Anda di halaman 1dari 11

KONSEP ILMU TAJWID

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah )

Dosen pengampu :

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Dila Putri Fatekah 2111100037
Erlina 2111100043
Fina Kurniati 2111100209
Fistiana Diah Palupi 2111100210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Konsep Dasar IPA. Makalah ini membahas tentang “KONSEP ILMU TAJWID”.
Kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada bapak dosen atas segala
arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan
kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, 10 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masal................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Definisi Ilmu Tajwid.........................................................................................3
B. Sejarah Ilmu Tajwid.........................................................................................10
C. Tujuan Ilmu Tajwid..........................................................................................16
BAB III PENUTUP..................................................................................................19
Kesimpulan................................................................................................................19
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara – cara
membaca Al-Qur’an dengan sebaik – baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur’an
dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan
membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya
fardhu kifayah, sedang membaca Al-Qur’an dengan baik (sesuai dengan Ilmu
Tajwid) hukumnya fardhu ‘Ain. Banyak dalil wajib mewajibkan mempraktekan
tajwid dalam setiap pembacaan Al-Qu’an.
Salah satunya adalah “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan / tartil
(bertajwid)” [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat ini sudah jelas bahwa
Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang
diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah penucapan setiap huruf-
hurufnya (bertajwid).

B. Rumusan Masalah
1. Definisi ilmu tajwid
2. Sejarah ilmu tajwid
3. Tujuan ilmu tajwid

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami definisi ilmu tajwid.
2. Untuk mengetahui Sejarah ilmu tajwid
3. Untuk mengetahui Tujuan ilmu tajwid

1
BAB I
PEMBAHASAN

A. Definisi ilmu tajwid

Dalam fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika yang membahas


gerakan benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Hal terakhir ini
berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika, yang
mempersoalkan gaya yang memengaruhi gerakan, karena relatif sederhana,
kinematika biasanya diajarkan sebelum dinamika atau sebelum konsep mengenai
gaya diperkenalkan.

B. Gerak Lurus
Gerak Lurus adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus.
1. Besaran – besaran Fisika pada gerak lurus
a. Jarak dan Perpindahan
Jarak merupakan panjang seluruh lintasan yang ditempuh,
sedangkan perpindahan merupakan perubahan kedudukan atau posisi
suatu benda ditinjau dari posisi awal dan posisi akhir benda.
Mobil bergerak dari posisi X1 ke X2
Perubahan posisi dari X1 ke X2 dinamakan perpindahan.
Biasanya digunakan huruf Yunani ∆ (huruf besar delta) untuk
menyatakan perubahan kuantitas. Jadi, untuk menyatakan perpindahan
ditulis dengan persamaan berikut :
∆x = x2 – x1

b. Kelajuan dan Kecepatan


Istilah kelajuan berkaitan dengan jarak tempuh dalam selang
waktu tertentu. Kelajuan rata-rata didefenisikan sebagai jarak tempuh
dibagi waktu tempuh.
Istilah kecepatan berkaitan dengan perpindahan dalam selang
waktu tertentu. Kecepatan digunakan untuk menunjukkan seberapa

2
cepat sebuah benda bergerak (arah). Kecepatan rata-rata didefenisikan
sebagai perpindahan dibagi waktu tempuh.

c. Percepatan
Sebuah benda yang kecepatannya berubah dapat dikatakan
mengalami percepatan. Percepatan rata-rata didefenisikan sebagai laju
perubahan kecepatan atau perubahan kecepatan dibagi waktu tempuh.

2. Gerak Lurus Beraturan

C. Listrik Statis dan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-Hari
Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut.
a) Penangkal Petir
Sebelum terdengar petir tentu kita lihat kilat. Kilat adalah
cahaya yang timbul karena gerak elektron yang bergesekan dengan
udara. Akibatnya, udara yang dilalui kilat terbelah dan memuai dengan
cepat sehingga dapat menghasilkan suara yang menggelegar, yang
disebut petir. Cara kerja penangkal petir adalah sebagai berikut:
 Jika di sekitar penangkal penangkal petir terdapat awan bermuatan
negative, batang logam penangkal petir mengalami induksi
sehingga bermuatan positif (muatan hasil induksi berlawanan
dengan muatan benda yang menginduksi).

3
 Jika petir menyambar batang logam, muatan negative petir
berpindah ke batang logam dan diteruskan kebumi melalui kabel
penangkal petir.
 Bersamaan itu, muatan positif logam meloncat keawan petir
sehingga menjadi netral.
b) Generator Van de Graff
Generator Van de Graff menggunakan prinsip listrik statis yang
mampu menghasilkan tegangan sangat tinggi, yakni sekitar 20.000.000
volt, dengan gesekan yang ditimbulkan karet dapat menggerakkan
generator.
c) Cat semprot
Agar mobil dapat dicat dengan rata, maka badan mobil diberi
muatan listrik yang berbeda dengan muatan listrik pada cat. Dengan
demikian cat dapat menempel kuat dan merata pada mobil.
d) Alat penggumpal asap
Untuk menanggulangi polusi udara dari cerobong asap pabrik,
seorang ahli kimia Amerika yang bernamaFrederick Gardner Cottrel
membuat alat penggumpal asap yang terdiri dari dua logam yang
memiliki muatan yang berlawanan sehingga partikel-partikel asap
terinduksi dan terjadi gaya tarik menarik antara partikel sehingga massa
partikel bertambah besar dan membentuk gumpalan hitam yang mudah
dibersihkan.
e) Mesin fotokopi
Mesin fotokopi pertama yang dipasarkan adalah Xerox
Corporation pada tahun 1959 dengan memanfaatkan prinsip muatan
induksi serta gaya Coulomb. Bagian utama mesin fotokopi adalah pelat
foto konduktif yang dalam keadaan gelap tidak menghantar listrik. Pelat
baru aktif jika dikenai cahaya.

2. Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari


Berikut ini beberapa contoh penerapan listrik dinamis menurut
laman Read Physics, diantaranya yaitu:

4
a) Rangkaian Listrik
Listrik dinamis hadir dalam arus yang bersirkulasi di sirkuit
listrik apapun, contohnya di ada pada barang-barang di sekitar kita
seperti senter, kompor listrik, telepon, dan semua jenis peralatan yang
kita gunakan.
b) Sistem Transmisi Listrik
Sistem transmisi tenaga listrik menggunakan tenaga listrik
dinamis berupa arus bolak-balik, karena lebih mudah dikonduksikan
pada jarak yang jauh.
c) Aurora di Wilayah Kutub
Aurora kutub adalah wilayah langit malam dengan warna cerah
dan indah, yang muncul di dekat kutub. Fenomena ini disebabkan oleh
listrik dinamis, karena aliran partikel bermuatan terus-menerus datang
dari matahari, yang dikenal sebagai angin matahari. Ketika partikel-
partikel ini mendekati Bumi, medan magnet ini membelokkannya
sehingga memancarkan cahaya dan menciptakan efek bercahaya yang
disebut aurora.
d) Defibrillator
Disamping itu, listrik dinamis bisa sangat merusak tubuh
manusia, arus 1 A bisa berakibat fatal. Namun jika digunakan dengan
benar, arus listrik membantu menyelamatkan nyawa, seperti dalam kasus
defibrillator. Defibrillator adalah perangkat yang, melalui kapasitor
besar, mengalirkan listrik dinamis ke jantung, untuk membantu
memulihkan ritme setelah serangan jantung.
e) Listrik Terestrial
Arus listrik juga beredar di kerak bumi akibat dari reaksi kimia
yang terjadi di lapisan tanah. Bumi memiliki medan magnetnya sendiri.
Salah satunya yaitu pada aliran besi cair di inti planet menghasilkan arus
listrik, dan ini bertanggung jawab untuk menciptakan medan magnet
bumi.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tinjauan mengenai konsep kelistrikan dilandasi dari pembicaraan
mengenai listrik statis dan listrik dinamis. Sesuai dengan namanya, listrik
statik merupakan kajian mengenai kelistrikan yang mempelajari muatan
listrik yang dalam keadaan diam. Telah lama orang memperhatikan fenomena
sebuah benda yang dapat menarik benda-benda tertentu. Listrik dinamis
adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus pada listrik

6
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik.
Keajaiban yang semula dianggap sebagai sihir ini kemudian terbukti
bahwa ada suatu kejadian fisis yang berkaitan dengan adanya gejala
kelistrikan. Gejala kelistrikan statik baru dipelajari secara intensif oleh Dufay
(pada tahun 1700-an) dimana ia berhasil menunjukkan ada dua jenis
gejala,yaitu gejala listrik dapat menimbulkan efek tarik-menarik pada benda
tertentu dan gejala listrik dapat menimbulkan efek tolak-menolak.
Pada perkembangan selanjutnya didefinisikan bahwa ada dua jenis
muatan listrik: muatan positif dan muatan negatif. Charles Augustin de
Coulomb menemukan bahwa muatan-muatan sejenis akan menimbulkan efek
tolak-menolak sedangkan muatan-muatan tidak sejenis akan menimbulkan
efek tarik-menarik. Gaya tarik atau gaya tolak ini berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara benda/muatan dan sebanding dengan besarnya muatan
benda tersebut. Cara lain dalam menjelaskan gejala kelistrikan adalah dengan
konsep medan listrik.
Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan dimana pengaruh listrik
masih berpengaruh pada muatan lain. Kuat medan listrik termasuk besaran
vektor. Oleh karena itu kuat medan listrik di suatu titik akibat adanya
beberapa muatan sumber merupakan jumlah vektor (resultan) dari vektor-
vektor kuat medan listrik yang dihasilkan oleh masing-masing muatan
sumber. Konsep energi juga berguna dalam kelistrikan.

B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, jika terdapat kesalahan dalam
penulis maupun penyampaiannya penulis mengharapkan kritikan dan
saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran dari pembaca penulis ucapkan
terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. D. C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Elangga.

Halliday, Resnick. 1998. Fisika Edisi Ke 3. Jakarta: Erlangga

Kanginan, marthen. 2006. Fisika Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.

Tipler, P.A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai