Anda di halaman 1dari 22

KODE ETIK KEPERAWATAN

INDONESIA
Oleh :
Kelompok 1
Pengertian Etika
 Etika (Yunani kuno: “ethikos“ , berarti “timbul dari kebiasaan”)
adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti  benar , salah,
baik, buruk, dan  tanggung jawab.

 (Wikipedia) Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “ethos”


yang berarti adat, kebiasaan, perilaku atau karakter.

 Menurut buku “Fundamental Keperawatan”(Potter dan Perry, tahun


2005), etika adalah terminatologi dengan berbagai makna.
Singkatnya, etik berhubungan dengan bagaimana mereka
melakukan hubungan Dengan orang lain.
Kode Etik Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar
profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka
kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat
Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Kode Etik Keperawatan menurut
PPNI.
Kode etik keperawatan di Indonesia telah
disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia
(DPP PPNI) melalui munas PPNI di
Jakarta pada tangal 29 November 1989.
Fungsi Kode Etik Perawat
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
 Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

 Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

 Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus


dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator,
perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat,
dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan
masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.

 Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.


Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17
pasal

1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat


 Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada
tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu,
keluarga dan masyarakat.

 Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa memelihara


suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan kelangsungan
hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.

 Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat


senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.

 Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan
masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta
upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan
masyarakat.
2. Tanggungjawab terhadap tugas
 Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.

 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
 Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk
tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

 Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.

 Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam


melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan
jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya
 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama
perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam
memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

 Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan


dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan
 Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan
profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan
jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.

 Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi


keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang
luhur.

 Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan


pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan dan pendidikan keperawatan.

 Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu


organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa
dan negara
Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan sebagai kebijaksanaan yang
diharuskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan dan keperawatan.

Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam


menyumbangkan pikiran kepada pemerintah
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.
Kode Etik Keperawatan menurut American
Nurse Association (ANA) 
 Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi
martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak
dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi,
atribut personal atau corak masalah kesehatan.

 Perawat
melindungi hak klien akan privasi dengan
memegang teguh informasi yang bersifat rahasia

 Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan


keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang
tidak berkompoten, tidak etis atau ilegal
 Perawatmemikul tanggung jawab atas pertimbangan
dan tindakan perawatan yang dijalankan masing-
masing individu

 Perawat memelihara kompetensi keperawatan

 Perawatmelaksanakan pertimbangan yang beralasan


dan menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu
sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi,
menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan
keperawatan kepada orang lain.
Kode Etik menurut ICN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh
dunia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh
Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan
direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah
sebagai berikut :
 Tanggung Jawab Utama Perawat
 Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat
 Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan
 Perawat dan Lingkungan Masyarakat
 Perawat dan Sejawat
 Perawat dan Profesi Keperawatan
Prinsip - Prinsip  Etik Keperawatan

Prinsip etika adalah menghargai hak dan


martabat manusia, tidak akan pernah  berubah.
Prinsip ini juga diterapkan baik dalam
bidang pendidikan maupun pekerjaan .Juga
dalam hak-haknya memperoleh pelayanan
kesehatan. Ketika mengambil keputusan
klinis, perawat seringkali mengandalkan
pertimbangan mereka dengan menggunakan
kedua konsekuensi dan prinsip dan kewajiban
moral  yang universal.
Autonomy
Prinsip etika keperawatan yang pertama yaitu autonomy atau otonomi.
Prinsip otonomi ini memungkinkan seseorang untuk berpikir secara logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi itu sendiri merupakan
hak kebebasan dan kemandirian setiap individu. Sebagai contoh, perawat
dapat memberitahukan pasien bahwa sedang dalam keadaan yang baik,
padahal terdapat sedikit gangguan.
 Beneficence
Prinsip etika keperawatan yang selanjutnya yaitu beneficence atau berbuat
baik. Dalam prinsip beneficence ini menuntut perawat dapat berlaku baik
sehingga dapat mencegah kesalahan. Sebagai contoh, perawat dapat
menasehati latihan memperbaiki kesehatan yang dilakukan pasien, jika
latihan yang dilakukan dapat berisiko terhadap serangan jantung.
 Justice
Seorang perawat juga memiliki prinsip etika keperawatan justice atau
keadilan. Prinsip ini dicerminkan dari hukum yang berlaku, keyakinan dan
standar praktik bahwa setiap pasien dapat memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan. Sebagai contoh, apabila terdapat pasien yang baru masuk dan
terdapat pasien lain, maka perawat akan mempertimbangkan berbagai
faktor kemudian bertindak sesuai asas keadilan.
Non-maleficence
Dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang tidak menimbulkan
bahaya, baik fisik maupun psikis pada pasien. Dalam hal ini, seorang
perawat dilarang untuk mengambil tindakan yang dapat
membahayakan atau memperburuk kondisi pasien.
 veracity
Prinsip etika keperawatan veracity diartikan sebagai kejujuran seorang
perawat. seorang perawat harus bisa menyampaikan informasi yang
objektif, akurat dan komprehensif. Kejujuran inilah yang akan
membangun hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
 FidelityFidelity
Perawat memiliki tanggung jawab yang cukup besar, yakni dalam hal
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, meningkatkan
kesehatan, hingga meminimalisir penderitaan yang dirasakan oleh
pasien. Dalam hal ini, seorang perawat perlu berkomitmen dalam
memegang janjinya (fidelity), dan harus menepatinya.
Confidentiality / Confidentiality
dalam etika keperawatan dapat diartikan sebagai kerahasiaan.
Dalam hal ini, kerahasiaan yang dimaksud yaitu informasi
mengenai privasi pasien. Informasi yang dijaga kerahasiaannya
yaitu dokumentasi keadaan kesehatan yang dialami oleh pasien.
Oleh karena itu, diskusi mengenai pasien diluar lingkungan
pelayanan harus dihindari.
 Accountability / Akuntabilitas
pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan
pertanggungjawaban terhadap suatu hasil yang diperoleh sebagai
hasil dari suatu aktivitas tertentu yang dilakukan. Dalam hal ini,
seorang perawat perlu menyadari bahwa tindakannya akan
dinilai setiap saat dalam berbagai kondisi. Untuk itu, perawat
harus dapat mempertanggungjawabkan setiap tindakan yang
diambilnya terhadap pasien secara profesional.
Perilaku Etik
 Perawat wajib memperkenalkan diri kepada klien
dan keluarganya
 Perawat wajib menjelaskan setiap intervensi
keperawatan yang dilakukan pada klien dan keluarga
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
dilarang/tidak mencela adat kebiasaan dan keadaaan
khusus klien
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
dilarang/tidak mebedakan pelayanan atas dasar
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial pada klien.
Dilema Etik
 Dari pengalaman kita bekerja pada institusi pendidikan, kita
sering dihadapkan pada bujukan moral dan dilema etika. Pada
kondisi bujukan moral, kita pasti dapat berpegang pada aturan
dan norma yang berlaku, karena dalam bujukan moral pilihan
yang ada adalah salah dan benar .

 Akan tetapi, berbeda halnya jika kita dihadapkan pada situasi


dilema etika. Kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah
hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu.

 Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, yaitu situasi yang


bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan,
kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan
akan hidup. Situasi-situasi tersebut menepatkan kita pada
paradigma dilema etika seperti berikut ini:
Paradigma individu melawan masyarakat
(individu vs community)
Paradigma keadilan melawan rasa kasihan
(Justice vs mercy)
Paradigma kebenaran mealawan kesetiaan
(truth vs loyalty).
Paradigma jangka pendek melawan jangka
panjang (short term vs long term)
Dilema etika seringkali membuat kita sulit untuk
mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil
sering kali hanya berdasarkan pada prinsip-prinsip
berikut ini:
 Melakukan demi kebaikan orang banyak atau yang
kita kenal dengan Berpikir Berbasis pada Hasil Akhir
(Ends Based Thinking).
 Menjunjung tinggi nilai-nilai pada prinsip dalam diri
atau yang sering kita sebut dengan Berpikir Berbasis
Peraturan (Rules Based Thinking).
 Melakukan apa yang kita harapkan orang lain lakukan
pada diri kita atau kita kenal dengan Berpikir Berbasis
Rasa Peduli (Cares Based Thinking).
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai