Anda di halaman 1dari 28

ADVOKASI,

KEMITRAAN
DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

ZAINUN WAHIDA FITHRIANI, S.KM., M.Kes.


ADVOKASI
Latar Belakang

Kegagalan suatu program kesehatan  tidak ada dukungan dari para pembuat
kebijakan.

Dukungan dapat berupa rendahnya alokasi anggaran untuk program kesehatan,


kurangnya sarana dan prasarana, tidak adanya kebijakan yang menguntungkan bagi
kesehatan dan sebagainya.

Meningkatkan dukungan atau komitmen  advokasi.


Definisi

Advokasi adalah usaha mempengaruhi kebijakan publik


Advokasi melalui berbagai macam bentuk komunikasi persuasif
(Johns Hopkins School for Public Health)

WHO (1989) seperti dikutip UNFPA dan BKKBN (2002),


mengungkapkan bahwa, “Advocacy is a combination on
individual and social action design to gain political
commitment, policy support, social acceptance and systems
support for particular healrh goal or programme

Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk


memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang
kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan
dan perilaku sehat (DEPKES, 2007)
Tujuan

Tujuan Umum :
Menurut Depkes Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya
RI, 2007 kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana,
kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai
bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha

Tujuan Khusus :
1. Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaran.
2. Adanya ketertarikan atau peminatan atau tanpa
penolakan.
3. Adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan
untuk membantu dan menerima perubahan.
4. Adanya tindakan/perbuatan/kegiatan nyata (yang
diperlukan).
5. Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan)
Pendekatan dan Langkah dalam
Advokasi

Kegiatan advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara dewasa, dan bijak,
sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik (free choice).

Menurut UNFPA dan BKKBN (2002), terdapat lima pendekatan utama dalam
advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja sama dengan media massa,
membangun kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas.

Strategi advokasi dilakukan melalui pembentukan koalisi, pengembangan


jaringan kerja, pembangunan institusi, pembuatan forum, dan kerjasama
bilateral.
Pendekatan dan Langkah dalam
Advokasi

Langkah-langkah Pokok dalam Advokasi (Menurut Depkes, 2007) :

1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan


advokasi.
2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran
3. Siapkan dan kemas bahan informasi.
4. Rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional.
5. Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak
lanjut.
Strategi global dalam pelaksanaan suatu program kesehatan,
antara lain :
1. Melakukan pendekatan / lobi dengan para pembuat
keputusan setempat, agar mereka ini menerima dan
"commited". Dan akhirnya mereka bersedia mengeluarkan
kebijakan, atau keputusan-keputusan untuk membantu atau
mendukung program tersebut. Kegiatan inilah yang disebut
advokasi.
2.      Langkah selanjutnya adalah mekakukan pendekatan dan
pelatihan kepada tokoh masyarakat formal maupun informal.
3.      Selanjutnya petugas kesehatan bersama-sama tokoh
masyarakat tersebut melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan, konseling, dan sebagainya, melalui berbagai
kesempatan dan media.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan komunikasi saat advokasi

1.      Jelas (clear): jelas


2.      Benar (correct): didasarkan kepada kebenaran.
3.      Kongkret (concrete): bukan memperkirakan
4.      Lengkap (complete)
5.      Ringkas (concise) : singkat, padat, tidak bertele-tele
6.      Meyakinkan ( convince)
7.      Kontekstual ( contextual): pesan atau program yang akan diadvokasi
harus diletakkan atau di kaitkan dengan masalah pembangunan daerah
bersangkutan.
8.      Berani (courage): mempunyai keberanian berargumentasi dan
berdiskusi dengan para pejabat yang bersangkutan.
9.      Hati-hati ( contious): beretika , tidak "menggurui"
10.  Sopan (courteous): sikap, penampilan, tutur kata
 
KEMITRAAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Definisi

Pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk


Pemberdayaan memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi
masyarakat dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya
bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi
(Wikipedia).

Proses pembangunan SDM dalam benuk penggalian


kemampuan pribadi, kreatifitas, kompetensi dan daya pikir
serta tindakan yang lebih baik.

Robinson, 1994 menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah


suatu proses pribadi dan sosial, suatu pembebasan
kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan
bertindak.
Definisi

Notoatmodjo (2007) menjelaskan pengertian pemberdayaan


Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
masyarakat menumbuhkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Tri Krianto (2005) menyatakan


pemberdayaan merupakan upaya meningkatkan
kemampuan kelompok sasaran sehingga
kelompok sasaran mampu mengambil tindakan tepat atas
berbagai permasalahan yang
dialami.
Definisi

Membantu individu dan kelompok memperoleh kemampuan untuk


mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait
dengan
diri mereka, termasuk mengurangi hambatan pribadi dan hambatan sosial dalam
pengambilan tindakkan.
Tujuan

1. Melahirkan individu yang mandiri dalam masyarakat.


2. Menciptakan lingkungan dengan etos kerja yang baik.
3. Menciptakan masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi akan potensi
diri dan lingkungan sekitar dengan baik.
4. Melatih dan mempukan masyarakat untuk melakukan perencanaan dan
pertanggung jawaban atas tindakan yang telah dibuat.
5. Menambah kemampuan berpikir dan bernegosiasi atau mencari solusi terhadap
permasalahan yang mungkin ditemui.
6. Memperkecil angka kemiskinan dengan cara meningkatkan potensi dan
kemampuan dasar yang dimiliki masyarakat.
Prinsip

1. Menumbuhkan Potensi Masyarakat


2. Mengembangkan Gotong-royong Masyarakat
3. Menggali Kontribusi Masyarakat
4. Menjalin Kemitraan
5. Desentralisasi
Tahapan

1. merancang keseluruhan program, termasuk di dalamnya kerangka


waktu kegiatan, ukuran program serta memberikan perhatian
kepada kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
2. menetapkan Tujuan. Tujuan biasanya dikembangkan pada tahap
perencanaan dan biasanya berpusat pada mencegah penyakit,
mengurangi kesakitan dan kematian dan manajemen gaya hidup
melalui upaya perubahan perilaku yang secara spesifik berkaitan
dengan kesehatan .
Tahapan

3. Implementasi strategi dan manajemen. Implementasi strategi


serta manajemen program pemberdayaan dilakukan dengan cara,
meningkatkan peran serta pemercaya (stakeholder),
menumbuhkan kemauan pengenalan masalah dan
mengembangkan kepemimpinan lokal, membangun keberdayaan
struktur organisasi.
Ciri-ciri masyarakat
berdaya (Sumardjo, 1999)

1. Mampu memahami diri dan potensinya, mampu mengantisipasi


kondisi perubahan ke depan.
2. Mampu mengarahkan diri sendiri.
3. Memiliki kekuatan untuk berunding.
4. Memiliki kekuatan bergaining power yang memadai dalam
melakukan kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Bertanggung jawab atas tindakannya.
Ciri-ciri masyarakat
berdaya (Sumardjo, 1999)

1. Mampu memahami diri dan potensinya, mampu mengantisipasi


kondisi perubahan ke depan.
2. Mampu mengarahkan diri sendiri.
3. Memiliki kekuatan untuk berunding.
4. Memiliki kekuatan bergaining power yang memadai dalam
melakukan kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Bertanggung jawab atas tindakannya.
ciri-ciri pemberdayaan masyarakat
adalah Anda harus dapat memanpatkan

1. Menumbuhkan Potensi Masyarakat


2. Mengembangkan Gotong-royong Masyarakat
3. Menggali Kontribusi Masyarakat
4. Menjalin Kemitraan
5. Desentralisasi
Thank You
And
Happy Study

Anda mungkin juga menyukai