KEPERAWATAN
Kelompok 2 KDK
Nama anggota :
1. Eben H. R. M. Awang
2. Edelweis Kolo
3. Frida Tamonob
4. Hendriani Sirileu
5. Julio Nube Neno
6. Like L. Watrimny
7. Nadia F. Lani
8. Oyah J. Loloin
9. Yizril E. Adonia
LATAR BELAKANG
Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan professional diberikan berdasarkan
ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik
keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan
pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim
kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah, bangsa
dan tanah air.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih tindakan baik dan
buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat
dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988). Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan
dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee, 1994).
Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam
kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart
kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi
yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah
keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Kode Etik Keperawatan Menurut ICN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh
Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah
sebagai berikut :
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan
standar keperawatan.
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi
kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat.
11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan public.
Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI
A. Tanggung Jawab Perawat terhadap Klien
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator,
perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat,
dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan
masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
Isi Kode
Etik
Kode etik bersisi prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi tertentu. Prinsip-prinsip etik yang
terpenting dalam upaya pelayanan kesehatan adalah prinsip otonomi yang berkaitan dengan
prinsip veracity, nonmaleficence, beneficence, convidentiality, dan justice (Sumaryono,
1995).
Prinsip veracity mewajibkan kedua belah pihak, perawat dan pasien, untuk menyatakan yang
sebenarnya tentang kondisi pasien dan pengobatannya yang dilakukan. Prinsip nonmaleficence
berarti bahwa perawat dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan senantiasa dengan niat
untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya. Berdasarkan prinsip beneficence,
perawat memberikan upaya pelayanan kesehatan dengan menghargai otonomi pasien. Hal ini
dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Prinsip confidentiality berarti bahwa
perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya, yaitu
berupa informasi mengenai penyakitnya dan tindakan yang telah, sedang, dan akan dilakukan,
kecuali jika pasien mengijinkan atas perintah undang-undang untuk kepentingan pembuktian
dalam persidangan. Prinsip justice berarti bahwa setiap orang berhak atas perlakukan yang
sama dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa mempertimbangkan suku, agama, ras, golongan,
dan kedudukan sosial ekonomi. Idealnya perbedaan yang mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi
bukan dalam hal pengobatan dan atau perawatan.
Terimakasih