Pengertian Sistem Persamaan Linear DuaVariabel Misalkan diketahui persamaan
x + y = 5 dan 2x – y = 4. Pada kedua persamaan itu, jika x diganti dengan 3 dan y diganti dengan 2, diperoleh: x + y = 3 + 2 = 5 merupakan kalimat benar 2x – y = 2(3) – 2 = 4 merupakan kalimat benar Ternyata, pengganti x = 3 dan y = 2 memenuhi persamaan x + y = 5 maupun 2x – y = 4. Jadi, kedua persamaan itu mempunyai penyelesaian yang sama. Dalam hal ini, x + y = 5 dan 2x – y = 4 disebut sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV), karena memiliki penyelesaian yang sama.
Sistem persamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu: 1. x + y = 5 dan 2x – y = 4 2. x + y = 5 2x − y = 4
Perbedaan Persamaan dan Sistem Persamaan Linear DuaVariabel Persamaan
linear dua variabel mempunyai penyelesaian yang tak berhingga banyaknya, sedangkan sistem persamaan linear dua variabel pada umumnya hanya mempunyai satu pasangan nilai sebagai penyelesaiannya. PLDV adalah sebuah persamaan yang mandiri, artinya penyelesaian PLDV itu tidak terkait dengan PLDV yang lain, sedangkan SPLDV terdiri dari dua PLDV yang saling terkait, dalam arti penyelesaian dari SPLDV harus sekaligus memenuhi kedua PLDV pembentuknya.
Tunjukkan perbedaan antara persamaan-persamaan berikut: x + y = 7 dengan x +
2y = 8 2x + 3y = 13 Jawab: (i) Persamaan x + y = 7 memiliki banyak penyelesaian, misalnya: x = 0 dan y = 7, x = 1 dan y = 6, x = 2 dan y = 5, dan seterusnya. Persamaan x + y = 7 adalah persamaan linear dua variabel.
(ii) Pada persamaan x + 2y = 8 dan 2x + 3y = 13 kita substitusikan x dengan 2,
dan y dengan 3 diperoleh: x + 2y = 2 + 2(3) = 2 + 6 = 8 (benar) 2x + 3y = 2(2) + 3(3) = 4 + 9 = 13 (benar) Karena persamaan x + 2y = 8 dan 2x + 3y = 13 memiliki satu penyelesaian yang sama yaitu x = 2 dan y = 3, maka kedua persamaan itu disebut sistem persamaan linear dua variabel.
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Substitusi berarti
memasukkan atau menempatkan suatu variabel ke tempat lain. Hal ini berarti, metode substitusi merupakan cara untuk mengganti satu variabel ke variabel lainnya dengan cara mengubah variabel yang akan dimasukkan menjadi persamaan yang variabelnya berkoefisien satu. Tentukan penyelesaian sistem persamaan 3x – y = 10 dan x – 2y = 0 dengan metode substitusi. Jawab: Cara 1: Mengganti (mensubstitusi) y Untuk mengganti y, kita nyatakan salah satu persamaan dalam bentuk y dalam x.
Persamaan 3x – y = 10 dapat dinyatakan dalam bentuk berikut. 3𝑥 − 𝑦 = 10 −𝑦
= 10 − 3𝑥 𝑦 = 10−3𝑥 −1 𝑦 = 3𝑥 − 10 Pada persamaan x – 2y = 0 gantilah y dengan 3𝑥 − 10, diperoleh:
Kemudian substitusikan x = 4 pada persamaan 𝑦 = 3𝑥 − 10, diperoleh: 𝑦 = 3𝑥 −
10 𝑦 = 3(4) − 10 𝑦 = 12 − 10 𝑦 = 2 Jadi, penyelesaiannya adalah x = 4 dan y = 2.
Cara 2: Mengganti (mensubstitusi) x Untuk mengganti x , kita nyatakan salah satu
persamaan dalam bentuk x dalam y. Persamaan 3x – y = 10 dapat dinyatakan dalam bentuk berikut. 3𝑥 − 𝑦 = 10 3𝑥 = 10 + 𝑦 𝑥 = 10 + 𝑦 3 Pada persamaan x – 2y = 0 gantilah x dengan 10 + 𝑦 3 , diperoleh:
× 1 3𝑥 − 2𝑦 = 11 7𝑥 = 21 𝑥 = 3 Jadi, penyelesaiannya adalah x = 3 dan y = -1. 1. 17. 1. Tentukan Himpunan Penyelesaian dari persamaan 2x + 4y = 8 untuk x {0, 1, 2, 3, 4, 5} dan y bilangan bulat. 2. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 3y = -13 dan x + 2y = 4. 2. 18. Dengan metode grafik, tentukan penyelesaian sistem persamaan x + y = 6 dan 2x – y = 0 untuk x, y R. Jawab: Untuk memudahkan dalam melukis grafik dari masing-masing persamaan dapat, dibuat tabel berikut: 3. 19. x + y = 6 x y (x,y) 0 6 (0,6) 1 5 (1,5) 6 0 (6,0) 2x – y = 0 x y (x,y) 0 0 (0,0) 1 2 (1,2) 3 6 (3,6) 4. 20. Grafik dari sistem persamaan tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: X Y -2 -1 O 1 2 3 4 5 6 7 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 (6,0) (1,2) (2,4) (1,5) (3,6) (0,6) x + y = 6 2x – y = 0 Koordinat titik potong kedua persamaan adalah (2,4). Jadi, penyelesaiannya adalah x = 2 dan y = 4. Karena grafik-grafik saling berpotongan disatu titik dan sistem persamaanya mempunyai satu solusi maka sistem persamaan linear dua tersebut juga disebut dengan sistem persamaan yang konsisten dan saling lepas. 5. 21. Dengan metode grafik, tentukan penyelesaian sistem persamaan x + y = 3 dan x + y = 7. Jawab: Untuk memudahkan dalam melukis grafik dari masing-masing persamaan, dapat dibuat tabel berikut: x + y = 3 x y (x,y) 0 3 (0,3) 3 0 (3,0) x + y = 7 x y (x,y) 0 7 (0,7) 7 0 (7,0) 6. 22. Grafik SPLDV seperti pada gambar disamping, termasuk dalam persamaan yang tidak konsisten, karena garisnya saling sejajar. Hal ini berarti sistem persamaan tersebut tidak mempunyai solusi dan HP-nya adalah Ø atau { }. X Y -2 -1 O 1 2 3 4 5 6 7 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 (7,0) (0,3) (3,0) (0,7) x + y = 7 x + y = 3 Grafik dari sistem persamaan tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: 7. 23. Dengan metode grafik, tentukan penyelesaian sistem persamaan y = 2x + 1 dan 3y – 6x = 3 Jawab: Untuk memudahkan dalam melukis grafik dari masing-masing persamaan, dapat dibuat tabel berikut: y = 2x + 1 x y (x,y) 0 1 (0,1) 1 3 (1,3) 3y – 6x= 3 x y (x,y) 0 1 (0,1) 1 3 (1,3) 8. 24. Karena grafik persamaan disamping berimpit maka sistem ini disebut dengan sistem yang saling tergantung. Oleh karena itu, solusinya adalah semua titik pada garis tersebut, dan HP-nya adalah: HP = {(x,y) y = 2x + 1, x R dan y R}X Y -2 -1 O 1 2 3 4 5 6 7 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 (1,3) (0,1) 3y – 6x = 3 y = 2x + 1 Grafik dari sistem persamaan tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: 9. 25. Sistem Persamaan Linear DuaVariabel dengan Pecahan Dalam sistem persamaan, jika pada salah satu atau kedua persamaan terdapat pecahan, maka persamaan yang mengandung pecahan itu harus dijadikan persamaan lain yang ekuivalen tetapi tidak lagi mengandung pecahan. Pengubahan itu dapat dilakukan dengan cara mengalikan setiap persamaan itu dengan KPK dari bilangan penyebut masing-masing pecahan. Setelah persamaan- persamaannya tidak lagi memuat pecahan maka bisa diselesaikan dengan salah satu metode yang telah dipelajari. 10. 26. Tentukan penyelesaian sistem persamaan 𝑥+2 2 − 3𝑦 = 12 dan 2𝑥 3 + 2𝑦−1 2 = − 5 6 . Jawab: 𝑥+2 2 − 3𝑦 = 12 2 𝑥+2 2 − 2(3𝑦) = 2 × 12 kedua ruas dikalikan 2 𝑥 + 2 − 6𝑦 = 24 11. 27. 𝑥 + 2 − 6𝑦 − 2 = 24 − 2 kedua ruas dikurang 2 𝑥 − 6𝑦 = 22 ....................(1) 2𝑥 3 + 2𝑦 − 1 2 = − 5 6 6 2𝑥 3 + 6 2𝑦−1 2 = 6 × − 5 6 kedua ruas dikalikan 6 2(2𝑥) + 3 2𝑦 − 1 = −5 4𝑥 + 6𝑦 − 3 = −5 4𝑥 + 6𝑦 − 3 + 3 = −5 + 3 kedua ruas dikurang 3 4𝑥 + 6𝑦 = −2 .................(2) 12. 28. 𝑥 = 4 substitusi ke persamaan (1) 𝑥 − 6𝑦 = 22 4 − 6𝑦 = 22 4 − 6𝑦 − 4 = 22 − 4 −6𝑦 = 18 𝑦 = 18 −6 𝑦 = −3 Eliminasi persamaan (1) dan (2), diperoleh: (1) 𝑥 − 6𝑦 = 22 (2) 4𝑥 + 6𝑦 = −2 5𝑥 = 20 𝑥 = 20 5 𝑥 = 4 Jadi, penyelesaiannya adalah x = 4 dan y = -3 13. 29. Penerapan Sistem Persamaan Linear DuaVariabel Sebuah agen perjalanan bus antar kota menjual tiket untuk kelas ekonomi dan kelas eksekutif untuk jurusan kota A. Harga tiket ekonomi Rp50.000,00 dan harga tiket eksekutif Rp110.000,00. Suatu hari, agen perjalanan itu dapat menjual 34 buah tiket dengan hasil penjualan sebesar Rp2.600.000,00. tentukan banyak masing-masing tiket yang terjual pada hari itu! 14. 30. Misalkan: Banyak tiket ekonomi yang terjual = x buah Banyak tiket eksekutif yang terjual = y buah Banyak tiket yang terjual seluruhnya: x + y = 34 Jumlah hasil penjualan tiket: 50.000x + 110.000y = 2.600.000 Sistem persamaannya adalah: x + y = 34 dan 50.000x + 110.000y = 2.600.000 15. 31. Eliminasi variabel x: 𝑥 + 𝑦 = 34 50.000𝑥 + 110.000𝑦 = 2.600.000 50.000𝑥 + 50.000𝑦 = 1.700.000 50.000𝑥 + 110.000𝑦 = 2.600.000 −60.000𝑦 = −900.000 𝑦 = −900.000 −60.000 𝑦 = 15 Jadi, banyak tiket ekonomi yang terjual adalah 19 dan banyak tiket kelas eksekutif yang terjual adalah 15 𝑥 + 𝑦 = 34 𝑥 + 15 = 34 𝑥 = 34 − 15 𝑥 = 19 16. 32. Jumlah uang Andre ditambah tiga kali uang Aril adalah Rp64.000,00, sedangkan dua kali uang Andre ditambah empat kali uang Aril adalah Rp100.000,00. T entukan besar uang Andre dan Aril.