Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN

PADA AKSEPTOR LAMA KB PIL


DI BPM SITI HOTIJAH,S.ST,M.M.Kes

Disusun Oleh :
Ismiyatul Jannah

PRODI DIII KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR LAMA KB PIL” Ini dapat ini dapat terselesaikan dengan
cepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam menyelesaikan makalah inikami telah banyak mendapatkan bimbingan dari


berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing.

Saya menyadari bahwa bahwa ini dibuat semaksimal mungkin namun saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif tertentu, menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubngan suami istri dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga (Witto, 2009).
Masalah Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam
tubuh seorang wanita dengan cara diminum (pil) Tujuan dari konsumsi pil
KB adalah untuk mencegah, menghambat dan menjarangkan terjadinya
kehamilan yang memang tidak diinginkan. Untuk itu kepatuhan
mengkonsumsi pil KB secara teratur sesuai dengan dengan petunjuk tenaga
kesehatan harus dilakukan.
Kepatuhan mengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat konsumsi pil
KB yaitu mencegah menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan
bisa dirasakan. Ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi pil KB tidak bisa
menjamin bahwa akseptor pil KB terhindar dari kehamilan. Hal ini
dikarenakan pengkonsumsian yang tidak teratur emnjadikan pil KB tidak bisa
bekerja secara optimal. Akan tetapi fenomena di lapangan menunjukkan
bahwa sering kali akseptor pil KB tidak patuh dalam melakukan keteraturan
mengkonsumsi pil KB. Ketidakpatuhan ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan mereka tentang pil KB. Mereka cenderung menghemat
pengkonsumsian dengan meminum pil KB dibawah ukuran yang disarankan.
Kebiasaan ini menyebabkan masih mungkin akseptor pil KB mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan (Depkes RI, 2010).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bidan mempunyai peran dalam
memberikann pelayanan kesehatan ibu pada akseptor KB agar program KB
terus berjalan dan efektif dalm mewujudkan agenda. “ mningkatkan kualitas
hidup manusia, Indonesia melalui pembangunan kependudukan dan
keluarga berencana oleh BKKBN 2015 (Fatmadia, 2012).
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu keluarga berencana dengan melakukan pengkajian
data subyektif dan data obyektif.
b. Tujuan Khusus
- Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian DO dan DS
- Mahasiswa mampu menetukan diagnose/masalah potensial yang
timbul
- Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan yang kompehensif
sesuai dengan kondisi pada ibu KB
- Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar
- Mahasiswa mapu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera
- Mahasiswa mampu mengimplementasilan rencana asuhan yang telah
direncanakan.
- Mahasiswa mampu mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan pada ibu.

C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah kebidanan pada Ny “Y” dengan KB pil

D. Tempat Pelaksanaan
Praktek klinik kebidanan selama 40 hari tanggal 30 Desember 2020
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONTRASEPSI
1. Pengertian
Akseptor kb adalah orang yang menerima serta mengikuti
(melaksanakan) program keluarga berencana (kb).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan,upaya
ini dapat bersifat sementara atau bersifat permanen, dan upaya ini dapat
dilakukan dengan menggunakan cara, alat dan obat-obatan.
2. Tujuan pelayanan kontrasepsi
a. Tujuan umum
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan kb yaitu
dihayatinya NKKBS (norma keluarga kecil bahagia sejahtera)
b. Tujuan pokok
Penurunan angka kematian yang bermakna guna mencapai tujuan
tersebut yaitu menurunkan angka kelahiran, maka ditempuh
kebijaksanaan yang mengkategorikan 3 fase untuk mencapfai
sasaran yaitu :
1) Fase menunda atau mencegah kehamilan fase menunda kehamilan
di anjurkan untuk pasagan usta subur (pus) dengan usia istri
kurang lebih 20 thun fase ini meliputi :
a) Alasan menunda kehamilan
Alasan menunda kehamilan menurut hartato [2004] meliputi :
 Umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya
tidak mempunyai anak terlebih dahulu untuk berbagai
alasan
 Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral, karena
akseptor masih muda
 Pemasangan iud mini bagi yang belum punya anak pada
masa ini dapat dianjurkan terutama bagi calon peserta
dengan kontra indikasi terhadap pil oral
 Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena
pasangan muda masih mempunyai frekuensi yang tinggi
sehingga angka kegagalan tinggi
 Kontrasepsi yang cocok meliputi:
- Pil
- IUD
- Cara sederhana
2) Fase menjarangkan atau mengatur kehamilan
Periode usia 20-30 tahun tahun merupakan periode usia paling
baik melahirkan
a) Alasan menjarangkan kehamilan
 Umur antara 20-30 tahun merupakan usia paling baik
untuk hamil dan melahirkan
 Segera setelah melahirkan anak pertama dianjurkan untuk
memakai iud sebagai pilihan pertama
 Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi,
namun disini tidak begitu berbahaya karena yang
bersangkutan berada pada usia yang baik untuk
melahirkan
b) Kontrasepsi yang cukup, meliputi:
 IUD
 Suntik
 Mini pil
 Susuk (implant)
 Cara sederhana
3) Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan
Periode usia istri diatas 30 tahun sebaiknya mengakhiri kesuburan
setelah mempunyai dua anak
a) Alasan mengakhiri kesuburan
 Ibu dengan usia diatas 30 tahun sebaiknya dianjurkan
untuk tidak hamil karena alasan medis
 Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap
 Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan
kemungkinan timbul akibat sampingan
b) Kontrasepsi yang cocok meliputi:
 Kontrasepsi mantap (tubektomo dan vasektomi)
 IUD
 Implant
 Suntik
 Pil
 Cara sederhana

B. KB PIL
1. Pengertian
Kb pil merupakan alat konsepsi hormonal yang berupa obat dalam
bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum) berisi hormon
estrogen atau progesteron.
Kontrasepsi pil adalah konsepsi untuk wanita dalam bentuk tablet,
mengandunghormon estrogen dan progesteron untuk mencegah
kehamilan.
2. Macam-macam kb pil
Macam-macam kb pil meliputi:
a. Kb pil kombinasi: pil yang mengandung kombinasi derivat estrogen
dan progesteron dalam dosis kecil
Jenis pil kombinasi meliputi:
 Monafasik: pil kombinasi yang bersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron
dalam dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa hrmon aktif.
 Bifasik: pil kominasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dengan tiga
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b. Pil mini: pil mini hanya mengandung progestin saja dalam dosis
rendah
3. Sistem kemasan kb pil
Sistem kemasan kb pil terus tanpa berhenti
a. Sistem 28: peserta kb pil terus tanpa berhenti
b. Sistem 22/21: peserta kb pil berhenti minum pil selama 7 sampai 8
hari dengan mendapatkan kesempatan menstruasi
4. Keuntungan memakai kb pil
Keuntungan memakai kb pil
adalah:
a. Efektifitas tinggi, dapat dipercaya jika diminum sesuai aturan
b. Tidak mengganggu aktifitas sosial
c. Siklus haid menjadi teratur
d. Pemakaian pil dapat dapat hamil lagi jika dikehendaki kesuburan
dapat kembali dengan cepat
e. Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (disminore)
f. Dapat mengobati wanita dengan pendarahan yang tidak teratur
g. Dapat mengobati pendarahan haid papa WUS
5. Kerugian memakai kb pil
Kerugian memakai kb pil
adalah:
a. Pil harus diminum tiap hari sehingga kadang-kadang merepotkan
b. Motivasi harus kuat
c. Adanya efek samping walaupun sifatnya sementara seperti mual,
sakit kepala, muntah, buah dada nyeri
d. Setelah berhenti minum pil dapat timbul amenore yang persistens
e. Untuk golongan penduduk tertentu harganya masih mahal
6. Waktu mulai menggunakan kb pil:
a. Setiap selagi haid, untuk meyakinkan perempuan itu tidak hamil
b. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
c. Boleh menggunakan pada hari kedelapan, tetapi perlu menggunakan
metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari 8 sampai hari ke
14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah
menghabiskan paket pil tersebut
d. Setelah melahirkan: setelah 6 bulan pemberian asi eksklusif 3 bulan
dan tidak menyusui pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7
hari).
e. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin
menggunakan dengan pil kombinasi. Pil dapat segera diberikan
tanpa perlu menunggu haid
BAB III
ASKEB TEORI
AKSEPTOR LAMA KB PIL
I. PENGKAJIAN
A. Data
subjektif
1. Biodata
Ditanya pada ibu dan suami
a. Nama :Ditanyakan agar lebih mengenal atau memanggil
penderita dan tidak tertukar dengan penderita yang lain.
b. Umur :Untuk mengetahui keadaan ibu primi tua atau
mudah
c. Agama :Untuk mempermudah bidan dalam melakukan
pendekatan dan asuhan kebidanan
d. Pendidikan :Untuk mengetahui tingkat intelektualnya
karena nantinya dapat berpengaruh pada perilaku keseharian
e. Pekerjaan :Untuk mengetahui taraf hidup sosial ekonominya
agar nasehat bidan nantinya sesuai
f. Alamat :Untuk mengetahui dimana ibu tinggal Menjaga
kemungkinan bila namanya ada yang sama dilakukan juga
kunjungan pada penderita.
2. Keluhan utama
Ditanya untuk mengetahui apakah penderita datamg untuk
mendapatkan kb pil atau ada keluhan lain. Biasanya ada keluhan
yang disampaikan diantaranya yaitu :
a. Adanya perdarahan bercak atau flek sedikit sedikit dan agak
lama kurang lebih 2-3 minggu
b. Biasanya tanpa nyeri
3. Riwayat kesehatan ibu
Perlu dikaji kesehatan ibu terutama peyakit yang
merupakan kontra indikasi kb pil antara lain hipertensi hamil
perdarahan pervaginam yang tidak jelas sebabnya kanker payudara
dan disertai komplikasi
4. Riwayat peyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah dari keluarga atau dari keluarga
yang tinggal bersama ibu mempunyai penyakit menular seperti
aids, tbc, atau hepatitis.
5. Riwayat menstruasi
Dikaji untuk mengetahui saat alat kandungan ibu
a. Menarche : Terjadinya haid yang pertama kali menarche
terjadi pada usia pubertas sekitar 12-16 tahun menarche
ditanyakan karena berhubungan dengan masa menopause
semakin muda wanita tersebut menstruasi semakin cepat masa
menopausenya.
b. Siklus menstruasi : Pada siklus haid normal dianggap sebagai
siklus haid yang klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup
luas, panjang siklus yang biasanya para wanita adalah 23-25
hari siklus menstruasi ditanyakan untuk mengetahui apakah
siklusnya normal atau tidak.
c. Lama menstruasi : Lamanya menstruasi 7-8 hari ditanyakan
untuk mengetahui normal atau tidak. Apakah lebih dari 15 hari
dianggap darah penyakit.
d. Banyak menstruasi : Ditanyakan untuk mengetahui
apakah normal atau tidak bila berlebihan dikhawatirkan adanya
kelainan pada alat kandungan.
e. Desminorea : Hal ini perlu ditanyakan karena
nantinya berhubungan dengan efek samping pemakaian
kontrasepsi depo. Wanita dengan riwayat desminorea boleh
menggunakan kb untuk depo gestron. Karena tidak
mempengaruhi desminorea
f. Flour albus : Keputihan atau darah putih
g. Menstruasi terakhir : Untuk memastikan ibu tidak dalam
kondisi hamil.
6. Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status
perkawinan terhadap masalah kesehatan.
a. Status
b. Lama perkawinan
c. Usia saat kawin
7. Riwayat kb
Ditanyakan ibu pernah mengikuti jenis kontrasepsi lain
berapa lama dan apakah ada gangguan.
8. Riwayat kehamilan persalinan dan nifat yang lalu
a. Kehamilan : Ditanya tentang kehamilan yang lalu apakah
dalam keadaan baik sampai bayi di lahirkan ataukah ada
kelainan
b. Persalinan : Ditanyakan apakah persalinan yang lalu
berlangsung lancar ataukah ada ganguan yang membahayakan
ibu dan janin .
c. Nifas : Ditanyakan apakah ibu menyusui bayinya ataukah
tidak.
9. Pola aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Pada akseptor dengan keluhan spotting sebaiknya selalu
mengonsumsi makanan yang bergizi karna adanya riwayat
perdarahan tersebut bila terlalu lama dapat mengonsumsi tablet
fe.
b. Seksualitas
pada ibu dengan penggunaan kb pil tidak mengalami masalah

c. Personal hygiene
Flour albus yang terkadang dialami aseptor kb pil harus
menyarankan ibu selalu mengganti celana dalam setiap kali
basah sehingga infeksi dan jamur tidak terjadi.
d. Eliminasi
Biasanya tidak ada gangguan
e. Aktivitas
Perdarahan spotting tidak mengganggu aktivitas ibu, hanya
perlu dikaji agar ibu dapat kembali tepat waktu.
10. Data psikososial spiritual
a. Ibu biasanya akan mengeluhkan spotting baik terlalu lama hal
ini dapat berhubungan dengan hubungan seksual dengan
suami, tidak dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna.
b. Keputusan untuk mengikuti kontrasepsi harus disetujui suami
sehingga suami siap jika ibu mengalami keluhan.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
kesadaran umum : composmentis
TTV : tensi : biasanya normal, patut diwaspadai bila tekanan
darah tinggi > 170/100 mmhg
Nadi : biasanya normalnya 80-90 x / menit
Suhu :patut diwaspsdai bila suhu > 37,5 c hal ini
menandakan adanya infeksi.
Antropometri : BB untuk memantau perubahan berat badab ibu
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
 Wajah : odem atau tidak, pucat atau tidak
 Mata : conjungtiva merah muda atau tidak,
sklera putih atau tidak.
 Mamae : apakah terjadi hiperpigmentasi areola
 Abdomen : apakah ada pembesaran abnormal,
apakah ada pembesaran hepar, ada strei atau tidak.
 Genetalia eksterna : ada varises atau tidak, ada
cairan kental yang berlebihan atau flour albus yang
berlebihan, apakah ada perdarahan pervaginam.
 Ekstremitas : odem atau tidak, varises atau tidak
b. Palpasi
 Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid, limfe
dan vena jugularis atau tidak
 Mamae : apakah teraba benjolan yang abnormal atau
tidak.
 Abdomen : teraba benjolan yang abnormal atau
tidak, apakah ada pembesaran hepar atau tidak.
 Ekstremitas : odem atau tidak
c. Auskultasi
 Jantung : normal atau tidak
 Paru-paru : normal atau tidak
 Bising usus : normal atau tidak.
d. Perkusi
 Reflek patela kanan dan kiri
3. Pemeriksaan penunjang
Bila terjadi perdaran spotting lakukan pemeriksaan
hb. Hb normalnya : >10 gr %
Albumin : (-)
reduksi : (-)

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : Akeptor lama KB pil
Ds : Ibu mengatakan sudah ikut kb Pil salama 5 bulan.
Do : K/U: Baik
TTV : TD : 100/60 mmhg
N : 80-100 x/ menit
S : 36-37,5 c
RR : 16-24
x/menit Pemeriksaan Fisik
 Wajah : pucat atau tidak
 Mata : conjungtiva pucat atau tidak
 Mamae : tidak ada pembesaran abnormal atau tidak
 Abdomen : tidak ada pembesaran abnormal, tidak ada nyeri
tekan
 Genetalia : kebersihan, flour albus, perdarahan bercak, varises
atau tidak
 Ekstremitas : kuku tidak membiru, odem,
varises Data penunjang
 Hb :< 10,9 gr %
 Reduksi/albumin :- / +
 BB :biasanya berat badan meningkat
 Masalah :Mual, pusing, muntah, jerawat
 penanganan masalah yang tepat : pengetahuan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
a. Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan
b. Memberikan kie tentang efek samping kb pil
c. Memberitahu cara minum obat
d. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jka pil habis
VI. IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan dengan intervensi yang direncanakan dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien

VII.EVALUASI
Penilaian terhadap tindakan dengan menggunakan
kriteria. S (subjektif), O (objektif), A (assement), P
(Planning).
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR LAMA KB PIL
DI BPM SITI HOTIJAH,S.ST,M.M.Kes

Tanggal : 25 Desember 2020


Jam : 16:30 wib

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identifikasi pasien
Nama : Ny “Y” / Tn “F”
Umur : 27 / 30 tahun
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA /SMA
Pekerjaan : IRT / wiraswasta
Suku/bangsa : Madura Indonesia / Madura
Indonesia Alamat :burneh
2. Keluhan Utama
Ibu datang ke BPM ingin kontrol ulang, karna pil kb yang
digunakan sudah habis, ibu tidak ada keluhan, sudah 1 tahun
pemakaian.
3. Riwayat kesehatan
a. Sekarang
Ibu tidak memiliki penyakit menurun (asma, dm, hipertensi),
penyakit menular (tbc, hiv/aids, hepatitis) penyakit kronis,
(ginjal, jantung,dll)
b. Dahulu
Ibu tidak memiliki penyakit menurun (asma, dm, hipertensi),
penyakit menular (tbc, hiv/aids, hepatitis) penyakit kronis,
(ginjal, jantung,dll)
c. Keluarga
keluarga tidak memiliki penyakit menurun (asma, dm,
hipertensi), penyakit menular (tbc, hiv/aids, hepatitis) penyakit
kronis, (ginjal, jantung,dll)
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama :7 hari
Jumlah : ganti pembalut 3-4 x / hari
Keputihan : sebelum dan sesudah haid
Warna/bau : merah / khas darah (besi)
5. Riwayat pernikahan
Ststus : menikah
Usia menikah : 24
tahun Lama : 3 tahun
6. Riwayat kb
Jenis kontrasepsi : KB pil
Lama pemakaian : 5
Bulan Keluhan :-
7. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas
-
8. Pola aktivitas
a. Nutrisi
Makan 3x sehari dengan porsi 1piring menu (nasi, lauk-pauk,
sayuran) minum air putih 8 gelas perhari.
b. Seksualitas
Melakukan hubungan intim 3x seminggu

c. Personal hygiene
Mandi 2x sehari, mengganti baju 2x sehari, ganti celana dalam
2x sehari.
d. Eliminasi
BAB : 1x sehari, BAK : 4-5x sehari
e. Aktifitas
Tidak ada aktifitas yang mengganggu ibu
9. Data psikososisal ekonomi
a. Hubungan ibu dan keluarg baik
b. Respon keluarga terhadap kb terutama suami sangat mendukung
c. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
d. Rajin ibadah
e. Ekonomi keluarga tergolong standart

B. Data Objektif
1. K/U : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70
mmhg S :
36,6 c
N : 80 x /
menit RR : 20
X/Menit
Antropometri : TB : 152 cm
LILA : 24 cm
BB : 50 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
 Wajah : Tidak odem, tidak pucat
 Mata : Konjuntiva merah muda, sklera putih
 Mamae : Tidak ada hiperpigmentasi areola
b. Palpasi
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
limfe dan vena jugularis
 Mamae : Tidak ada benjolan abnormal
 Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
 Ekstremitas : Tidak odem
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Ny ‘Y’ Akseptor lama KB pil
DS : Kontrol ulang dan membeli kb pil
DO : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmhg RR : 20 x /
menit N : 80 x/menit LILA : 24 cm
S : 36,6 c BB : 50 kg
TB : 155 cm
Mamae : Tidak ada hiperpigmentasi areola, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada nyeri tekan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
Tanggal : 30-12-2020
Jam : 16.55 WIB
a. Beritahu tentang hasil pemeriksaan
R : Untuk mengurangi kecemasan ibu
b. Jelaskan pada ibu efek samping dari kb pil dan inform consent
R : Agar ibu mengetahui efek samping kb pil melakukannya
inform consent agar bila terjadi sesuatu nakes memiliki
perlindungan.

c. Beritahu ibu cara meminum pil kb


R : Untuk mencegah atau menghambat terjadinya ovulasi
d. Beritahu ibu untuk kembali tepat waktu jika pil sudah
habis R: Agar tidak terjadi kehamilan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal: 30-12-2020
Jam : 16.45 wib
a. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu (td : 110/70, s :
36,6, n : 80, tb : 152, RR : 20, bb : 51 kg, lila : 24) ibu
mengerti.
b. Menjelaskan efek samping kb pil dan melakukan inform
consent (amenore, bb meningkat, spotting dll)
c. Memberikan pil dengan dosis 1x1 tablet dan menganjurkan
untuk minum secara teratur dan apabila lupa minum 2 pil pada
keesokan harinya
d. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang jika pil sudah habis atau
ada keluhan

VII.EVALUASI
S : Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
O : Ibu dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan
A : Ny ‘Y’ umur 27 tahun akseptor lama kb pil
P : Anjurkan untuk kembali tepat waktu jika pil habis atau jika ada keluhan
DAFTAR PUSTAKA

Baziad A. 2008. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo
Hartono, H. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta. Pustaka Sinar
Harapan
Manuaba, I B G. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai