(PERCOBAAN-FP2)
NIM : 205090801111026
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok : 06
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
NIM : 205090801111026
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
Kelompok : 06
Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
Tujuan dari melakukan praktikum ini adalah untuk dapat diketahuinya perubahan
panjang/ukuran, perubahan suhu, dan nilai koefisien muai panjang dari suatu benda yang
dipanaskan sehingga benda tersebut mengalami pemuaian.
Sebagian besar bahan atau benda akan mengalami perubahan ukuran jika dipanaskan. Contoh,
ada suatu botol yang terisi penuh dan ditutup dengan rapat akan mengalami keretakan jika
dipanaskan. Untuk melonggarkan tutup botol agar mudah dibuka adalah dengan dengan
merendamnya di air panas. Kedua fenomena ini merupakan sebagian contoh dari pemuaian
(Young&Freedman, 2016).
Jika diamati dari segi mikroskopis, pemuaian disebabkan oleh kenaikan suhu, dimana
kecepatan gerak bolak-balik atom dari posisi keseimbangan akan meningkat dengan seiring
meningkatnya suhu. Peningkatan gerakan atom-atom ini akan menyebabkan partikel yang saling
bertabrakan dan mendorong atom sehingga menyebabkan pertambahan panjang atau volume dari
suatu benda (Ohanian&Markert, 2007).
Muai Panjang
Dapat diketahui bahwa mayoritas logam/benda dapat bertambah panjang jika dipanaskan.
Koefisien muai panjang dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan pertambahan panjang per
pertambahan suhu per panjang awal yang dapat dinyatakan sebagai berikut: (Satriawan, 2012)
∆𝑙
𝛼= … . (1)
𝑙0 . ∆𝑇
atau berarti
𝑙 = 𝑙0 + 𝛼. 𝑙0 (𝑇 − 𝑇0 )
BAB II
METODOLOGI
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain seperangkat alat pemuaian, termometer, kuningan,
baja, gelas, cawan petri, selang karet, dan generator uap.
Suhu ruangan diukur terlebih dahulu dan dituliskan sebagai 𝑇0 . Lalu panjang kuningan
yang belum dipanaskan diukur dengan meteran sebagai 𝑙0 .
Alat-alat yang sudah tersedia dirangkai sesuai dengan petunjuk. Kemudian kuningan
diletakkan dimana ujung kuningan terbuka diletakkan pada sandaran tetap dan ujung
kuningan tertutup diletakkan pada sandaran pengarah.
Langkah berikutnya, jarum pada busur dikalibrasi terlebih dahulu dimana jarum harus
diposisikan di 0°.
Lalu, ujung kuningan terbuka disambungkan dengan selang karet yang terhubung ke
generator uap.
Setelah itu, cawan petri diisi air sampai ¾ bagian dan penutup cawan ditutup rapat
dengan sekrup.
Kemudian, generator uap dipanaskan dengan dihubungkan ke stop kontak.
Panjang kuningan diukur dengan cara diukurnya sudut pada jarum busur yang sudah
dirangkai. Jika panjang pipa diperpanjang, maka jarum akan diarahkan ke atas. Lalu
hasilnya dikonversi dari sudut menjadi meter. Hal yang sama dilakukan sebanyak 4 kali
tiap perubahan 5°𝐶 terhadap kuningan yang sudah dipanaskan tersebut.
3.2 Perhitungan
3.2.1 Kuningan
1. 57 × 10−5 6,9
2. 6 × 10−4
3. 6 × 10−4
d. ∆𝐿4 = 𝜃4 × 3 × 10−5
= 20 × 3 × 10−5
= 6 × 10−4 𝑚
∆𝐿
a. ∆𝑇1 = 𝑇1 − 𝑇0 = 306,1 − 299,2 = 6,9 𝐾 𝛼=𝐿
0 ×∆𝑇
5,7×10−4
b. ∆𝑇2 = 𝑇2 − 𝑇0 = 323,1 − 299,2 = 23,9 𝐾 a. 𝛼1 = 6,4×10−2 ×6,9 = 1,3 × 10−3
6×10−4
c. ∆𝑇3 = 𝑇3 − 𝑇0 = 328,4 − 299,2 = 29,2 𝐾 b. 𝛼2 = 6,4×10−2 ×23,9 = 4 × 10−4
6×10−4
d. ∆𝑇4 = 𝑇4 − 𝑇0 = 336,9 − 299,2 = 37,7 𝐾 c. 𝛼3 = 6,4×10−2×29,2 = 3,2 × 10−4
6×10−4
d. 𝛼4 = 6,4×10−2 ×37,7 = 2,4 × 10−4
̅ |2
Σ|𝛼−𝛼 7,33×10−7 7,33×10−7
*𝛿𝛼 = √ =√ =√ = 0,00049 ≈ 0,0005
𝑛−1 4−1 3
𝛿𝛼 0,0005
∗ 𝐾𝑟 = × 100% = × 100% = 88%
𝛼̅ 0,000565
∗ 𝛼 = 𝛼̅ ± 𝛿𝛼 = 0,000565 ± 0,0005
3.2.2 Baja
1.
2.
3.
4. 2,58 × 10−4
d. ∆𝐿4 = 𝜃4 × 3 × 10−5
= 13 × 3 × 10−5
= 6,9 × 10−4 𝑚
Pengkonversian suhu:
a. 𝑇1 = 38°𝐶 + 273 = 311 𝐾 c. 𝑇3 = 58°𝐶 + 273 = 331 𝐾
b. 𝑇2 = 48°𝐶 + 273 = 321 𝐾 d. 𝑇4 = 68°𝐶 + 273 = 341 𝐾
Pengkonversian panjang dan suhu awal: Perhitungan nilai koefisien muai panjang:
∆𝐿
a. 𝐿0 = 64,1 𝑚𝑚 = 6,41 × 10−2 𝑚 𝛼=𝐿
0 ×∆𝑇
2,7×10−4
b. 𝑇0 = 26,4°𝐶 + 273 = 299,4 𝐾 a. 𝛼1 =6,41×10−2×11,6 = 3,63 × 10−4
3×10−4
Perhitungan perubahan suhu: b. 𝛼2 = 6,41×10−2 ×21,6 = 2,16 × 10−4
3,3×10−4
a. ∆𝑇1 = 𝑇1 − 𝑇0 = 311 − 299,4 = 11,6 𝐾 c. 𝛼3 = 6,41×10−2×31,6 = 1,62 × 10−4
6,9×10−4
b. ∆𝑇2 = 𝑇2 − 𝑇0 = 321 − 299,4 = 21,6 𝐾 d. 𝛼4 = = 2,58 × 10−4
6,41×10−2 ×41,6
= 2,5 × 10−4
̅ |2
Σ|𝛼−𝛼 2,1664×10−8 2,1664×10−8
*𝛿𝛼 = √ =√ =√ = 8,5 × 10−5
𝑛−1 4−1 3
𝛿𝛼 8,5 × 10−5
∗ 𝐾𝑟 = × 100% = × 100% = 34%
𝛼̅ 2,5 × 10−4
∗ 𝛼 = 𝛼̅ ± 𝛿𝛼 = 0,00025 ± 0,000085
3.2.3 Gelas
1. 1,2 × 10−4
2. 1,2 × 10−4
3. 1,5 × 10−4
4. 1,5 × 10−4
d. ∆𝐿4 = 𝜃4 × 3 × 10−5
= 5 × 3 × 10−5
= 1,5 × 10−4 𝑚
∆𝐿
𝛼=𝐿
0 ×∆𝑇
1,2×10−4
a. 𝛼1 = 6,39×10−2×4,3 = 4,36 × 10−4
1,2×10−4
b. 𝛼2 = 6,39×10−2×9,3 = 2,01 × 10−4
1,5×10−4
c. 𝛼3 = 6,39×10−2×31,6 = 7,43 × 10−5
1,5×10−4
d. 𝛼4 = 6,39×10−2×41,6 = 5,64 × 10−5
= 1,91 × 10−4
̅ |2
Σ|𝛼−𝛼 9,1825×10−8 9,1825×10−8
*𝛿𝛼 = √ =√ =√ = 1,7 × 10−4
𝑛−1 4−1 3
𝛿𝛼 1,7 × 10−4
∗ 𝐾𝑟 = × 100% = × 100% = 89%
𝛼̅ 1,91 × 10−4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan dapat memahami bagaimana konsep dari
pemuaian panjang pada zat padat. Selain itu, peserta praktikum dapat mengetahui bagaimana cara
menemukan nilai koefisien muai panjang dari suatu benda. Praktikan juga dapat menerapkan
pengetahuan mengenai teori pengukuran dan ralat dengan menghitung koefisien ralat dari tiap
pengukuran pada benda uji yang berbeda.
4.2 Saran
Saat praktikum berlangsung, terdapat sedikit kendala. Video yang ditayangkan mengalami
sedikit lag pada penayangannya, sehingga para praktikan kurang dapat memahami isi video secara
maksimal. Untuk praktikum kedepannya diharapkan bisa lebih baik untuk penayangan video
praktikumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ohanian, Hans C. & Markert John T. 2007. Physics For Engineers and Scientists. Third edition.
New York: W.W. Norton & Company, Inc.
Young, Hugh D. & Freedman Roger A. 2016. University Physics With Modern
Physics.Fourteenth edition. USA: Pearson Education, Inc.
c. Satriawan, 2012
3. Tugas Pendahuluan
4. Pretest