Anda di halaman 1dari 8

Macam-macam Evaluasi dalam Proses Asuhan Keperawatan

Elda Yanti Syafitri Rkt / 181101064

eldayantisyafitri@gmail.com
Abstrak

Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian ini merupakan proses untuk
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. Macam-Macam Evaluasi Keperawatan dalam
asuhan keperawatan antara lain : Pertama Evaluasi proses (formatif) yaitu Evaluasi yang
dilakukan setiap selesai tindakan, Berorientasi pada etiologi, Dilakukan secara terus-menerus
sampai tujuan yang telah ditentukan tercapai dan Kedua Evaluasi hasil (sumatif) yaitu Evaluasi
yang dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara paripurna, Berorientasi pada masalah
keperawatan, Menjelaskan keberhasilan/ketidakberhasilan, Rekapitulasi dan kesimpulan status
kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Jenis Evaluasi, Perawat

Latar Belakang Evaluasi ini dilakukan berdasarkan


kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
Evaluasi yaitu penilaian hasil dan dalam perencanaan, membandingkan hasil
proses. Penilaian hasil menentukan tindakan keperawatan yang telah
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai dilaksanakan dengan tujuan yang telah
sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian ditetapkan sebelumnya dan menilai
ini merupakan proses untuk menentukan efektivitas proses keperawatan mulai dari
apakah ada atau tidak kekeliruan dari tahap pengkajian, perencanaan dan
setiap tahapan proses mulai dari pelaksanaan.
pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan, dan evaluasi itu sendiri. Meskipun tahap evaluasi ini
diletakkan pada akhir dari proses
Evaluasi merupakan tahap akhir keperawatan tetapi tahap ini merupakan
dimana yang bertujuan untuk menilai bagian integral atau bagian penting pada
apakah tindakan keperawatan yang telah setiap tahap proses keperawatan.
dilakukan sudah tercapai atau tidak untuk Pengumpulan data perlu direvisi untuk
mengatasi suatu masalah. Pada tahap menentukan kecukupan data yang telah
evaluasi inilah, perawat dapat mengetahui dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang
sudah seberapa jauh diagnosa keperawatan, observasi. Diagnosa keperawatan juga
rencana tindakan, dan pelaksanaan telah perlu dievaluasi dalam hal keakuratannya
tercapai. dan kelengkapannya. Evaluasi ini juga
diperlukan pada tahap intervensi untuk -Evaluasi yang dilakukan setelah akhir dari
menentukan apakah tujuan intervensi tindakan keperawatan secara paripurna.
tersebut dapat dicapai secara efektif.
-Berorientasi pada masalah keperawatan.
Tujuan evaluasi untuk melihat
-Menjelaskan
kemampuan klien dalam mecapai tujuan
keberhasilan/ketidakberhasilan.
dari tindakan yang telah dilakukan.
Evaluasi dapat dilakukankan dengan -Rekapitulasi dan kesimpulan status
membuat hubungan yang baik dengan kesehatan klien sesuai dengan kerangka
klien berdasarkan respon klien terhadap waktu yang ditetapkan.
tindakan keperawatan yang diberikan oleh
perawat, sehingga perawat dapat Tujuan
mengambil keputusan:
Pengkajian ini bertujuan untuk
1. Mengakhiri rencana tindakan mengetahui macam-macam dari
keperawatan (klien telah mencapai tujuan evaluasi dalam proses asuhan
yang ditetapkan) keperawatan. Dimana perawat

2. Memodifikasi rencana dari diharapkan mampu menentukan dan


tindakan keperawatan (klien mengalami menerapkan secara benar dari macam-
kesulitan untuk mencapai tujuan) macam evaluasi keperawatan tersebut.
Agar ketika melakukan tindakan
3. Meneruskan rencana tindakan
evaluasi perawat sudah tau apa saja
keperawatan (klien memerlukan waktu
tahapan yg harus dilakukan ketika
yang lebih lama untuk mencapai tujuan)
(Lyer dalam Nursalam, 2008). melalakulan evaluasi kepada pasien.

Macam-Macam Evaluasi Keperawatan Metode

1.Evaluasi proses (formatif) Metode yang digunakan dalam

-Evaluasi yang dilakukan setiap selesainya kajian ini adalah metode kualitatif

tindakan dimana metode ini berwilayah yang


lebih sempit dengan tingkat variasi yang
-Berorientasi pada etiologi
rendah, namun dari penelitiannya nanti
-Dilakukan secara terus-menerus sampai akan dapat berkembang menjadi luas.
tujuan yang telah ditentukan tercapai. Metode kualitatif ini merupakan suatu
proses pengkajian dan pemahaman yang
2.Evaluasi hasil (sumatif)
berdasarkan pada metodologi yang lebih mudah meningkatkan kemampuan
menyelidiki suatu fenomena sosial dan berpikir kritis tersebut.
masalah manusia. Metode penelitian
Pengkajian keperawatan
kualitatif dapat di artikan sebagai
merupakan suatu pengumpulan data
metode penelitian yang di gunakan
yang sistematis berkelanjutan mengenai
untuk mengkaji pada populasi atau
klien. Pengkajian keperawatan meliputi
sampel tertentu,pengumpulan data
langkah- langkah berikut :
menggunakan instrument pengkajian,
analisis data. Pengumpulan data dalam - Mengidentifikasi prioritas pengkajian
pengkajian ini menggunakan jurnal dan yang berhubungan dengan tujuan
buku. Jurnal dan juga buku yang wawancara.
digunakan dalam pengkajian ini
- Mengumpulkan data mengenai klien
berfungsi untuk mengetahui tingkat
dari observasi wawancara, dan
kemampuan berpikir kritis bagi
pemeriksaan fisik.
perawat, dan juga karakteristisnya.
- Secara terus-menerus memperbarui
Hasil
data dasar informasi Mengenali data

Berdasarkan hasil pengkajian penitng.

kualitatif tersebut dapat diketahui - Memvalidasi observasi


metode yang digunakan untuk
mengetahui tahapan apa saja dalam - Mengenali pola atau pengelompokkan

melaksanakan tindakan evaluasi dalam - Mengidentifikasi kekuatan dan


proses asuhan keperawatan, yaitu masalah
meliputi Metode Pengumpulan Data
dimana dalam penelitian kualitatif - Menganalisis data untuk mencapai

beberapa metode pengumpulan data kesimpulan.

dalam penelitian kualitatif ini dapat


Pembahasan
meningkatkan kemampuan dalam
berfikir kritis. Sehingga dengan adanya Evaluasi yaitu penilaian hasil dan
proses. Penilaian hasil menentukan
pengumpulan data ini akan membuat
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai
mahasiswa lebih banyak membaca baik
sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian
itu buku maupun jurnal dan ini akan
ini merupakan proses untuk menentukan
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan tahap pengkajian, perencanaan dan
proses mulai dari pengkajian, diagnosa, pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011)
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu
Ada beberapa tahap evaluasi keperawatan,
sendiri.
yaitu :
Evaluasi merupakan tahap akhir
1. Membaca kembali diagnosa
yang bertujuan untuk menilai apakah
keperawatan, rencana keperawatan, dan
tindakan keperawatan yang telah dilakukan
juga intervensi keperawatan.
sudah tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat 2. Mengidentifikasi tolak ukur
dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa keberhasilan yang akan digunakan untuk
keperawatan, rencana tindakan, dan mengukur tingkat keberhasilan atau tingkat
pelaksanaan asuhan keperawatan telah pencapaian tujuan, misalnya:
tercapai.
a) Tekanan darah normal 120/80
Meskipun tahap evaluasi diletakkan
b) Mampu mandi sendiri minimal dua
pada tahap akhir proses keperawatan tetapi
kali/hari
tahap ini merupakan bagian integral atau
bagian terpenting pada setiap tahap proses c) Mampu menyebut dengan benar
keperawatan. Pengumpulan data perlu minimal tiga cara mencegah penyakit
direvisi untuk menentukan kecukupan data demam berdarah
yang telah dikumpulkan dan kesesuaian
3. Mengumpulkan data atau mengkaji
perilaku yang di observasi. Diagnosis
ulang pencapaian hasil sesuai dengan tolak
keperawatan juga perlu dievaluasi dalam
ukur keberhasilan atau kesesuaian proses
hal keakuratannya dan kelengkapannya.
pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
Evaluasi ini juga diperlukan pada tahap
standar/rencana keperawatan, misalnya
intervensi untuk menentukan apakah tujuan
hasil pengukuran tekanan darah 100/60,
intervensi tersebut dapat dicapai secara
klien Ali hanya mampu mandi sendiri satu
efektif.
kali dalam satu hari atau mampu menyebut
Evaluasi ini dilakukan berdasarkan satu cara pencegahan demam berdarah.
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
4. Mengevaluasi pencapaian tujuan
dalam perencanaan, membandingkan hasil
dengan cara sebagai berikut:
tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan dengan tujuan yang telah a) Penilaian hasil, yaitu
ditetapkan sebelumnya dan menilai membandingkan hasil (output) yang dicapai
efektivitas proses keperawatan mulai dari
dengan standar/tujuan yang telah kesehatan atau promosi kesehatan atau
ditetapkan. diagnosis keperawatan yang lain. Apabila
tujuan belum tercapai, perlu dilakukan
Contoh: Tekanan darah normal 120/80,
modifikasi rencana keperawatan dapat
tetapi kenyataannya (hasil tindakan
dihentikan. Jika masalah telah teratasi
keperawatan) tekanan darah 100/60, maka
semuanya, asuhan keperawatan dapat
hasil yang dicapai lebih rendah dari standar
dihentikan.
atau tekanan darah rendah. Jika tujuan
keperawatan mampu mandi sendiri dua kali MACAM-MACAM EVALUASI
sehari, ternyata hanya mampu satu kali,
Klasifikasi atau penggolongan
berarti tujuan tidak tercapai.
evaluasi dalam bidang pendidikan sangat
b) Penilaian proses, yaitu beragam. Sangat beragamnya ini
mambandingkan proses pelakasaan dengan disebabkan karena sudut pandang yang
standar prosedur atau rencana yang telah saling berbeda dalam melakukan kalsifikasi
ditetapkan. tersebut. Dalam hal ini, klasifikasi tentang
evaluasi yang akan penulis jelaskan adalah
Contoh:
evaluasi formatif, sumatif dan diagnosti
• Mengukur tekanan darah setiap 2
1. EVALUASI FORMATIF
jam sekali, tetapi pengukuran tekanan darah
baru dilakasakan 8 jam sekali, maka hasil Evaluasi formatif adalah evaluasi
penilainnya adalah ada penyimpangan yang dilakukan pada setiap akhir
prosedur. pembahasan suatu pokok bahasan / topik,
dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
• Sebelum makan harus cuci tangan
manakah suatu proses pembelajaran telah
(standar) tetapi pelaksanaannya “tidak cuci
berjalan sebagaimana yang direncanakan.
tangan” berarti ada penyimpangan
Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud
prosedur.
dengan evaluasi formatif adalah
5. Cari penyebab ketidakberhasilan penggunaan tes-tes selama proses
atau penyimpangan prosedur untuk bahan pembelajaran yang masih berlangsung, agar
penyesuaian/modifikasi rencana siswa dan guru memperoleh informasi
keperawatan. (feedback) mengenai kemajuan yang telah
dicapai.
6. Modifikasi rencana keperawatan.
Apabila ada tujuan telah tercapai, kegiatan Dengan kata lain evaluasi formatif
dapat diarahkan pada masalah lain, dilaksanakan untuk mengetahui seberapa
misalnya pencegahan atau promosi jauh tujuan yang telah ditetapkan telah
tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan seberapa jauh keberhasilan yang dicapai
diperoleh gambaran siapa saja yang telah sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian
berhasil dan siapa yang dianggap belum peoses menentukan apakah ada kekeliruan
berhasil untuk selanjutnya diambil dari setiap tahapan proses mulai dari
tindakan-tindakan yang tepat. pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali,
2. EVALUASI SUMATIF
2009)
Evaluasi sumatif adalah evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk
yang dilakukan pada setiap akhir satu
melihat kemampuan klien dalam mecapai
satuan waktu yang didalamnya tercakup
tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan
lebih dari satu pokok bahasan, dan
mengadakan hubungan dengan klien
dimaksudkan untuk mengetahui
berdasarkan respon klien terhadap tindakan
sejauhmana peserta didik telah dapat
keperawatan yang diberikan, sehingga
berpindah dari suatu unit ke unit
perawat dapat mengambil keputusan.
berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi
sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada Macam-Macam Evaluasi Keperawatan
akhir suatu periode pengajaran tertentu,
1.Evaluasi proses (formatif)
yang meliputi beberapa atau semua unit
pelajaran yang diajarkan dalam satu -Evaluasi yang dilakukan setiap selesai
semester, bahkan setelah selesai tindakan
pembahasan suatu bidang studi.
-Berorientasi pada etiologi
Evaluasi jenis ini dikerjakan
-Dilakukan secara terus-menerus sampai
dengan cara membandingkan antara tujuan
tujuan yang telah ditentukan tercapai.
yang akan dicapai. Bila terdapat
kesenjangaan diantara keduanya, mungkin 2.Evaluasi hasil (sumatif)
semua tahap dalam proses keperawatan
-Evaluasi yang dilakukan setelah akhir
perlu ditinjau kembali, agar didapat data-
tindakan keperawatan secara paripurna.
data, masalah atau rencana yang perlu
dimodifikasi. (Setiadi, 2008). -Berorientasi pada masalah keperawatan.

Penutup -Menjelaskan
keberhasilan/ketidakberhasilan.
Kesimpulan

Evaluasi yaitu penilaian hasil dan


proses. Penilaian hasil menentukan
-Rekapitulasi dan kesimpulan status Universitas Muhammadiyah
kesehatan klien sesuai dengan kerangka Jakarta.
waktu yang ditetapkan.
Nursalam.(2007).Manajemen
Saran Keperawatan : Aplikasi Dalam

Hasil pengkajian ini Praktek Keperawatan Profesional.

menyarankan tentang pentingnya Jakarta : Salemba Medikan

tahapan pengkajian dalan proses Instrumen Penelitian Keperawatan

keperawatan yang meliputi Nursalam. 2008. Proses dan


pengumpulan data, validasi data dan Dokumentasi Keperawatan:
identifikasi masalah. Dimana tahapan Konsep dan Praktik.
ini harus berurutan sehingga akan lebih Jakarta:Salemba Medika
mudah dalam melaksanakan asuhan
keperawatan dan juga supaya data Rohman, Nikmatur dan Saiful Walid.

pasien tidak bersalahan. 2009. Proses Keperawatan Teori


dan Aplikasi. Ar-Ruzz Media:
Referensi Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. Juli 1996. Dasar- Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum.


Dasar Evaluasi Pendidikan. Cet 12. Edisi 2. Jakarta: Rajawali Press.
Jakarta: Bumi Aksara.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses
Kuntoro,A.(2010).Manajemen Keperawatan Keluarga.
Keperawatan. Yogyakarta:Nuha Yogyakarta: Graha .
Medika
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Mubarak, dkk., 2011. Ilmu dalam Pembinaan Etika Perawat
Keperawatan Komunitas 2: Konsep Pelaksana dalam Peningkatan
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Kualitas Pelayanan Asuhan
Medika. Keperawatan. Jurnal IKESMA,
Vol. 4, No. 2.
Nurhayati, 2011. Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan Komunitas. Jakarta: Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Prodi DIII Keperawatan RSIJ FKK Proses Keperawatan. Jamber
University Press
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
dalam Keperawatan. Jember
University Press

Simamora, R. H. (2019). Menjadi


perawat yang: CIH’HUY.
Surakarta: Kekata Publisher.

Sitorus, R. (2006). Model Praktik


Keperawatan Professional di
Rumah Sakit. Jakarta:EGC

Sudarta, W. (2015). Managemen


Keperawatan. Yogayakarta:Gosyen
Publishing

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar


Evaluasi Pendidikan. Edisi 7.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumijatun. (2010). Konsep Dasar


Menuju Keperawatan Professional.
Jakarta:TIM

Tarowotoh & Wartonah. (2004).


Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai