Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 3

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Nama Praktikan : M Zaki Ramdhan


NIM : 102222050
Kelas : ME-1
Tanggal Praktikum : 13 Desember 2022
Pimpinan Praktikum : Rizky Miftahul Akbar
I. INTISARI
Pada praktikum modul 3 mempelajari tentang gerak harmonic sederhana. Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk memahami konsep-konsep tentang Gerak Harmonik
Sederhana sebagai gerak bolak balik secara teratur melalui titik kesetimbangan dengan
banyak getaran dalam setiap detik selalu sama atau konstan. Alat alat yang digunakan pada
praktikum kali ini terdiri dari statif, pegas tiga jenis, beban terkait, tali, massa bandul
sebanyak 2 benda, stopwatch, busur, neraca.

Percobaan pertama adalah osilasi pada pegas. Langkah pertama adalah pasang
pegas dengan statif, lalu ukur panjang pegas mula mula. Kaitkan beban sesuai keperluan
data lalu hitung perubahan panjanag pegas pada setiap beban. Nilai selisih antara
penambahan panjang pegas dengan panjang pegas mula mula dan hasilnya adalah ∆𝑥 (m).
setelah itu Tarik benda hingga mengalami penambahan sebanyak 2 cm pada setiap beban,
lalu lepaskan beban dan hitung waktu yang diperlukan untuk 10 getaran. 1 getaran adalah
saat bandul dilepas bergerak keatas dan kembali ke bawah.

Percobaan kedua adalah gerak ayunan bandul matematis. Langkah pertama adalah
padang bandul pada statif, lalu ukur panjang tali sesuai data yang diperlukan. Setelah itu
Tarik bandul hingga membentuk sudut 4° − 5°, lalu lepaskan dan hitung waktu yang
diperlukan untuk 10 getaran. Untuk 1 getaran dihitung dari keadaan mula mula bandul
sampai balik lagi ke keadaan mula mula.
Kata kunci : pegas, bandul, getaran

II. PENDAHULUAN
2.1. Tujuan
1. Memahami konsep gerak harmonic sederhana pegas dan bandul.
2. Menghitung konstanta pegas
3. Menghitung besar percepatan gravitasi melalui pegas dan bandul sistematis
4. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi periode gerak harmonic sederhana
pada pegas dan bandul.
2.2.Dasar Teori
Gerak harmonic sederhana adalah gerak bolak balik suatu benda disekitar posisi
setimbangnya, yang disebabkan oleh adanya gaya restorasi seperti yang terjadi pada
pegas maupun bandul. Gerakan ini memiliki titik kesetimbangan, dimana posisi benda
berosilasi tidak mengarahkan gaya. Ketika benda mendapatkan gaya, benda akan
bergerak menjauhi titik kesetimbangannya dan kembali ke titik kesetimbangannya
disebabkan oleh gaya pemulih. (Giancoli, 2014: 369)
Gambar 1.1. pegas dipasangkan dengan beban
Saat gaya dikenakan oleh pegas maupun bandul maka akan terjadi perubahan, dimana
pada pegas akan terjadi regangan ataupun rapatan tergantung arah gaya yang diberikan,
sedangkan bandul akan mengalami simpangan. Regangan atau rapatan diketahui dengan
adanya perubahan panjang pegas ∆𝑥 (m) dikarenakan adanya gaya F yang diberikan.
System ini memenuhi hokum hooke, perubahan jarak pada masing masing pegas akan
berbeda, hal ini bergantung pada konstanta pegasnya.
𝐹 = −𝑘 ∆𝑥
Jika suatu beban bermassa m digantungkan pada pegas dalam posisi vertical, maka
keseimbangan akan dicapai setelah pegas mengalami perpanjangan mula mula, bila beban
tersebut ditarik dari kedudukan setimbangnya, lalu kemudian dilepaskan maka beban yang
berada di ujung pegas akan bergetar ke atas dan ke bawah. Gerak getaran system tersebut
memenuhi persyaratan gerak harmonic sederhana. Dengan menggunakan hukum II
Newton pada peristiwa osilasi pagas ini, didapatkan persamaan
𝐹 = 𝑚𝑎 (3.1)
𝑑2 𝑥
−𝑘𝑥 = 𝑚 (3.2)
𝑑𝑡 2

Dengan solusi umum persamaan tersebut adalah


𝑥(𝑡) = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝛼) (3.3)

𝑚
𝜔 = √𝑘 (3.4)

Apabila kita hanya meninjau perubahan jarak dari pegas saat diberikan beban, maka
dikaitkan dengan hukum 1 Newton kita akan mendapatkan percepatan gravitasi adalah
sebagai berikut.
𝐹=0 (3.5)
𝑘∆𝑦 − 𝑚𝑔 = 0 (3.6)
𝑔
∆𝑦 = 𝑚 (3.7)
𝑘

Gambar 1.2. bandul matematis


Bandul matematis adalah suatu system mekanisme dimana benda terhubung
dengan sebuah tali dan bergerak secara periodic (berosilasi). Pada bandul matematis
benda dianggap sebagai benda titik dan massa tali diabaikan. Jika partikel ditarik
kesamping sehingga tali membuat sudut 𝜃 dengan garis vertical, kemudian partikel
dilepas, maka partikel akan berosilasi antara titik dia dilepas dan posisi simetriknya
(Alonco, 1994: 252)
Bandul dapat berosilasi melalui titik setimbangnya disebabkan oleh adanya gaya
pemulih. Bandul akan mengikuti persamaan gerak seperti hokum II Newton (3.8).
Masukan komponen gaya pada arah tangensial tali, maka diperoleh persamaan 3.9.
kemudian dengan menggunakan asumsi sudut kecil (𝜃 < 5°), periode (𝑇0 ) dan
percepatan gravitasi (g) masing masing dapat ditentukan dengan persamaan 3.10 Dan
3.11 Sebagai berikut:
𝐹 = 𝑚. 𝑎 (3.8)
𝑑2 𝑠
−𝑚𝑔. sin(𝜃) = 𝑚 (3.9)
𝑑𝑡 2

𝑙
𝑇0 = 2𝜋√𝑔 (3.10)

4𝜋 2 𝐿
𝑔= (3.11)
𝑇02
2.3. Daftar Peralatan
1. Statif
2. Pegas tiga jenis
3. Beban berkait
4. Tali
5. Massa bandul 2
6. Stopwatch
7. Busur
8. Neraca

2.4. Prosedur
 Percobaan 1
Percobaan pertama adalah osilasi dengan pegas. Pertama pasang pegas pada statif,
jika sudah terpasang ukur panjang pegas mula mula dengan mistar. Lalu kaitkan pegas
dengan beban yang sudah ditentukan, lalu ukur panjang pegas setelah ditambahkan beban
sebagai perubahan panjang pegas dengan mistar. Nilai selisi antara penambahan panjang
pegas dengan panjang pegas mula mula dan hasilnya adalah ∆𝑥 (𝑚). Setelah itu Tarik
beban hingga mengalami penambahan panjang sebanyak 2 cm, lalu lepaskan bebanya dan
hitung waktu yang diperlukan untuk 10 getaran. Setiap 1 getaran adalah saat bandul
dilepas bergerak keatas dan kembali ke bawah. Tulis ke dalam hasil laporan.
 Percobaan 2
Pasang tali dengan panjang tertentu sesuai dengan data pada modul, pasang pada
statis dan kaitkan tali dengan beban 70,45 gram. Lalu simpangkan beban dengan sudut
kurang dari 5° , lalu lepaskan beban dan hitung waktu untuk 10 getaran. 1 getaran diukur
saat beban dilepaskan kembali lagi ke posisi awal. Lakukan hal yang sama dengan beban
35,34 gram.

III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA


3.1. percobaan Variasi Massa Beban Terhadap Panjang Pegas
Tabel 4.1. variasi massa beban terhadap panjnang pegas
No Massa (gram) ∆𝒙(𝒎) n = 10
t(s) T(s) 𝑻𝟐
1 50 1,8 × 10−2 3,35 3,35 × 10−1 1,12 × 10−1
2 60 2,3 × 10−2 3,64 3,64 × 10−1 1,32 × 10−1
3 70 2,8 × 10−2 3,93 3,93 × 10−1 1,54 × 10−1
4 80 3,3 × 10−2 4,30 4,30 × 10−1 1,84 × 10−1
5 90 3,8 × 10−2 4,35 4,35 × 10−1 1,89 × 10−1
6 100 4,4 × 10−2 4,40 4,40 × 10−1 1,93 × 10−1
 2
Dari tabel T terhadap m diatas didapatkan nilai :
A = -11,3375
B = 535,869
𝐾 = 𝐵 × 4𝜋 2 = 535,869 × 4𝜋 2 = 21155,26
Dari nilai tersebut didapatkan grafik fungsi T2 terhadap m yaitu ;
𝑇 2 = 𝐵𝑚 + 𝐴
y = 535,869x – 11,3375

Variasi massa beban terhadap panjang pegas


120

100 100
90
80 80
Massa (Gram)

70
60 60
50
40

20

0
0,1122 0,1324 0,1544 0,1849 0,1892 0,1936
T^2 (S^2)

5.1. Grafik variasi massa beban terhadap panjang pegas

 Dari tabel m terhadap ∆𝒙 didapatkan nilai ;


A = -0,0079047
B = 0,0005142
Maka didapatkan nilai g (Gravitasi bumi)
𝑔 = 𝐵 × 𝐾 = 0,0005142 × 21155,26 ≈ 10,87 𝑚⁄𝑠 2

Dengan grafik fungsi serta bentuk grafik sebagai berikut


∆𝑥 = 𝐵𝑚 + 𝐴
y = 0,0005142 x – 0,0079047
variasi perubahan panjang benda terhadap massa
benda
0,06

0,05

0,04
∆x (m)

0,03

0,02

0,01

0
50 60 70 80 90 100
Massa (Gram)

5.2. Variasi perubahan panjang benda terhadap massa benda

3.2. percobaan variasi panjang tali dan massa beban pada bandul
Tabel 4.2. variasi panjang tali dan massa beban
No Massa = 35,34 gram Massa = 70,45 gram
L (m) t(s) 𝑇02 2
(𝑠 ) L (m) t(s) 𝑇02 (𝑠 2 )
1 1,2 20,36 4,145 1,2 20,90 4,368
2 1 18,69 3,4930 1 19,16 3,671
3 0,8 16,77 2,8123 0,8 17,01 2,893
4 0,6 14,79 2,1874 0,6 15,11 2,283
5 0,4 12,84 1,6486 0,4 12,93 1,671
6 0,2 09,38 0,8798 0,2 09,70 0,950

 Dari tabel massa 35,34 gram 𝑻𝟐𝟎 terhadap L didapatkan nilai


A = -0,085464307
B = 0,310787779
Dan didapatkan nilai g yaitu
𝑔 = 𝐵 × 4𝜋 2 = 0,31078779 × 4𝜋 2 ≈ 10,2 𝑚⁄𝑠 2
Dan didapatkan nilai grafik fungsi dan bentuk grafiknya sebagai berikut :
𝐿 = 𝐵𝑇02 + 𝐴
y = 0,310787779 x – 0,085464307

Variasi panjang tali pada massa 35,34 gram


1,4
1,2
1
0,8
L (m)

0,6
0,4
0,2
0
4,145 3,493 2,812 2,187 1,648 0,879
T^2 (S^2)

5.3. variasi panjang tali pada masa 35,34 gram

 Dari tabel massa 70,45 gram 𝑻𝟐𝟎 terhadap L didapatkan nilai


A = -0,078451882
B = 0,294942617
Dan didapatkan nilai g yaitu
𝑔 = 𝐵 × 4𝜋 2 = 0,294942617 × 4𝜋 2 ≈ 10,64 𝑚⁄𝑠 2

Dan didapatkan nilai grafik fungsi dan bentuk grafiknya sebagai berikut :
𝐿 = 𝐵 𝑇02 + 𝐴
y = 0,294942617 x – 0,078451882
Variasi panjang tali dan massa beban 70,45 gram
1,4
y = 0,294942617 x -
1,2
1
0,8
L (m)

0,6
0,4
0,2
0
4,368 3,671 2,893 2,283 1,671 0,95
T^2 (S^2)

5.4. Variasi panjang tali dan massa beban 70,45 gram

IV. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 3.1 saat beban semakin besar maka perpanjanganya semakin
besar. Maka massa beban terhadap perubahan panjnag pegas dinyatakan sebanding. Pada
tabel 3.2 kita memiliki variasi massa. Jadi pada massa beban dan sudut diatas tidak
berpengaruh kepada periode. Karena massa mempengaruhi gaya berat, tetapi karena ada
momen inersia yang berlawanan maka tidak berpengaruh.
Panjang dawai berpengaruh dalam osilasi. Berdasarkan teori tersebut, tentukan
periode (T), nilai percepatan gravitasi (g), panjang tali (L). berdasarkan tabel percobaan
diatas perbedaan panjang tali dapat mempengaruhi waktu terjadinya getaran dan
periodenya.
Pada gerak osilasi pegas, massa beban mempengaruhi periode, karena semakin
besar massa, semakin besar pertumbuhan panjangnya, sehingga bertahan lebih lama dan
mempengaruhi nilai periode. Dalam bandul pendulum, massa beban berpengaruh dengan
gaya gravitasi. Berdasarkan eksperiman perbedaan kedua beban mempengaruhi gaya
gravitasi. Besar kecilnya sudut tidak dihitung dikarenakan kecilnya sudut yaitu 4 derajat.
Pada percobaan diatas didapatkan hasil gaya berat yang berbeda beda. Gaya
tariknya berbeda dengan gaya tarikan gravitasi bumi yang sering dipakai yaitu 9,8 m/s 2
karena dipengaruhi oleh massa benda dan panjang tali.
Pada percobaan sederhana dengan pendekatan koordinat karteseus ini cukup sesuai
dan mendekati nilai yang benar, walaupun tidak tepat. Sebuah bandul yang dijatuhkan
tanpa gaya akan bergerak lurus ke deoan dan membentuk 2 arah bolak balik, namun ada
kemungkinan untuk kondisi lingkungan memengaruhi terjadinya pergerakan bandul,
sehingga perhitunganya kurang tepat.
V. Kesimpulan
1. Gerak harmonic sederhana adalah gerak variabel suatu benda terhadap titik
setimbangnya.
2. Periodenya sebanding dengan panjang dawai, jika panjang dawai semakin panjang,
maka nilai periode juga bertambah.
3. Panjang dan sudut tali juga mempengaruhi gaya gravitasi suatu benda
4. Besarnya percepatan gravitasi dapat ditentukan dengan menggunakan pegas dan
pendulum matematis.
5. Faktor yang mempengaruhi gerak harmonic pegas dan pedulum adalah percepatan
gravitasi, panjang tali, dan amplitude getaran.

VI. REFERENSI
 Dosen Fisika Dasar Universitas Pertamina dan Asisten Laboratorium Fisika Dasar
Universitas Pertamina.Fisika Dasar 1.2021.Jakarta: Universita Pertamina
 Nugrahani dan Nadi.2019.Buku Paduan Praktikum Dasar 1.Surabaya:Penerbit JDS
2019
 Cutbell, Johnson. PHYSICS. 9th Ed. United States: John Wiley and Sons. 2012.
 Modul Eksperimen Fisika Dasar Semester 1 2020/2021

VII. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai