Anda di halaman 1dari 15

KOMPETENSI ESENSIAL KEBIDANAN INDONESIA, DAN

KODE ETIK BAGI BIDAN

YANTI OKTAVIA
21270068P
 

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2023
L Bidan dalam memberikan pelayanan yang paripurna dan
A berkesinambungan akan berorientasi pada asuhan kebidanan yang
T bersifat holistik,meliputi pemahaman aspek-aspek sosial, emosional,
A kultural, spiritual, psikologikal dan fisik perempuan. Asuhan kebidanan
R yang diberikan ini berdasarkan bukti-bukti nyata yang terbaik dan
terkini, sehingga bidan harus mampu memberikan nasihat, informasi

B dan fasilitas yangdibutuhkan perempuan agar mereka mampu

E berpartisipasi serta mengambil keputusan untuk peningkatan

L kesehatannya. Pelayanan kebidanan pada dasarnya sejalan dengan

A perkem banganobstetrik, namun masing- masing mempunyai lingkup


praktik tersendiri
K
A
N
G
Kompetensi
adalah pengetahuan yang dilandasi Kompetensi dan wewenang bidan
oleh pengetahuan,ketrampilan, dan Indonesia terdiri atas Kompetensi 1-9
sikap yang harus dimiliki oleh dan wewenang bidansesuai pasal 18
seorang bidan dalam melaksanakan Kepmenkes RI No.900/
praktik kebidanan pada Menkes/SK/VII/2002.
berbagaitatanan pelayanan
kesehatan, secara aman, dan
tanggung jawab sesuai dengan
standar dengansyarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat
(PP IBI, 2004).
Standar Kompetensi Bidan

1. Pengetahuan Umum
2. Pra Konsepsi,KB dan Ginekologi
3. Asuhan Konseling Selama
 1
Kehamilan
4. Asuhan Selama Persalinan dan
Kelahiran
5. Asuhan Pada Ibu Nifas dan
Menyusui
6. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir
7. Asuhan Pada Bayi dan Balita
8. Kebidanan Komunitas
9. Asuhan pada Ibu/Wanita
dengan Gangguan Reproduksi
Contoh penerapannya:

Bidan harus memberikan asuhan menyusui yang benar. Misalnya dengan menerapkan

Rooming in yaitu dimana ibu dan anak tidak dipisahkan setelah persalinan dan bayi

dibersihkan terlebih dulu, dengan bayi ditelungkupkan di dada ibu agar terjadi hubungan

positif antara batin ibu dan anak. Setelah itu berikan teknik menyusui yang benar dengan

posisi simetris antara putting susu dan bayi, jangan sampai hidung tertekan atau tertutup,

karena biasanya kebanyakan orang tidak memperhatikan posisi menyusui sehingga

banyak kejadian bayi meninggal tak terduga akibat posisi menyusui yang tidak benar.
Secara Umum
Kode Etik Bidan
ada 7 BAB
BAB I
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
KLIEN DAN MASYARAKAT

•Setiap bidan senantisasa menunjang tinggi,menghayati dan mengamalkan


sumpah jabatannya.dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya.

•Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya profesinya menjunjung tinggi


harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

•Setiap badan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada


peran tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien ,keluarga dan
masyarakat.

•Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan


klien,menghormati hak klien dan menghormati nilai nilai yang berlaku di
masyarakat.

•Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan


kepentingan klien,keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan kemampuan yang di milikinya.

•Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan


pelaksanaan tugasnya ,dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
BAB II
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGAS

 Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan


paripura kepada klien ,keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemampuan profesi yang di
milikinya berdasarkan kebutuhan klien,keluarga
dan masyarakat
 Setiap bidan berhak memberikan pertolongan
dan mempunyai kewenangan dalam mengambil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan
mengadakan konsultasi atau rujukan
 Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yang dapat dan atau di percayakan
kepadanyan ,kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau di perlukan sehubungan dengan kepentingan
bidan.
BAB III

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP


SEJAWAT
DAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

 Setiap bidan harus menjalin hubungan

yang baik dengan sejawatnya untuk

menciptakan suasana kerja yang serasi.

 Setiap bidan dalam melaksanakan

tugasnya harus saling menghormati

baik terhadap sejawatnya maupun

tenaga kesehatan lainnya.


BAB IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA

 Setiap bidan menjaga nama baik dan menjunjung tinggi

citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang

tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada

masyarakat

 Bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan

meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan

penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat

meningkatkan mutu dan citra profesinya.


BAB V
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
DIRI SENDIRI

 Setiap bidan harus memelihara


kesehatanya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.
 Setiap bidan seyogyanya
berusaha untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknolgi.
BAB VI
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
PEMERINTAHAN NUSA, BANGSA DAN
TANAH AIR

• Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya


senantiasa melaksanakan ketentuan
ketentuan pemerintah dalam bidang
kesehatan,khususnya dalam pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga.
• Setiap bidan melalui profesinya
berpartisifasi dan menyumbang pemikiranya
kepada pemerintah untuk meningkatkan
mutu jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga.
BAB VII
PENUTUP

Setiap bidan dalam melaksanakan

tugasnya sehari hari senantiasa

menghayati dan mengamalkan Kode Etik

Bidan Indonesia.
Kesimpulan

Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk


pelayanan masyarakat dan berfokus pada Kesehatan Reproduksi
Perempuan,Keluarga Berencana,kesehatan bayi dan anak balita,
serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Standar komptensi bidan yang didalamnya terdapat
pengetahuan dasar, pengetahuan tambahan,keterampilan dasar, dan
keterampilan tambahan.merupakan modal seorang bidan untuk
menjalankan pelayanan.
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan
pernyataan Komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan
bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai