Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU

PRAKONSEPSI
PADA NY. S USIA 23 TAHUN DI UPT BLUD
PUSKESMAS TAMBANG
PENGKAJIAN:
Tanggal : 24 Agustus 2021
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang KIA
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. C 1. Nama : Tn. D
2. Umur : 23 Tahun 2. Umur : 25 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa: Melayu/Indonesia 6. Suku Bangsa: Melayu/Indonesia
7. Alamat : Sungai Pinang 7. Alamat : Sungai Pinang
 
• DATA SUBYEKTIF
• Alasan Datang:
• Ibu mengatakan ingin konsultasi mengenenai kesehatannya sebelum hamil dan apa yang harus
dilakukan agar meningkatkan kesuburan agar segera hamil
• Keluhan Utama
• Ibu mengatakan ingin memiliki momongan
• Riwayat kesehatan
• Penyakit/kondisi yang pernah diderita atau sedang diderita: Ibu mengatakan tidak pernah atau
sedang menderita penyakit Hipertensi, TBC, Asma, Diabetes Militus, dan Hepatitis
• Riwayat penyakit dalam keluarga (menular maupun keturunan):
• Ibu mengatakan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit keturunan atau menular.
• Riwayat Obstetri
• Riwayat haid
• Menarche : 14 tahun Nyeri Haid : tidak
• Siklus : 28 hari Lama :7 hari
• Warna darah : merah segar Leukhorea : tidak ada
• Banyaknya : hari 1-3 : 3-4 x ganti pembalut/ hari
Hari 4-7 : 2-3x ganti pembalut/hari ( flek-flek)
• Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu:
Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Kead
Frek Keluhan UK Jenis Penolong JK/BB Penyulit IMD Penyulit Asi anak
ANC / ekslusif sekara
penyulit ng

- - - - - - - - - - - -

• Riwayat Kb : Tidak pernah


Jika pernah

Jenis KB Lama Penggunaan Keluhan Alasan Berhenti


- - - -

Rencana setelah melahirkan : -


• Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari: • Eliminasi :
• Nutrisi : Buang air kecil :
• Makan - Frekuensi perhari : 5-6x/hari ; warna
Frekuensi makan pokok : 3x perhari kuning jernih
Komposisi - Keluhan / masalah : Tidak ada
- Nasi : 3x 1 piring (sedang/penuh) Buang air besar :
- Lauk : 3x 1potong ( sedang/besar) jenisnya - Frekuensi perahari :1x/hari, warna
tempe, Ayam kekuning
- Sayuran : 3 x 1 mangkuk sayur;jenis sayur - konsistensi : lembek/keras
sop ayam, bayam
- Keluhan / masalah : Tidak ada
- Buah : 1 x sehari /. Jenis pisang / jambu
• Personal Hygiene
- Camilan : 1 x sehari. Jenis Roti
- Mandi 2 x perhari
- Pantangan : Ibu tidak pantangan makanan
apapun - Keramas 2-3x seminggu
Minum - Gosok gigi 2x perhari
- Jumlah total 8 gelas perhari; jenis Air putih - Ganti pakaian 2 x perhari; celana dalam 2x
- Susu - gelas perhari; jenis susu - perhari
- Kebiasaan memakai alas kaki :Tidak pernah
• Hubungan seksual • Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Sebelum hamil - Merokok : tidak
- Frekuensi :2-3 x seminggu - Minuman beralkohol : tidak
- Contact bleeding : Tidak - Obat-obatan :ibu tidak
Keluhan lain : Tidak ada komsumsi obat selain dari tenaga
• Istirahat / tidur siang kesehatan
- Tidur malam 7-8 jam - Jamu : ibu tidak pernah
komsumsi jamu
- Tidur siang : 1 jam
Keluhan : tidak ada
• Aktifitas fisik dan olahraga
- Aktifitas fisik (beban pekerjaan) : ibu
melakukan pekerjaan rumah, nyapu,
ngepel, memasak, mencuci dan
membersihkan rumah sendiri.
- Olahraga ; jenisnya : Tidak Ada
• Keyakinan Ibu dengan Pelayanan kesehatan : .
• Riwayat psikososial-spiritual
- Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
• Riwayat perkawinan : diberikan nakes wanita maupun pria
- Status perkawinan : Menikah / tidak menikah*), - Tidak boleh menerima transfusi darah
- Umur waktu menikah : 23 tahun - Tidak boleh diperiksa daerah genetalia,
- Lama pernikahan : 5 Bulan - Lainnya ...............................................................
- Pernikahan ini yang ke1 sah/tidak • Tingkat pengetahuan ibu :
- Hubungan dengan suami : baik / Tidak Ada masalah • Hal yang sudah diketahui ibu : ibu sudah mengerti bahwa perlu
memiliki ilmu dasar untuk pra konsepsi
• Keinginan hamil ini diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga
• Hal yang ingin diketahui ibu : ilmu mengenai prakonsepsi
• Respon & dukungan keluarga terhadap prakonsepsi ini: suami dan
keluarga mendukung terhadap prakonsepsi ini dengan hamil yang
sehat
• Mekanisme koping ( penyelesaian masalah) : diskusi dengan suami
• Ibu tinggal serumah dengan : Suami
• Pengambilan keputusan utama dalam keluarga : suami
• Dalam kondisi emergency, ibu dapat/tidak mengambil keputusan
sendiri.
• Orang terdekat ibu : suami
• Yang menemani ibu untuk periksa : suami
• Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak
adat
• Penghasilan perbulan : Rp.2.500.000. cukup/tidak cukup*
• DATA OBYEKTIF Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada benjolan, bersih,
• PEMERIKSAAN FISIK: rambut tidak mudah rontok, distribusi rambut
merata
• Pemeriksaan Umum:
• Keadaan umum: Baik Muka : Bersih, tidak oedem, tidak ada luka
• Tensi :110/80 mm/hg Mata : Bersih, simetris, sklera putih, konjungtiva merah

• Kesadaran : Composmentis muda

• Nadi : .83x/menit Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada sekret, tidak
ada pembesaran polip, fungsi normal
• BB Sebelum : 40 kg
• Suhu : 36.5°C Mulut : Bibir lembab, tidak pucat, tidak ada sariawan,
gusi tidak berdarah, gigi rapi
• LILA : 22 cm
• RR : 22x/menit Telinga : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada benjolan,
fungsi normal, simetris
• TB : 153 cm
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe /
thyroid / vena jugularis
• Status Obstetrik
Inspeksi
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : Simetris. Tidak ada retraksi dinding dada, tidak


• Muka : tidak ada cloasma
ada ronchi / wheezing
gravidarum, muka tidak odema
• Mamae : puting susu menonjol
Perut : Simetris, tidak ada luka bekas operasi

Lipat paha : Tidak ada kemerahan, tidak ada luka bekas


• abdomen :Tidak ada
operasi, tidak ada pembesaran kelenjar
striegravidarum, tidak ada bekas
operasi, tidak ada linea nigra
Vulva : Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Vulva : tidak ada odema, tidak
Ekstremitas     ada varises, tidak ada luka dan
Atas : Capilerrefil normal, tonus otot baik, jika dicabut bersih
dapat kembali < 2 detik, fungsi normal
Pemeriksaan penunjang :
Bawah : Capilerrefil normal, tonus otot baik, jika dicabut
• Tidak dilakukan
dapat kembali < 2 detik, fungsi normal

Reflek patella : Normal, ++/++

Anus : Tidak ada hemoroid


ANALISA
Diagnosa : Ny. C usia 23 tahun pada masa prakonsepsi dengan KEK
Masalah : KEK
PENATALAKSANAAN
Tanggal : September 2021
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan baik dan tidak terdapat kelainan pada hasil
pemeriksaan.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan dan meminta penjelasan mengenai kesehatannya
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa kesehatan dan perawatan pada masa prakonsepsi harus diperhatikan yaitu
pada masa prakonsepsi berpengaruh terhadap kesuburan dan kesehatan keturunan nantinya baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Hasil : Ibu menyimak dan memperhatikan
3. Menyarankan agar ibu menghindari gaya hidup yang tidak baik yaitu merokok, obesitas dan konsumsi
alkohol karna hal tersebut berdampak negatif pada kesuburan dan kehamilan. Saat merencakan kehamilan,
akan optimal jika mengubah gaya hidup tidak sehat menjadi lebih sehat dengan menghindari merokok,
obesitas (asupan kalori yang lebih banyak dibandingi aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang
berlebih menumpuk dalam bentuk lemak), dan konsumsi alkohol.
Hasil : Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan.
4. Menyarankan ibu untuk mengkonsumsi asupan folat melalui makan atau suplemen vitamin
karena makanan atau suplemen vitamin yang mengandung asam folat direkomendasikan
dibanyak negara untuk semua wanita yang mugkin hamil untuk mencegah cacat tabung saraf.
Makanan yang mengandung asam folat tinggi bersumber dari hewan seperti hati ayam, hati sapi,
sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan serta sereal. Fillah, dkk (2019) menjelaskan bahwa gizi yang
mempengaruhi pada masa prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak, protein, asam folat, beberapa
kelompok vitamin seperti vitamin A,E dan B12, serta mineral seperti zinc, besi, kalsium dan
omega-3. Pola diet juga dianjurkan pada masa prakonsepsi yang terdiri atas sumber karbohidrat
kompleks, sayur, buah, protein hewani, serta protein nabati.
Hasil : Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan.
5. Menjelaskan kepada ibu mengenai rencana hidup repoduksi (Reproductive Life Plan Counseling /
RLPC) yaitu alat untuk mendorong perempuan dan laki-laki untuk menjaga kesehatan
reproduksinya, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan perilaku kesehatan negatif yang
dapat mengancam reproduksi.
Hasil : Ibu memperhatikan dan memahami.
PEMBAHASAN
• Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara tinjauan teori dan hasil tinjauan kasus pada pelaksanaan
pengkajian pada tanggal 24 September 2021 asuhan kebidanan pada Ny. C usia 23 tahun merupakan prakonsepsi
pasangan dari Tn. D usia 25 tahun yang ingin melakukan persiapan kehamilan. Hasil anamnesa ditemukan Ny. C
mengatakan ingin konsultasi mengenenai kesehatannya sebelum hamil dan apa yang harus dilakukan agar meningkatkan
kesuburan agar segera hamil. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Opon, et al (2017) bahwa ibu hamil biasanya
tidak menyadari bahwa dirinya hamil pada awal kehamilan. Sehingga suplementasi asam folat lebih baik diberikan dari
sebelum hamil. Suplai asam folat yang tepat dari masa prakonsepsi, kehamilan dan laktasi sangat menentukan
perkembangan dan pertumbuhan janin yang tepat. Asam folat adalah zat yang penting dalam unsur-unsur sel-sel pembagi
karena memainkan peran penting dalam sintesis deoxyribonucleic acid (DNA). Pada awal kehamilan, permintaan asam
folat yang tidak disintesis dalam tubuh manusia meningkat. Asam folat yang dapat dipenuhi melalu pasokan makan yang
kaya akan asam folat hanya sekita 150-250 mg. Dan hal ini juga sejalan dengan penelitian dari wen, et al (2016) bahwa
kekurangan asam folat meningkat risiko terjadinya kecacatan saraf tabung (neuro tube defect), bibir sumbing dan down
syndrome. Gangguan metabolisme folat dapat menyebabkan hyperhomocysteinaemia dan komplikasi yang lebih sering
terjadi pada kehamilan, seperti keguguran berulang, pertumbuhan janin terhambat dan preeklampsia.
• Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (kesehatan medika saintika, 2020) menunjukkan bahwa prakonsepsi
berpengaruh sebesar 78% terhadap berat badan bayi lahir bayi. IMT Prakonsepsi dapat menunjukkan kualitas gizi ibu
pada masa sebelum hamil dan juga menunjukkan ketersediaan gizi dalam jaringan tubuh ibu sebelum memasuki masa
kehamilan. Status gizi sebelum hamil ini akan mempengaruhi kesehatan janin selama dalam kandungan.
Data Obyektif
• Hasil pengkajian data obyektif berdasarkan status antopometri, tanda-tanda vital
berada dalam kondisi normal. Pada pemeriksaan status obstetri terdapat tanda
tanda KEK yaitu LILA kurang dari 23,5 maka interprestasinya adalah kurang energi
kronis (KEK) (Widatiningsih,dkk. 2017)
• WUS yang KEK akan beresiko mengalami komplikasi kehamilan seperti persalinan
macet akibat panggul yang sempit, janin yang dikandung mengalami gangguan
pertumbuhan (intra uterine growth retardation), bayi lahir dengan berat badan
rendah (BBLR) hingga tiga generasi berikutnya, bayi lahir prematur, lahir mati
(stillbirths), dan kematian dimasa neonatal (dari lahir 28 hari kelahiran) (Victora,
dalam Patimah 2017). Kebutuhan gizi WUS tentunya mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan kebutuhan semasa bayi dan anak-anak. Zat gizi makro yang
mempengaruhi prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak dan protein. (Arisman dalam
Patimah 2017).
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny. C
diantaranya dengan pemberian konseling prakonsepsi
yang didalamnya meliputi tentang kebutuhan gizi,
khususnya mengeni kebutuhan nutrisi wanita usia
Analisa subur untuk memelihara kesuburan, memantau dan
mengusahakan berat badan ideal, kebutuhan (zat
• Berdasarkan pengkajian data besi, protein, asam folat, vitamin E dan vitamin B
subyektif dan obyektif dapat 12) tercukupi sehingga menciptakan kualitas generasi
penerus yang lebih baik. Menganjurkan pasien
ditegakkan diagnosa kebidanan makan-makanan yang bergizi (nasi, lauk, sayur,
yaitu Ny. C usia 23 tahun, pada buah) serta mencukupi kebutuhan cairan dengan
masa prakonsepsi dengan KEK minimal 2 liter perhari. Menganjurkan pasien untuk
memperbanyak makan sayuran berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, daging merah, hati ayam dan tidak
pantang makanan. Menganjurkan pasien
mengkonsumsi asam folat 0,4 mg 1 kali perhari sejak
prakonsepsi yang berfungsi untuk kecerdasan otak
janin
• Neural tube defect (NTD) merupakan kelainan kongenital yang berat terjadi karena kegagalan penutupan tabung saraf baik bagian atas, tengah,
atau bawah tulang belakang pada minggu ketiga sampai minggu keempat setelah pembuahan (hari ke 26 sampai hari ke 28 pascakonsepsi)
(Firth HV, Hurst JA, & Hall JG, 2006). Neural tube defect berhubungan kuat dengan mortalitas, morbiditas, disabilitas, psikologi dan biaya
ekonomi. Sudah terbukti bahwa kejadian atau kekambuhan NTD bisa dicegah dengan pemberian asam folat pada masa sebelum awal
kehamilan (Kondo et al, 2017). Faktor penyebab NTD pada janin dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, faktor genetik seperti polimorfisme gen yang
mempengaruhi efisiensi metabolisme folat, mutasi gen, metilasi DNA/epigenetik dan anomali kromsom terkait, serta faktor linkungan seperti
asupan folat makanan (fortifikasi makanan atau suplemen makanan), efisiensi penyerapan gastrointestinal, paparan obat teratogenik (obat
epilepsi atau antagonis folat), metabolisme glukosa (obesitas, diabetes tipe I dan II), obat-obatan, merokok, alkohol dan autoantibodi reseptor
folat (Douglas Wilson et al., 2015).
• Wanita dengan resiko rendah mengalami NTD atau anomali mengalami kongenital sensitif asam folat lainnya membutuhkan suplementasi 0,4
mg asam folat. Wanita dengan risiko sedang membutuhkan suplementasi yang mengandung 0,1 mg asam folat. Sedangkan wanita dengan
resiko tinggi membutuhkan suplementasi yang mengandung 4,0 mg asam folat. Semua ini dimulai setidaknya 3 bulan sebelum pembuahan.
Selama kehamilan dan selama 4 sampai 6 minggu pascapersalinan atau selama masa menyusui berlanjut. Untuk risiko sedang dan tinggi
memerlukan suplementasi harian lanjutan dengan 0,4 sampai 1,0 mg asam folat (Douglas Wilson et al., 2015).
• Hasil penelitian (Rofi’atunnisa, 2020) dari seluruh artikel yang didapat, sebanyak 25 artikel dipilih yang selanjutnya dianalisis menggubakan
metode systematic literature review yaitu dengan membandingkan dari segi judul, pendekatan, tujuan, hasil dan pembahasan kemudian
ditelaah dan disusun secara sistematis.
• Dari beberapa sumber yang telah didapatkan menyebutkan bahwa suplementasi asam folat dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf pada
janin.
• Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Lusyana Gloria Doloksaribu dan Abdul Malik Simatupang tahun 2019 tentang “Pengaruh Konseling Gizi
Prakonsepsi terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Pranikah di Kecamatan Batang Kuis” dimana dijelaskan bahwa status wanita pranikah
selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan. Persyarat gizi sempurna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati dkk, 2016).
• Dampak dari wanita prakonsepsi yang menderita KEK antara lain dapat mengakibatkan terjadinya anemia, kematian pada saat melahirkan,
kematian janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat hingga kematian pada bayi (Stephanie, 2016).
• Memberi pendidikan kesehatan tentang cara mengetahui masa subur yaitu dengan menggunakan siklus menstruasi (karena ibu termasuk siklus
menstruasi teratur maka menurut kemenkes 2018 masa subur dimulai hari ke 13-7 hari dalam siklus mens), perubahan lendir serviks (Licin,
lentur jika di tarik tidak putus, bening) dorongan hasrat untuk berhubungan seksual meningkat, serta bisa diukur dengan menggunakan suhu
basal, LH test atau test kesuburan.
• Dalam pengkajian diatas terdapat tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dalam penatalaksanaan.
• Pembahasan Catatan Perkembangan 30 September 2021
• Pada pengkajian kunjungan ke-1 yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021 Ny.C mengatakan tidak
ada keluhan. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak ada masalah. Pada evaluasi kunjungan sebelumnya
didapatkan data: ibu mengatakan, ibu sudah beraktivitas seperti biasa, ibu mnegatakan sudah melakukan
menambah karbohidrat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang seperti daging, telur, ikan laut,
tahu tempe, sayuran hijau dan susu promil seperti yang dianjurkan bidan pada kunjungan sebelumnya.
• Data obyektif menunjukan bahwa keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital
normal, status present normal, dan status obstetric normal. Langkah kedua yaitu perumusan diagnosa.
Diagnosa diambil dari data yang dikumpulkan pada langkah pengkajian. Diagnosa pada kasus ini adalah Ny.C
usia 23 tahun dengan kebutuhan kunjungan ulang untuk check up. Pada langkah antisipasi masalah potensial
dalam kasus ini dapat ditemukan adanya masalah potensial karena dari hasil pemeriksaan dan diagnosa ibu
dalam keadaan baik. Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam kasus ini tidak memerlukan tindakan yang
khusus, cepat dan segera untuk menangani ibu agar tidak terjadi kematian dan pada kasus ini tidak ada tanda-
tanda yang mengancam jiwa ibu.
• Konseling prakonsepsi sangat penting karena kesehatan reproduksi adalah merupakan keadaan yang
menunjukkan kondisi kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses
reproduksinya termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kegiatan
reproduksi tersebut. (Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin Kementrian Kesehatan RI,
2015).
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai