Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS DENGAN PIJAT OKSITOSIN

PADA NY M POST PARTUM HARI KEDUA

DI PMB SULISTIANAH WELAHAN

I. PENGKAJIAN

Dilaksanakan pada :

Hari / tanggal : 31 Juli 2018

Jam : 16.00 wib

Tempat : PMB Sulistianah Welahan

A. Data Subyektif

1. Biodata
1.1 Biodata Pasien

Nama : Ny. M

Umur : 23 tahun

Agama : Islam

Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Paren 4/4

1.2 Biodata Penanggung Jawab


Nama : Tn. F

Umur : 25 tahun

Agama : Islam

Suku / bangsa : Jawa/indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan dengan pasien : suami

Alamat : Paren 4/4

2. Keluhan dan alasan datang


2.1 Keluhan utama : Ibu mengeluh ASInya keluar hanya sedikit-sedikit dan

perutnya mules

3. Riwayat kesehatan
3.1 Riwayat kesehatan dahulu

Ibu tidak pernah menderita :

- penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC dll

- penyakit keturunan seperti : DM , tekanan darah tinggi, jantung dll

3.2 Riwayat kesehatan sekarang

Saat ini ibu tidak sedang menderita :

- penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC dll


- penyakit keturunan seperti : DM , tekanan darah tinggi, jantung dll

3.3 Riwayat kesehatan keluarga

Di keluarga ibu tidak ada yang menderita :

- penyakit menular seperti : Hepatitis, AIDS, TBC dll

- penyakit keturunan seperti : DM , tekanan darah tinggi, jantung dl

- tidak ada riwayat kembar

- tidak ada yang menderita kecacatan

4. Riwayat perkawinan
4.1 Menikah pada usia 22 tahun
4.2 Menikah 1 kali
4.3 Lama menikah 1 tahun
5. Riwayat obstetric
5.1 Riwayat menstruasi

 Menarche : 13 tahun
 Siklus/ lama : 30 hari / 6 hari
 Perdarahan : sedang
 Dysmenorrhea : tidak

5.2 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Tidak ada

5.3 Riwayat kehamilan sekarang

 HPHT: 20-10-2017 HPL: 27-7-2018


 Periksa ANC 12x, di PMB Sulistianah mendapat terapi tablet tambah darah
dan kalsium laktat, mendapat penyuluhan tentang cara mengatasi mual, makan
makanan dengan gizi seimbang, perawatan payudara, tanda bahaya kehamilan
dan tanda-tanda persalinan.
 Imunisasi TT 1 kali

TT Capeng pada tanggal 16 Agustus 2017

 Kebiasaan :

Minum jamu : Tidak

Merokok : Tidak

Obat-obat tertentu : Tidak

6. Riwayat Persalinan Sekarang

Bayi lahir tanggal 29 Juli 2018 Jam 23.30 secara spontan, jenis kelamin perempuan, BB
3000gr, PB 47cm, Apgar Scor 9-9-10, tidak cacat, ditolong bidan, Tempat persalinan di
PMB Sulistianah Welahan. Ketuban pecah pukul 23.00 warna air ketuban jernih, Plasenta
lahir jam 23.35 lengkap, perineum intak, jumlah perdarahan ± 100 cc lama persalinan 2 jam,
tidak ada penyulit / komplikasi persalinan

7. Riwayat KB
7.1 Tidak Pernah KB
7.2 Rencana yang akan datang ingin KB suntik 3 bulan
7.3 Alasannya : agar ASInya tetap lancar

8. Pola kebutuhan sehari-hari

Kebutuhan Selama Hamil Saat Nifas Keluhan


Pola Nutrisi  Makan 6  Makan 6 Mual muntah
kali/hari, jenis kali/hari, jenis pada waktu
makanan nasi, makanan nasi, hamil muda
sayur, tempe, sayur, tempe,
tahu, ikan laut, tahu, ikan laut,
daging, buah daging, buah
 Minum 7  Minum 7
gelas/hari gelas/hari
 Tidak ada  Tidak ada
pantangan pantangan

Pola Eliminasi  BAB 1  BAB 1 Tidak ada


kali/hari kali/hari keluhan
 BAK 5-7  BAK 4-5
kali/hari kali/hari

Pola Aktifitas Mengerjakan Mengerjakan Tidak ada


pekerjaan rumah pekerjaan rumah keluhan
sehari-hari sehari-hari
Pola Istirahat  Tidur siang  Tidur siang Tidak ada
1jam 1jam keluhan
 Tidur malam 6  Tidur malam 4
jam jam

Personal  Mandi 2  Mandi 2 Tidak ada


Hygiene kali/hari kali/hari keluhan
 Gosok gigi 3  Gosok gigi 3
kali/hari kali/hari
 Ganti baju 2  Ganti baju 2
kali/hari kali/hari

Pola Seksual 1 kali dalam seminggu Belum melakukan Tidak ada


hubungan seksual keluhan

9. Psikososiospritual
9.1 Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang

Ibu mengatakan cemas karena ASInya belum lancar


9.2 Respon keluarga terhadap keadaan ibu

Orang tua khawatir dengan keadaan ibu yang ASI belum lancer

9.3 Ketaatan beribadah

Ibu selalu berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT

1.4 Pengambilan keputusan didalam keluarga

Semua keputusan yang di ambil atas kesepakatan bersama keluarga

9.5 Pemecahan masalah (coping)

Dilakukan secara musyawarah bersama keluarga

9.6 Keadaan lingkungan

Lingkungan sekitar mendukung dan siap membantu jika terjadi sesuatu hal pada
siapapun yang membutuhkan bantuan

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum
1.1 Keadaan umum : baik
1.2 Tingkat kesadaran : composmentis
1.3 Antropometri :

Berat badan hamil : 60 kg


Tinggi badan : 148 cm

LILA : 26 cm

1.4 Tanda –tanda vital:

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Suhu : 36,5°C

Nadi : 84 kali / menit

RR : 24 kali / menit

2. Status present

 Kepala : mesochepal
 Rambut : warna hitam; jenis lurus; bersih; tidak rontok
 Mata : konjungtiva tidak pucat; sclera tidak ikterik

simetris; reflex pupil ada; tidak ada secret

 Hidung : bersih; polip tidak ada


 Mulut : bibir tidak kering; gigi tidak ada caries; rongga mulut

bersih

 Telinga : simetris; bersih; tidak ada serumen


 Muka : tidak edema; tidak pucat; tidak jerawat
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
 Dada : simetris
 Mamae : tidak ada benjolan yang bersifat pathologis; tidak

ada retraksi / dimpling

 Perut : tidak ada bekas operasi (laparatomi); tidak ada nyeri


tekan pada gaster dan hepar
 Genetalia : tidak bernanah, tidak berbau,
 Ekstremitas atas dan bawah : simteris; tidak oedeme, kuku bersih; tidak

varises

 Kulit : warna putih; turgor baik


 Tulang belakang : tidak scoliosis / kiposis / lordosis
 Anus : tidak ada hemoroid

3. Status obstetric
3.1 Inspeksi

 Muka : tidak ada cloasma gravidarum


 Mamae : areola mamae menghitam, kolostrum sudah keluar,

tidak cairan lain yang keluar selain colostrum

 Perut : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi keras


 Genetalia : lochea rubra, bau khas darah, perdarahan normal 2-3x

ganti pembalut ; luka bekas episiotomi ada, kondisi

jahitan kering

II. INTERPRETASI DATA

Diagnosa :

Ny. M P1 A0, usia 23 tahun, Post Partum hari kedua dengan kebutuhan pijat oksitosin.

Data Subyektif : ibu mengatakan telah melahirkan 2 hari yang lalu, asinya keluar
sedikit-sedikit.

Data Obyektif : KU : Baik Kesadaran :


composmentis

T : 120/70 mmHg R : 24 x/menit


N : 86 x/menit S : 36,50C

TFU : 2 jari dibawah px

Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus: teratur

PPV : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc

Dasar :

Masalah : ASI keluarnya belum lancar

Dasar : Ibu merasa cemas karena ASInya belum lancar

III. INTERVENSI

1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu


2. Beritahu ibu jika akan dilakukan pijat oksitosin agar ASInya bisa keluar lebih banyak
dan lancar.
3. Berikan terapi sesuai kebutuhan (amoxilin 3x1, paracetamol 3x1, Fe 1x1, vit.A )
4. Beritahu ibu tentang cara menjaga personal hygiene
5. Beritahu ibu cara menyusui yang benar
6. Anjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang
7. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

IV. IMPLEMENTASI

Hari / tanggal : Selasa / 31 Juli 2018

1. Jam 16.30 WIB

Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayinya dalam
keadaan baik dan sehat
2. Jam 16.35 WIB

Memberitahu ibu jika akan dilakukan pijat oksitosin agar ASInya bisa keluar lebih banyak
dan lancar.

Cara pijat oksitosin :

a. Melepaskan baju ibu bagian atas Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk
bantal
b. Memasang handuk, melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
c. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan
tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan menekan kuat-kuat kedua sisi tulang
belakang membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu
jarinya.
d. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah, dari leher
kearah tulang belikat, selama 2-3 menit
e. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
f. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian.

3. Jam 16.50 WIB

Memberikan terapi

 Tablet amoxilin 3x1


 Tablet paracetamol 3x1
 Tablet Fe 1x1
 Vit.A 1x1

4. Jam 17.00 WIB

Memberitahu ibu menjaga kebersihan diri atau personal hygiene

5. Jam 17.05 WIB

Memberitahu ibu cara menyusui yang benar


6. Jam 17.10 WIB

Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang

7. Jam 17.15 WIB

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

V. EVALUASI

Hari / tanggal : Selasa / 31 Juli 2018

1. Jam 16.35 WIB

Ibu sudah tahu bahwa kondisinya serta bayinya dalam keadaan sehat

2. Jam 16.50 WIB

Setelah dilakukan pijat oksitosin, ASI mulai keluar lancar

3. Jam 16.55 WIB

Terapi sudah diberikan dan ibu bersedia minum obat / vitamin sesuai anjuran

4. Jam 17.05 WIB

Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene.

5. Jam 17.10 WIB

Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar.

6. Jam 17.15 WIB

Ibu bersedia makan makanan yang bergizi seimbang

7. Jam 17.20 WIB


Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup.

Jepara,31 Juli 2018

Praktikan

Indah Puji Astuti

NIM:1704184

Mengetahui,

Pembimbing praktek akademik clinical instructure

MAFTUCHAH, SsiT, M.Kes Siti Romlah, SST.Keb

NPP: NIP: 19710705 199103 2 004


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PIJAT OKSITOSIN

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh

OPERASIONAL 31 Juli 2018 Ketua STIKES Karya Husada Semarang

PROSEDUR
Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima - keenam
PENGERTIAN
dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan
oksitosin setelah melahirkan
Dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let
TUJUAN
down.
a. memberikan kenyamanan pada ibu,
b. mengurangi bengkak (engorgement),
c. mengurangi sumbatan ASI,
MANFAAT d. merangsang pelepasan hormon oksitosin
e. mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan
bayi sakit.

1. Ruangan terang dan nyaman.


PERISAPAN
2. Menutup gorden dan pintu

PASIEN 3. Pastikan privasi pasien terjaga

a. Kursi
PERSIAPAN
b. Meja
c. Minyak kelapa
ALAT
d. BH khusus untuk menyusui
e. Handuk

KEBIJAKAN Ibu dalam kondisi sehat


PETUGAS Bidan
1. Melepaskan baju ibu bagian atas Ibu miring ke kanan
maupun kekiri, lalu memeluk bantal
2. Memasang handuk, melumuri kedua telapak tangan
dengan minyak atau baby oil
3. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu
dengan menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu
jari menunjuk ke depan menekan kuat-kuat kedua sisi
PROSEDUR
tulang belakang membentuk gerakan-gerakan

PELAKSANAAN melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.


4. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang
belakang kearah bawah, dari leher kearah tulang
belikat, selama 2-3 menit
5. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
6. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat
dan dingin secara bergantian.

1. Cox, S. (2006).Breasfeeding with confidence: Panduan


untuk Belajar Menyusui dengan Percaya Diri
(Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.
DOKUMEN
2. Roesli, U & Yahmi, E. (2009). Manajemen Laktasi.
TERKAIT
Jakarta: IDAI.
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

PIJAT OKSITOSIN

POKOK BAHASAN : Pijat Oksitosin

WAKTU : 45 menit

SASARAN : Ibu Nifas dan Keluarga

TEMPAT : PMB Siti Romlah Kalinyamatan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta dapat mengetahui informasi tentang Pijat
Oksitosin.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, diharapkan peserta dapat mengerti:


a. Pengertian Pijat Oksitosin
b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat Pijat Oksitosin
d. Teknik Pijat Oksitosin
e. Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin

3. Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audience


1 Pembukaan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab
b. Mengkomunikasikan salam
pokok bahasan b. Menyimak
c. Mengkomunikasikan
tujuan

2 Pelaksanaan 35 menit a. Menjelaskan materi pijat a. Mendengarka


oksitosin n
b. Mempraktekkan pijat b. Memperhatik
oksitosin an

3 Penutup 5 menit a. Menyimpulkan materi a. Mendengarka


b. Memberikan salam n
penutup b. Menjawab
salam

4. Metode

a. Ceramah
b. Mempraktekkan

5. Evaluasi
a. Standar Persiapan : alat, pengaturan tempat, kesiapan materi
b. Standar Proses : strategi pelaksanaan
c. Standar Hasil : tolak ukur pencapaian penkes pada sasaran

6. Pustaka

1. Cox, S. (2006).Breasfeeding with confidence: Panduan untuk Belajar Menyusui


dengan Percaya Diri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.
2. Roesli, U & Yahmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.

7. Lampiran

a. Leaflet
b. Materi

Jepara, 31 Juli 2018

Indah Puji Astuti

NIM : 1704184
MATERI PIJAT OKSITOSIN

A. PENGERTIAN

Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI.
Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang
costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan
oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2009).

B. TUJUAN

Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let down.

C. MANFAAT

Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah
a. memberikan kenyamanan pada ibu,
b. mengurangi bengkak (engorgement),
c. mengurangi sumbatan ASI,
d. merangsang pelepasan hormon oksitosin,
e. mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).

D. PERSIAPAN ALAT

a. Kursi
b. Meja
c. Minyak kelapa
d. BH khusus untuk menyusui
e. Handuk
f. Menutup gorden atau pintu
g. Pastikan privasi pasien terjaga

E. CARA PIJAT OKSITOSIN

Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007) :

1. Melepaskan baju ibu bagian atas Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk
bantal
2. Memasang handuk melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
3. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan
tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang
belakang membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu
jarinya. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah, dari
leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit
4. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
5. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara bergantian.

F. WAKTU PELAKSANAAN YANG TEPAT


Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui atau memerah ASI, lebih
disarankan pada saat pikiran ibu sedang pusing, badan pegal-pegal. Cukup 3-5 menit saja per
sesi (Depkes, 2007).

G. DAFTAR PUSTAKA

Cox, S. (2006).Breasfeeding with confidence: Panduan untuk Belajar Menyusui dengan


Percaya Diri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia. DEPKES RI, 2007

Roesli, U & Yahmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.

Anda mungkin juga menyukai