Disusun Oleh :
Nama : Septina
NIM :
Kelas : Profesi Bidan Angkatan I
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh :
Nama : Septina
NIM :
Kelas : Profesi Bidan Angkatan I
Disetujui :
Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Di : ……………………………..
NIP.
Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : ...……………………………
NIP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejaktera fisik, mental dan social secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan system reproduksi.
Indonesia diperkirakan 55% perem[uan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri
selama haid. Angka kejadian Dismenore tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89%
sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder.
Setiap bulan, secara periodic, seseorang wanita normal mengalami mentruasi. Di
dalam mentruasi, terkadang disertai nyeri haid (Disminore). Disminore adalah nyeri haid
yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit tumbul akibat kontraksi disritmik
miomentrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari ringan sampai berat
pada perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial paha.
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatik.
Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengatahuan berkembang,
nyeri haid mulai banyak di bahas. Banyak ahli yang telah menyumbangkan pikiran dan
temuannya untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bias menyembunyikan rasa sakitnya
tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan kemana ia harus mengadu. Keadaan
itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid adalah
rasa sakit yang dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita
yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau kurang
diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang
baru di ketahui bahwa nyeri haid adalah konisi medis yang nyata yang diderita wanita.
Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli dibidangnya yang bertujuan untuk
mengatasi nyeri haid.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana teori asuhan kebidanan yang diterapkan pada remaja atau pra nikah?
2. Bagaimana teori EBM remaja atau pra nikah?
C. Tujuan
Adapun Tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui teori asuhan kebidanan yang diterapkan pada remaja atau pra nikah
2. Untuk mengetahui ori EBM remaja atau pra nikah
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penuis
Penulisan ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman serta
sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah khususnya
manfaat untuk mengetahui nyeri dismenore primer
2. Manfaat Bagi Remaja Putri
Penulisan ini diharapkan berguna untuk remaja putri sebagai bahan pertimbangan
dalam mengatasi nyeri dismenore primer, sehingga dismenore dapat teratasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Asuhan Kebidanan yang Diterapkan pada Remaja atau Pra Nikah
1. Pengertian Dismenorea
Istilah dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa yunani kuno
(Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang
berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara singkat dismenore dapat
di definisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami
nyeri (Anurogo, 2011). Nyeri haid disebut juga dengan dismenore.
Dysmenorrhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat
menstruasi. Menurut Reeder (2013) dismenore yakni nyeri menstruasi yang
dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum atau selama menstruasi. Nyeri ini
berlangsung selama satu sampai beberapa hari selama menstruasi.
2. Tipe-tipe dari dismenorea
a. Primary dysmenorrhea, adalah nyeri haid yang dijumpai pada alat- alat genital yang
nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche. Dismenore
primer adalah suatu kondisi yang dihubungkan dengan siklus ovulasi
(Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2011).
b. Secondary dysmenorrhea, adalah nyeri saat menstruasi yang disebabkan oleh
kelainan ginekologi atau kandungan. Pada umumnya terjadi pada wanita yang
berusia lebih dari 25 tahun. Dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang
berkembang dari dismenore primer yang terjadi sesudah usia 25 tahun dan
penyebabnya karena kelainan pelvis (Perry, Hockenberry, Lowdermilk, & Wilson,
2011)
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dismenorea
Penyebab terjadinya dismenore yaitu keadaan psikis dan fisik seperti stres, shock,
penyempitan pembuluh darah, penyakit menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh
yang menurun (Diyan, 2013). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dismenore
menurut Arulkumaran (2006) antara lain:
a. Faktor menstruasi
1) Menarche dini, gadis remaja dengan usia menarche dini insiden
dismenorenya lebih tinggi.
2) Masa menstruasi yang panjang, terlihat bahwa perempuan dengan siklus yang
panjang mengalami dismenore yang lebih parah.
b. Paritas, insiden dismenore lebih rendah pada wanita multiparitas. Hal ini
menunjukkan bahwa insiden dismenore primer menurun setelah pertama kali
melahirkan juga akan menurun dalam hal tingkat keparahan.
c. Olahraga, berbagai jenis olahraga dapat mengurangi dismenore. Hal itu juga
terlihat bahwa kejadian dismenore pada atlet lebih rendah, kemungkinan karena
siklus yang anovulasi. Akan tetapi, bukti untuk penjelasan itu masih kurang.
d. Pemilihan metode kontrasepsi, jika menggunakan kontrasepsi oral sebaiknya
dapat menentukan efeknya untuk menghilangkan atau
g. Dismenorea primer
Penatalaksanaan medis pada dismenorea primer terdiri atas pemberian kontrasepsi
oral dan NSAIDs. Pada kontrasepsi oral bekerja dengan mengurangi volume darah
menstruasi dengan menekan endometrium
dan ovulasi, sehingga kadar protaglandin menjadi rendah. Golongan obat NSAID
yang diberikan pada pasien dismenorea primer yaitu ibuprofen, naproksen dan
asam mefenamat. Medikasi diberikan setelah nyeri dirasakan, dan dilanjutkan
selama 2 sampai 3 hari pertama pada saat menstruasi.
h. Dismenorea sekunder
Penatalaksanaan atau terapi fisik untuk dismenorea sekunder bergantung dengan
penyebabnya. Pemberian terapi NSAIDs, karena nyeri yang disebabkan oleh
peningkatan protaglandin. Antibiotik dapat diberikan ketika ada infeksi dan
pembedahan dapat dilakukan jika terdapat abnormalitas anatomi dan struktural
A. Judul Kasus
Asuhan Kebidanan Pada remaja Nn. T usia 14 tahun dengan dismenorea di Wilayah kerja
UPT Kereng Bangkirai Palangka Raya
B. Pelaksanaan Asuhan
1. Hari/ tanggal : 1 februari 2020
2. Pukul : 14.00wib
3. Tempat : UPT Kereng Bangkirai
4. Pengkaji : Septina, SST
C. Identitas Pasien
1. Nama : Nn. T
2. Umur : 14 Th
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Suku : Dayak
5. Agama : Kristen
6. Pendidikan : SMP
7. Pekerjaan : Pelajar
8. Kelas : 3 SMP
9. Alamat : Jl. Mangkuraya
10. Nama Ibu : Ny.M Nama Ayah : Tn. B
11. Umur : 33 tahun Umur : 40 tahun
12. Suku : Dayak Suku : Dayak
13. Agama : Kristen agama : Kristen
14. Pendidikan : SD Pendidikan : SD
15. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
16. Alamat : jl. Mangkuraya Alamat : Jl. Mangkuraya
D. Managemen Asuhan Kebidanan
1. Pengumpulan Data Dasar
a. Data Subjektif
- Nn. T usia 14 tahun
- Anak ke 2 dari 3 bersaudara
- Mengeluh pusing, lemas dan nyeri dibagian perut saat haid
b. Data Obyektif
- K/u : baik, Kesadaran : Composmentis
- TD : 110/70 mmHg, N : 86x/m, R: 24x/m, S : 36,5oc
- BB : 40kg, TB : 148cm, IMT : 15,8 (kurang), LILA : 21 cm
2. Interprestasi Data
a. Diagnosa : Nn. T Usia 14 tahun dengan dismenore
b. Masalah : Nyeri haid
c. Kebutuhan : KIE tentang nyeri haid
3. Diagnosa potensial
-
4. Tindakan segera
-
5. Intervensi
1) Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien dan orangtua klien tentang pemeriksaan
2) KIE tentang nyeri haid (dismenore)
Rasionalnya : nyeri haid/ dismenore adalah nyeri saat menstruasi tanpa adanya
kelainan pada alat genital. Nyeri akan dirasakan sebelum atau bersamaan dengan
permulaan menstruasi berlangsung untuk beberapa jam
3) KIE cara mengatasi nyeri haid (dismenore)
Yaitu dengan meode kompres air panas dan dingin merupakan bagian dari metode
non farmakologis yang efektif, mudah dan murah untuk mengatasi nyeri
dismenore
Selain itu, senam dismenore merupakan senam yang membantu peregangan
seputar otot, perut dan panggul, dan pinggang yang juga dapat membantu
mengurangi rasa nyeri pada remaja yang mengalami dismenore
4) KIE banyak minum air putih
Rasional : untuk membantu encairkan darah beku (stosel) sehingga aliran darah
haid menjadi lancar
5) Dokumentasi
6. Implementasi
Tanggal pengkajian : 1/2/2020
Jam Kegiatan
Hasil pemeriksaan
TD : 110/60mmHg BB : 45 kg
14.00 wib N : 86x/m TB : 148cm
R : 24x/m IMT : 15,9 (normal)
S : 36,5oc LILA : 21 cm
KIE tentang nyeri haid / dismenore
14.30 wib Nyeri saat menstruasi tanpa adanya kelainan pada alat-alat
genital
KIE nyeri haid/dismenore bisa diatasi dengan minum air hangat
15.00 wib
putih dan kompres hangat serta senam dismenore
15.30 wib Melakukan dokumentasi
7. Evaluasi
Jam Kegiatan
14.00 wib Pemeriksaan telah dilakukan
14.30 wib KIE tentang nyeri haid/dismenore telah dilakukan
KIE tentang cara mengatasi nyeri haid/ dismenore telah
15.00 wib
dilakukan
15.30 wib Dokumentasi telah dilaksanakan
BAB IV
PEMBAHASAN
USG
NO. PRIORITAS MASALAH TOTAL RANKING
U S G
Dari matriks di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, masalah kesehatan yang
akan diselesaikan yaitu masalah Klien tidak mengerti cara mengatasi disenore
A. Kesimpulan
Dismenore merupakan rasa nyeri yang timbul saat menstruasi. Nyeri ini sering kali
mengganggu kehidupan sehari-hari dan mendorong wanita untuk melakukan pengobatan,
maupun konsultasi ke dokter. Dismenore bisa diatasi dengan pengobatan baik
menggunakan obat maupun non-obat. Obat yang sering digunakan yaitu obat yang
memiliki efek analgetik. Pengobatan non-obat yang sering dilakukan yaitu dengan
mengalihkan perhatian.
Banyak sekali cara dan pengobatan non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri, dengan
berbagai Evidence based midwifery of dismenorea diharapkan dapat membantu terutama
remaja putri untuk mengatasi maslaah ketika nyeri haid timbul.
B. Saran
Diharapkan penulisan ini dapat bermanfaat dan diharapkan untuk penulis agar lebih
mengekplor penelitian-penelitian mengenai nyeri dismenore agar referensi jauh lebih
banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Amrina Rosyada. 2020. Efektivitas Kompres Air Hangat Dan Air Dingin Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Remaja Putri Dengan Dismenore. Jurnal Kebidanan
Malakbi Volume 1, Nomor 1, Januari 2020, pp. 07 – 15
Astuti, Indria . 2018. Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap Dismenore Pada
Remaja Putri. Prosiding Pertemuan Ilmiah Nasional Penelitian & Pengabdian Masyarakat
(PINLITAMAS 1) Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | ISSN 2654-5411
Intan Kumala Sari IA. Kesehatan reproduksi. Jakarta: Salemba Medika; 2012.
Kusmiran. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika. Jakarta
Lestari, R Tri Rahayuning. 2019. Pengaruh Terapi Yoga (Paschimottanasana dan Adho Mukha
Padmasana) terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja Putri yang Mengalami Dismenore
Primer. JOURNAL OF HEALTH SCIENCE AND PREVENTION
Meiranny, Arum. Review Literatur: Mengkaji Pengaruh Pemberian Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Desminore Pada Remaja. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan STIKES Widya
Husada, Vol. 10 No.2
Novadela, Nora Isa Tri.2018. Perbandingan Terapi Air Putih Dengan Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Haid (Dismenorea Primer) Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Keperawatan
Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018
Nurjanah, Ida. 2019. Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada
Mahasiswi Asrama Stikes Muhammadiyah Palembang . Syifa’ MEDIKA, Vol.10 (No. 1),
September 2019
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (2011). Keperawatan maternitas : Kesehatan wanita,
bayi & keluarga edisi 18. Jakarta : EGC.
Setianingsih , Yana Agus. 2018. Pengaruh Pemberian Jus Nanas Dan Madu Terhadap Penurunan
Nyeri Menstruasi (Dismenore) Pada Remaja Putri di Smp Tri Tunggal II Surabaya. Infokes
: Info Kesehatan P-ISSN : 2087-877X, E-ISSN : 26552213 Vol. 8, No. 2, Juli 2018
Surmiasih. 2019. Efektifitas Pemberian Vitamin E Terhadap Penurunan Dismenore pada Siswi Di
SMA Negeri I Gading Rejo. Wellness and Healthy Magazine, Volume 1, Nomor 1, February
2019, p. 15-21
LAMPIRAN