ronitajayantipurba@gmail.com
Abstrak
Dalam proses keperawatan, evaluasi adalah suatu aktivitas yang direncanakan, terus menerus,
aktifitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan perawat serta tenaga kesehatan professional
lainnya menentukan kemajuan klien terhadap outcome yang dicapai, keefektifan dari rencana
asuhan keperawatan. Evaluasi dimulai dengan pengkajian dasar dan dilanjutkan selama setiap
kontak perawat dengan pasien. Tujuannya untuk menentukan perkembangan kesehatan klien,
menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas, menilai pelaksanaan asuhan keperawatan,
sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu, menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.
Metode yang dipakai perawat dalam melakukan evaluasi setelah pelaksanaan asuhan
keperawatan adalah interview / tanya jawab dan tulis. Evaluasi merupakan tahap terakhir dari
proses keperawatan, namun tidak berhenti sampai disini. Evaluasi hanya menunjukan masalah
mana yang telah dapat dipecahkan dan mana yang perlu dikaji ulang, direncanakan kembali,
dilaksanakan dan dievalusi kembali,jadi proses keperawatan merupakan siklus yang dinamis
bekelanjutan.
HASIL
Tahapan evaluasi dititik beratkan pada Kriteria hasil menandakan hasil
tujuan dari evaluasi itu sendiri yaitu akhir asuhan keperawatan.
menjamin asuhan keperawatan secara Sedangkan standar keperawatan
optimal dan meningkatkan asuhan digunakan sebagai dasar untuk
keperawatan sehingga para mahasiswa evaluasi praktik keperawatan
setelah membaca makalah ini secara luas. Kriteria hasil
diharapkan dapat meningkatkan dan didefinisikan sebagai standar
mengetahui dari tahapan evalusi itu untuk menjelaskan respons atau
sendiri. Evalusi adalah proses penilaian hasil dari rencana asuhan
pencapaian tujuan serta pengkajian keperawatan. Hasil tersebut akan
ulang rencana keperawatan. Evaluasi menjelaskan bagaimana keadaan
adalah kegiatan intelektual untuk klien setelah dilakukan
melengkapi proses keperawatan yang observasi. Kriteria hasil
menandakan seberapa jauh diagnosa dinyatakan dalam istilah prilaku
keperawatan, rencana tindakan (behaviour), supaya dapat
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. diobservasi atau diukur dan
kemudian dijelaskan dalam
PEMBAHASAN
istilah yang mudah dipahami.
Komponen evaluasi dapat dibagi Idealnya, setiap hasil dapat
menjadi 5 komponen (Pinnell dan dimengerti oleh setiap orang
Meneses, 1986, hlm. 229-230) : yang terlibat dalam evaluasi.
1. Menentukan kriteria, standar b. Standar Praktik
praktik, dan pertanyaan Standar asuhan keperawatan
evaluatif. dapat digunakan untuk
a. Kriteria mengevaluasi praktik
Kriteria digunakan sebagai keperawatan secara luas. Standar
pedoman observasi untuk tersebut menyatakan hal yang
pengumpuln data dan sebagai harus dilaksanakan dan dapat
penentuan kebenaran data yang digunakan sebagai suatu model
terkumpul. Semua kriteria yang untuk kualitas pelayanan.
digunakan pada tahap evaluasi Standar harus berdasarkan hasil
ditulis sebagai kriteria hasil. penelitian, konsep teori, dan
dapat diterima oleh praktik orang yang bertanggung jawab
klinik keperawatan saat ini. dalam mengevaluasi respon
Standar harus secara cermat klien terhadap intervensi yang
disusun dan diuji untuk diberikan. Perawat lain yang
menentukan kesesuaian dalam membantu memberikan
penggunaannya. Contoh intervensi kepada klien harus
pemakaian standar dapat dilihat berpartisipasi dalam proses
pada Standar praktik evaluasi. Validitas informasi
Keperawatan yang disusun oleh meningkat jika lebih dari satu
ANA. orang yang ikut melakukan
c. Pertanyaan Evaluatif evaluasi.
Untuk menentukan suatu kriteria 3. Menganalisis dan
dan standar, perlu digunakan membandingkan data terhadap
pertanyaan evaluative kriteria dan standar.
(evaluative questions) sebagai Perawat memerlukan
dasar mengevaluasi kualitas keterampilan dalam berfikir
asuhan keperawatan dan respons kritis, kemampuan
klien terhadap intervensi. menyelesaikan masalah, dan
2. Mengumpukan data mengenai kemampuan mengambil
status kesehatan klien yang baru keputusan klinik. Kemampuan
terjadi. ini diperlukan untuk
Pada tahap ini kita perlu menentukan kesesuaian dan
mempertimbangkan beberapa pentingnya suatu data dengan
pertanyaan. Siapa yang cara membandingkan data
bertanggung jawab dalam evaluasi dengan kriteria serta
pengumpulan data? Kapan data standar dan menyesuaikan
tersebut diperoleh? Dan sarana asuhan keperawatan yang
apa yang akan digunakan untuk diberikan dengan kriteria dan
memperoleh data? Perawat standar yang sudah ada. Pada
professional yang pertama kali tahap ini perawat dituntut untuk
mengkaji data klien dan dapat mengidentifikasi faktor-
menyusun perencanaan adalah faktor yang mungkin dapat
memengaruhi efektifitas asuhan perencanaan ulang, tujuan,
keperawatan. kriteria hasil, dan rencana
4. Merangkum hasil dan membuat asuhan keperawatan. Meskipun
kesimpulan. pengkajian dilaksanakan secara
Pertama kali yang perlu rutin dan berkesinambungan,
dilaksanakan oleh perawat pada aspek-aspek khusus perlu dikaji
tahap ini adalah menyimpulkan ulang dan penambahan data
efektivitas semua intervensi untuk akurasi suatu asuhan
yang telah dilaksanakan. keperawatan.
Kemudian menentukan
kesimpulan pada setiap PENUTUP
diagnosis yang telah dilakukan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan
intervensi. Yang perlu diingat
bahwa pada proses keperawatan
disini adalah tidak mungkin
terdapat proses akhir yang disebut
membuat suatu perencanaan
proses evaluasi, dimana proses ini
100% berhasil oleh karena itu
sangat penting dan berpengaruh pada
memerlukan suatu perbaikan
hasil dari proses keperawatan, sehingga
dan perubahan-perubahan,
kita sebagai mahasiswa keperawatan
sebaliknya tidak mungkin
menyadari akan urutan-urutan dari
perencanaan yang telah disusun
tahapan evaluasi. Evaluasi merupakan
100% gagal. Untuk itu
tahap terakhir dari proses keperawatan,
diperlukan kejelian dalam
namun tidak berhenti sampai disini.
menyusun perencanaan,
Evaluasi hanya menunjukan masalah
intervensi yang tepat, dan
mana yang telah dapat dipecahkan dan
menilai respon klien setelah
mana yang perlu dikaji ulang,
diintervensi seobjektif mungkin.
direncanakan kembali, dilaksanakan dan
5. Melaksanakan intervensi yang
dievalusi kembali,jadi proses
sesuai berdasarkan kesimpulan.
keperawatan merupakan siklus yang
Pada tahap ini perawat
dinamis bekelanjutan.
melakukan intervensi
berdasarkan hasil kesimpulan
yang sudah diperbaiki dari
Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
REFERENSI
Nursalam. (2008). Proses Dokumentasi
Anas, M. A. (2014). Manajemen
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Asuhan Keperawatan. Jurnal
Medika.
Manajemen Asuhan
Keperawatan . Patmawati, T. A., Saleh, A., & Syahrul,
S. (2018). Jurnal Keperawatan
A, S. L., N.L.K, S., & Wayan , S. I.
Muhammadiyah. 3, 88-94.
(2009, Juni). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Perawat dengan Potter, P., & Perry, A. G. (2005). Buku