Anda di halaman 1dari 4

A.

Dokter

Dokter adalah seorang tenaga kesehatan yang menjadi kontak pertama paien dengan
dokternya untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang
jenis penyakit, organologi, golongan usia dan jenis kelamin.

Standar profesi adalah batasan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional
(knowledge, skill and profesionaiattitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang dokter
spesialispenyakit dalam untuk melakukan kegiatan profesionalnya kepada masyarakat secara
mandiri.

Kewajiban Dokter terhadap profesinya antara lain:

Setiap Dokter harus menjungung tinggi, menghayati, dan mengamalkan sumpah


kedokteran.
Seorang Dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi
Dalam meakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh pertimbangan keuntungan pribadi
Setiap dokter wajib melindungi makhluk insani
Dalam melaksanakan pekerjaanya, seorang Dokter harus mengutamakan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh,
serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.

B. Perawat

UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang Registrasi

dan Praktik Perawat, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: Perawat adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seorang dapat dikatakan sebagai perawat dan mempunyai tanggung jawab sebagai perawat
manakala yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa dirinya telah menyelesaikan
pendidikan perawat baik diluar maupun didalam negeri yang biasanya dibuktikan dengan
ijazah atau surat tanda tamat belajar. Dengan kata lain orang disebut perawat bukan dari
keahlian turun temurun, melainkan dengan melalui jenjang pendidikan perawat.

Standar Profesi Keperawatan: Standar praktek keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif, dan etis. Standar praktek keperawatan
merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktek
yang dilakukan oleh anggota profesi.
Standar praktek keperawatan meliputi :

Standar I : Ilmu keperawatan

Perawat profesional melaksanakan prakteknya didasarkan pada ilmu keperawatan dan materi
yang relevan dengan keperawatan yang berasal dari ilmu-ilmu lain dan humaniora, serta
secara terus-menerus mengembangkan diri sepanjang kehidupan keprofesiannya.perawat
profesional harus memahami dan menganalisis empat konsep serta hubungan keempatnya
yang terdiri dari keperawatan, manusia, konsep sehat-sakit serta lingkungan, memahami
peran perawat profesional, hubungan antara perawat dengan individu dan
kelompok,hubungan antar sesama perawat, hubungan antara perawat dengan disiplin/profesi
kesehatan lainnya,memahami tahapan proses keperawatan, prinsip-prinsip dalam intervensi
keperawatan, menganalisis kesehatan yang lazim terjadi,memahami keadaan klien ; kritis,
akut, resiko tinggi ataukah normal. Menganalisis isu-isu tentang keperawatan, kerangka
konsep tentang etik dan legislasi yang mempengaruhi situasi dimana perawat bekerja.
Memahami metodologi penelitian dalam keperawatan, konsep kepemimpinan, manajemen
sumber-sumber pelayanan kesehatan, dan sistem pelayanan kesehatan.

Standar II : Akontabilitas profesional

Perawat profesional menjalankan fungsi independen dan interdependen serta harus dapat
memenuhi persyaratan etis dan legal dalam menjalankan praktek profesionalnya.

Standar III : Pengkajian

Perawat profesional melalui konsultasi dengan klien mengumpulkan data tentang kesehatan
klien secara sistematis untuk pemeriksaan awal, pengkajian yang terus- menerus dan
pengkajian yang lebih rinci untuk hal-hal tertentu dalam rangka menentukan satu atau lebih
diagnosa keperawatan.

Standar IV : Perencanaan

Perawat profesional melalui konsultasi dengan klien mengindentifikasi prioritas, waktu


pencapaian, dan strategi/intervensi dari standar rencana keperawatan yang bersifat individual
sehingga dapat mencapai hasil akhir yang paling mungkin dicapai untuk setiap klien.

Standar V : Implementasi

Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap implementasi untuk disesuaikan dengan


situasi klien.

Standar VI : Evaluasi

Perawat profesional berkonsultasi dengan klien secara sistematika mengevaluasi sejauhmana


hasil yang diharapkan telah dicapai.perawat profesional mengevaluasi asuhan keperawatan
terhadap klien secara individu maupun keseluruhan praktek keperawatan yang telah
dilaksanakannya.Perawat profresional berpartisipasi dalam mengevaluasi sistem pemberian
pelayanan keperawatan.
C. Bidan

Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat dan
berfokus pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Keluarga Berencana, kesehatan bayi dan
anak balita, serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Dalam melaksanakan profesinya, Bidan
memiliki 9 (sembilan) kompetensi yaitu :

1. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial,


kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai
dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

2. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.

3. Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.

4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru
lahir.

5. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap
terhadap budaya setempat.

6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat
sampai dengan 1 bulan.

7. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat
(1 bulan 5 tahun).

8. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.

Setiap Kompetensi dilengkapi dengan Pengetahuan dan keterampilan dasar, pengetahuan dan
keterampilan tambahan, yang wajib dimiliki dan dilaksanakan dalam melakukan kegiatan
asuhan kebidanan.

Kewajiban bidan terhadap profesinya:

Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat
Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

Kewajiban bidan terhadap diri sendiri:

Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas


profesinya dengan baik
Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga.
Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga

Kode Etik Bidan Indonesia:

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal
suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.

Kode Etik Bidan Indonesia, meliputi :

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat


Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat
dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai