Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kharisma Nur Hamdani

NIM : 131369006

Total Productive Maintenance


 Pengertian Maintenance
 Landasan Fillisofis TPM
 Elemen TPM
 Strategi Implementasi
 Kelebihan dan Kelemahan TPM
 Jelaskan secara singkat perbedaan filosofis antara Productive Maintenance dan Total
Productive Maintenance.

 Pengertian Maintenance

Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu sistem pemeliharaan dan perbaikan
pada mesin atau peralatan yang melibatkan semua bagian divisi dan karyawan mulai dari operator
hingga manajemen puncak berdasarkan komitmen yang telah disepakati bersama yang dilakukan
untuk mencapai criteria produksi yang sempurna.
TPM atau Total Productive Maintenance memiliki 3 target utama:

1. Zero product defect (tidak ada produk cacat)


2. Zero equipment unplanned failures (tidak ada kegagalan atau kerusakan pada mesin yang tidak
terdeteksi sebelumnya)
3. Zero accident (tidak ada kecelakan di area kerja)

Target-target tersebut dapat dicapai dengan melakukan Gap Analysis atas catatan historis
mengenai produk cacat, kegagalan mesin dan kecelakaan yang pernah terjadi sebelumnya. Gap
Analysis dapat dilakukan dengan diagram fishbone, why why analysis, atau P-M analysis. Setelah
didapatkan pemahaman yang jelas, rencanakan investigasi untuk menemukan penurunan performa
mesin. Tahap ini disebut “Initial Cleaning”.

TPM dirancang untuk mencegah terjadinya suatu kerugian karena terhentinya aktivitas
produksi, yang disebabkan oleh kegagalan fungsi dari suatu peralatan (mesin) , kerugian yang
disebabkan oleh hilangnya kecepatan produksi mesin yang diakibatkan oleh kegagalan fungsi
suatu komponen tertentu dari suatu mesin produksi , dan kerugian karena cacat yang disebabkan
oleh kegagalan fungsi komponen atau mesin produksi. Jadi dapat di simpulkan secara sederhana
bahwa tujuannya diaplikasikannya TPM adalah untuk mengoptimalkan efisiensi sistem produksi
secara keseluruhan melalui aktivitas pemeliharaan dan perbaikan secara terorganisir.

Total Productive Maintenance 1


 Landasan Filosofis TPM
- Pemeliharaan dipandang sebagai focus dab bagian integral / sangat penting dari suatu kegiatan
bisnis.
- Pemeliharaan tidak dipandang sebagai kegiatan nirlaba.
- Down time untuk pemeliharaan dijadwalkan sebagai bagian dari hasil produksi dan dalam
beberapa kasus sebagai bagian integral.
- TPM menyerupai Total Quality Management (TQM) dalam beberapa aspek, seperti :
- Karyawan harus diberdayakan untuk melakukan tindakan korektif.
- Komitmen total terhadap program pemeliharaan oleh manajemen tingkat atas mutlak
dibutuhkan.

 Elemen TPM

1. Focus Improvement:
- Mengukur pemborosan di Tempat kerja
- Implement MUDA Waste Elimination to improve productivity & cost reduction
- Meningkatkan efektifitas kerja dengan menerapkan 6S (Sort, Set in Order, Shine, Safety,
Standardize & Sustain)
- Reset based level, yaitu mengimplementasikan kegiatan maintenance harian oleh Operator
pada aktivitas pembersihan, inspeksi mesin, pelumasan mesin dan pengencangan
sambungan (baut, klem..etc)

2. Planned Maintenance System


- Menjamin mesin 100% siap untuk digunakan (reduce downtime & 100% readiness)
- Menjamin mesin 100% mendukung pencapaian mutu yang konsisten, jumlah produk yang
sesuai dan ketepatan waktu bagi jawal pengiriman ke pelanggan
- Mengimplementasikan Preventive Maintenance Schedule bagi kemudahan pelaksanaan
perawatan dan tindakan pecegahan
- Reduce maintenance & variable cost

3. Training & Skill Development dalam mengimplementasikan Competencies Based Matrix


- Kesenjangan Keterampilan & Pelatihan Analisis
- Melakukan pelatihan & kesadaran
- Verifikasi efektivitas terhadap kepatuhan penerapan
- People and Skill Matrix

4. Master Plan Design, Early Equipment & Process Management


- Periksa spesifikasi alat dan data teknis
- Pelajari kelemahan dan kekurangan sebagai langkah perbaikan [Life cycle costing]

Total Productive Maintenance 2


- Penerapan perbaikan design pada mesin terpasang dan kemungkinan investasi mendatang
pada: Kemudahan dalam pembuatan mesin/alat kerja, Kemudahan instalasi, Kemudahan
proses, Kemudahan dalam pengendalian proses dan mutu produk dan Jaminan hasil
produksi yang bermutu konsisten

5. Quality Maintenance System


- Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kerusakan atas mutu dan control performa
mesin
- Focus pada kegiatan Quality Source and Quality Assurance
- Penerapan Sistem Preventive Maintenance yang efektif dalam ketepatan waktu dan biaya
- Mengimplementasikan pedeteksi kesalahan dini [Poka Yoke, Mistake Proofing]

6. TPM in Support Departments (Office, Sales, Marketing, Finance/Accounting, IT and


Administration)
- Seluruh department yang mendukung proses produksi, penyerahan produk dan pelayanan
pelanggan berpartisipasi aktif dalam kegiatan TPM untuk meningkatkan efektifitas kinerja
binis
- Meningkatkan kecepatan, efektifitas dan kesederhanaan sehingga bisnis proses menjadi
lebih ringkas dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dan meningkatkan daya saing
perusahaan

7. Health Safety Environment Management System


- Operasi bisnis yang berbasis kuat pada dukungan kegiatan Keselamatan kerja dan
lingkungan
- Pelatihan dan implementasi pada seluruh aspek bisnis proses untuk mencapai Zero
Accident and Zero Pollution
- Tunduk dan mematuhi secara terhadap peraturan Pemerintah dan persyaratan Pelanggan
untuk mengimplementasikan kebijakan HSE.

8. Tools Management
Untuk meningkatkan ketersediaan equipment dengan mengurangi tools resetting time
(waktu pengaturan ulang alat-alat) untuk mengurangi biaya pemeliharaan peralatan dan
memperpanjang usia pakai peralatan.

 Strategi Implementasi
- Mengumumkan Keputusan Pimpinan Puncak untuk Memperkenalkan TPM
- Melancarkan Kampanye Pendidikan
- Menciptakan Organisasi yang mengarah pada peningkatan TPM

Total Productive Maintenance 3


- Menentukan Dasar-Dasar Kebijakan TPM dan Sasaran TPM
- Merumuskan Sebuah Master Plan Untuk Pengembangan TPM
- Menguasai “ Kick Off “ TPM
- Meningkatkan Keefektifan Peralatan
- Menetapkan Sebuah Program Mandiri Para Operator
- Menyusun Sebuah Program Pemeliharaan Terjadwal
- Menyelenggarakan Pelatihan Untuk Meningkatkan Ketrampilan Operasi dan Pemeliharaan
- Kembangkan Program Manajemen Pemeliharaan Awal
- Penerapan TPM Secara Penuh dan Arahkan Untuk Sasaran Yang Lebih Tinggi.
- Aspek penting dalam implementasi TPM
- Kegiatan – kegiatan yang memaksimalkan ke-efektifan dari peralatan.
- Perawatan yang mandiri oleh para operator.
- Kegiatan – kegiatan kelompok kecil pimpinan

Dengan TPM perusahaan yang sebelumnya tidak teratur ( kotor ), penuh dengan sisa-sisa material
produksi, kebocoran-kebocoran aliran, peralatan berkarat dan lainnya berubah menjadi lingkugan
kerja yang bersih dan nyaman.

 Kelebihan dan Kelemahan TPM


 Kelebihan
- Mengurangi waktu tunggu pada saat operasi.
- Resiko terjadi kerusakan dan kecelakan sangat rendah
- Meningkatkan ketersediaan alat sehingga menambah waktu produktive.
- Memperpanjang umur pakai peralatan atau mesin.
- Melibatkan pemakai dalam sistem perawatan.
- Pelaksanaan program prevention maintenance dan peningkatan kemampuan
merawat.

 Kelemahan
- Biaya proses pemeliharan cukup besar.
- Hasil produksi dapat menurun.
- Berpotensi terjadi human error
- Kerugian set-up dan penyesuaian.

Total Productive Maintenance 4


 Jelaskan secara singkat perbedaan filosofis antara Productive Maintenance dan Total
Productive Maintenance

Total Produktive Maintenance mula-mula berasal dari pemikiran PM (Preventive


Maintenance dan Productive Maintenance) , dari Amerika ke Jepang dan berkembang menjadi
suatu sistem baru khas Jepang yang kemudian dikenal sebagai Total Productive Maintenance
(TMP).Total Productive Maintenance (TMP) adalah konsep pemeliharaan yang melibatkan
seluruh pekerja yang bertujuaan mencapai efektifitas pada seluruh sistem produksi melalui
partisipasi dan kegiatan pemeliharaan yang produktif, proaktif, dan terancana. (Suzaki Kyoshi,
1999). Productive Maintenance diartikan sebagai pemeliharaan yang paling ekonomis yang
meningkatkan produktivitas peralatan. Tujuan pemeliharaan produktif adalah untuk meningkatkan
produktivitas dari suatu peralatan dengan mengurangi biaya keseluruhan peralatan sepanjang usia
pakainya dari tahapan desain, fabrikasi, operasi dan pemeliharaan, dan menekan kerugian yang
disebabkan oleh menurunnya kehandalan dankinerja peralatan. Karakteristik utama dari filosofi
pemeliharaan ini adalah kehandalan peralatan dan focus kemampuan-perawatan, disamping
kesadaran atas biaya-biaya kegiatan pemeliharaan. Strategi yang melibatkan semua kegiatan untuk
meningkatkan produktivitas peralatan dengan melakukan PM, CM dan MP sepanjang siklus hidup
peralatan ini disebut PemeliharaanProduktif (Wakaru dan Bhadury, 1988)

Total Productive Maintenance 5

Anda mungkin juga menyukai