Anda di halaman 1dari 12

Mekanika Teknik 2

Dosen Pengampu : Yan K MT


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika Dinamika
Tentang :
KECEPATAN

Disusun oleh :
Rizky Aji Sopandi
Luki Dwi Gunawan
Maulana Agustian

Politeknik Sukabumi
Jl. Babakan Sirna No. 25 Kelurahan Benteng, Sukabumi 43111,
Jawa Barat. Telepon: 0266215417, Fax: 0266215417, Website:
http://www.polteksmi.ac.id,
Email: admin@polteksmi.av.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sihingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga dengan makalah ini dikarenakan pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan, membantu ataupun menambah pengetahuan dan pengalaman,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik lagi.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan, masukan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini akan saya hargai, Terima Kasih

Sukabumi, 04 Juli 2019


BAB I

1.1 PENDAHULUAN
Gerak benda seperti bola kasti, mobil, pelari, bahkan matahari dan bulan
merupakan bagian dari kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun manusia
purba memiliki pemahaman yang baik mengenai gerak, baru pada waktu yang relatif
belum lama pada abad ke-16 dan ke-17, pengertian modern mengenai gerak ditetapkan.
Banyak yang berperan dalam terbentuknya pemahaman ini , tetapi sebagaimana yang kita
ketahui bahwa ada dua tokoh yang lebih menonjol dari yang lainnya yaitu “Galileo
Galilei (1564-1642) dan Isaac Newton (1642-1727).
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya dan energi yang berhubungan,
membentuk satu bidang yang disebut mekanika. Mekanika biasanya dibagi menjadi dua
yaitu kinematika, yang merupakan penjelasan bagaimana benda bergerak, dan dinamika,
yang menangani masalah gaya dan menjelaskan bagaimana mengapa benda bergerak
sedemikian rupa. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai gerak benda dengan
kecepatan konstan, kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat.

1.2 DASAR TEORI

Pengertian Gerak
Gerak di dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau
kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai
besaran skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran
baru yang disebut kecepatan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya
dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni Energi Potensial dan Energi kinetik. Berdasarkan
perubahannya gerak dapat dibagi menjadi dua jenis, gerak osilasi dan tidak berosilasi.
Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah
kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi maupun
yang mendekati.
·
Macam-Macam Gerak
1. Gerak Semu Atau Relatif
Gerak Semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau hanya sekedar ilusi.
Contoh :
 Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah
yang bergerak.
 Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita
melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
2. Gerak Ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada
di sekitarnya.
Contoh :
Seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar puntung rokok dari atas kereta
rangkaian listrik saat berjalan di atap KRL tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok
terhadap tiga (3) benda di sekitarnya, yaitu:
 Gerak terhadap kereta KRL
 Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
 Gerak terhadap tanah / bumi
3. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya seperti
gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi
lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lurus beraturan dengan kecepatan
yang tetap dan stabil.
Misalnya :
 Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
 Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.

b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak beraturan dengan
kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya :
 Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
 Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti
PENGERTIAN KECEPATAN
Secara umum pengertian kecepatan adalah perbandingan antara jarak atau
perpindahan terhadap waktu, biasanya dirumuskan dengan :
𝐬
V=𝐭

dimana, v adalah kevepatan (m/s), s adalah perpindahan atau jarak (meter), dan t adalah
waktu (sekon).
Jika lebih dikhususkan, maka kecepatan terdiri atas dua jenis yaitu kecepatan rata-rata
dan kecepatan sesaat.
Contoh Soal :
Doni mengendarai mobilnya dari rumah ke kantor yang berjarak sekitar 25 km dengan
waktu 2 jam di perjalanan. Maka berapakah kecepatan dari mobil Doni tersebut?
Diketahui :
S = 25 km
t = 2 jam
Dit : Kecepatan mobil Dini (V) ....?
Jawab :
V=S/T
V = 25 km/jam
V = 12,5 km/jam

a. Kecepatan rata-rata
Aspek yang paling nyata dari gerak benda adalah seberapa cepat benda tersebut bergerak,
laju atau kecepatannya. Istilah laju menyatakan seberapa jauh sebuah benda berjalan
dalam suatu selang waktu tertentu. Istilah kecepatan dan kelajuan sering dipertukarkan
dalam bahasa sehari-hari. Tetapi dalam fisika kita membuat perbedaan diantara keduanya.
Laju adalah sebuah bilangan positif, dengan satuan. Kecepatan, di pihak lain digunakan
untuk menyatakan baik besar (nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda
bergerak maupun arah geraknya. Dengan demikian kecepatan adalah sebuah vektor.
Kecepatan rata-rata dapat dirumuskan dengan :
𝐱 𝟐− 𝐱𝟏
𝐯̅ =
𝐭𝟐 − 𝐭𝟏
Dengan demikian, kecepatan rata-rata yang didefinisikan sebagai perpindahan dibagi
waktu yang diperlukan, dapat dituliskan
𝚫𝐱
𝐯̅ = 𝚫𝐭
Keterangan:
𝑣̅ = kecepatan rata-rata (m/s)
∆x = perpindahan/perubahan posisi awal ke posisi akhir x2-x1 (meter)
∆t = perubahan waktu yang diperlukan (sekon)

b. Kecepatan Sesaat
Besarnya kecepatan sesaat ditentukan dari harga limit vector perpindahannya dibagi
selang waktu, yang merupakan titik potong/ singgung pada titik tersebut. Jika ∆r adalah
perpindahan dalam waktu ∆t setelah t sekon, maka kecepatan pada saat t adalah sebagai
berikut.

Dalam notasi matematika (lihat pelajaran matematika kelas XI tentang diferensial), harga
𝒅𝒓
limit ditulis sebagai 𝒅𝒕 , yang disebut turunan r terhadap t. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kecepatan sesaat adalah turunan dari fungsi posisinya terhadap waktu.
Secara matematis ditulis sebagai berikut.

Bentuk komponen dari kecepatan sesaat v adalah:


Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika posisi (koordinat horizontal x dan vertikal y
diberikan dalam fungsi waktu t, maka Anda dapat menentukan komponen kecepatan
sesaat vx dan vydengan menggunakan turunan.

2.2. Gerak Benda Dengan Kecepatan Konstan


Gerak dengan kecepatan konstan adalah gerak lurus beraturan, dimana percepatannya
dapat berubah-ubah tetapi kecepatannya konstan. Gerak tersebut dapat juga dipengaruhi
oleh hukum gerak Newton yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum gerak Newton
adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda
selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali
ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika
resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak
dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar
F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau
F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama,
dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya
sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada
benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini
juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F
adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687.
Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-
macam benda fisik maupun sistem. Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut,
Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum
gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler.
BAB II

APLIKASI
1.1 Contoh Soal Teori
1). Jelaskan definisi dari kecepatan rata-rata?
Jawab:
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara perpindahan dengan selang
waktunya. Karena perpindahan merupakan besaran vector, dan selang waktu merupakan
besaran scalar, maka kecepatan rata-rata termasuk besaran vector. Dengan demikian
arahnya harus di nyatakan. Untuk perpindahan dalam satu dimensi sepanjang sumbu X,
kecepatan rata-rata (diberi lambang ) dapat kita nyatakan dengan persamaan

𝑷𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏
𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 =
𝑺𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
(Berlaku untuk semua gerak)

𝚫𝒙 𝒙𝟐− 𝒙𝟏
𝒗̅ = =
𝚫𝒕 𝐭𝟐 − 𝐭𝟏
(Hanya berlaku untuk gerak lurus)

1). Jelaskan apa yang di maksud dengan gerak lurus konstan!


Jawab :
Gerak lurus konstan adalah gerak benda yang mengikuti lintasan lurus dengan kecepatan
tetap per satuan waktu. Karena kecepatan nya tetap maka nilai percepatan benda adalah
nol. (v=tetap dan a= 0).

1). Pada gambar grafik di samping, bila setiap skala pada gambar grafik =1 m/s maka
tentukanlah besarnya komponen kecepatan pada
sumbu-X dan sumbu-Y!

Jawab:
Dari gambar terlihat untuk sumbu x jumlah kotaknya 7, dan y jumlah kotaknya 12, skala
1 kotak = 1 m/s. Maka : Vx = 7 skala =7 m/s dan
Vy = 12 skala = 12 m/s.

1.2 Contoh Soal Aplikasi


1). Sebuah partikel pada t1 = 0 berada pada koordinat (15, 8) m. Setelah 2 s partikel
tersebut berada pada koordinat (20, 12) m. Tentukanlah komponen kecepatan rata-rata
dan besar kecepatan rata-rata partikel tersebut!
Diketahui :
a. r1 = (15, 8)
b. t1 = 0
c. r2 = (20, 12)
d. t2 = 2 s
Ditanyakan :
a. vx dan vy = ...?
b. v = ...?

Jawab:
𝒙𝟐− 𝒙𝟏 20 − 15
a. 𝑣̅ 𝒙 = 𝐭𝟐− 𝐭𝟏
= 2−0
= 2,5 𝑚⁄𝑠
𝒚𝟐− 𝒚𝟏 12−8
𝑣̅ 𝒚 = 𝐭𝟐− 𝐭𝟏
= 2−0
= 2 𝑚 ⁄𝑠

b. 𝑣̅ = ̅̅̅̅̅
𝑣𝑥 𝑖 + ̅̅̅̅
𝑣𝑥 𝑗
= 2,5 i + 2 j
= √𝒗𝒙 𝟐 + 𝒗𝒚 𝟐

= √ (2,5)2 + (2)2
= 3,20 m/s

2). Sebuah lori sedang bergerak lurus beraturan dan menempuh jarak 100 cm dalam 2
sekon. Tentukan:
a. Kecepatannya
b. Lama lori untuk menempuh jarak 25 cm

Strategi:
Δ𝑥
Untuk lori yang mengalami GLB menggunakan rumus Δ𝑥 = v.t atau v = 𝑡

Jawab:
Jarak Δ𝑥 = 100 cm; selang waktu t = 2 s
a). Kecepatan v adalah :
Δ𝑥
v= 𝑡
100 𝑐𝑚
v= 2𝑠

v = 50 cm/s

b). Untuk jarak Δ𝑥 = 25 cm, selang waktu, t, adalah:


Δ𝑥 = v.t
Δ𝑥
t= 𝑣
25 cm
= 50 𝑠

= 0,5 s

3). Lintasan sebuah benda yang bergerak dinyatakan dalam persamaan x = -5𝑡 2 +20t –
10. Bila x dalam meter dan t sekon, maka hitunglah besarnya kecepatan awal benda!
Diketahui : x = -5𝑡 2 +20t – 10
Ditanyakan : v0 = ...?

Jawab:
Ingat, aturan turunan dalam matematika.
u = xn + c
du
dx
= nx n−1

x = -5𝑡 2 +20t – 10
dx
v= dt
= d(-5𝑡 2 + 20t – 10) = -10t + 20

v0 berarti t = 0, maka
v = -10t + 20 = 20 m/s

4). x(t ) = 4t3 + 8t² + 6t – 5


a. Berapa kecepatan rata-rata pada t1 = 0,5 dan t2 = 2,5?
b. Berapa kecepatan sesaat pada t2?

Jawab :
a) Kecepatan rata-rata pada t = 0,5 dan t = 2,5
t1 = 0,5 dan t2 = 2,5
x1 = 4t3 + 8t² + 6t – 5
= 4(0,5)3 + 8(0,5)² + 6(0,5) – 5
= 4(0,125) + 8(0,25) + 6(0,5) – 5
= 0,5 + 2 + 3 – 5
= 0,5
x2 = 4t3 + 8t² + 6t – 5
= 4(2,5)3 + 8(2,5)² + 6(2,5) – 5
= 4(15,625) + 8(6,25) + 6(2,5) – 5
= 62,5 + 50 + 15 – 5
= 122,5

b) Kecepatan sesaat pada t = 2


v = 3(4t2) + 2(8t) + 6
v = 12t2 + 16t + 6
v = 12 (2)2 + 16(2) + 6
v = 48 + 32 + 6
v = 86 m/s
Kecepatan sesaat pada t = 2 adalah 86 m/s
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Sandi. 2012. Master Fisika. PT Wahyumedia: Jakarta Selatan


Kanginan, Marten. 2004. Fisika. Erlangga: Jakarta
Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Erlangga: Jakarta
http://www.hubunganmatematikadankomputer.blogspot.com/p/makalah-fisika-glbb-glb-
glm.html ( 8 Oktober 2012)
http://www.file-edu.com/2011/03/suatu-benda-dikatakan-melakukan-gerak.html
( 8 Oktober 2012)
http://www.file-edu.com/2011/04/jarak-dan-perpindahan-kecepatan-dan.html
( 8 Oktober 2012)
http://sitizuhriyyah.blogspot.com/2010/12/gerak-lurus-beraturan-glb.html
( 8 Oktober 2012)
http://yeyen-anggraini.blogspot.com/2011/10/gerak-benda-dengan-kecepatan-
konstan.html ( 8 Oktober 2012)

Anda mungkin juga menyukai