Anda di halaman 1dari 5

RESUME METODOLOGI KEPERAWATAN PT 13

Nama : Bagas Muhammad Rafiqi


NIM : 211FK01042
Prodi : D3 Keperawatan

Prinsip Evaluasi Asuhan Keperawatan

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yg menandakan


seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil
dicapai. Perawat dapat memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, diagnosa,
perencanaan, dan pelaksanaan tindakan.

Tujuan Evaluasi

1.Melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.

2.Mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan.
yang telah diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan:

a. Mengakhiri rencana tindakan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan)

b. Memodifikasi rencana tindakan (klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan)

c. Meneruskan rencana tindakan (klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai
tujuan)

Proses Evaluasi

Proses evaluasi terdiri dari 2 tahap:

1) Mengukur pencapaian tujuan klien :


a) KOGNITIF (Pengetahuan)
 Mengidentifikasi pengetahuan yang spesifik, yang diperlukan setelah klien
diajarkan tentang teknik tertentu.
 Lingkup evaluasi : Pengetahuan terhadap penyakit, mengontrol gejala2,
pengobatan, diet, aktifitas, resiko komplikasi, pencegahan, pengukuran, dll.
 Evaluasi kognitif bisa diperoleh dari melalui interview atau test tertulis.
b) Affektif (Status Emosional)
 Cenderung penilaiannya subjektif dan sukar dievaluasi.
 Hasil penilaian emosi ditulis dalam bentuk perilaku. Mis: cemas yang
berkurang, klien ada kemauan berkomunikasi.
 Didapatkan melalui observasi langsung, feedback dari staff kesehatan yang
lain.
c) Psikomotor

 Penilaian dilakukan melalui observasi langsung pada perilaku sesuai dengan


tujuan/kriteria hasil.
 Mis: Evaluasi cara menginjeksi insulin dengan benar
 Evaluasi apakah klien:

o Memegang alat dan bahan dengan benar

o Jarum tidak terkontaminasi

o Memilih tempat penyuntikan dan menyiapkan lokasi

o Memasukkan jarum pada sudut 900

o Menginjeksi insulin dengan benar

d) Perubahan fungsi tubuh dan gejala


 Evaluasi mencakup observasi terhadap aspek status kesehatan klien.
 Evaluasi bisa dilakukan dengan cara observasi secara langsung, interview dan
pemeriksaan fisik.
 Mis: tidak ada tanda dan gejala adanya wheezing dalam waktu 48 jam, untuk evaluasi
hasilnya maka perawat mengauskultasi suara paru pada bagian anterior atau posterior
dada.

2) Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan.

3 kemungkinan keputusan:
1. Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. (perawat mengkaji masalah klien
lebih lanjut atau mengevaluasi outcomes yang lain).
2. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. (perlu penambahan waktu,
resources, dan intervensi mungkin diperlukan sebelum tujuan tercapai)
3. Klien tidak dapat mencapai hasil yang ditentukan. (identifikasi alasan mengapa masalah
timbul).

Ada 2 Komponen untuk Mengevaluasi Kualitas Tindakan Keperawatan (Jenis- jenis


Evaluasi )

 Proses (formatif)
o Fokusnya pada aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan
tindakan keperawatan.
o Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan dilaksanakan
untuk membantu menilai ke efektivitas intervensi tersebut
o Evaluasi proses harus terus menerus dilaksanakan hingga tujuan yang telah
ditentukan tercapai.
 Metode Pengumpulan data dalam evaluasi proses terdiri atas analisis rencana asuhan
keperawatan, pertemuan kelompok, wawancara, observasi klien, dan menggunakan form
evaluasi. Ditulis pada catatan perawatan.

 Proses (sumatif)
• Fokusnya pada perubahan perilaku/status kesehatan klien pada akhir tindakan perawatan
klien.
• Tipe ini dilaksanakan pada akhir tindakan secara paripurna.
• Hasil dari evaluasi dalam asuhan keperawatan adalah :
 Tujuan tercapai/masalah teratasi: jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
 Tujuan tercapai sebagian/masalah teratasi sebagian: jika klien menunjukkan
perubahan sebagian dari standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Dan
 Tujuan tidak tercapai/masalah tidak teratasi: jika klien tidak menunjukkan perubahan
dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.
 Penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara
membandingkan antara SOAP/SOAPIER dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah
ditetapkan.

Komponen Evaluasi

1) .Menentukan kriteria, standar, dan pertanyaan evaluasi.


2) Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru.
3) Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar.
4) Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
5) Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.

Menentukan kriteria, standar, pertanyaan evaluasi

▪ Kriteria

• Pedoman observasi untuk pengumpulan data dan penentuan kesahihan data yang
terkumpul
• berdasarkan outcomes atau kriteria hasil

▪ Standar Praktek

• Digunakan untuk mengevaluasi praktek keperawatan secara luas.


• Menggunakan standar praktek keperawatan (ANA)

▪ Evaluasi question

• Pengkajian : Apakah pengkajian dapat dilakukan pada klien


• Diagnosa : Apakah diagnosa disusun bersama klien
• Perencanaan : Apakah tujuan diidentifikasi dlm perencanaan
• Pelaksanaan : Apakah klien diberitahu terhadap tindakan yang akan diberikan
• Evaluasi : Apakah modifikasi tindakan keperawatan diperlukan

Mengumpulkan data mengenai keadaan terbaru klien


• Siapa yg bertanggung jawab dalam pengumpulan data ?
• Kapan data dikumpulkan ?
• Alat apa yg digunakan untuk mengumpulkan informasi ?

Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar

• Membandingkan data evaluasi dengan kriteria serta standar yang sudah ada.
• Mengidentifikasi faktor-faktor yg mungkin bisa mempengaruhi efektifitas pelayanan
keperawatan

Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

• Menyimpulkan efektifitas terhadap semua tindakan yang telah dilaksanakan.


• Menentukan suatu kesimpulan pada setiap diagnosa yang telah dilakukan intervensi.
• Tidak mungkin membuat suatu perencanaan yang 100% berhasil atau 100% salah

Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

• Membuat kesimpulan berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah diperbaiki dari


perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, rencara tindakan keperawatan.
• Walaupun pengkajian dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan aspek-aspek
khusus perlu dikaji ulang dan penambahan data untuk akurasi suatu tindakan
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai