Anda di halaman 1dari 5

GAYA GESEK

Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal

Gaya Gesek Statis (GGS) dan Gaya Gesek Kinetis (GGK)


Pengendara sepeda melakukan pengereman sehingga ia dampat berhenti. Setelah
lama dipakai, penghapus karet akan mengecil dan pada akhirnya akan habis.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Kondisi ini terjadi akibat adanya gaya gesek.
Secara definisi, gaya gesek dapat diartikan sebagai gaya yang bekerja antara dua
permukaan benda yang saling bersentuhan atau bersinggungan. dalam Bahasa
Inggris, gaya gesek dikenal sebagai friction force, sehingga simbol untuk gaya
gesek adalah huruf f.

Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda.
Sehingga, memiliki nilai negatif. Hal ini sebagai simbol bahwa arah gaya
berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya gesek dinyatakan dalam
Newton.

Besar kecilnya gaya gesek bergantung pada permukaan yang dimiliki dari kedua
benda tersebut. Semakin kasar permukaan antar kedua benda maka semakin besar
gaya geseknya. Kondisi sebaliknya terjadi, semakin licin permukaan antar kedua
benda maka semakin kecil gaya geseknya.
Keuntungan/manfaat adanya gaya gesek:
1. Ban kendaraan (sepeda, sepeda motor, mobil, dsb) dibuat beralur untuk
memperbesar gaya gesek ban dengan jalan agar dapat laju kendaraan dapat
dikendalikan.
2. Gesekan udara dengan parasut dimanfaatkan oleh penerjun payung agar dapat
sampai daratan dengan selamat.
3. Pemanfaatan pada sistem pengereman pada kendaraan.
Meskipun memiliki keuntungan, gaya gesek juga dapat menimbulkan kerugian.
Berikut ini adalah kerugian-kerugian yang dapat timbul akibat adanya gaya gesek
di kehidupan sehari-hari.
Kerugian adanya gaya gesek:
1. Ban pada kendaraan dapat menjadi lebih halus sehingga perlu diganti secara
berkala.
2. Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan mengakibatkan mesin
menjadi aus. Sehingga perlu penggantian mesin yang rusak.
3. Gesekan dapat menyebabkan luka lecet pada badan kita saat kita terjatuh.

Berdasarkan keadaan benda yang dikenainya, gaya gesek dibedakan menjadi dua
jenis. Kedua jenis gaya gesek tersebut adalah gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Melalui halaman ini, idschool akan mengulas secara lengkap kedua jenis
gaya gesek tersebut. Ulasan pertama yang akan dibahas adalah Gaya Gesek Statis.
Simak ulasannya pada pembahasan di bawah.

Gaya Gesek Statis


Gaya Gesek Statis (GGS) adalah gaya gesek yang terjadi pada benda selama
benda itu diam. Artinya jika kita mendorong sebuah benda kemudian benda
tersebut tidak bergerak sama sekali maka benda tersebut mempunyai gaya gesek
yang lebih besar daripada gaya yang kita berikan (gaya kerja).
Contoh lain dari adanya gaya gesek statis adalah sebuah benda yang diletakkan
pada bidang miring dapat tetap diam.

Simbol untuk gaya gesek statis adalah fs dengan persamaan seperti di bawah.
Agar benda dapat bergerak, gaya luar minimum yang diperlukan untuk
menggerakkan benda adalah sama dengan besar gaya gesek statis maksimalnya.
Jadi, besarnya gaya minimal yang digunakan untuk membuat benda bergarak
adalah sebagai berikut.

Keterangan:

fs = gaya gesek statis (N)

µs = koefisien gaya gesek statis

N = gaya normal, satuannya newton (N)

Gaya yang bekerja pada benda saat benda diam hingga tepat akan bergerak adalah
Gaya Gerak Statis. Lalu bagaimana untuk gaya yang bekerja pada benda
bergerak? Ulasannya dapat disimak pada pembahasan gaya gesek kinetis.

Gaya Gesek Kinetis


Gaya Gesek Kinetis (GGK) adalah gaya gesek pada waktu benda tersebut

bergerak. Gaya gesek kinetis disimbolkan dengan fk .

Adanya Gaya Gesek Kinetis, memungkinkan benda yang bergerak dapat berhenti.
Jika tidak ada gaya gesek kinetis, tidak ada gaya yang memperlambat gerak
benda, sehingga benda yang bergerak tidak dapat berhenti.

Koefisien gesek kinetis dinotasikan dengan µk . Biasanya, nilai koefisien gesek


kinetis selalu lebih kecil dari koefisien gesek statis untuk material yang sama.
Persamaan Gaya Gesek Kinetis diberikan seperti persamaan di bawah.

Keterangan:

fk = gaya gesek kinetis (N)

µk = koefisien gaya gesek kinetis

N = gaya normal, satuannya newton (N)


Untuk melihat penggunaan rumus yang diberikan pada pembahasan di atas, akan
diberikan contoh soal terkait gaya gesek.

Contoh Soal dan Pembahasan


Sebuah balok 20 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis = 0,4 dan
koefisien gesekan kinetis = 0,3. Balok tersebut ditarik dengan gaya sebesar 60 N
dan membentuk sudut terhadap arah mendatar. Gaya gesek yang bekerja pada
balok adalah ….

A. fs = 68 N

B. fs = 34 N

C. fs = 17 N

D. fk = 68 N

E. fk = 34 N

Pembahasan:

Berdasarkan ilustrasi pada soal, dapat diperoleh gambar seperti di bawah.

Gaya-gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan pada gambar di atas.


Pada sumbu vertikal tidak ada gerak, sehingga :
Menghitung Gaya Normal

Gaya Gesek Statis

Gaya Tarik Arah Horizontal

Karena F < fs maka benda masih dalam keadaan diam. Oleh karena itu gaya

gesek yang bekerja adalah gaya gesek statis sebesar fs = 68 N.

Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai