.
4) Position (posisi ibu saat persalinan)
Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya dini
mengatasi persalinan dan melahirkan.
5) Respon psikologis
Respon psikologis pada persalinan normal ditentukan oleh pengalaman
sebelumnya, kesiapan emosional, persiapan, suport sistem, dan lingkungan.
( Anik Maryani, 2010)
e. Tahap-tahap persalinan
Persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu :
1) Persalinan Kala I
Persalinan Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung anatara pembukaan
nol sampai pembukaan lengkap. Klinis dapat dinyatakan mulai terjadi partus
jika timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir darah. Proses persalinan
pada primigravida berlangsung 13-14 jam, sedangkan pada multigravida 6-7
jam. Pada kala II terbagi menjadi 2 fase yaitu fase laten (8 jam) dari pembukaan
0 sampai pembukaan 3 cm dan fase aktif (7 jam) dari pembukaan 3 cm sampai
pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif ini masih dibagi menjadi 3 fase lagi yaitu :
1) fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 menjadi 4 cm
2) fase dilatasi maksimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm
3) fase deselerasi, yakni dimana pembukan menjadi lamat kembali. Dalam
waktu 2jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm. Kontraksi akan semakin lebih
kuat pada fase aktif.
Hal-hal yang harus dilakukan pada fase laten (di isi pada lembar observasi )
adalah
a) DJJ setiap ½ jam
b) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam
c) Nadi setiap ½ jam
d) Pembukaan serviks setiap ¼ jam
e) Penurunan bagian terendah janin setiap 4 jam
f) Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
g) Produksi urine, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam
10
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan VT adalah :
a) Perabaan cerviks
1. Lunal tau kaku
2. Tebal tipisnya
3. pembukaan
b) Ketuban
1. Apakah ketuban sudah pecah atau belum
2. Bila pembukaan lengkap/hampir lengkap dan bagian bawah janin didasar
panggul bisa dipecah
c) Bagian terendah janin
d) Sutura pada jam
Hal-hal yang harus diperhatikan pada fase aktif ( di isi pada partograf ) adalah :
a) Kondisi janin
1. DJJ setiap ½ jam
2. Warna dan adanya air ketuban
b) Kemajuan persalinan
3. Pembukaan serviks
4. Penurunan bagian terbawah janin atau presentasi janin
5. Garis waspada dan garis bertindak
c) Jam dan waktu

1. Waktu mulainya fase aktif persalinan

2. Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

d) Kontraksi uterus
1. Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit
2. Lama kontraksi (dalam detik)
e) Obat-obatan dan cairan yang diberikan
1. Oksitosin
2. Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan
f) Kondisi ibu
1. Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh
2. Urine ( volum, aseton atau protein)

11
Manfaat pemilihan posisi miring kiri/ rekumben lateral adalah:
a) Koordinasi lebih baik dan efisiensi kontraksi uterus
b) Memfasilitasi fungsi ginjal (aliran urine menurun pada posisi terlentang).
c) Meredakan tekanan uterus dan kompresi pada pembuluh darah ibu yang
utama (vena kava inferior dan aorta).
Pemenuhan Nutrisipadakala I
Pada masa persalinan motilitas dan absorbsi lambung terhadap makanan
padat jauh berkurang sehingga lambung yang penuh dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada masa transisi, oleh karena itu ibu dianjurkan tidak makan
dalam porsi besar dan minum berlebih tetapi makan dan minum sesuai
keinginan guna mempertahankan energi dan hidrasi.
Pengurangan rasa nyeri
Perasaan sakit saat ada kontraksi dianggap sebagai satu-satunya nyeri
yang fisiologis, hal ini disebabkan oleh iskemia dalam korpus uteri tempat
terdapatbanyak serabut saraf dan diteruskan melalui saraf sensorik di pleksus
hipogastrik ke sistem saraf pusat (Prawiroharjo,2010).
Penatalaksanaan yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat ada
kontraksi serta pemenuhan nutrisi sesuai dengan teori Varney (2007) bahwa
usapan pada punggung yang dilakukan anggota keluarga lain dapat meredakan
nyeri otot dan merupakan bentuk perhatian yang penuh kasih sayang serta
memberikan minuman panas manis akan memberi kalori dan energi yang
dibutuhkan sel-sel tubuh.
2) Persalinan Kala II (Pengeluaran)
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm )
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala
pengeluaran bayi. Pada primigravida berlangsung selama 1½ - 2 jam dan pada
multigravida berlangsung selama ½ - 1 jam.
Gejala dan tanda kala dua persalinan :
a) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
b) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya.
c) Perineum menonjol
d) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka
e) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam yang hasilnya:
12
a) Pembukaan serviks telah lengkap, atau
b) Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina
Hal-hal yang harus dilakukan pada kala II :
a) Persiapan penolong
1. Sarung tangan
2. Persiapan perlindungan diri
3. Persiapan tempat, peralatan dan bahan
4. Penyiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
5. Persiapan ibu dan keluarga
b) Penatalaksanaan fisiologis kala dua
1. Membimbing ibu untuk meneran
2. Posisi ibu saat meneran
c) Menolong kelahiran bayi
1. Posisi ibu saat melahirkan
2. Pencegahan laserasi
3. Melahirkan kepala
4. Melahirkan bahu
5. Melahirkan seluruh tubuh bayi
d) Pemantauan selama kala dua persalinan
1. Nadi ibu setiap 30 menit
2. Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit
3. DJJ setiap selesei meneran atau setiap 5-10 menit
4. Penurunan kepala bayi setiap 30 menit melalui pemeriksaan abdomen
5. Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah
6. Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping atau terkemuka
7. Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir
8. Kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelum bayi pertama lahir
Catatkan semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan
persalinan
3) Persalinan Kala III

Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhirnya dengan lainnya
plasenta dan selaput ketuban. Pada persalinan primigravida berlangsung selama ½
jam dan pada multigravida berlangsung selama ¼ jam.

13
Hal-hal yang harus dilakukan pada kala III :

a) Pemberian suntikan oktitosin


b) Pengendalian tali pusat terkendali
c) Rangsangan (massage) fundus uteri

Tanda-tanda kala III :


a) Perubahan bentuk dan tinggi funtus uterus

Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus


berbentuk bulat penuh, dan tinggi fundus biasanya terletak dibawah pusat.
Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus
berbentuk segitiga atau berbentuk menyerupai buah pir atau alpukat, dan
fundus berada di atas pusat (sering kali mengalami ke sisi kanan).

b) Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva (tanda Ahfeld)

c) Semburan darah mendadak dan singkat

Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong


plasenta keluar dan dibuat oleh gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah
(retroplacenta pooling) dalam ruang di antara dinding uterus dan perlukaan
plasenta melebihi kapasitas tampungnya, maka darah akan tersembur keluar
tepi plasenta yang terlepas.

( Sondakh, jenny 2013).

4) Persalinan Kala IV ( Observasi)


Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum. Hal-hal
yang harus dilakukan pada kala IV adalah :
a) Pemantauan keadaan umum ibu
1. Periksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15
menit selama 1 jam pertama pascasalin dan setiap 30 menit pada jam
kedua pascasalin.

14
2. Pemeriksaan temperatur ibu sekali setiap jam selama 2 jam pascasalin.
b) Pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan
1. Setiap 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascasalin
2. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama persalinan pascapersalinan.
3. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.

B. KonsepDasar

1. Pengkajian data

S ( Data subyektif )

a. Identitas/biodata
b. Keluhan Utama
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh pasien,supaya bidan dapat
memberikan asuhan yang tepat. Misalnya : Ibu mengatakan kenceng-kenceng sejak
tanggal...jam...semakin lama semakin sering, keluar lendir bercampur darah,
ketuban sudah pecah atau belum.
c. Riwayat kebidanan
1) Riwayat hamil ini
Menanyakan pada ibu Hari Pertama Haid Terakhir, untuk mengetahui Hari
Perkiraan Lahir dan menghitung umur kehamilan ibu saat ini mengguanakn
rumus Naegele.
2) Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu.
a) Perlu ditanyakan berapa kali pernah hamil untuk mengetahui riwayat
kehamilan ibu sebelumnya. Misalnya: Ibu mempunyai ...anak dan sekarang
hamil yang ke...
b) Menanyakan kepada ibu tentang persalinan yang lalu.Untuk mengetahui
riwayat persalinan yang lalu spontan/induksi/Sc, anak lahir aterm/premature,
pernah abortus/tidak, ada perdarahan waktu persalinan/tidak, ditolong oleh
dokter/ bidan/ perawat/dukun, dimana ditempat bidan/di RS/di rumah, jarak
persalinan sebelumnya...tahun.
c) Nifas
Untuk mengetahui apakah terjadi perdarahan, komplikasi, bagaimana proses
laktasinnya, dan lama masa nifasnya.

15
d) Anak
Untuk mengetahui jenis kelamin, keadaan anak ada cacat/tidak,
hidup/meninggal, bila hidup : berapa usianya sekarang, berat saat lahir
berapa....gr, bila meninggal pada usia berapa, sebab-sebab meninggal.
d. Riwayat Perkawinan
Menanyakan tentang status perkawinan kawin/tidak kawin, berapa kali kawin,
lamanya perkawinan, dan umur ibu saat perkawinan.
e. Riwayat Kesehatan
Menanyakan kepada ibu apakah mempunyai riwayat penyakit kronik, jantung,
ginjal
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menanyakan kepada ibu apakah keluarga memiliki penyakit menular dan menurun,
dan keturunan kembar.
g. Riwayat Keluarga Berencana
Apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi, jika pernah KB terakhir yang
digunakan apa, berapa lamanya, apa keluhan selama penggunaan KB tersebut, kalau
sudah berhenti, kapan berhentinya dan tanyakan sebab berhentinya.
h. Pola Kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi, yang dikaji adalah pola makan, porsi, frekwensi, jenis, pantangan, dan
keluhan jika ada.
2) Eliminasi, menanyakan tentang perubahan yang terjadi meliputi frekwensi BAK
dan BAB, dan keluhan jika ada.
3) Pola istirahat, Lama tidur siang/ malam, gangguan tidur, keluhan.
i. Riwayat Psikososial
Menanyakan kepada ibu tentang kehamilan ini direncanakan/tidak, hubungan ibu
dengan keluarga dan lingkungan.
j. Data Spiritual
Menanyakan tentang kepercayaan ibu dan cara ibu beribadah.

O ( Data Objektif )

a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik, cukup, kurang
2) Kesadaran : Composmentis, apatis, delirium, somnolen.
3) Tanda-tanda Vital : Tekanan Darah, Suhu, Nadi, Pernafasan

16
4) Berat Badan : Tujuannya adalah mengetahui berat badan ibu
naik/turun.
5) Tinggi Badan : Tinggi badan normal 145 cm bila kurang dari itu
dicurigai
beresiko kesempitan panggul
(Kusmiyati, 2010).
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala :Bentuk kepala,kondisi rambut ada ketombe/tidak, mudah
rontok/tidak, bersih/kotor
2) Muka : Pucat/tidak, oedem/tidak
3) Mata :Conjungtiva merah muda/tidak,sklera putih atau ikterik.
4) Telinga : Simetris/tidak,ada pengeluaran atau tidak.
5) Hidung : Bersih /tidak,ada polip atau tidak.
6) Mulut dan gigi:Bersih/kotor,stomatitis ada/tidak,caries ada/tidak.
7) Leher :Kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening ada
pembesaran/tidak.
8) Dada : Saat melakukan pengkajian fisik dengan inspeksi dan palpasi
ada
benjolan pada ketiak/tidak, payudara simetris/tidak, puting susu
menonjol/tidak, areola mammae hiperpigmentasi/tidak,
payudara ada benjolan/ tidak, kolostrum keluar/belum.
9) Abdomen : Ada luka bekas operasi/tidak, ada striae/tidak, ada linea/tidak.
10) Palpasi
Leopold I : Untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada
di fundus.
Leopold II : Untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah
kanan atau kiri ibu.
Leopold III : Untuk mengetahui bagia janin yang ada dibawah
uterus.
Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian terendah sudah
masuk pangggul atau belum.
(Sulistyawati, 2011 ).
Auskultasi : Punctum maximum ada di perut ibu bagian kanan

17
dan kiri dibawah pusat, Frekwensi denyut jantung janin
normal 120-160x/ menit.
11) Vulva dan vagina
Oedem ada/tidak,varises ada/tidak, ada pembesaran kelenjar bartholini/tidak,
ada nyeri tekan/ tidak, ada keputihan/ tidak.
12) Anus :ada hemeroid/tidak.
13) Pemeriksaan dalam
Keadaan vulva uretra, vagina licin, pembukaan serviks, penurunan bagian
terendah, UUK.
14) Ekstermitas atas : ada oedem/tidk pada tangan, kuku bersih/tidak
15) Ekstermitas bawah: Ada oedem/tidak, ada varises/tidak, reflek pattela
positif/negatif.
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi kadar Hb, hematrokrit, kadar leukosit,
dan golongan darah.
2. Diagnosa Atau Masalah Kebidanan
A (Analisa)

Ny...umur...tahunG...P...A....hamil...minggu inpartu kala....fase...

3. Diagnosa Potensial
Merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah
potensial dan mengantasipasi penangannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi
masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/ masalah yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah
diagnosis/ masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting
sekali dalam melakukan asuhan yang aman.
4. Tindakan segera
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/ dokter dan
atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.
5. Rencana tindakan dan rasional

18
Kala I :

a. Observasi his, DJJ ( setiap 30 menit ),dan vital sign ( setiap 4 jam).
b. Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan.
c. Penuhi kebutuhan nutrisi ibu
d. Ajarkan ibu teknik relaksasi
e. Siapkan partus set, alat resusitasi,baju ibu, dan baju bayi.
Kala II :
a. Observasi keadaan umum (vital sign),DJJ dan pembukaan dengan periksa dalam
(VT)
b. Penuhi kebutuhan nutrisi ibu.
c. Ajarkan teknik meneran yang baik pada ibu.
d. Membimbing persalinan sesuai APN 58 langkah.
e. Memberikan dukungan dan asuhan sayang ibu.
Kala III :
a. Anjurkan ibu untuk melakukan IMD
b. Suntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha kanan ibu.
c. Lakukan PTT
d. Lakukan massage uterus.
e. Cek kelengkapan plasenta
f. Cek laserasi pada perineum
g. Penuhi nutrisi ibu
Kala IV:
a. Observasi vital sign, PPV, dan kontraksi uterus. Bersihkan ibu dan menggantikan
baju dan pampers.
b. Hangatkan bayi
c. Anjurkan ibu untuk menyusui
d. Berikan pendidikan kesehatan mengenai teknik menyusui yang benar.
6. Pelaksanaan rencana tindakan
Pelaksanaan pada ibu bersalin normal yaitu:
Kala I :
a. Melakukan observasi his, DJJ (setiap 30 menit ),dan vital sign ( setiap 4 jam).
b. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan.
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu

19
d. Mengajarkan ibu teknik relaksasi
e. Menyiapkan partus set, alat resusitasi,baju ibu, dan baju bayi.
Kala II :
a. Mengobservasi keadaan umum (vital sign),DJJ dan pembukaan dengan periksa
dalam (VT)
b. Memenuhi nutrisi ibu.
c. Mengajarkan teknik meneran yang baik pada ibu.
d. Membimbing persalinan sesuai APN 58 langkah.
e. Memberikan dukungan dan asuhan sayang ibu.
Kala III :
a. Menganjurkan ibu untuk melakukan IMD
b. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha kanan ibu.
c. Melakukan PTT
d. Melakukan massage uterus.
e. Mengecek kelengkapan plasenta
f. Mengecek laserasi pada perineum
g. Memenuhi nutrisi ibu
Kala IV:
a. Mengobservasi vital sign, PPV, dan kontraksi uterus.
b. Membersihkan ibu dan menggantikan baju dan pampers.
c. Menghangatkan bayi
d. Menganjurkan ibu untuk menyusui
e. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai teknik menyusui yang benar.
7. Evaluasi/follow up
a. Penilaian dilakukan pada setiap tindakan
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien atau keluarga
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
Evaluasi pada ibu bersalin normal, antara lain mengobservasi vital sign, PPV, dan
kontraksi uterus, pembukaan, kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin.
8. Dokumentasi
Pencatatan Asuhan Kebidanan

a. Dilakukan segera setelah melakukan pelaksanaan

b. Catatan dibuat pada formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/ status pasien)

20
c. Ditulis dalam bentuk SOAP

d. Hasil anamnesis ditulis pada S (data subyektif)

e. Hasil pemeriksaan ditulis pada O (data obyektif)

f. Diagnosa dan masalah ditulis pada A (data analisa)

g. Seluruh penatalaksanaan yang sudah dilakukan ditulis pada P (tindakan


antisipasi, tindakan segera, dan tindakan berkeseinambungan, penyuluhan,
dukunagan, kolaborasi, evaluasi/follow up).

21
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

Tempat pengkajian : PONED PuskemasNgrambe

Tanggal/jam : 2 Januari 2019, 04.00 WIB

IDENTITAS

Ibu

Nama : ny. N tn. A

Umur : 23 th 28 th

Agama : islam islam

Suku/bangsa : jawa/indonesia jawa/indonesia

Pendidikan : SMU S1

Pekerjaan : IRT karyawan swasta

Umur kawin : 22 th 27th

Alamat : hargomulyo

SUBJEKTIF

Ibu merasakan kenceng-kenceng danmengeluarkan lendir darah.


HPHT : 27 maret 2018
HPL : 04 Januari 2019

OBJEKTIF

Keadaan umum Baik

Kesadaran Composmentis

Berat badan 65 Kg

Tinggi badan 155 cm

22
Tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg


b. Nadi : 88 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Suhu : 36,20C

Pemeriksaan Abdomen

His 3x dalam 10ˈ lamanya 35ˈˈ

DJJ 136x/menit, teratur dan kuat

TFU 30 cm, preskep, puka, kepala masuk PAP,

TBJ ( 32-11) x 155 = 3255 gram

V/v t.a.a Ø 5cm, eff 80%, ketuban +, pres kep, kep H‫׀׀׀‬, UUK ki dep

ASSESMENT

G1 P0A0 hamil 39+5 minggu inpartu kala I fase aktif

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan umum ibu dan janin.
Evaluasi : ibu sudah mengerti keadaannya dan janin baik-baik saja
2. Menganjurkan ibu untuk bernafas panjang bila ada kontraksi yaitu tarik napas
panjang dari hidung dan keluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa nyeri.
Evaluasi : ibu bersedia melakukan teknik bernafas yang benar untuk mengurangi
rasa nyeri
3. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
Evaluasi : ibu sudah memilih posisi yang nyaman yaitu dengan miring kekiri.
4. Memberi ibu makan dan minum untuk tenaga pada saat bersalin
Evaluasi : ibu bersedia untuk makan dan minum.
5. Menganjurkan keluarga untuk memberikan suport atau dukungan kepada ibu

23
Evaluasi : keluarga sudah memberi dukungan untuk ibu dalam menghadapi
persalinan
6. Mempersiapkan alat partus set.
Evaluasi : partus set telah disiapkan.

KALA II

Tanggal : 2 Januari 2019

Waktu : 06.10 WIB

SUBYEKTIF

Ibu ingin mengejan, ingin BAB dan tidak dapat ditahan, ketuban pecah.

OBYEKTIF

Keadaan umum baik

Kesadaran composmentis

HIS 5 kali dalam 10 menit selama 50 detik

DJJ 136x/menit

Perinium menonjol, vulva membuka,

V/v t.a.a Ø 10cm, eff 100%, ketuban -, kep HIV, UUK ki dep, sutura teraba, tidak ada
molase, tidak ada bagian terkecil di samping kepala janin.

ANALISA

Inpartu kala II

24
PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu
dan janin baik. Ibu dan keluarga mengerti bahwa pembukaan sudah lengkap,
keadaan ibu dan janin baik.
2. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (bila ada rasa
ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, membantu ibu ke posisi setengah
duduk atau posisi lain yang diinginkan ibu dan memastikan ibu merasa nyaman).
Ibu merasa nyaman meneran dengan posisi setengah duduk.
3. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasakan ada dorongan kuat
untuk meneran dengan cara:
a. Mendukung dan memberi semangat pada saat menerandan memperbaiki cara
meneran apabila caranya salah.
b. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan pilihannya
(kecuali posisi berbaring dalam waktu yang lama).
c. Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
d. Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu.
e. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan atau minum diantara
kontraksi.
f. Memantau DJJ bila tidak ada his.

Ibu dapat meneran dengan baik, kondisi ibu dan janin baik, kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.

4. Melakukan pertolongan dengan APN


Bayi Ny.Milalahir spontan jam 07.15 WIB. Menangis kuat, gerakan aktif, warna
kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki

25
KALA III

Waktu : 07.20 WIB

SUBYEKTIF

Perut terasa mules.

OBYEKTIF

Keadaan umum baik

Kesadaran composmentis

TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, kandung kemih kosong, ada semburan darah
secara tiba-tiba, tali pusat bertambah panjang.

ASSASMENT

Inpartu kala III

PENATALAKSANAAN

1. Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
2. Melakukan Manajemen Aktif Kala III. Sudah dilakukan MAK III.
3. Melahirkan plasenta dengan kedua tangan dengan cara memegang dan memutar
plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian melahirkan plasenta.
4. Melakukan masase uterus sambil memeriksa kelengkapan plasenta.Plasenta lahir
spontan jam 07.25 WIB lengkap, kontraksi uterus keras.
5. Megevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum.Terdapat laserasi pada
perineum.

26
KALA IV

Waktu : 07.35 WIB

SUBYEKTIF

Nyeri pada jalan lahir

OBYEKTIF

1. Keadaan umum : baik


2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5 0C
Respirasi : 20x/menit
4. Kontraksi uterus keras
5. TFU setinggi pusat
6. Plasenta lahir spontan, lengkap. Perdarahan ±50 cc
7. Ada laserasi

ASSASMENT

Inpartu kala IV

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu akandilakukanpenjahitan perineum. Penjahitandilakukan lapis


demi lapis.
Evaluasi : Ibu sudahmengetahui.
2. Mengobservasi keadaan umum ibu meliputi TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit
pada 1 jam kedua.
Evaluasi :Keadaan umum ibu baik, hasil pemantauan kala IV terlampir di
patograf.

27
3. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi, dengan cara meletakan telapak tangan di fundus dan melakukan
massase dengan gerakan melingkar searah jarum jam hingga fundus teraba keras.
Evaluasi :Ibu dapat melakukan massase uterus.
4. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi selama 10 menit.
Evaluasi :Semua peralatan bekas pakai sudah direndam dalam larutan klorin 0,5%.
5. Membersihkanibu dengan air DTT.
Evaluasi :Ibu sudah bersih dan merasa nyaman.
6. Meganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum dan makan.
Evaluasi : Ibu bersedia untuk makan dan minum.
7. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
8. Melengkapi partograf (terlampir).

28
KESIMPULAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan komprehensif persalinan Ny.Nila di PONED

Puskesmas Ngrambe dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut:

1. Pengumpulan data subjektif pada Ny.Nila telah dilakukan sesuai dengan teori.

Didapatkan keluhan yang fisiologis pada ibu bersalinserta factor-faktor psikologis

yang dapat mempengaruhi kondisi Ny. Milapada saat bersalin.

2. Pengumpulan data objektif pada Ny.Mila yang telah dilakukan selama masa bersalin

dalam batas normal dan tidak ada hambatan.

3. Analisa dapat ditegakkan berdasarkan dari hasil pengkajian data subjektif dan data

objektif yang sesuai dengan nomenklatur asuhan kebidanan.

4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan berkesinambungan pada Ny.Nila telah dilakukan

berdasarkan pengkajian subjektif, objektif dan analisa yaitu berupa ketidaknyamanan

ibu bersalin.

5. Semua asuhan kebidanan yang diberikan sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan

dari KEPMENKES Nomor: 938/Menkes/SK/VIII/2007 dan catatan perkembangan

dengan asuhan kebidanan SOAP yaitu pengkajian data subjektif, objektif,

menganalisa data dan melakukan penatalaksanaan kemudian membandingkan antara

praktek dilahan dengan teori yang ada.

29
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, Siti.2009.Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha


Medika.
Haryanto, Minarti.2010. Aplikasi Hypnosis (Hypnobirthing) dalam Asuhan Kebidanan
Kehamilan & Peralinan. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Maryumi, Anik.2010. NYERI DALAM PERSALINAN “Teknik dan Cara Penanganannya”.
Jakarta : Trans Info Media.
Nanny, Vivian, dkk.2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin dan Nifas. Jakarta : Salemba
Medika.
Prawiroharjdo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
prawirohardjo
Pusat prndidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2014. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta : ISBN.
Saifudin, Abdul Bari. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sondakh, Jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta: Erlangga.

30

Anda mungkin juga menyukai