TINJAUAN KASUS
Pengkajian:
Tanggal Pengkajian : 10 Desember 2019
Pukul :10.00 WIB
Oleh : Mahasiswa Kebidanan Sutomo
Tempat : Puskesmas Dupak
I. PENGKAJIAN
Data Subjektif
1) Biodata Orang Tua
Nama Ibu : Ny. I Nama Ayah : Tn M
Umur : 29 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT pekerjaan : Swasta
Alamat : Tambak Asri Sedap Malam Raya Gg. 23 no 26a
2) Bioadata Anak
Nama : An. A
Tanggal lahir : 2-10-2018
Usia : 14 bulan
Jenis kelamin : perempuan
3) Keluhan utama
Tidak ada
4) Riwayat Perinatal
Anak ke- :2
Tanggal lahir : 2-10-2018
Tempat bersalin : PMB
Penolong : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
BB : 3.700 gram
5) Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular
maupun menurun. Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit parah
sampai opname. Ibu mengatakan anaknya pernah sakit pilek, batuk dan
panas. Bila anak sakit ibu segera memeriksakan ke puskesmas dan sembuh
setelah minum obat dari puskesmas.
8) Riwayat Imunisasi
HB0 = 2-10-2018
BCG + Polio 1 = 9-11-2018
DPT1 + Polio 2 =20-12-2018
DPT 2 + Polio 3 =17-1-2019
DPT 3 + polio 4 =14-2-2019
Campak =18-7-2019
Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
S : 36.7 C
N : 100x/ menit
RR : 34 x/ menit
2) Pemeriksaan Antropometri
TB : 70 cm
BB : 8 kg
3) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda.
Hidung : Bersih, tidak ada sekret
Gigi dan Mulut : Bersih, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada karies, lidah bersih
Leher : Tidak terlihat adanya pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar
tiroid, maupun vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak tampak retraksi dada
Abdomen : Bentuk normal, tidak tampak pembesaran hepar
Genetalia : Tidak terkaji
Ekstremitas : Atas : simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil dan sidaktil
Bawah : simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil dan sidaktil
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal
Leher : Tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid, kelenjar limfe
maupun vena jugularis.
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal.
Ekstremitas : Atas : tidak oedem
Bawah : tidak oedem
c. Auskultasi
Abdomen : Bising usus (+)
d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
8 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, Bicara & bahasa Ya
misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila
ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
Coba berdirikan anak :
Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih Gerak Kasar Tidak
dengan berpegangan pada kursi/meja?
Dari test skrining perkembangan menggunakan KPSP diperoleh:
1. Anak sudah kuat dalam memegang pensil sehingga sulit didapatkan
kembali
2. Anak sudah dapat mengambil dengan tangannya benda-benda kecil
3. Aanak sudah dapat mengganbungkan dua kubus
4. Anak sudah dapat menirukan 2-3 kata-kata
5. Ibu mengatakan jika ibu bersembunyi anak mencari
6. Ibu mengatakan anak sudah dapat berdiri tanpa bantuan
7. Ibu mengatakan anak sudah dapat membedakan anatara orangtuanya
dengan orang lain
8. Ibu mengatakan anak sudah dapat duduk sendiri
9. Anak sudah bisa mengatakan 2 suku kata yang sama seperti mama,
papa, dada
10. Anak belum dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan
berpegangan meja atau kursi.
Sehingga dapat disimpulkan dari 10 pertanyaan, anak dapat menjawab
9 pertanyaan ya dan 1 jawaban tidak
Implementasi :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua anak yaitu dari hasil pemeriksaan
dengan metode DDTK dapat diketahui bahwa masih terdapat satu point motorik
kasar yang tertinggal dalam penilaian Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
2. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan
menggunakan metode DDTK yang sangat diperlukan karena apabila ada
keterlambatan perkembangan dapat segera dikonsultasikan dan segera dapat
dilakukan penanganan dengan cepat.
3. Memotivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai dengan usia
anak supaya anak mendapat gizi dan nutrisi yang baik untuk proses
perkembangannya.
4. Memotivasi orang tua untuk tetap melatih motorik kasar anak agar dapat
mencapai tingkat perkembangan yang sesuai dengan usianya.
5. Menyarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan–kelainan dalam
perkembangan anak supaya ibu bisa mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan
untuk meningkatkan apa yang terjadi pada anaknya.
6. Memberitahu ibu tugas perkembangan selanjutnya yaitu :
- Tanpa bantuan maka anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai
- Anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik
7. Menganjurkan ibu untuk menimbang berat badan anaknya setiap bulan untuk
memonitor pertumbuhan anak.
VII. EVALUASI
Tanggal : 10 Desember 2019
Jam : 11.00 WIB
Dx : Anak “A” Usia 14 bulan dengan Tumbuh Kembang Normal
S : Ibu mengatakan lega setelah mengetahui hasil pemeriksaan
perkembangan anaknya
O : Anak dapat melakukan hampir dari semua perintah yang diberikan
A : Anak “A” Usia 14 bulan dengan Tumbuh Kembang Normal
P : - mengingatkan pada ibu untuk kembali kontrol
- persiapan pasien pulang
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Anak “A” Usia 14 bulan dengan
Tumbuh Kembang Normal, penulis menyimpulkan:
1. Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat
menegakkan diagnosa.
2. Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai
komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa.
3. Pada identifikasi masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif dan
langkah ini tidak muncul masalah potensial.
4. Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehensif karena
dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera.
5. Pada intervensi/perencanaan asuahan yang diberikan sudah dilakukan sesuai
komprehensif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
6. Pada implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai komprehensif dan
menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
7. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif.
Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara
dan observasi langsung.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
1. Perlu ditingkatkan kerjasama yang baik antara pasien, keluarga pasien, serta
paramedis dalam proses asuhan kebidanan agar pelayanan kebidanan bertambah
baik.
2. Dalam melakukan proses kebidanan perlu dilakukan asuhan secara menyeluruh
agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
3. Etika dan sopan santun diperhatikan dan diterapkan dalam menghadapi pasien
maupun keluarga pasien agar mereka tidak cemas dan percaya pada petugas
kesehatan.
5.2.2 Untuk Mahasiswa
Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa tentang masalah