Anda di halaman 1dari 6

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Flora dan Fauna


Bumi adalah tempat yang memiliki banyak ekosistem (Baca: Keanekaragaman
Ekosistem dan Contohnya). Ekosistem- ekosistem ini memiliki keunikan serta ciri
khas masing- masing. Ada ekosistem sungai, ekosistem hutan, ekosistem gurun,
ekosistem rawa, atau ekosistem laut. Perbedaan ekosistem ini, terjadi akibat
bentuk relief permukaan bumi yang berbeda. Perbedaan bentuk muka bumi, akibat
adanya tenaga pembentuk muka bumi. Tenaga ini, menyebabkan kerak bumi
menjadi tidak rata (Baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya).
Akibatnya ekosistem di setiap daerah menjadi berbeda- beda.

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah gunung api serta hutan hujan
terbanyak di dunia. Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak
laut. Hal ini menyebabkan ekosistem di Indonesia bermacam- macam. Lokasi dari
Indonesia sendiri juga menyebabkan jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia
bermacam- macam. Indonesia adalah negara yang di apit oleh 2 benua dan dua
samudra. 2 benua itu adalah benua Asia dan benua Australia. Sedangkan 2
samudra yang mengapit Indonesia adalah samudra Hindia dan samudra Pasifik.
Lokasi yang strategis, menyebabkan sumber daya alam di Indonesia bermacam-
macam (Baca: Jenis jenis Sumber Daya Alam dan Manfaatnya).
Indonesia adalah salah satu negara yang beriklim tropis. Selain itu Indonesia juga
adalah salah satu negara yang dilalui garis khatulistiwa. Hal ini juga adalah satu
faktor banyaknya jenis flora dan fauna di Indonesia. Jenis flora dan fauna di
Indonesia tersebar dan memiliki berbagai macam keunikan yang berbeda- beda di
setiap daerah. Keanekaragaman hayati di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu
keanekaragaman hayati flora dan keanekaragaman hayati fauna. Sebagai daerah
yang berpulau- pulau dan luas, persebaran fauna dan flora di Indonesia juga
terbagi berdasarkan wilayah yang ada di Indonesia.

Keanekaragaman Flora di Indonesia


Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, serta negara yang dilalui oleh garis
khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang
cukup tinggi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan gugusan
gunung api yang panjang. Akibat adanya vulkanisme, tanah di Indonesia rata- rata
memiliki tanah yang subur (Baca: Pengertian Vulkanisme dan Hasilnya).

Sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi dan tanah yang subur, membuat
keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak. Selain itu, persebaran hutan di
Indonesia juga tersebar dengan karakteristik masing- masing di tiap daerah.
Persebaran hutan di Indonesia, dibagi berdasarkan jenis tanaman yang mendiami
hutan tersebut. Persebaran hutan di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak berada di Indonesia
(Baca: Ekosistem Hutan Hujan Tropis – Ciri-ciri dan Persebarannya). Jenis hutan
ini banyak ditemukan di kalimantan, sumatra dan papua. Karakteristik dari jenis
hutan ini adalah tingkat curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga hutan ini
cenderung lembab. Selain itu, pohon- pohon yang mendiami hutan ini cenderung
besar dan tinggi. Jenis tanaman pada hutan ini heterogen atau banyak macamnya.
Contoh tanaman yang mendiami hutan ini adalah pohon kemenyan, pohon rotan,
pohon kamper, pohon damar, pohon eboni, dan pohon meranti.

2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang bermusim (Baca: Hutan Musim : Pengertian,
Jenis, Dan Manfaatnya). Maksud dari musim ini adalah, hutan ini akan
menggugurkan daunnya saat musim kemarau dan kembali menjadi hutan lebat
saat musim hujan. Jenis hutan ini banyak ditemukan di pulau jawa. Tingkat curah
hujan di hutan ini tidak terlalu tinggi, sehingga hutan tidak begitu lembab. Jenis
pohon yang berada di hutan ini cenderung kecil dan tidak terlalu lebabt. Hutan
musim biasanya hanya di isi oleh satu jenis pohon saja. Tanaman yang biasanya
berada di hutan ini adalah pohon jati dan pohon cemara.

3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diisi oleh rerumputan serta pohon- pohon
berjenis pendek (Baca: Hutan Sabana : Pengertian, Ciri-ciri, dan Manfaatnya). Di
Indonesia sabana berada di wilayah Gayo Aceh dan Madura. Ciri khas dari sabana
adalah bersuhu hangat. Hal ini diakibatkan tingkat curah hujan yang tidak tinggi,
tapi juga tidak rendah. Sabana memiliki perbenaan sangat signifikan di musim
hujan dan musim kemarau. Saat musim kemarau curah hujan di sabana sangat
rendah, tapi tidah cukup rendah hingga dapat menjadi gurun. Dan saat musim
hujan, curah hujan di sabana sangat tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi
hutan hujan tropis.
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat kering (baca: Bioma Stepa : Pengertian,
Proses, Ciri-ciri dan Persebarannya). Di Indonesia, stepa dapat di temukan di
daerah dengan masa kemarau paling panjang, seperti Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur. Selain itu, iklim di stepa sangat kering akibat curah hujan
yang tidak tinggi. Hanya saja, sedikitnya curah hujan ini, tidak membuat stepa
menjadi gurun. Biasanya stepa tidak memiliki pohon. Stepa hanya diisi oleh
rumput- rumput berjenis pendek.
Selain 4 persebaran hutan, Indonesia sendiri memiliki tanaman endemik yang
hanya ada di Indonesia. Tanaman tersebut adalah jenis- jenis rafflesia, bedali,
kepuh, bungur, nangka celeng, mundu, sawo kecik dan kluwak. Akan tetapi jenis
tanaman bedali, kepuh, dan sawo kecik adalah jenis tanaman yang hampir punah.

Keanekaragaman Fauna di Indonesia


Sebagai daerah dengan jumlah persebaran hutan yang banyak, Indonesia juga
memiliki kekayaan fauna yang jumlahnya tidak sedikit. Persebaran fauna di
Indonesia di bagi berdasarkan garis wallace dan garis webber. Kedua garis ini
membagi Indonesia menjadi 3 bagian. Bagian oriental, bagian peralihan, dan
bagian australia. Pembagian ini dilihat berdasarkan kesamaan jenis karakteristik
hewan yang ada di daerah tersebut dengan daerah yang lain. Garis wallace
memisahkan antara Indonesia bagian oriental dan australia. Sedangkan garis
webber adalah garis yang berada di antara oriental dan australia.
1. Wilayah Oriental
Wilayah oriental meliputi daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Hewan
yang berada di wilayah ini, memiliki kesamaan karakteristik dengan hewan yang
berada di daerah asia. Hewan pada daerah ini, biasanya mendiami daerah hutan
hujan tropis. Jenis hewan yang mendiami daerah oriental biasanya berbadan besar
atau berjenis primata.
Sedangkan burung yang mendiami daerah ini biasnya memiliki kicauan yang
bagus tetapi memiliki bulu yang kurang berwarna. Jenis hewan pada bagian
oriental ini adalah gajah, harimau, dan badak sumatra. Tapir, badak bercula satu,
beruang madu, orang utan, tarsius, kukang, uwa- uwa. Sedangkan untuk jenis
burung, ada burung rangkong, burung jalak bali, burung murai, burung elang
putih dan burung elang jawa.

2. Wilayah Australia
Wilayah australia meliputi daerah papua, maluku, nusa tenggara, dan sulawesi.
Hewan pada wilayah ini memiliki jenis yang hampir sama dengan wilayah
australia. Hewan pada daerah ini memiliki ciri bertubuh kecil. Selain itu beberapa
mamalia memiliki kantong. Untuk jenis burung di wilayah ini, memiliki warna
bulu yang lebig beraneka ragam dan lebih banyak memiliki warna.
Dikarenakan memiliki kesamaan dengan daerah australia, hewan kangguru juga
ditemukan di wilayah ini. Hanya saja jenis kangguru di Indonesia dan australia
memiliki bentuk fisik yang sedikit berbeda. Selain kangguru jenis hewan di
daerah ini adalah walabi, kuskus dan oposum. Sedangkan untuk jenis burung
adalah cendrawasih, kasuari dan kakatua raja.

3. Peralihan
Wilayah peralihan adalah wilayah dimana hewan yang mendiaminya memiliki ciri
yang berbeda dengan daeran oriental dan daerah australia. Wilayah peralihan
meliputi sulawesi selatan hingga kepulauan aru. Hewan yang berada di wilayah
ini dapat dikatakan sebagai hewan endemik Indonesia, karena tidak memiliki
kesamaan dengan daerah lain. Hewan yang berada di wilayah peralihan adalah
komodo, anoa, babi rusa, dan burung maleo.

Selain hewan di atas, beberapa binatang endemik Indonesia lainnya yang tidak
berada di wilayah peralihan adalah tarsius, kukang, dan badak bercula satu.
Sedangkan beberapa hewan di Indonesia yang masuk daftar terancam punah
adalah badak dan harimau sumatra, tapir, elang jawa, burung rangkong, orang
utan, komodo, beruang madu, bekantan, badak bercula satu, macan tutul, gajah
sumatra, penyu hijau, jalak bali, cendrawasih, maleo, kakatua raja, kasuari, dan
sanca hijau.

Akibat dari ulah manusia, banyak hewan dan tumbuhan yang terancam punah.
Untuk mencegah kepunahan, dapat dilakukan dengan cara melestarikan flora dan
fauna. Menjaga bumi adalah tugas dari manusia. Ekosistem perlu dijaga
kesimbangannya, sehingga tidak terjadi dampak yang merugikan manusia.

Anda mungkin juga menyukai