MESIN ATWOOD
Disusun Oleh :
QowimAhyati
19/439127/PA/18950
1.2 Tujuan
Pada praktikum mesin atwood ini, tujuannya yaitu
1. Dapat menentukan besar nilai gaya gravitasi (g)
2. Dapat menentukan besar nilai gaya gesek katrol (Fges)
BAB II DASAR TEORI
2.1 Gerak
Benda dikatakan bergerak ketika ada gaya yang di berikan
sehingga gaya dapat dikatakan sesuatu yang menyebabkan sebuah
benda bergerak lebih cepat. Gerak dibagi atas 2 yaitu gerak linaer dan
gerak rotasi, gerak adalah gerak yang dilakukan secara lurus atau
perpindahan lurus, sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang bergerak
secara mengelending.
2.2 Hukum I Newton
Hukum I newton menyatakan "sebuah benda akan berada dalam
keadaaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya
yang berada pada benda sama dengan nol."
∑𝑭 = 𝟎 ... (2.1)
Keterangan : ƩF = Jumlah Gaya yang Bekerja (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Hukum ini menyatakan bahwa jika suatu benda sedang bergerak
maka benda sesamanya akan ikut bergerak, kecuali bila ada gaya yang
menghentikannya. Sifat ini disebut "Hukum Kelembaman"
(Kanginan,1995).
2.3 Hukum II Newton
Hukum II newton menyatakan bahwa pergerakan suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja. Secara matematis dapat
ditulis,
∑𝑭 = 𝒎 . 𝒂 ... (2.2)
Keterangan : ƩF = Jumlah Gaya yang Bekerja (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
2.2 Hukum III Newton
Setiap Gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan
gaya lain yang sama besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan
arahnya. Gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda yang
menyebabkan gaya. Hukum ini dikenal dengan Hukum Aksi Reaksi.
Hukum ini dirumuskan sebagai berikut.
𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = − 𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 ... (2.3)
Keterangan: Faksi = gaya yang diberikan pada suatu benda (N)
-Freaksi = gaya yang diberikan benda (N)
2.4 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu
benda dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya
percepatan yang tetap. Pada umunya GLBB didasari oleh hukum II
Newton (Serway,2014)
𝑽𝒕 = 𝑽𝟎 + 𝒂𝒕 ...(2.4)
𝑽𝟐𝒕 = 𝑽𝟐𝒐 + 𝟐 𝒂𝒔 ...(2.5)
𝟏
𝒔 = 𝑽𝟎𝒕 + 𝟐 𝒕𝟐 ...(2.6)
M1 = M2 = M dan m ≪ M , maka
𝒎𝒈−𝑭𝒈𝒆𝒔
𝒂𝑨𝑩 ≈ 𝟏 ...(3.4)
𝟐𝑴+𝟐𝑴𝒌
Jarak dari A ke B adalah gerak dipercepat dengan persamaan
𝟏 𝟏
𝒍𝑨𝑩 = 𝑽𝒐 𝒕𝑨𝑩 + 𝒂𝑨𝑩𝒕𝟐𝑨𝑩 = 𝒂𝑨𝑩 𝒕𝟐𝑨𝑩
𝟐 𝟐
𝟏
𝒍𝑨𝑩 = 𝒂𝑨𝑩𝒕𝟐𝑨𝑩
𝟐
𝟐𝒍𝑨𝑩
𝒂𝑨𝑩 = ...(3.5)
𝒕𝟐𝑨𝑩
𝟐𝒍𝑨𝑩 𝒎𝒈−𝑭𝒈𝒆𝒔
≈ 𝟏 ...(3.6)
𝒕𝟐𝑨𝑩 𝟐𝑴+ 𝑴𝒌
𝟐
𝟏 𝒎𝒈−𝑭𝒈𝒆𝒔
= 𝟏
𝒕𝟐𝑨𝑩 𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴+𝟐𝑴𝒌 )
𝟏 𝒈 𝑭𝒈𝒆𝒔
= 𝟏 𝒎− 𝟏 ...(3.7)
𝒕𝟐𝑨𝑩 𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴+ 𝑴𝒌 ) 𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴+ 𝑴𝒌 )
𝟐 𝟐
𝑭𝒈𝒆𝒔
𝑫= − 𝟏 ...(3.9)
𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴+ 𝑴𝒌 )
𝟐
𝟏 𝒈 𝑭𝒈𝒆𝒔
= 𝒎−
𝒕𝟐𝑨𝑩 𝟏 𝟏
𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴 + 𝟐 𝑴𝒌 ) 𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴 + 𝟐 𝑴𝒌 )
𝒚 = 𝒎𝒙 + 𝑪
𝒈
𝒎=
𝟏
𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴 + 𝟐 𝑴𝒌 )
𝟏 𝝏𝒈
𝒈 = 𝟐𝒍𝑨𝑩 𝒎 (𝟐𝑴 + 𝑴𝒌 ) ∆𝒈 = ∆𝒎
𝟐 𝝏𝒎
𝟏
𝝏 (𝟐𝒍𝑨𝑩 𝒎 (𝟐𝑴 + 𝟐 𝑴𝒌 ))
∆𝒈 = || | ∆𝒎
|
𝝏𝒎
𝟏
∆𝒈 = |𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴 + 𝑴𝒌 )| ∆𝒎
𝟐
𝒈 ± ∆𝒈 = (… ±. . ) m/s2
𝑭𝒈𝒆𝒔
𝑪=𝑫= −
𝟏
𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴 + 𝟐 𝑴𝒌 )
𝟏 𝝏𝑭𝒈𝒆𝒔
𝑭𝒈𝒆𝒔 = −𝟐𝒍𝑨𝑩 𝑪 (𝟐𝑴 + 𝑴𝒌 ) ∆𝑭𝒈𝒆𝒔 = ∆𝑪
𝟐 𝝏𝑪
𝟏
𝝏 (−𝟐𝒍𝑨𝑩 𝑪 (𝟐𝑴 + 𝟐 𝑴𝒌 ))
∆𝑭𝒈𝒆𝒔 = || | ∆𝑪
|
𝝏𝑪
𝟏
∆𝑭𝒈𝒆𝒔 = |−𝟐𝒍𝑨𝑩 (𝟐𝑴 + 𝑴𝒌 )| ∆𝑪
𝟐
∆ = (𝐍)(∑𝐱 𝟐 ) − (∑𝐱)𝟐
𝟏 𝟐
(∑𝐱 𝟐 )(∑𝐲)𝟐 − 𝟐(∑𝐱)(∑𝐲)(∑𝐱𝐲) + (𝐍)(∑𝐱𝐲)𝟐
𝐒𝐲 = √ [∑𝐲 − ]
𝐍−𝟐 ∆
(𝑵)(Ʃ𝒙𝒚) − (Ʃ𝒙)(Ʃ𝒚)
𝒎= 𝑵
∆ ∆𝒎 = 𝑺𝒚 √
∆
Fges ± ∆Fges = (… ±. . ) N
BAB IV HASIL DAN PEMBASAN
4.1 Data
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Mesin Atwood
No. m (gram) tAB (s) t2AB (s2) 1/t2AB (s-2)
1 5 6.40 40.96 0.024414063
2 10 4.65 21.6225 0.046248121
3 15 3.85 14.8225 0.067465003
4 20 3.40 11.56 0.08650519
5 25 3.05 9.3025 0.107497984
6 30 2.80 7.84 0.12755102
7 35 2.60 6.76 0.147928994
8 40 2.45 6.0025 0.166597251
9 45 2.35 5.5225 0.181077411
10 50 2.25 5.0625 0.197530864
Dimana : M1 = 200 gram
M2 = 200 gram
lAB = 2 meter
4.2 Grafik
4.3 Pembahasan
Pada praktikum dengan judul mesin atwood ini memiliki dua
tujuan yaituyang pertama menentukan besar nilai gaya gravitasi dan
tujuan kedua yaitu menentukan besar nilai dari gaya gesek yang ada
pada katrol.
Pada praktikum ini, untuk besar beban M1 dan besar M2 yaitu
bermassa 200 gram. Untuk massa katrol sendiri yaitu 395 gram. Pada
praktikum ini dilakukan penambahan beban mulai dari 5 gram sampai
50 gram dengan variasi beban yaitu 5 gram dimana panjang jarak A ke
B setiap penambahan beban tetap yaitu 2 meter. Untuk praktikum ini
dilakukan sebanyak 10 kali dengan melakukan pencatatan waktu setiap
penambahan beban (m) dan pergerakan M1+ m dari titik A ke titik B.
Dari praktikum mesin atwood yang dilakukan, diperoleh data
pengamatan sebagain berikut
No. m (gram) tAB (s)
1 5 6.40
2 10 4.65
3 15 3.85
4 20 3.40
5 25 3.05
6 30 2.80
7 35 2.60
8 40 2.45
9 45 2.35
10 50 2.25
Dapat dilihat dari tabel hasil praktikum bahwa semakin berat
beban tambahan yang diberikan, maka waktu bergerak dari titik A ke
titik B semakin kecil. Ini depangurihi oleh besar jarak ke titik A dan B
yang tetap serta beban tambahan yang diberikan. Karena semakin berat
beban tambahan yang diberikan, maka akan semakin cepat pula beban
itu bergarak. Karena dapet dilihat dari waktu yang ada pada tabel.
Semakin berat, semakin cepat pula pergerakan perpindahan dari titik A
ke titik B.
Dari hasil praktikum, didapati hasil untuk besar dari gaya
gravitasi yaitu sebesar (9,3 ± 0,2) m/s2. Untuk besar gaya gravitasi
bumi yaitu sebesar 9,807 m/s2. Pada praktikum mesin atwood ini
memperoleh hasil (9,3 ± 0,2) m/s2. Didapat ketidak sesuaian dalam
besar gravitasi yang diperoleh dalam praktikum itu bisa terjadi karena
beberapa kesalaha. Kurang teliti dalam pencatatan waktu dan dalam
mesin/alat atwood nya yang kurang akurat. Sehingga, bisa memperoleh
hasil yang kurang sesuai.
Untuk besar dari gaya gesek katrol yaitu adalah sebesar
(−2,0 ± 0,5) × 10−2 N. Hasil dari gaya gesek negatif, karena arah
pergerakan benda berlawanan arah. Arah pergerakan benda.beban
menuju kebawah dan untuk gaya gesek pada katrolnya mengarah ke
atas.
BAB V PENTUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum mesin atwood ini, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa
1. Besar nilai gaya gravitasi yaitu sebesar g ± ∆g = (9,3 ± 0,2) m/s2
2. Besar gaya gesek pada katrol yaitu sebesar Fges ± ∆Fges =
(−2,0 ± 0,5) × 10−2 N
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum, hendaklah cermat dalam
menghitung waktu agar tidak mengalami kesalahan data yang besar
serta melakukan perhitungan dengan cermat dan tepat. Alat yang
ukurannya kurang sesuai, dapat mempengaruhi pengambilan data
yaituakan menyebabkan kesalahan dalam perhitungan waktu perubahan
pergerakan M1+ m dari titik A ke titik B.
DAFTAR PUSTAKA
Ganijanti, Aby. 2014. Dasar Mekanika. Jakarta : Salemba Teknika
Halliday, dkk. 1996. Foundamental Of Physics. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen. 1995. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga
Serway, Roymand A. 2014. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba
Teknika
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar. Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN PERHITUNGAN