Anda di halaman 1dari 20

Kegiatan Belajar 3

Kode Etik Keperawatan

Salam hangat, semoga teman-teman dalam keadaan sehat dan tetap penuh semangat
setelah menyelesaikankegiatan belajar 2. Pada pertemuan ini anda akan
mempelajari kelanjutan dari modul etika keperawatan, yaitu kegiatan belajar 3 yang
akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang Kode etik
keperawatan: pengertian kode etik keperawatan, tujuan kode etik keperawatan,
kode etik keperawatan di Indonesia, kode etik keperawatan internasional.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 diharapkan anda memahami kode etik


keperawatan secara umum yang penting dipahami oleh setiap perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan hah-hak dan kewajiban klien sebagai individu
yang harus dilindungi.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, diharapkan Anda dapat:


1. Menjelaskan pengertian kode etik keperawatan.
2. Menjelaskan tujuan kode etik keperawatan.
3. Menjelaskan kode etik keperawatan di Indonesia
4. Menjelaskan kode etik keperawatan internasional

Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 3, maka secara berurutan


bahan kajian yang akan dipaparkan dimulai dengan pengertian kode etik
keperawatan, tujuan kode etik keperawatan, kode etik keperawatan di Indonesia,
kode etik keperawatan internasional.

xxxiii
A. URAIAN MATERI
1. PengertianKode Etik Keperawatan
Menurut Wijono D (1999) kode etik adalah asas dan nilai yang
berhubungan erat dengan moral sehingga bersifat normatif dan tidak
empiris, sehingga penilaian dari segi etika memerlukan tolok
ukur.Menurut PPNI (2003) Kode Etik Perawat adalah suatu pernyataan
atau keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan
keperawatan. Kode Etik Keperawatan adalah pernyataan standar
profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku perawat dan
menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang berlaku
untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Dengan adanya kode etik, diharapkan para profesional perawat dapat
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pasien. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik keperawatan
disusun oleh organisasi profesi yaitu Persatuan Perawat NasionalIndonesia
(PPNI).

2. TujuanKode Etik Keperawatan


Kode etik keperawatan bertujuan untuk memberikan alasan/dasar
terhadap keputusan yang menyangkut masalah etika dengan menggunakan
model-model moralitas yang konsekuen dan absolut. Menurut Hasyim,
dkk pada dasarnya tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar
perawat dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinyadapat menghargai
dan menghormati martabat manusia.
Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau
pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam

xxxiv
profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi
keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh
praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya
3. Untuk mendukung profesi perawat yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat
4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan
agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap
profesional keperawatan
5. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pengguna jasa
pelayanan keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam
melaksanakan tugas praktek keperawatan.

3. Kode Etik Keperawatan di Indonesia (PPNI)


a. Perawat dan Klien
Seorang perawat akan menghadapi pasien dari berbagai suku dan ras
serta dengan segala keunikannya. Ada pasien kulit hitam, pasien kulit
putih, beragama Kristen, Islam, tua, muda , kaya, miskin, wangi, bau,
diam, cerewet dan masih banyak segala keunikan pasien yang bisa
ditemui saat perawat merawat pasiennya. Perawat tidak bisa memilih
hanya mau merawat pasien yang muda saja, atau yang kaya saja, atau
yang bersih saja, atau yang pendiam saja.Perawat harus selalu siap sedia
melayani pasien dengan segala keunikannya.
Hal-hal yang perlu anda perhatikan dalam menjaga hubungan antara
perawat dan klien adalah:
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan

xxxv
sosial. Artinya perawat tidak pandang bulu dalam melayani
pasiennya.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
b. Perawat dan Praktik
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai seorang
perawat terhadap praktik keperawatan.
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus-menerus
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional
c. Perawat dan Masyarakat
Perawat bisa menjadi pemrakarsa untuk kegiatan-kegiatan di
masyarakat yang mendukung upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit misalnya: memberikan penyuluhan-penyuluhan
kesehatan, pelaksanaan Posyandu Lansia, Pelaksanaan Posyandu
Balita, melakukan Pelatihan Kader kesehatan dan sebagainya.

xxxvi
Hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan hubungan antara
perawat dengan masyarakat:perawat mengemban tanggung jawab
bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai
kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
d. Perawat dan Teman sejawat
Hal-hal yang harus diperhatikan perawat dalam menjaga hubungan
dengan teman sejawat yaitu:
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan illegal.
e. Perawat dan Profesi
Perawat harus meningkatkan ilmu pengetahuan danketrampilannya
dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi.Perawat harus selalu
update dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini
di bidang keperawatan.Perawat juga harus selalu berupaya untuk
mengembangkan profesi dengan berfokus pada peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan.Perawat mempunyai peran utama dalam
menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkannya dalam kegiatanpelayanan dan pendidikan keperawatan.
1. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.
2. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

xxxvii
4. Kode Etik Keperawatan Internasional (International Council of
Nurses, 1973)
ICN (International Council of Nurses) merupakan organisasi
profesional wanita pertama di dunia, didirikan pada tanggal 1 Juli 1899,
yang dimotori oleh Mrs Bedford Fenwick.ICN merupakan federasi
perhimpunan perawat internasional di seluruh dunia. Tujuan pendirian
ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat di seluruh dunia,
memberi kesempatan bertemu bagi perawat di seluruh dunia untuk
membicarakan berbagai masalah tentang keperawatan, menjunjung tinggi
peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan
pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi keperawatan. Kode
etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan
bersifat universal.Keperawatan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Rumusan kode etik keperawatan yang dirumuskan oleh ICN adalah:
1. Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai hakikat manusia
dan keunikan klien, tidak membedakan sosial ekonomi, keadaan
pribadi, atau hakikat masalah kesehatan
2. Perawat menyelamatkan hak klien dengan memelihara hak klien
3. Perawat menyelamatkan klien atau masyarakat bila asuhan dan
keamanan kesehatan klien dijamah oleh orang yang tidak berwenang,
tidak sesuai etik, atau tidak resmi
4. Perawat bertanggung jawab atas kegiatan dan pertimbangan
keperawatan kepada seseorang
5. Perawat membina kompetensi keperawatan
6. Perawat menggunakan pertimbangan akan kualifikasi kompetensi
orang yang akan diminta konsultasi atau diberi tanggung jawab dan
menerima delegasi tugas
7. Perawat turut serta dalam usaha profesi untuk mengadakan dan
membina keadaan tugas tenaga kerja yang memungkinkan untuk
mencapai kualitas keperawatan yang tinggi

xxxviii
8. Perawat turut serta dalam kegiatan pengembangan profesi ilmu
pengetahuan
9. Perawat turut serta dalam usaha profesi untuk melindungi umum dari
informasi yang salah dan penyajian yang salah untuk memeliharaintegrasi
keperawatan
10. Perawat berkolaborasi dengan anggota profesi kesehatan dan warga lain
dalammeningkatkan usaha nasional dan masyarakat untuk memperoleh
kebutuhan kesehatan masyarakat.

xxxix
MATERI PERTEMUAN 3

KODE ETIK KEPERAWATAN


INDONESIA

Topik 3
Kode Etik Keperawatan Indonesia

Capaian pembelajaran (learning outcome) :


Mampu menjelaskan kode etik keperawatan Indonesia

A. Kode Etik Keperawatan Indonesia

Kode etik Adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai


pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana
seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan
Indonesia :

a. PerawatdanKlien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabatmanusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warnakulit, umur,
jeniskelamin, aliran politik dan agama yang dianutsertakedudukan
sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.

b. Perawat dan praktek


1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatansesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan sertakualifikasi
seseorang bilamelakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalumenunjukkan perilaku profesional.

Pengertian Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa keadilan
untuk dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap masyarakat
itudengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan dalam
rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat.
Secara umum, pengertian etika profesi ini merupakan suatu sikap etis yang dimiliki
seorang profesional yakni sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
mengembang tugasnya dan juga menerapkan norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) didalam kehidupan manusia.
Etika profesi atau juga kode etik profesi ini sangat berhubungan dengan bidang
tertentu yang berhubungan dengan masyarakat atau juga konsumen dengan secara
langsung. Konsep etika profesi itu harus disepakati bersama oleh pihak yang
berada di ruang lingkup kerja, contohnya dokter, jurnalistik serta lain sebagainya.
Etika profesi ini berperan ialah sebagai sistem norma, nilai, serta aturan profesional
dengan secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/baik serta
apa yang tidak benar/tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain, tujuan
dari etika profesi ini ialah supaya seorang profesional tersebut bertindak sesuai
dengan aturan serta juga menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik
profesi.
Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli
Supaya dapat mengerti lebih lagi mengenai pengertian etika profesi, maka kita
dapat mengacu pada pengertian etika profesi yang dikemukakan oleh beberapa para
ahli, diantaranya sebagai berikut :
• Menurut Prakoso (2015)
Pengertian Etika profesi merupakan etika sosial dalam etika khusus memiliki tugas
serta juga tanggung jawab kepada ilmu dan juga profesi yang disandangnya.

• Menurut Anang Usman, SH., MSi


Pengertian Etika profesi ialah merupakan sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien (pelanggan) dengan keterlibatan serta juga
keahlian yakni sebagai pelayanan didalam rangka kewajiban. masyarakat
ialahsebagai keseluruhan terhadappara anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama

• Menurut Siti Rahayu (2010)


Pengertian Etika profesi ini merupakan kode etik untuk profesi tertentu serta
karenanya juga harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika absolut.
• Menurut Sawyer(2005)
Pengertian Etika profesi ini ialah pernyataan-pernyataan yang berorientasi pada
pedoman yang digunakan ialah sebagai haluan perilaku didalam melaksanakan
tanggung jawab profesionalnya.
• Menurut Utami dan Nugroho (2014)
Pengertian Etika profesi merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika yang
berlaku di lingkungan pegawai atau juga karyawan.
• Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
Kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta juga
perbuatan didalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-hari.
• Menurut Lubis (1994)
Pengertian Etika profesi merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa
kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat
dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian ialah sebagai pelayanan didalam
rangka melaksanakan tugas.
• Menurut Kaiser(Suhrawardi Lubis, 1994:6-7)
Etika profesi ini yakni suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan
suatu pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
serta juga keahlian yaknisebagai pelayanan didalam rangka menyelasaikan tugas
yang berupa kewajiban terhadap masyarakat.
• Menurut Muchtar(2016)
Pengertian Etika profesi merupakan suatu aturan perilaku yang mempunyai
kekuatan mengikat bagi tiap-tiap pemegang profesi.

Fungsi Etika Profesi


Dibawah ini merupakan fungsi etika profesi diantaranya sebagai berikut :
• Sebagai pedoman bagi seluruh anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang ditetapkan.
• Sebagai sebuah alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap profesi
tertentu.
• Sebagai sarana untuk dapat mencegah campur tangan dari pihak lain di luar
organisasi, terkait hubungan etika didalam keanggotaan suatu profesi.
Tujuan Etika Profesi
Dibawah ini merupakan tujuan kode etik profesi diantaranya sebagai berikut :
• Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi.
• Untuk menjaga serta jug amengelola kesejahteraan anggota profesi.
• Untuk dapat meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Untuk membantu meningkatkan mutu profesi.
• Untuk meningkatkan pelayanan profesi itu di atas keuntungan pribadi.
• Untuk menentukan standar baku bagi profesi.
• Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan juga
terjalin dengan erat.
Prinsip Dasar Etika Profesi
Dibawah ini merupakan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pelaksanaan etika
profesi diantaranya sebagai berikut :
• Prinsip Tanggung Jawab
Tiap-tiap profesional itu harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
dan juga terhadap hasilnya. Selain dari itu, profesional juga bertanggung jawab atas
dampak yang mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau juga
masyarakat umum.
• Prinsip Keadilan
Tiap-tiap profesional itu dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam
menjalankan pekerjaannya. Dalam hal tersebut, keadilan itu harus diberikan
kepada siapa saja yang berhak.
• Prinsip Otonomi
Tiap-tiap profesional itu mempunyai wewenang serta juga kebebasan dalam
menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya. Artinya, seorang profesional
tersebut berhak untuk dapat melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan
mempertimbangkan kode etik profesi.
• Prinsip Integritas Moral
Integritas moral ini merupakan kualitas kejujuran serta prinsip moral dalam diri
seseorang yang dilakukan dengan secara konsisten dalam menjalankan profesinya.
Artinya, seorang profesional tersebut harus memiliki komitmen pribadi untuk dapat
menjaga kepentingan profesi, dirinya, serta juga masyarakat.
Menurut Darmastuti (2007), terdapat tiga prinsip yang harus dipegang dalam etika
profesi, diantaranya sebagai berikut :
• Tanggungjawab.
Maksud tanggung jawab disini ialah tanggung jawab pelaksanaan (by
function) serta juga tanggung jawab dampak (by profession).
• Kebebasan.
Maksud kebebasan disini ialah kebebasan untuk dapat mengembangkan
profesi itu dalam batas-batas aturan yang berlaku didalam sebuah profesi.
• Keadilan.
Prinsip keadilan ingin membangun 1 kondisi yang tidak memihak manapun
yang memungkinkan untuk ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan.
Contoh Etika Profesi
Berikut ini beberapa contoh kode etik dari profesi kedokteran:
Kewajiban Dokter, diantaranya ialah :
• Memberikan pelayanan medis itu sesuai dengan standar prosedur
operasional dan juga kebutuhan medis pasien.
• Memberikan rujukan bagi pasien ke rumah sakit lain yang lebih ahli apabila
diperlukan.
• Menjaga rahasia sang pasien, bahkan juga setelah pasien tersebut
meninggal dunia.
• Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali terdapat
ada pihak lain yang bertugas serta juga mampu melakukannya.
• Meningkatkan ilmu pengetahuan pada bidang ilmu kedokteran.
Larangan Bagi Dokter, diantaranya yaitu:
• Memuji kemampuan atau juga keahlian diri sendiri.
• Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan pasien.
• Mengumumkan serta juga melakukan teknik kedokteran yang belum diuji
kebenarannya.
• Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
• Mengambil alih pasien tanpa persetujuan keluarga.
• Menetapkan imbalan atas jasanya yang secara tidak wajar.
• Melakukan diskriminasi didalam melakukan pelayanan.
• Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
• Mengabaikan kesehatannya sendiri.
• Mengeluarkan keterangan palsu, walau diminta pasien.
• Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau juga orang lain.
• Membocorkan rahasia pasien kepada orang lain.
Nah itulah penjelasan mengenai Pengertian Etika Profesi, Fungsi, Tujuan, Prinsip
dan Contohnya, semoga dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih.

Etika keperawatan adalah sikap etis yang wajib dimiliki oleh seluruh perawat
sebagai bagian dari integritas selama bertugas menjalankan profesi perawat
dengan menerapkan norma-norma keperawatan dalam kehidupan bermasyarakat.
Etika keperawatan apa saja yang harus diketahui oleh calon perawat? Berikut 8
prinsip etika keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada para
pasien baik secara individu, kelompok atau masyarakat yang lebih luas.
10 Etika Keperawatan
1. Autonomy (Kemandirian)
Sebagai seorang perawat yang profesional haruslah mampu berpikir logis dan
cepat dalam mengambil keputusan. Selain itu, seorang perawat juga harus
menghormati dan menghargai orang lain khususnya pasien.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Berbuat baik harus dilakukan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan,
khususnya ketika sedang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang perawat haruslah berlandaskan
kepada ilmu dan kiat keperawatan.
3. Justice (Keadilan)
Menjunung tinggi keadilan harus selalu dilakukan oleh para perawat, sebagai
contoh ketika ada pasien baru masuk dan di waktu yang sama ada pasien yang
membutuhkan bantuan segera maka perawat harus segera mempertimbangkan
berbagai faktor sesuai dengan asas keadilan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Pada prinsipnya seorang perawat harus selalu melakukan tindakan pelayanan
keperawatan sesuai dengan ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang telah
dimiliki dengan tidak merugikan dan menimbulkan bahaya pada pasien.
5. Veracity (Kejujuran)
Bagaimana pun, kejujuran harus dimiliki oleh semua orang. Pada seorang
perawat kejujuran adalah hal yang wajib diberikan kepada pasien, hal ini karena
pasien mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak untuk mengetahui berbagai
informasi yang ia inginkan.
Walau pada kondisi tertentu hal ini sangat sulit mengingat banyak hal yang harus
dijaga untuk kebaikan pasien namun sebagai seorang perawat harus pintar dalam
memberikan informasi kepada pasien meski pun itu pahit.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Dibutuhkan komitmen yang tinggi dalam menepati janji kepada orang lain
khususnya pasien dan dokter.
Hal ini karena tugas dan tanggung jawab seorang perawat yang menuntutnya
untuk dapat meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan
dan meminimalkan penderitaan pasien.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Perawat harus benar-benar menjaga kerahasiaan yang dimiliki oleh pasien meski
pun banyak orang mendesak untuk membeberkan informasi mengenai kesehatan
pasien.
Seorang perawat harus berani menolak untuk memberikan informasi jika di luar
wilayah pelayanan kesehatan secara tegas.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Tanggung jawab seorang perawat amatlah berat, hal ini karena setiap tindakan
yang dilakukan oleh perawat kepada pasien harus sesuai dan tepat tanpa kecuali.
Sebagai contoh ketika perawat memberikan obat dosis kepada pasien, jika hal
tersebut salah sedikit saja dan menimbulkan kerugian pada pasien maka dapat
digugat di pengadilan.
9. Freedom (Kebebasan)
Setiap orang apa pun profesinya mempunyai hak atas suatu kebebasan.
Kebebasan menentukan pilihan atau langkah yang hendak ia ambil.
Begitu pula menjadi perawat, seorang perawat harus secara bebas bekerja
menjalankan profesinya tanpa ada tekanan atau paksaan dalam menentukan
sesuatu dari luar dirinya.
10. Advocacy (Advokasi)
Sebagai seorang perawat yang langsung berinteraksi dengan pasien atau pun
keluarga pasien maka perawat harus bisa melindungi hak-hak klien.
Peran advokasi yang harus dimiliki seorang perawat ini berasal dari etika
beneficience (kewajiban untuk berbuat baik) dan nonmaleficence (kewajiban
tidak merugikan).

c. Perawat dan masyarakat


Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai danmendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

d. Perawat dan teman sejawat


1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis
dan ilegal.

e. Perawat dan Profesi


1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya
asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

Evaluasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kode etik?
2. Jelaskan kode etik keperawatan Indonesia?

Tugas Mandiri
1. Buatlah rangkuman singkat terkait materi bab ini!
2. Bacalah referensi lain terkait materi pada bab ini dan selanjutnya
diskusikan denganteman anda

A. Falsafah Keperawatan
1. Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang
hakikat manusia sebagai makhluk holistik (yang memiliki
kebutuhan biologis, psikologis, sosial-kultural dan spiritual) dan
esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam
praktik keperawatan (Nur Aini, 2018).
2. Falsafah keperawatan merupakan sebuah pandangan
dasar tentang hakikat seorang manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam pelaksanaan praktek
keperawatan. Hakikat manusia yang dimaksud di sini ialah
manusia sebagai makhluk hidup biologis, psikologis, sosial dan
spiritual, sedangkan esensinya ialah falsafah keperawatan yang
terdiri dari: pertama memandang bahwa pasien sebagai manusia
holistik yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan
biologis, psikologis, sosial dan spritual yang diberikan secara
komprehensif dan tidak bisa dilakukan hanya secara sepihak atau
sebagian dari kebutuhannya; kedua, bentuk pelayanan
keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan tetap
memperhatikan aspek kemanusian; ketiga, setiap
orang berhak memperoleh perawatan tanpa memandang perbedaan atas
suku, kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi; keempat, pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan mengingat
bahwa perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan, bukan sendiri sendiri;
dan kelima, pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan
kesehatan, bukan sebagai seorang penerima jasa yang pasif (Hidayat, 2009).
TES FORMATIF 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku
perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan merupakan
maksud dari …..
A. Standar etik keperawatan
B. Komite etik keperawatan
C. Kode etik keperawatan
D. Konsep etik keperawatan
E. Keputusan etik keperawatan
2. Harapan adanya kode etik adalah ….
A. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara
profesional
B. Pasien mendapatkan perlindungan hokum
C. Pasien terpenuhi hak dan kewajibannya
D. Perawat bekerja dengan dilindungi oleh hukum
E. Perawat dan pasien bisa bekerjasama dengan baik
3. Dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan
maupun dengan profesi lain di luar profesi keperawatan merupakan tujuan
adanya ….
A. Standar etik keperawatan
B. Kode etik keperawatan
C. Komite etik keperawatan
D. Konsep etik keperawatan
E. Keputusan etik keperawatan
4. “Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik dan agama” merupakan isi dari kode etik…..
A. Perawat dan Klien
B. Perawat dan Praktik
C. Perawat dan Masyarakat
D. Perawat dan Teman sejawat
E. Perawat dan Profesi
5. “Perawat harus meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya
dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi” merupakan isi dari kode
etik ……
A. Perawat dan Klien
B. Perawat dan Praktik
C. Perawat dan Masyarakat
D. Perawat dan Teman sejawat
E. Perawat dan Profesi
6. International Council of Nurses didirikan pada …
A. 1 Juni 1899
B. 11 Juni 1899
C. 1 Juli 1899
D. 11 Juli 1899
E. 21 Juli 1899
7. Tujuan pendirian International Council of Nurses adalah ….
A. Memperkokoh silaturahmi para perawat di seluruh dunia.
B. Membicarakan masalah etik tentang keperawatan
C. Merumuskan tindakan keperawatn baru
D. Membicarakan trend issue keperawatan
E. Mendiskusikan tentang pelayanan keperawatan
8. Rumusan kode etik keperawatan yang dirumuskan oleh ICN adalah …..
A. Perawat melihat kondisi pasien.
B. Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai hakikat manusiadan
keunikan klien.
C. Perawat mempertimbangkan keputusan etik
D. Perawat melihat dilemma etik di tempat kerja
E. Perawat ikut berpartisipasi aktif di pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai