Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Istilah advokasi digunakan pertama sekali oleh WHO tahun 1984, untuk
mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan digunakan 3 strategi pokok Yaitu:
1. Advokasi (advocacy) melakukan pendekatan atau lobi dengan para pembuat
keputusan setempat, agar mereka menerima dan bersedia mengeluarkan
kebijakan dan keputusan untuk membantu program tersebut. Pembuat
keputusan di tingkat pusat atau daerah, sebagai sasaran tersier.
2. Dukungan sosial (sociol support) melakukan pendekatan pada Toma (tokoh
masyarakat) formal maupun informal setempat agar tokoh masyarakat
mampu menyebarkan informasi tentang program kesehatan dan membantu
melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Kegjatan ini sebagai sasaran
sekunder.
3. Pemberdayaan (empowerment) yaitu memampukan masyarakat atau
memberdayakan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan
penyuluhan dan konseling sehingga pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan meningkat.
B. TUJUAN
Menurut Departemen Kesehatan Republik lndonesia (2007), tujuan advokasi
adalah:
1. Tujuan umum : Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya
kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan,
keikutsertaan dalam kegiatan maupun berbagai bentuk lainnya sesuai
keadaan dan usaha.
2. Tujuan khusus :
a. Adanya pengenalan atau kesadaran.
b. Adanya ketertarikan atau peminatan atau tanpa penolakan.
c. Adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan untuk membantu
dan menerima perubahan.
d. Adanya tindakan, perbuatan, kegiatan yang nyata (yang diperlu kan).
e. Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan).
D. UNSUR-UNSUR ADVOKASI
Ada 8 unsur dasar advokasi, yaitu :
1. Penetepan tujuan advokasi
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
3. ldentifikasi khalayak sasaran
4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasif
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi.
F. LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau
instrumen advokasi. Bahan advokasi adalah data informasi atau bukti yang
dikemas dalam bentuk tabel, grafik atau diagram yang menjelaskan
besarnya masalah kesehatan, akibat atau dampak masalah, dampak
ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program.
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi.
3. Tahap Penilaian
Untuk menilai keberhasilan advokasi dapat menggunakan indikator sebagai
berikut :
a. Software, misalnya: dikeluarkannya Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Daerah, Keputusan Mentri
atau Dirjen, Surat Keputusan Bupati atau Camat, dsb.
b. Hardware, misalnya: meningkatnya anggaran kesehatan, adanya bantuan
sarana
TEKNIK NEGOSIASI
1. Pendahuluan
Suatu proses dalam menghasilkan suatu persetujuan. Sebelum suatu
kesepakatan atau perjanjian terbentuk, maka terjadi tawar-menawar agar terjadi
kesesuaian kehendak, yang disebut negosiasi. Bernegosiasi dapat dipandang
sebagaj suatu seni tersendiri. Ada teorinya tetapi tak cukup hanya bermodal teori
saja, tetapi perlu seni tersendiri.
Dalam upaya meyakinkan pihak yang diajak bernegosiasi menggeser sasaran
mereka sebaliknya kita juga dapat menggeser sasaran yang ingin kita capai.
Kegiatan negosiasi ini yang didambakan adalah keberhasilan pada dasarnya
bagaimana yang saling memuaskan keberhasilan bernegosiasi diperlukan adanya
upaya-upaya dengan melalui persiapan negosiasi, antara lain:
a. Pahami faktor-faktor komunikasi, dengan memahami waktu dan tempat
akan sangat membantu keberhasilan bernegosiasi.
b. Kenali diri anda sebagai negosiator, penting artinya supaya tidak mau
menang sendiri atau bertindak emosional.
c. Kumpulkan informasi yang diperlukan, terutama yang berkaitan dengan hal,
yang akan dinegosiasikan.
d. Ketahui pilihan yang tersedia, dalam bernegosiasi perlu disampaikan banyak
alternatif, acuan alternatif yang lebih tepat kiranya perlu penekanan khusus.
e. Ketahui dimana kita bisa luwes, hal ini akan sangat berpengaruh kepada
yang kita ajak bernegosiasi, karena dengan keluwesan tersebut kita dapat
menyakinkan bahwa kita sama-sama memperoleh manfaat.
f. Mengenali dibagian mana lawan lebih kuat dari kita, karena kita akan
mampu memahami kemampuan yang kita ajak bernegosiasi.
g. Memperkirakan pesan yang akan memojokkan kita dan bagaimana
mengantisipasinya, oleh karena itu usahakan agar jangan mudah terbawa
emosi atapun rendah diri, dengan demikian kita akan mampu melihat secara
jernih apa-apa yang harus kita sepakati.
h. Melihat argumentasi dari sudut pandang lawan kita
i. Buat alternatif argumentasi yang banyak dan memilih yang jelas
j. Cari argumentasi-argumentasi yang masih mungkin dikembangkan
k. Mengenali dengan baik need (kebutuhan) lawan negosiasi misalnya:
fisiologis; keamanan; aktualisasi diri; sosial; penghargaan; keindahan; dan
lain-lain.
2. Gunakan Strategi
a. Strategi kapan
1. Forbearance (sabar)
Strategi ini mengajak kita sabar dan ramah, karena keberhasilan negosiasi
sangat banyak ditentukan oleh kesabaran dan keramah-tamah kita.
2. Surprise (kejutan)
Buat kejutan sehingga lawan tercengang kagum. Misalnya dengan
menampilkan data- data yang kita yakini ia tidak tahu.
3. Fait accompely (keterangan yang harus diterima) Tunjukkan alternatif lain
lebih jelek
4. Blind widrawal (penarikan yang lembut)
Dalam strategi ini kita mengakui kesalahan dan menarik argumentasi
5. Limits (pembatas )
Membatasi pembicaraan sehingga lawan tidak dapat mengorek kelemahan
kita yang tidak ada hubungannya dengan pembjcaraan.
6. Feanting (pura-pura)
Dalam strategi ini, kita membuat gerakan/pernyataan yang berlawanan
dengan tujuan utama, sehingga lawan terperangkap, sehingga lawan
tergiring sesuai dengan keinginan kita.
7. Batas waktu
8. Salami
9. Praktek standard
10. Orang baik/jahat
11. Wewenang terbatas
c. Strategi Lain
1) Kalau anda punya beberapa alternatif sampaikan semua
2) Pada waktu menyampaikan alternatif yang anda inginkan,
sampaikan yang terakhir
3) Kalau anda menyampaikan pikiran anda pada penutup, coba
simpulkan dengan sederhana
4) Kalau anda perlu mengadakan tekanan, gunakan dengan halus
3. Tahapan Negosiasi
a. Persiapan
b. Kalau anda sebagai pengambil inisiatif
- Hargai peristiwa
- Hargai lawan negosiasi
c. Jelaskan tujuan
d. Rumuskan masalah yang akan dibahas
e. Beri kesempatan lawan anda untuk menanggapi (menambah, mengurangi,
materi)
f. Sampaikan konsep anda dengan cara:
1) Satu persatu
2) Secara keseluruhan
g. Beri kesempatan teman negosiasi menanggapi
h. Klasifikasi tanggapan :
- komentar
- bantahan
- masalah baru
- ide baru
i. Gunakan strategi
- strategi kapan
- strategi teknik
- strategi lain
j. Tawarkan kesimpulan
k. Setelah terjadi kesesuaian kehendak, maka dituangkan dalam perjanjian.