Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS

PADA NY.S P2A0H2 6 JAM POSTPARTUM

DI RSUD TENGKU RAFI’AN SIAK

OLEH :

NAMA : RATNA WILIS

NIM : 111807

AKADEMI KEBIDANAN SALMA

SIAK SRI INDRAPURA

TA. 2019/2020

LEMBARAN PENGESAHAN

1
Laporan Ini Telah Disahkan Oleh Pembimbing Praktik
Klinik Kebidanan

Akademi Kebidanan Salma

Siak Sri Indrapura, .........................................


Preseptor

( YUNIKE ARWINA,SST )

Pembimbing Institusi

( INDAH SETIA NINGSIH,STR.Keb )

MENGETAHUI:
DIREKTUR
AKADEMI KEBIDANAN SALMA

( SISKA INDRAYANI,SST,M.Keb)

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan PKK I
(Praktik Klinik Kebidanan) yang kami buat ini. Shalawat serta salam semoga senan-
tiasa tercurah kepada Rasulullah Saw, semoga kita mendapat syafa’at Beliau di hari
kiamat kelak. Amin
Keberhasilan Pembuatan laporan ini tentunya tidak lepas bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Atas bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafi’an Kabupaten Siak Bapak
dr. H. BENNY CHAIRUDDIN, Sp. An, M. Kes
2. Kepala Bidang Keperawatan Bapak MUHAMMAD TAIB, S. Sos
3. Kepala Seksi Asuhan Keperawatan Ibu Hj. SANGGETA SANDRA, Amd. Keb,
SKM
4. Dosen Akademi Kebidanan Salma Siak
5. Clinical Instructur (CI) Ruangan Persalinan Ibu YUNIKE ARWINA, SST
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna. Maka dari itu
penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak yang bersifat
membangun demi kebaikan dalam pembuatan laporan selanjutnya.Penulis berharap
laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan bagi semua yang
membutuhkan informasi ini.
Wassalamualaikum wr.wb

siak sri indrapura, 19 Februari 2020

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI

3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Masa Nifas .............................................................................................3
2.2 Etiologi......................................................................................................................3
2.3 Tujuan Masa Nifas....................................................................................................4
2.4 Tahapan Masa Nifas..................................................................................................4
2.5 Perubahan Fisiologi Masa Nifas .............................................................................5
2.6 Perubahan Psikologi Masa Nifas ..............................................................................9
2.7 Kebutuhan Dsar Pada Ibu Nifas..............................................................................10
2.8 Clinical Pathway ....................................................................................................13
2.9 Penatalaksanaan Medis Masa Nifas ......................................................................13
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengumpulan Data..................................................................................................22
3.2 Analisis Data...........................................................................................................26
3.3 Penatalaksanaan......................................................................................................27
BABIV PEMBAHASAN.............................................................................................31
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................33
5.2 Saran........................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

4
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kembali seperti pra-
hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. ( Rustam Mochtar, 2010 )
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika
alat-alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal. ( Barbara F. weller
2012 )
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat - alat
kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama 6 - 8 minggu. Periode nifas merupakan masa kritis bagi
ibu, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan, yang mana 50% dari kematian ibu tersebut terjadi dalam 24 jam
pertama setelah persalinan. Selain itu, masa nifas ini juga merupakan masa
kritis bagi bayi , sebab dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu
setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7
hari setelah lahir (Saifuddin et al, 2002).
Untuk itu perawatan selama masa nifas merupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan.

1.2 TUJUAN
    1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan Asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny“S”
P2 A0 6 jam postpartum di RSUD Tengku Rafian Siak  dengan pendokum-
entasian menggunakan metode SOAP.

1.2.2 Tujuan khusus


a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif Asuhan kebidanan pada
ibu nifas Ny“S” P2 A0 6 jam postpartum di di RSUD Tengku Rafian
Siak  

5
b. Mampu melakukan pengkajian data obyektif Asuhan kebidanan pada
ibu nifas Ny“S” P2 A0 6 jam postpartum di di RSUD Tengku Rafian
Siak  
c. Mampu melakukan analisa data Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Ny“S” P2 A0 6 jam postpartum di di RSUD Tengku Rafian Siak.
d. Mampu melakukan perencanaan Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Ny“S ” P2 A0 6 jam postpartum di RSUD Tengku Rafian Siak  

6
BAB II

TINJUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN MASA NIFAS


2.1.1 Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat
kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.
( Rustam Mochtar, 2010 )
2.1.2 Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak,
ketika alat-alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.
( Barbara F. weller 2012 )
2.1.3 Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umum
nya berlangsung kurang dari 24 jam. ( Abdul Bari Saifuddin,2009 )
2.1.4 Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali
organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu (Walyani & Purwoastuti, 2015).
2.1.5 Masa nifas (puerperium) adalah maasa pamulihan kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Amru, 2012).
2.2 ETIOLOGI
Menurut dewi Vivian,sunarsih (2013). Etiologi post partum di bagi menjadi
2 yaitu :
a. Post partum dini
Post partum dini adalah autonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan
lahir dan hematoma.

7
b. Post partum lambat
Post partum lambat adalah tertinngalnya sebagian plasenta, ubinvolusi di
daerah insersi plasenta dari luka bekas secsio sesaria.
2.3 TUJUAN MASA NIFAS

Semua kegiatan yang dilakukan dalam bidang kebidanan maupun dibidang-


bidang lain selalu mempunyai tujuan agar kegiatan-kegiatan itu terarah dan
diadakan evaluasi dan penilaian.
Adapun tujuan dan perawatan nifas ini adalah :
1. Untuk memulihkan kesehatan umum penderita, dengan jalan:
a. Penyediaan makanan yang memenuhi kebutuhan
b. Menghilangkan terjadinya anemia
c. Pencegahan terhadap infeksi dengan memperhatikan keberhasilan
dan strelisasi
2. Selain hal-hal diatas untuk mengembalikan kesehatan umum ini
diperlukan pergerakan otot yang cukup, agar tunas otot menjadi lebih
baik, peredaran darah lebih lancer dengan demikian otot akan
mengadakan metabolisme lebih cepat.
a. Untuk mendapatkan kesehatan emosi
b. Untuk mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
c. Untuk memperlancar pembentukan air susu ibu
d. Agar penderita dapat melaksanakan perawatan sampai masa nifas
selesai, dan dapat memlihara bayi-bayi dengan baik, agar partum-
buhan dan perkembangan bayi normal.
2.4 TAHAPAN MASA NIFAS

Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

2.4.1 Puerperium dini


Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan
berjalan-jalan.

8
2.4.2 Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang
lebih enam minggu.
2.4.3 Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan
sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu
persalinanmengalami komplikasi.
2.5 PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS
2.5.1 Perubahan Sistem Reproduksi
1. Perubahan Uterus dan perubahan lochea
Dalam masa nifas, uterus akan berangsur-angsur pulih kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Tinggi fundus uteri dan berat uterus
menurut masa involusi terlihat pada table berikut ini:
No Waktu Tinggi Fundus Uteri Berat
involusi Uterus
1 Bayi Lahir Setinggi Pusat 1000 gr
2 Plasenta lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
3 1 minggu Pertengahan pusat-simfisis 500 gr
4 2 minggu Tidak teraba diatas simfisis 350 gr
5 6 minggu Bertambah kecil 50 gr
6 8 minggu Sebesar normal 30gr

Ada beberapa jenis lochea yaitu :


Lochea adalah cairang secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis (anyir),
meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda pada setiap
wanita. Lochea biasanya berlangsung kurang lebih selama 2 minggu
setelah bersalin, namun penelitian terbaru mengindikasikan bahwa
lochea menetap hingga 4 minggu dan dapat berhenti atau berlanjut
hingga 56 hari setelah bersalin. Lochea juga mengalami perubahan
karena proses involusi. Pembagian lokia :

9
a. Lochea rubra (cruenta), muncul pada hari 1 – 2 pasca persalinan,
berwarna merah mengandung darah dan sisa-sisa selaput
ketuban, jaringan dari decidua ( selaput lender Rahim dalam
keadaan Rahim ), vernix caseosa ( palit bayi,zat seperti salep
terdiri palit atau semacam noda dan sel-sel epitel yang
menyelimuti kulit janin ), lanugo ( bulu halus pada bayi yang
baru lahir ), dan meconium ( isi usus berwarna hijau kehitaman ).
b. Lochea sanguilenta, muncul pada hari 3-7 pasca persalinan,
berwarna merah kuning dan berisi darah lender.
c. Lochea serosa, muncul pada hari ke 7-14 pasca persalinan,
berwarna kecoklatan mengandung lebih banyak serum, lebih
sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit
dan robekan laserasi plasenta.
d. Lochea alba, muncul sejak 2-6 minggu pasca persa-
linan,berwarna putih kekuningan, mengandung leukosit, sela-put
lender servix dan selaput jaringan yang mati.
2. Laktasi atau pengeluaran air susu ibu.
Masing-masing buah dada terdiri dari 15 – 24 lobus yang terletak
radiair danterpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus
terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan
air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air
susu. Saluran-saluran yang halus ini bersatu menjadi satu saluran untuk
tiap lobus. Sel ini disebut ductus lactoferus yangmemusat menuju
putting susu dimana masing-masing bermuara. Keadaan buah dada
pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan.
Padakira-kira hari ke 3 post partum buah dada menjadi besar keras dan
nyeri. Ini menandai permulaan sekresi air susu dan kalau areola
mamae dipijat keluarlah cairan putih dari putting susu.
2.5.2 Perubahan sistem pencernaan

10
Nilai Lemak : total asam lemak bebas kembali normal pada hari ke-2
PP. Kolesterol dan trglyserida kembali normal setelah 6-8 minggu
PP.Glukosa darah : stabilisasi terjadi selama 1 minggu PP
2.5.3 Perubahan System Perkemihan
Bisa trauma akibat kehamilan dan persalinan (mukosa menjadi oedema
dan hiperemik). Anestesi epidural dpt meningkatkan rasa penuh
padakandung kemih, dan nyeri perineum terasa lebih lama.Dengan
mobilisasi dini bisa mengurangi hal diatas seringkali dgn adanya residu
terjadi overdistensi. Dan pada miksi sering meninggalkan residu,
akibatnya sering ISK.Protein urin bisa terdapat pada 50 % wanita post
partum pada hari ke-1 sampai ke –2 PP
2.5.4 Perubahan sistem musculoskeletal
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama,
tetapibiasanya pulih dalam 6 minggu
2.5.5 Perubahan tanda –tanda vital
1. Suhu
Dalam 24 jam post partum suhu akan naik sekitar 37,5 ºC-38 ºC yang
merupakan pengaruh dari proses persalinan dimana ibu kehilangan
banyak cairan dan kelelahan. Hari ke-3 suhu akan naik lagi karena proses
pembentukan ASI, payudara menjadi bengkak, berwarna merah.
Peningkatan suhu biasa juga disebabkan karena infeksi pada
endometrium,mastitis, infeksi tractus urogenitalis. Kita harus mewaspadai
bila suhu lebih dari 38 ºC dalam 2 hari berturut-turut pada 10 hari pertama
post partum dan suhu harus terus diobservasi minimal 4 kali sehari.
2. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa berkisar 60-80 kali
permenit.Setelah persalinan denyut nadi menjadi lebih cepat. Denyut nadi
yang cepat (>100x/menit) bias disebabkan karena infeksi atau perdarahan
post partum yang tertunda.
3. Pernafasan

11
Pernafasan selalu terkait dengan kondisi suhu dan denyut nadi. Apabila
nadidan suhu tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya.Kecuali
pada kondisi gangguan saluran pernafa-san.Umumnya respirasi
cenderung lambat/normal karena ibu dalam kondisi pemulihan
/beristirahat .Bila respirasi cepat >30x/menit mungkin diikuti oleh tanda –
tanda shock.
4. Tekanan Darah
Tekanan darah relative rendah karena ada proses kehilangan darah
karenapersalinan. Tekanan darah yang tinggi mengindikasikan adanya pre
eklamsipost partum.
2.5.6 Perubahan sistem kardiovaskuler
Segera setelah bayi lahir, kerja jantung mengalami peningkatan 80%
lebih tinggi daripada sebelum persalinan karena autotransfusi dari
uteroplacenter.Resistensi pembuluh perifer meningkat karena hilangnya
proses uteroplacenter. Kembali normal setelah 3 minggu.
2.5.7 Perubahan sistem hematologi
Jumlah kehilangan darah yang normal dalam persalinan adalah :
Persalinan pervaginam : 300-400 ml
Persalinan section secaria : 1000 ml
Histerektomi secaria : 1500 ml
Total volume darah kembali normal dalam waktu 3 minggu post
partum.
Jumlah sel darah putih akan meningkat terutama pada kondisi persalinan
lama berkisar 25000-30000. Semua ini dipengaruhi oleh status gizi dan
hidrasi dari ibu.

2.6 PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS


1. Periode taking in

12
a. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada
kekhawatiran akan tubuhnya.
b. Ia mungkin akan mengulang-ulang menceritakan pengalamannya
waktu melahirkan.
c. Tidur tanpa gangguan sangat penting untuk mengurangi gangguan
kesehatan akibat kurang istirahat.
d. Peningkatan nutrisi dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan dan
penyembuhan luka, serta persiapan proses laktasi aktif.
e. Dalam memberikan asuhan, bidan harus dapat memfasilitasi kebutuhan
psikologis ibu. Pada tahap ini, bidan dapat menjadi pendengar yang
baik ketika ibu menceritakan pengalamannya. Berikan juga dukungan
mental atau apresiasi atas hasil perjuangan ibu. Bidan harus dapat
menciptakan suasana nyaman bagi ibu sehingga ibu dapat dengan
leluasa dan terbuka mengemukakan permasalahan yang dihadapi.
2. Periode Taking On
a. Periode ini berlangsung pada hari ke2-4 post partum.
b. Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orangtua yang
sukses dan meningkatkan tanggung jawab terhadap bayi.
c. Ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, BAB, BAK,
serta kekuatan dan ketahanan tubuhnya.
d. Ibu berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan bayi,
misalnya menggendong, memandikan, memasang popok, dan
sebagainya.
e. Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitive dan tidak mahir dalam
melakukan hal-hal tersebut.
f. Pada tahap ini bidan harus tanggap terhadap kemungkinan perubahan
yang terjadi.
g. Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberikan
bimbingan cara perawatan bayi.

13
3. Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil
tanggung jawab terhadap bayi.
Sedangkan stres  emosional pada ibu nifas kadang-kadang  dikarenakan
kekecewaan yang berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka sehingga
nafsu makan dan pola tidur terganggu. Manifestasi ini disebut dengan post
partum blues dimana terjadi pada hari ke 3-5 post partum
2.7 KEBUTUHAN DASAR PADA IBU NIFAS
1. Nutrisi dan Cairan
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi seimbang, terutama
kebutuhan kalori dan karbohidrat. Gizi ibu nifas sangat erat kaitannya
dengan produksi air susu yang di butuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Ibu
nifas tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup.
2. Ambulansi

Pada persalinan normal sebaiknya ambulasi di kerjakan setelah 2 jam


( ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan). Keuntungan lain dari ambulasi dini
adalah :

a. Ibu merasa lebih sehat dan kuat


b. Faal usus dan kandung kemih yang lebih baik
c. Kesempatan yang baik untuk mengajari ibu merawat atau memelihara
anaknya.
d. Tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal
e. Tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka di perut.
f. Tidak memperbesar kemungkinan prolaps atau retroflexio.

Ambulansi dini di lakukan secara berangsur- angsur, maksudnya


bukan berarti ibu harus langsung bekerja (mencuci, memasak, dan
sebagainya) setelah bangun.

14
3. Eliminasi

Buang air besar harus ada dalam 3 hari setalah melahirkan. Bila ada
konstipasi dan timbul koprostase hingga skibala (feses yang mengeras)
tertimbun di rektum, mungkin akan terjadi febris. Bila terjadi hal demikian
dapat dilakukan klisma atau diberi laksan peroral.
Pengeluaran cairan lebih banyak pada waktu persalinan sehingga dapat
mempengaruhi terjadinya konstipasi. Biasanya 2-3 hari postpartum masih
susah BAB, maka sebaiknya di berikan laksan atau paraffin (1-2
postpartum), atau pada hari ke 3 di beri laksan supositoria dan minum air
hangat.

4. Kebersihan diri

Karena keletihan dan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya ibu post
partum masih belum cukup kooperatif untuk membersihkan dirinya. Bidan
harus bijaksana dalam memberikan motivasi ini tanpa mengurangi keaktifan
ibu untuk melakukan personal hygiene secara mandiri. Pada tahap awal,
bidan dapat melibatkan keluarga dalam perawatan kebersihan ibu.

5. Istirahat

Ibu postpartum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk


memulihkan kembali keadaan fisiknya. Keluarga disarankan untuk
memberikan kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai
persiapan untuk energi menyusu ibayinya nanti.
Kurang istirahat pada ibu postpartum akan mengakibatkan beberapa
kerugian, misalnya :

a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi


b. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
c. Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.
6. Seksual

15
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau diajarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk
melakukan hubungan seksual sampai masa waktu tertentu misalnya setelah
40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran. Keputusan bergantung pada
pasangan yang bersangkutan .

7. Latihan / Senam Nifas

Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal sebaiknya latihan


masa nifas dilakukan seawal mungkin dengan catatan ibu menjalani
persalinan dengan normal dan tidak berpenyulit postpartum.
Sebelum memulai bimbingan cara senam nifas, sebaiknya bidan
mendiskusikan terlebih dahulu dengan pasien mengenai pentingnya otot
perut dan panggul untuk kembali normal. Dengan kembalinya kekuatan otot
perut dan panggul akan mengurangi keluhan sakit punggung yang biasanya
dialami oleh ibu nifas. Latihan tertentu beberapa menit setiap hari akan
sangat membantu untuk mengencangkan otot bagian perut.

2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Ada pun pemeriksaan tambahan yaitu :
1. Pemeriksaan Laboraturium
2. USG bila diperlukan

2.9 CLINICAL PATHWAY

16
2.10 PENATALAKSANAAN MEDIS MASA NIFAS
1. Observasi ketat 2 jam post partum ( adanya komplikasi pendarahan )
2. 6-8 jam pasca persalinan : isirahat dan tidur tenang,usahakan miring kanan
kiri
3. Hari ke _1 – 2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang
benar dan perawatanpayudara, perubahan – perubahan yang terjadi pada
masa nifas, pemberian informasi mengenai masa nifas.
4. Hari ke 2 mulai latihan duduk
5. Hari ke 3 diperkenankan latihan berdiri dan berjalan

BAB III
TINJAUAN KASUS

17
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY.S P2A0
6 JAM POST PARTUM DI RSUD TENGKU RAFIAN SIAK

Tanggal Pengkajian     : 26 februari 2020


Jam                               : 10.45 WIB

3.1 PENGUMPULAN DATA


A. BIODATA
Nama Ibu        : Ny. S Nama Suami    : Tn.S
Umur               : 31 tahun Umur               : 31 tahun
Agama             : Islam Agama             : Islam
Suku/Bangsa   : jawa Suku/Bangsa   : Melayu
Pendidikan      : DII Pendidikan      : SMP
Pekerjaan         : IRT Pekerjaan       : Petani
Alamat             : Sabak auh Alamat            : Sabak auh
B.DATA SUBYEKTIF
Tanggal/jam : 26 Februari 2020/10.45 WIB
1. Alasan kunjungan : melakukan kunjungan 6 jam post partum
2. keluhan utama :
a) Ibu mengatakan saat ini masih terasa nyeri
pada luka perineum.
b) Badan terasa pegal dan perut masih terasa
mules

3. Riwayat kehamilan, persalinan ,dan nifas P2A0


4. Riwayat Kontrasepsi

18
N Umur Persalinan Keadaan bayi Masa Komplik Ket
o anak Jenis Kontrasepsi Lama Keluhan Berhenti/Ganti Cara
laktas asi/penyu

Pakai i lit
Jenis Usia Penolo Tem BB PB JK
Tahun Alasan
persali persali ng pat
nan nan
8 th Normal 39 Bidan 3.4 50 Laki- 2 -
Mgg 00 cm laki

No
Pil Kb 8 Tahun - - -

5. riwayat persalinan terakhir


Jenis Persalinan : normal Penolong : Bidan
Tanggal lahir : 26 februari 2020 Jam lahir : 04.45 WIB
Jenis kelamin : Laki-Laki
BBL : 3.000 gram
PBL : 47 cm
Keadaan anak : Baik
Ketuban pecah : WIB
Kala I : Normal Lamanya : 4 Jam 30 Menit
Kala II : Normal Lamanya : 30 Menit
Kala III : Normal Lamanya : 5 Menit
Plasenta : Lengkap Berat plasenta : ±500gram
Panjang tali pusat : ± 50 cm
Kala IV : Normal Lamanya : 2 Jam
Jumlah perdarahan
- Kala I : 0cc
- Kala II : ± 100cc
- Kala III : ± 200cc
- Kala IV : ± 60cc
Penyulit/Komplikasi : Tidak ada
Tindakan pasca persalinan : Tidak ada

19
6. riwayat kesehatan
a. penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita : Tidak ada
b. penyakit yang pernah /sedang di derita keluarga : Tidak ada
7. riwayat post partum sekarang
a. Pola nutrisi
- Makan : 3x sehari, jenis : nasi, lauk pauk, dan sayur
- Minum : 6-7 gelas/hari
b. pola eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1 x/hari Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning Penyulit : Tidak ada
- BAK
Frekuensi : 5-6x/hari Konsistensi : Cair
Warna : Kuning Penyuit : Tidak ada
c. Personal hygiene
- Mandi : 2x/hari
- Gosok gigi : 2x/hari
- Ganti pakaian : 2x/hari
- Ganti pembalut : 2x/hari
d. Istirahat
- Tidur siang : 1-2 Jam/hari
- Tidur malam : 7-8 Jam/hari
- Keluhan : tidak ada
e. Aktifitas : Pekerjaan rumah tangga

f. Data psikososial
- Respon ibu terhadap kehadian bayi : Bahagia
- Respon keluarga terhadap kehadiran bayi : Menerima
- Pengalaman menyusui : Ada

20
A. DATA OBJEKTIF

Tanggal/jam : 26 februari 2020/ 10:45 WIB

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmetis
3. Keadaan emosi : stabil
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/70 MmHg
b. Nadi : 74 x / i
c. Pernapasan : 22 x / i
d. Suhu : 37,4 C
5. Pemeriksaan fisik
a. Wajah : tidak ada pembengkakan
b. Mata : simetris
- Skelera : putih
- Konjungtiva : merah muda
c. Mulut :tidak ada carises
d. Payudara
- Puting susu : menonjol
- Bentuk : simetris
- Pembengkakan : tidak ada
e. Abdomen
- Tinggi fundus uteri : 2 jari di bawah pusat
- Kontraksi uterus : baik
- Kandung kemih : kosong
f. Vulva
- Warna lochea : merah kehitaman
- Bau : amis
- Jumlah : 30 cc

21
g. Perineum ( utuh/rupture) luka jahitan perineum : ada jahitan
perineum
h. Ekstremitas
- Edema : tidak ada
- Nyeri/kemerahan : tidak ada
Pemeriksaan penunjang
Glukosa sewaktu : 73 mg/dL
HBSAg : Non Reactive
HIV : Non Reactive
3.2 ANALISA DATA
Tanggal/Jam : 26 februari 2020/10.45 WIB

Diagnosa : Ny.S P2A0 post partum


Masalah : Nyeri pada luka jahitan, badan terasa pegal dan perut masih
terasa mules
Kebutuhan : Konseling tentang ketidaknyamanan postpartum
Diagnosa potensial : tidak ada
Kebutuhan tindakan segera : tidak ada

3.3 PENATALAKSANAAN
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu kesadaran compos
mentis, TD 110/70mmHg, nadi 74x/menit, RR 22x/menit, suhu
37°4C, TFU 2 Jari dibawah pusat, Lochea Rubra.
b. Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan bidan tentang hasil

22
pemeriksaan.
2. Beritahu ibu tentang masalah yang ia rasakan pada saat ini
a. Memberitahu ibu bahwa rasa pegal yang ia rasakan adalah salah satu
hal yang wajar dan sering dialami oleh semua ibu. Hal ini terjadi
diakibatkan karena saat mengejan ibu mengerahkan semua tenaga saat
persalinan. Pegal akan hilang ketika ibu beristirahat yang cukup dan
juga memulihkan stamina dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi. Dan juga perut terasa mulas diakibatkan karena uterus masih
berkontraksi. Kotraksi tersebut terjadi agar tidak terjadi perdarahan,
dan juga tanda terjadinya involusi uteri yaitu kembalinya rahim
keukuran semula.
b. menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang dialami adalah hal yang
normal, hal ini dikarenakan proses pengembalian rahim kebentuk
semula dan sedangkan nyeri  luka jahitan adalah hal yang wajar
karena pada perineum ibu baru saja dilakukan penjahitan dan
memberitahu ibu agar tidak usah takut untuk bergerak
c. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan tentang masalah yng ia
hadapi yaitu pegal-pegal dan juga perut terasa mulas.
3. Beritahu ibu tentang tanda-tanda bahaya selama masa nifas
a. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya selama masa nifas, yaitu
:
1. Uterus teraba lembek/tidak berkontraksi
2. Perdarahan pervaginam >500cc
3. Sakit kepala hebat
4. Rasa sakit/rasa panas saat BAK
5. Pengelihatan kabur
6. Pengeluaran cairan pervaginam berbau busuk
7. Demam tinggi >38°C
Apabila ibu mengalami hal tersebut ibu dapat datang kembali atau
datang kepetugas kesehatan yang lain

23
b. Ibu mengerti tentang tanda bahaya selam masa nifas. Dan akan
kembali jika ia menemukan tanda seperti yang disebutkan.
4. Anjurkan ibu untuk meberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
a. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI selama 6 bulan, karena ASI
mengandung nutrisi yang diperlukan bayi. ASI juga dapat
memberikan antibodi terhadap bayi juga baik untuk tumbuh
kembangnya.
b. Ibu mengerti manfaat dari ASI eksklusif
5. Ajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar
a. Mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar yaitu perut ibu
dan perut bayi menempel berhadapan posisi ibu duduk dengan
punggung rendah pada kursi atau berbaring santai, masukkan puting
ke mulut bayi usahakan bagian areola dimasukkan seluruhnya ke
dalam mulut bayi, agar tidak membuat puting menjadi lecet. Setelah
bayi menyusui sendawakan bayi dengan cara memiringkan tubuh bai
atau menepuk dengan pelan pada bagian punggung bayi. Biarkan bayi
tetap menyusu dengan ibu hingga bayi merasa cukup atau melepaskan
putting susu sendiri, karena pemberian susu pada 1 jam pertama
sangatlah penting. Dan juga apabila bayi selesai menyusui terlebih
dahulu membersihkan paudara dengan babyoil, lalu melanjutkan
pijatan lembut secara memutar kearah putting susu, kemudaian
memopreskan dengan air hangat selama 3 menit, air dingin 2 menit
dan air hangat lagi selama 3 menit, lalu bersihkan dan keringkan.
b. Ibu mengerti tentang cara memberikan ASI dan merawat payudara.

SOAP PERKEMBANGAN

Hari /tanggal : Rabu/ 26 februari 2020


Tempat : Ruang Nifas

24
PUKUL URAIAN
12..00 WIB S : _
O :
- K/u : baik kesadaran : CM
- Kontraksi uterus baik
- TFU 2 jari dibawah pusat
- Lochea Rubra, tanda-tanda infeksi luka perineum (-),
perdarahan aktif (-)
- TD :120/80 mmHg, N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit, T : 36 C
A :
P2 Post partum

P :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu mengerti
- pantau pendarahan
- Menganjurkan ibu makan/minum yang bergizi, ibu
mengerti
- Menganjurkan ibu untuk mobilisasi,ibu mengerti
- Menganjurkan ibu untuk BAK ke kamar mandi, ibu
mengerti

15.00 WIB Memberi theraphy asam mefenamart 500 mg/DRL, tidak ada
reaksi alergi.
S : _
O :
- K/u : baik kesadaran : CM
- Kontraksi uterus baik

25
- TFU 2 jari dibawah pusat
- Lochea Rubra, tanda-tanda infeksi luka perineum (-),
perdarahan aktif (-)
- TD :110/80 mmHg, N : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit, T : 36 C
A :
P2 Post partum
P :
- memberi tahu ibu hasil pemeriksaan,ibu mengerti
- memberi KIE mobilisasi,ibu bersedia
- Melanjut kan therapy
- as.mefenamart 500 mg
- cefixime dan vit. c

BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah di lakukan aAsuhan Kebidanan masa


Nifas Terhadap Ny. S umur   31 tahun P2A0 6 jam post partum pada tanggal 26
februari 2020 di ruang nifas RSUD Siak di dapatkan sebagai berikut :
4.1 DATA SUBYEKTIF
Kontraksi adalah sama dengan kontraksi sewaktu persalinan, hanya saja
sekarang tujuannya berbeda. Sebagaimana diketahui, ketika uterus berkontraksi,
seorang wanita akan merasakan mules. Inilah yang disebut nyeri setelah

26
melahirkan. Hal ini akan berlangsung 2 hingga 3 hari setelah melahirkan. ( Ai
Yeyeh, Nifas:h.141)
Berdasarkan hasil tinjauaan kasus, Ny. S masih merasakan mules dan nyeri
pada perutnya pada kunjungan 6 jam post partum TFU ibu msih 2 jari dibawa
pusat.
Dari kasus diatas, tidak adanya kesenjangan antara teori dengan pengkajian
kasus yang didapati dilapangan.
4.2 DATA OBJEKTIF
a. Uterus
Segera setelah persalinan, tinggi fundus uteri 2 cm dibawah pusat, 12 jam
kemudian kembali 1 cm diatas pusat menurun kira-kira 1 cm setiap hari.
Pada hari kedua setelah persalinan tinggi fundus uteri 1 cm dibawah pusat.
Pada hari ke 3-4 tinggi fundus uteri 2 cm dibawah pusat. Pada hari ke 5-7
tinggi fundus uteri setengah pusat simpisis. Pada hari ke 10 tinggi fundus
uteri tidak teraba
Berdasarkan hasil tinjauan kasus terhadap Ny.S TFU dari hasil
pemeriksaan yaitu setelah 6 jam dilakukan pemeriksaan yang mendapatkan
hasil TFU ibu menjadi 2 jari dibawah pusat.
Dari kasus diatas tidak terjadi kesenjangan antara teori dan hasil studi
kasus yang telah dilakukan.
b. kontraksi
Kontraksi adalah sama dengan kontraksi sewaktu persalinan, hanya saja
sekarang tujuannya berbeda. Sebagaimana diketahui, ketika uterus
berkontraksi, seorang wanita akan merasakan mules. Inilah yang disebut
nyeri setelah melahirkan. Hal ini akan berlangsung 2 hingga 3 hari setelah
melahirkan. ( Ai Yeyeh, Nifas:h.141)
Dari hasil  pengkajian pada Ny. S  pada 6 jam dan hari pertama ibu
mengatakan nyeri dan mulas pada perut bagian bawah ( uterus), namun
perdarahan yang keluar dari jalan lahir masih normal dan tidak menunjukkan
adanya perdarahan.

27
Dari pembahasan di atas tidak terjadinya kesenjangan antara teori
dengantinjauan kasus yang didapatkan pada pengkajian studi kasus karena
rasa mulas yang dialami ibu adalah  hal wajar.
c. perineum

Perineum adalah daerah antara vulva dan anus. Biasanya setelah


melahirkan, perineum menjadi agak bengkak / edema dan mungkin ada luka
jahitan bekas robekan atau episiotomi, yaitu sayatan untuk memperluas
pengeluaran bayi. ( Anik Maryuyani:h.15 )
Dari hasil pengkajian terhadap Ny.S pada awal 6 jam post patum, pada
perineum ibu terdapat  pembengkakan / edema dan terdapat luka jahitan
perineum.pada kunjungan hari ke 3 post partum perineum ibu tidak bengkak
lagi dan luka jahitan ibu sudah mulai agak kering, dan pada kunjungan hari
ke 6 post partum luka perineum ibu sudah mulai kering.
Dari pembahasan diatas, tidak adanya kesenjangan antara teori dengan
hasil pengkajian pada studi kasus.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1.    Pada data subyektif didapatkan hasil bahwa Ny.S mengeluh badan terasa pegal
dan perut masih terasa mulas. Dan dijelaskan bahwa badan terasa pegal yang
dialami oleh ibu dikarenakan kelelahan saat ibu meneran, sedangkan nyeri  luka
jahitan adalah hal yang wajar karena pada perineum ibu baru saja dilakukan
penjahitan dan memberitahu ibu agar tidak usah takut untuk bergerak

28
kebanyakan wanita akan merasa hal seperti itu, cara untuk mengurangi rasa
pegal dengan cara istirahat yang cukup. Dan perut terasa mulas diakibatkan
karena terjadinya involusi uteri dan juga kontraksi yang masih terjadi agar tidak
terjadi perdarahan, hal ini juga merupakan hal yang fisiologis karena apabila
perut tidak terjadi kontraksi ditakutkan terjadi perdarahan.
2.   Pada data obyektif didapatkan hasil yaitu keadaan ibu baik, tekanan darah
110/70mmHg,HR 74/menit , RR 22x/menit nadi x/menit, suhu 37,4ºC,
colosrum sudah keluar dan ASI juga sudah mulai keluar, perdarahan normal,
lochea rubra dan berwarna merah kehitaman, TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, involusinya juga baik dan tidak ada kelainan.
3.  Pada analisa data Ny.S P2Ao 6 jam postpartum, badan terasa pegal dan masih
terasa mulas diberikan konseling tentang ketidaknyamanan pada masa
postpartum.
4.  Perencanaannya memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan fisik, memberitahu
tentang masalah yang ia rasakan saat ini, memberikan penjelasan tentang tanda-
tanda bahaya selama masa nifas, menganjurkan ibu memberikan ASi eksklusif
selama 6 bulan, dan juga menanyakan apakah semua penjelasan yang diberikan
sudah dapat diemngerti oleh ibu dan keluarga.

5.2 Saran

1. Saran bagi rumah sakit


Diharapkan agar tenaga kesehatan yang melayani serta memberikan asuhan
yang tepat kepada ibu nifas normal dengan intruksi yang diberikan berdasarkan
protap yang ada
2. Saran bagi institusi

29
Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk memberikan pendidikan yang lebih
insentif kepada mahasiswa tentang asuhan kebidanan bisa menambah
keterampilan mahasiswa baik praktik maupun teori dalam pengembangan
kasus ibu nifas normal.
3. Saran bagi Mahasiswa
Diharapkan dengan studi kasus ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman, agar lebih mengetahui cara atau metode dalam menganamnesa
atau menangani kasus ibu nifas normal serta melakukan pendokumentasian
dalam bentuk SOAP serta menerapkan asuhan sesuai dengan kewenangan bidan
yang telah diberikan kepada profesi bidan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Pusdiknas, WHO, JHPIEGO. 2001. Asuhan Kebidanan pada Ibu Postpartum.

Bahiyatun, 2009. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta : EGC
Dickason. E. J. (1998). Maternal – Infant Nursing (3rd Ed.)St.. Louis: Mosby
Eny Retna Ambarwati, Diah Wulandari.2008. Asuhan kebidanan nifas, Yogyakarta :
MitraCendekia
Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. (2001). Buku IV, Asuhan kebidanan pada Ibu Post
Partum :Jakarta
Suherni, Hesty Widyasih, Anita Rahmawati. 2009. Perawatan Masa Nifas.
Yogyakarta : Fitramaya

Rukiyah, Aiyeyeh., & Lia Yulianti.2010.Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta:Trans


Info Media
Rukiyah, Aiyeyeh. et all. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info
Media

31

Anda mungkin juga menyukai