Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EVALUASI KEPERAWAT

DISUSUN OLEH :

Putri Anggraini 215140036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Evaluasi Keperawatan”. Kami
mengucapkan banyak terimah kasih kepada bapak dosen atas segala arahan
dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 15 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi..........................................................................................3
B. Konsep dan macam – macam evaluasi keperawatan.........................................4
C. Merumuskan evaluasi keperawatan..................................................................5
D. Tujuan evaluasi.................................................................................................6
E. Lima unsur proses evalusi.................................................................................6
F. SOAP, SOAPIER..............................................................................................8
G. Hubungan antara tujuan pelayanan, hasil yang diharapkan dan kriteria
evaluasi saat melakukan evaluasi asuhan keperawatan....................................9
H. Hubungan antara evaluasi dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan........10
BAB III PENUTUP..................................................................................................12
Kesimpulan................................................................................................................12
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan.
Penilaian peoses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri.
(Ali, 2009)
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. (Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah
tercapai.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi
tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.
Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah
dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu
dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan
pada tahap intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat
dicapai secara efektif. (Nursalam, 2008)

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Evaluasi?
2. Bagaimana Konsep dan macam – macam evaluasi keperawatan?
3. Bagaimana Merumuskan evaluasi keperawatan?
4. Apa saja Tujuan evaluasi?
5. Apa saja unsur proses evalusi?
6. SOAP, SOAPIER?
7. Bagaimana Hubungan antara tujuan pelayanan, hasil yang diharapkan dan
kriteria evaluasi saat melakukan evaluasi asuhan keperawatan?

1
8. Bagaimana Hubungan antara evaluasi dan peningkatan kualitas asuhan
keperawatan
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Konsep dan macam – macam evaluasi keperawatan.
2. Menjelaskan Merumuskan evaluasi keperawatan.
3. Menjelaskan Tujuan evaluasi.
4. Menjelaskan Lima unsur proses evalusi.
5. Menjelaskan SOAP, SOAPIER.
6. Menjelaskan Hubungan antara tujuan pelayanan, hasil yang diharapkan dan
kriteria evaluasi saat melakukan evaluasi asuhan keperawatan.
7. Menjelaskan Hubungan antara evaluasi dan peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.

2
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Menurut Wilkinson (2007), secara umum evaluasi diartikan sebagai
proses yang disengaja dan sistematik dimana penilaian dibuat mengenai kualitas,
nilai atau kelayakan dari sesuai dengan membandingkan pada kriteria yang
diidentifikasi atau standar sebelumnya.
Dalam proses keperawatan, evaluasi adalah suatu aktivitas yang
direncanakan, terus menerus, aktifitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan
perawat serta tenaga kesehatan professional lainnya menentukan Wilkinson
(2007):
1. Kemajuan klien terhadap outcome yang dicapai
2. Kefektifan dari rencana asuhan keperawatan
Evaluasi dimulai dengan pengkajian dasar dan dilanjutkan selama setiap
kontak perawat dengan pasien. Frekuensi evaluasi tergantung dari frekuensi
kontak yang ditentukan oleh status klien atau kondisi yang dievaluasi.
Contohnya adalah pada saat pasien baru datang dari ruang bedah maka perawat
akan mengevaluasi setiap 15 menit. Hari berikutnya mungkin evaluasi akan
dilakukan setiap 4 jam dan seterusnya.
Menurut Wilkinson (2007) juga, evaluasi yang efektif tergantung pada
langkah yang sebelumnya dilakukan. Kegiatan evaluasi tumpang tindih dengan
kegiatan pengkajian. Tindakan untuk mengumpulkan data adalah sama tetapi
yang membedakan adalah kapan dikumpulkan dan bagaimana dilakukan. Pada
tahap pengkajian, perawat menggunakan data untuk membuat diagnosa
keperawatan sedangkan pada tahap evaluasi, data digunakan untuk mengkaji
efek dari asuhan keperawatan terhadap diagnosa keperawatan.
Meskipun evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan,
evaluasi bukan berarti akhir dari proses karena informasi digunakan untuk
memulai siklus yang baru. Setelah mengimplementasikan asuhan keperawatan,
perawat membandingkan respon pasien terhadap outcome yang telah

3
direncanakan dan menggunakan informasi ini untuk mereview asuhan
keperawatan.
B. Konsep dan Macam – macam Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian
keberhasilan adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi
selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak
tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena
beberapa faktor : tujuan tidak realistis, tindakan keperawatan yang tidak tepat
dan terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.
Macam – macam Evaluasi dalam asuhan keperawatan antara lain :
1. Evaluasi formatif (proses) adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil
kualitas peayanan asuhan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan
segera setelah perencanaan keperawatan diimplementasikan untuk
membantu menilai efektivitas intervensi tersebut. Evaluasi proses harus
terus menerus dilaksanakan hingga tujuan yang telah ditentukan tercapai.
Metode pengumpulan data dalam evaluasi proses terdiri atas analisis
rencana asuhan keperawatan, pertemuan kelompok, wawancara, observasi
klien, dan menggunakan form evaluasi. Ditulis pada catatan perawatan.
Contoh: membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30
menit tanpapusing.
2. Evaluasi Sumatif (hasil) Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan. Ditulis pada catatan
perkembangan. Focus evaluasi hasil (sumatif) adalah perubahan perilaku
atau status kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan.Tipe evaluasi ini
dilaksanakan pada akhir asuhan keperawatan secara paripurna. Hasil dari
evaluasi dalam asuhan keperawatan adalah : Tujuan tercapai/masalah
teratasi: jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan tercapai sebagian/masalah teratasi sebagian: jika klien
menunjukkan perubahan sebagian dari standar dan kriteria yang telah
ditetapkan. Dan Tujuan tidak tercapai/masalah tidak teratasi: jika klien tidak

4
menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul
masalah baru.

C. Perumusan Evaluasi Keperawatan


Evaluasi keperawatan evaluasi mencakup lebih dari pada observasi dan
mengukur, dan harus mampu menyatakan observasi pasien secara numerik.
Evaluasi juga membuat penilaian berdasrkan satu atau lebih , atau memerikasa
dan membandingkn standar pengukuran.
perencanaan evaluasi terdiri dari : (1) penjelasan mengenai perlunya
evaluasi dan tanggung jawab melakukan evaluasi; (2) penentuan batasan
evaluasi dan analisis konteks evaluasi; (3) identifikasi pertanyaan, kriteria,
dan masalah evaluatif; (4) perencanaan pengumpulan, analisis dan interpretasi
informasi; dan (5) mengembangkan team manajemen perencanaan evaluasi,
termasuk penentuan waktu, anggaran dan biaya, personel, serta menentukan
penilaian, monitoring, dan perbaikan perencanaan evaluasi sampai mendapatkan
suatu kesepakatan mengenai prosedur evaluasi yang akan dilakukan
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan
kriteria hasil yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Pencapaian kriteria
hasil, keefektifan tahap tahap proses keperawatan, revisi atau terminasi
rencana asuhan keperawatan. Bila kriteria hasil telah dicapai ditulis dengan
kata "sudah teratasi" sedang bila kriteria hasil belum tercapai maka perawat
mengkaji kembali klien dan merevisi rencana asuhan keperawatan. Keefektifan
tahap-tahap proses keperawatan dapat dilihat dari faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian kriteria hasil dapat terjadi di seluruh proses
keperawatan. Faktor yang menghalangi kemajuan misal kesenjangan
informasi yang terjadi dalam pengkajian, diagnosa keperawatan yang salah
diidentifikasi, instruksi keperawatan tidak selaras dengan hasil, kegagalan
mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan, kegagalan mengevaluasi
kemajuan klien
Catatan pulang klien menunjukkan status klien saat dipulangkan.
Tanda tanda vital, prosedur-prosedur yang dilakukan, obat-obatan,
kemampuan merawat diri, sistem pendukung dan kontrak kontrol

5
menunjukkan kriteria hasil tercapai dan dicatat dalam dokumen perencanaan
pulang. Jika kriteria hasil tidak tercapai, klien masuk kembali dalam siklus
proses keperawatan dan perawat mengkaji kembali klien dan merevisi rencana
asuhan keperawata
D. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai
tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan,
sehingga perawat dapat mengambil keputusan:
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan
yang ditetapkan)
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan
untuk mencapai tujuan)
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mencapai tujuan) (Lyer dalam Nursalam, 2008)

E. Lima Unsur Proses Evalusi.


1. Menentukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan evaluatif.
a. Kriteria Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi untuk
pengumpulan data dan sebagai penentuan kesahihan data yang
terkumpul. Semua kriteria yang digunakan pada tahap evaluasi ditulis
sebagai kriteria hasil. Kriteria hasil menandakan hasil akhir asuhan
keperawatan. Sedangkan standar keperawatan digunakan sebagai dasar
untuk evaluasi praktik keperawatan secara luas. Kriteria hasil
didefinisikan sebagai standar untuk menjelaskan respons atau hasil dari
rencana asuhan keperawatan. Hasil tersebut akan menjelaskan
bagaimana keadaan klien setelah dilakukan observasi. Kriteria hasil
dinyatakan dalam istilah prilaku (behaviour) sebagaimana disebutkan
dalam bab terdahulu, supaya dapat diobservasi atau diukur dan
kemudian dijelaskan dalam istilah yang mudah dipahami. Idealnya,
setiap hasil dapat dimengerti oleh setiap orang yang terlibat dalam
evaluasi.

6
b. Standar Praktik Standar asuhan keperawatan dapat digunakan untuk
mengevaluasi praktik keperawatan secara luas. Standar tersebut
menyatakan hal yang harus dilaksanakan dan dapat digunakan sebagai
suatu model untuk kualitas pelayanan. Standar harus berdasarkan hasil
penelitian, konsep teori, dan dapat diterima oleh praktik klinik
keperawatan saat ini. Standar harus secara cermat disusun dan diuji
untuk menentukan kesesuaian dalam penggunaannya. Contoh
pemakaian standar dapat dilihat pada Standar praktik Keperawatan yang
disusun oleh ANA.
c. Pertanyaan Evaluatif untuk menentukan suatu kriteria dan standar, perlu
digunakan pertanyaan evaluative (evaluative questions) sebagai dasar
mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dan respons klien terhadap
intervensi.
2. Mengumpukan data mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi.
Pada tahap ini kita perlu mempertimbangkan beberapa pertanyaan.
Siapa yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data? Kapan data
tersebut diperoleh? Dan saran apa yang akan digunakan untuk memperoleh
data? Perawat professional yang pertama kali mengkaji data klien dan
menyusun perencanaan adalah orang yang bertanggung jawab dalam
mengevaluasi respon klien terhadap intervensi yang diberikan. Perawat lain
yang membantu memberikan intervensi kepada klien harus berpartisipasi
dalam proses evaluasi. Validitas informasi meningkat jika lebih dari satu
orang yang ikut melakukan evaluasi.
3. Menganalisis dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar.
Perawat memerlukan keterampilan dalam berfikir kritis, kemampuan
menyelesaikan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan klinik.
Kemampuan ini diperlukan untuk menentukan kesesuaian dan pentingnya
suatu data dengan cara membandingkan data evaluasi dengan kriteria serta
standar dan menyesuaikan asuhan keperawatan yang diberikan dengan
kriteria dan standar yang sudah ada. Pada tahap ini perawat dituntut untuk
dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin dapat memengaruhi
efektifitas asuhan keperawatan.

7
4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
Pertama kali yang perlu dilaksanakan oleh perawat pada tahap ini
adalah menyimpulkan efektivitas semua intervensi yang telah dilaksanakan.
Kemudian menentukan kesimpulan pada setiap diagnosis yang telah
dilakukan intervensi. Yang perlu diingat disini adalah tidak mungkin
membuat suatu perencanaan 100% berhasil oleh karena itu memerlukan
suatu perbaikan dan perubahan-perubahan, sebaliknya tidak mungkin
perencanaan yang telah disusun 100% gagal. Untuk itu diperlukan kejelian
dalam menyusun perencanaan, intervensi yang tepat, dan menilai respon
klien setelah diintervensi seobjektif mungkin.
5. Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan.
Pada tahap ini perawat melakukan intervensi berdasarkan hasil
kesimpulan yang sudah diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria
hasil, dan rencana asuhan keperawatan. Meskipun pengajian dilaksanakan
secara rutin dan berkesinambungan, aspek-aspek khusus perlu dikaji ulang
dan penambahan data untuk akurasi suatu asuhan keperawatan

F. SOAP, SOAPIER
Untuk memudahkan perawat dalam mengevaluasi atau memantau
perkembangan klien, digunakan komponen SOAP/SOAPIER. Pengertian
SOAPIER yaitu :
 S artinya data subjektif. Perawat dapat menuliskan keluhan pasien yang
masih dirasakan setelah dilakukan tindakan keperawatan.
 artinya data objektif. Data objektif yeitu data berdasarkan hasil pengukuran
atau hasil observasi perawat secara langsung pada klien dan yang dirasakan
klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.
 A artinya analisis. Interpensi dari data subjektif dan data objektif. Analisis
merupakan suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi
atau juga dpat dituliskan masalah diagnostic baru yang terjadi akibat
perubahan status kesehatan klien yang telah terdentifikasi datanta dalam
data subjektif dan objektif.

8
 P artinya planning. Perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan,
dihentikan, dimodifikasi atau perencanaan yang ditambahkan dari rencana
tindakan keperawatan yang telah ditentuka sebelumnya.
 I artinya implementasi. Implementasi adalah tindakan keperawatan yang
dilakuakn sesuatu dengan instruksi yang telah teridentifikasi dalam
komponen P (perencanaan)
 E artinya evaluasi. Evaluasi adalah respond klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan. R artinya reassessment.
 Reassessment adalah pengkajian ulang yang dilaukan terhadap perencanaan
setelah diketahui hasil evaluasi.

G. Hubungan Antara Tujuan Pelayanan, Hasil yang Diharapkan dan Kriteria


Evaluasi Saat Melakukan Evaluasi Asuhan Keperawatan.
Tujuan pelayanan untuk memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan
kebutuhan klien, ke-luarga dan masyarakat, sehingga kebutuh-an keperawatan
kesehatan klien, keluarga dan masyarakat dapat terpenuhi. Tujuan dilakukan nya
evaluasi adalah untuk menilai kemajuan kesehatan pasien, untuk menilai apakah
tujuan awal yang direncanakan sebelumnya sudah dapat tercapai atau belum.
Dalam hal ini terlihat bahwa evaluasi dalam hal pernyataan perawat menanyakan
tentang kondisi perasaan pasien selama dirawat yang direspon sangatlah baik.
Sehingga hal ini perlu dipertahankan. Adapun terkait dengan pernyataan bahwa
pasien mengalami perubahan kesehatan yang lebih baik setelah dilakukan
tindakan keperawatan yang direspon rendah menjadi bahan evaluasi bagi
perawat
Evaluasi merupakan pengawasan manajerial untuk mendapat hasil yang
sesungguhnya dibandingkan dengan hasil yang diharapkan.oleh karena itu
evaluasi sangat di butuhkan setelah kita melakukan pengkajian, diagnosis,
perencanaan, dan pelaksanaan. Perawat professional harus selalu berfikir kritis
dari setiap tahap karena hal tersebut untuk keberhasilan perawatan terutama
dalam tahap evaluasi asuhan keperawatan.
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan

9
jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut: Proses asuhan keperawatan,
berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun, Hasil tindakan
keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam
rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi. Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1. Tujuan tercapai,apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal,
sehingga perlu di cari penyebab dan cara mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan
perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal
ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat
data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai
yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

H. Hubungan Antara Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Asuhan


Keperawatan
Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan
seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan.
Penilaian peoses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri.
Evaluasi keperawatan mungukur kualitas asuhan keperawatan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
klien. Tujuan Untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai tujuan. Hal ini
bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan
respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat
dapat mengambil keputusan

10
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah
tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah. tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi
tahap ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.
Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah
dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu
dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan
pada tahap intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat
dicapai secara efektif.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral atau bagian utama
dari pelayanan kesehatan yang dapat menjadi pondasi keberhasilan dalam
mencapai suatu tujuan rumah sakit. Kualitas pelayanan keperawatan berjalan
dengan baik apabila proses keperawatan yang dilakukan terstruktur dengan baik
pula

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses keperawatan, evaluasi adalah suatu aktivitas yang
direncanakan, terus menerus, aktifitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan
perawat serta tenaga kesehatan professional lainnya menentukan Wilkinson
(2007):
1. Kemajuan klien terhadap outcome yang dicapai
2. Kefektifan dari rencana asuhan keperawatan
Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan, evaluasi bukan
berarti akhir dari proses karena informasi digunakan untuk memulai siklus yang
baru. Setelah mengimplementasikan asuhan keperawatan, perawat
membandingkan respon pasien terhadap outcome yang telah direncanakan dan
menggunakan informasi ini untuk mereview asuhan keperawatan.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai
tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan,
sehingga perawat dapat mengambil keputusan.

B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam
penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan

12
saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis ucapkan
terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta Selatan: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.

file:///C:/Users/User/Downloads/PELAKSANAAN%20EVALUASI%20UNTUK
%20MENGUKUR%20PENCAPAIAN%20DALAM%20PEMBERIAN
%20ASUHAN%20KEPERAWATAN%20(1).pdf, Diakses 15 Juni 2022.

file:///C:/Users/User/Downloads/
KOMPONEN_DAN_JENIS_JENIS_EVALUASI_DALAM.pdf,
Diakses 15 Juni 2022.

file:///C:/Users/User/Downloads/jurnal%20evaluasi%20keperawatan%20(1).pdf,
Diakses 15 Juni 2022.

Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar.


Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai