Anda di halaman 1dari 19

ACC/3/1/2023

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA
MODUL XII : PERCOBAAN OSILATOR HARMONIK
SEDERHANA : BANDUL

Disusun Oleh :
Rara Erawati
(2211113006)
KELOMPOK 2
1. Alif Hafizhi (2211113007)
2. Septi Adi Cahyani (2211113008)
3. Muhammad Tata A (2211113009)
4. Yuma Nurul F (2211113010)
Praktikum Tanggal : Senin, 2 Januari 2023
Dosen Pengampu : Adanti Wido P, S.T.,M.Eng
Asisten Praktikum :
Mahgfirutonnisa (20101083)

LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2023
MODUL XII
PERCOBAAN OSILATOR HARMONIK SEDERHANA :
BANDUL

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mendemonstrasikan gerak bandul sebagai salah satu contoh gerak
harmonik sederhana
2. Mengukur dan menghitung besaran-besaran yang terkait dengan
gerak harmonik sederhana, seperti : frekuensi, periode, perbedaan
tinggi bandul, dan energi mekanik
3. Menentukan percepatan gravitasi menggunakan bandul

II. DASAR TEORI


Osilasi merupakan gerakan bolak-balik sebuah benda pada
lintasan yang sama dan selang waktu tertentu. Ketika sebuah sistem
dengan massa m terikat pada ujung pegas diberi simpangan jarak x
kemudian dilepas, maka sistem bergerak bolak-balik di titik setimbang
yang dipengaruhi gaya pemulih. Gerakan ini disebut gerak harmonik
sederhana.
Model gerak harmonik pada pegas terbagi menjadi model
sederhana dan teredam. Dalam model pegas teredam, pengaruh gaya
gesek diperhitungkan sehingga gerak harmonik perlahan mengalami
penurunan amplitudo. Pada model gerak harmonik sederhana, gaya
gesek udara dan faktor hambatan diabaikan sehingga amplitudo dan
frekuensinya tetap.
Analisis gerak harmonik dapat menggunakan perhitungan
analitik ataupun numerik. Perhitungan analitik lebih mudah dilakukan
pada model gerak harmonik sederhana, namun akan sulit jika model
tinjauannya semakin kompleks. Hal ini disebabkan bentuk persamaan
yang semakin rumit sehingga akan lebih efisien menggunakan solusi
numerik dengan bantuan komputer dalam penyelesainnya.
Perhitungan numerik memiliki hasil yang hanya mendekati
nilai sebenarnya, sedangkan untuk mendapatkan nilai yang
sebenarnya harus menggunakan perhitungan analitik. Meskipun sulit,
perhitungan analitik tetap diperlukan sebagai acuan dalam
perbandingan antar metode.
Fay dan Graham telah melakukan penelitian gerak harmonik
menggunakan model pegas bergandeng. Adapun model tersebut
menggunakan dua buah pegas dan dua massa yang tergantung sebagai
beban. Penyelesaian persamaan gerak dalam penelitian tersebut
menggunakan perhitungan analitik untuk mengamati perubahan posisi
simpangan terhadap waktu dari osilasi yang terjadi [1].
Getaran dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya getaran bandul dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk
waktu. Getaran pegas dapat dimanfaatkan pada alat suspensi mobil
memberi kenyamanan dalam berkendaraan terutama ketika mobil
melintasi jalan tidak rata. Setiap gerak yang terjadi secara berulang
dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak
ini terjadi secara teratur maka disebut gerak harmonik.
Pada pegas periode dipengaruhi oleh masa beban dan nilai
konstanta pegas. Hubungan massa beban dan periode adalah
berbanding lurus, semakin besar massa beban maka periode getaran
pegas juga semakin besar. Sedangkan hubungan konstanta pegas dan
periode berbanding terbalik, artinya semakin besar konstanta pegas
periodenya akan semakin kecil. Periode pada pegas dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut:
m
𝑇 = 2𝜋√ k .......................... (1)

Keterangan:
T = Periode pegas dalam satuan sekon
m = massa satuannya kg
k = konstanta pegas satuannya N/m
Suatu sistem yang memenuhi hukum Hooke jika gaya pemulih
sebanding dengan besar simpangan. Simpangan benda yang bergetar
adalah jarak benda terhadap titik keseimbangannya. Pegas yang
memenuhi hukum Hooke apabila di tarik (diperpanjang) sepanjang x
maka gaya pemulih yang dilakukan pegas adalah

𝐹 = 𝑘 ∆𝑥 …………………………..(2)
Keterangan:
F = Besar Gaya yang Diberikan (N)
∆= Pertambahan Panjang Benda
k = konstanta pegas satuannya N/m.
Disini k adalah suatu konstanta pegas yang menunjukan
kesukaran pegas untuk ditekan atau diregangkan. Semakin besar k,
semakin sukar pegas ditekan atau diregangkan. Hampir semua pegas
memenuhi Hooke diatas, selama simpangan x tidak terlalu besar. Jika
pegas ditekan maka x adalah negatif [2].
Bandul sederhana atau ayunan matematis yaitu sebuah partikel
yang bermassa (m) yang bergantung pada suatu titik tetap dari seutas
tali yang massanya diabaikan. Bandul sederhana terdiri dari panjang
tali dan beban massa(m). Gaya yang berkerja pada beban adalah
beratnya mg dan tegangan T pada tali. Tegangan tali disebabkan oleh
komponen berat Fn = mg cos ∅ , sedangkankomponen sin ∅ bekerja
untuk melawan simpangan. Mg sin ∅ ini yang dinamakangaya
pemulih (Fr). Jika bandul tersebut berayun secara kontinu pada titik
tetap (0)dengan gerakan melewati titik kesetimbangan c sampai
berbalik ke B’ (B dan B’simetris satu sama lain) dengan sudut
simpangan ∅ o relative kecil maka terjadiayunan harmonis sederhana
[3].
III. ALAT DAN BAHAN
1. Modul Eksperimen
2. Statif
3. Penggaris
4. Tali
5. Stopwatch
6. Busur Derajat
7. Beban
8. Selotip
IV. HASIL DATA
Tabel 12.4.1 Hasil Percobaan Pengukuran Waktu (s) Untuk Berbagai
Variasi Panjang Tali (m)
N Panj Waktu (s) Peri Freku Perbe Perce Ener
o. ang Perco Perco Perco Ra ode ensi daan patan gi
tali baan baan baan ta- (s) (Hz) keting Gravit Mek
(m) 1 2 3 rat gian asi anik
a ∆h (m) (m/ (J)
s2)
1. 0,2 18,66 18,55 18,87 18, 0,93 1,07 0,027 9,1 0,04
69
2. 0,3 22,88 22,84 22,87 22, 1,14 0,87 0,041 9,1 0,06
86
3. 0,4 25,77 25,76 25,73 25, 1,28 0,78 0,054 9,6 0,08
75

Perhitungan Tabel 12.4.1 Hasil Percobaan Pengukuran Waktu (s)


Untuk Berbagai Variasi Panjang Tali (m)
1
• cos 30° = √3
2
x 1
L
= 2
√3
1
x = 2
√3 × 0,2
x = 0,173 m
∆H = L–x
∆H = 0,2 – 0,173
∆H = 0,027 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,1 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 9,1 × 0,2
Em = 0,04 Joule
1
• cos 30° = √3
2
x 1
L
= 2
√3
1
x = 2
√3 × 0,3
x = 0,259 m
∆H = L–x
∆H = 0,3 – 0,259
∆H = 0,041 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,1 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 9,1 × 0,3
Em = 0,06 Joule
1
• cos 30° = √3
2
x 1
L
= 2
√3
1
x = 2
√3 × 0,4
x = 0,346 m
∆H = L–x
∆H = 0,4 – 0,346
∆H = 0,054 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,6 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 9,6 × 0,4
Em = 0,08 Joule
Tabel 12.4.2 Hasil Percobaan Pengukuran Waktu (s) Untuk Berbagai
Variasi Massa Bandul (kg)
N Ma Waktu (s) Peri Freku Perbe Perce Ener
o. ssa Perco Perco Perco Ra ode ensi daan patan gi
(Kg baan baan baan ta- (s) (Hz) keting Gravit Mek
) 1 2 3 rat gian asi anik
a ∆h (m) (m/ (J)
s2)
1. 0,0 28,93 28,81 28,88 28, 1,44 0,69 0,067 9,5 0,10
22 87
2. 0,0 28,73 28,70 28,66 28, 1,43 0,69 0,067 9,6 0,15
32 69
3. 0,0 28,79 28,88 28,60 28, 1,43 0,69 0,067 9,6 0,24
52 75

Perhitungan Tabel 12.4.2 Hasil Percobaan Pengukuran Waktu (s)


Untuk Berbagai Variasi Massa Bandul (Kg)
1
• cos 30° = √3
2
x 1
L
= 2
√3
1
x = 2
√3 × 0,5
x = 0,433 m
∆H = L–x
∆H = 0,5 – 0,433
∆H = 0,067 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,5 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 9,5 × 0,5
Em = 0,10 Joule
1
• cos 30° = 2
√3
x 1
L
= 2
√3
1
x = 2
√3 × 0,5
x = 0,433 m
∆H = L–x
∆H = 0,5 – 0,433
∆H = 0,067 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,6 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,032 × 9,6 × 0,5
Em = 0,15 Joule
1
• cos 30° = √3
2
x 1
L
=
2
√3
1
x = 2
√3 × 0,5
x = 0,433 m
∆H = L–x
∆H = 0,5 – 0,433
∆H = 0,067 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,6 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,052 × 9,6 × 0,5
Em = 0,24 Joule
Tabel 12.4.3 Hasil Percobaan Pengukuran Waktu (s) Untuk Berbagai
Variasi Sudut Simpangan
N Sudut Waktu (s) Peri Frek Perbe Perce Ener
o. simpa Perco Perco Perco Ra ode uensi daan patan gi
ngan baan baan baan ta- (s) (Hz) ketin Gravi Mek
1 2 3 rat ggian tasi anik
a ∆h (m) (m/ (J)
s2)
1. 30° 28,93 28,81 28,88 28, 1,44 0,69 0,067 9,5 0,10
87
2. 45° 29,14 29,43 29,35 29, 1,46 0,68 0,147 9,2 0,10
30
3. 60° 29,82 29,82 29,93 29, 1,49 0,67 0,250 8,8 0,09
85

Perhitungan Tabel 12.4.3 Hasil Percobaan Pengukuran Waktu (s)


Untuk Berbagai Variasi Sudut Simpangan
1
• cos 30° = √3
2
x 1
L
= 2
√3
1
x = 2
√3 × 0,5
x = 0,433 m
∆H = L–x
∆H = 0,5 – 0,433
∆H = 0,067 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,5 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 9,5 × 0,5
Em = 0,10 Joule
1
• cos 45° = √2
2
x 1
L
= 2
√2
1
x = 2
√2 × 0,5
x = 0,353 m
∆H = L–x
∆H = 0,5 – 0,353
∆H = 0,147 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 9,2 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 9,2 × 0,5
Em = 0,10 Joule
1
• cos 60° = 2
x 1
=
L 2
1
x = × 0,5
2
x = 0,250 m
∆H = L–x
∆H = 0,5 – 0,250
∆H = 0,250 m
𝐿
• T = 2𝜋 √𝑔
g = 8,8 m/𝑠 2
• Ep = Em
Em = m×𝑔 ×ℎ
Em = 0,022 × 8,8 × 0,5
Em = 0,09 Joule
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan praktikan tentang
percobaan osilator harmonik sederhana bandul, dengan tujuan untuk
mendemonstrasikan gerak bandul sebagai salah satu contoh gerak
harmonik sederhana, mengukur dan menghitung besaran-besaran
yang terkait dengan gerak harmonik sederhana, seperti frekuensi,
periode, perbedaan tinggi bandul, dan energi mekanik serta
menentukan percepatan gravitasi menggunakan bandul.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini berupa
modul eksperimen, statif, penggaris, tali, stopwatch, busur derajat,
beban dan selotip.
Pada percobaan kali ini dilakukan dengan tiga variasi. Variasi
pertama untuk panjang tali, variasi kedua untuk massa bandul, dan
variasi yang ketiga untuk sudut simpangan.
Untuk tabel pertama pengukuran waktu untuk berbagai variasi
panjang tali dilakukan tiga kali percobaan dengan tiga variasi panjang
tali. Percobaan ini dilakukan pada sudut 30° saja. Yang pertama
panjang tali 0,2 meter pada percobaan pertama diperoleh data waktu
dalam satuan sekon 18,66 kemudian pada percoban kedua diperoleh
data waktu dalam satuan sekon 18,55 dan pada percobaan ketiga
diperoleh data waktu dalam satuan sekon 18,87. Rata-rata waktu pada
panjang tali 0,2 meter sebesar 18,69. Kemudian praktikkan juga
mencari nilai periode dan frekuensi. Periode dicari menggunakan
rumus waktu dibagi jumlah ayunan memperoleh hasil 0,93 sekon dan
frekuensi dicri menggunakan rumus satu dibagi periode diperoleh
hasil 1,07 Hz. Setelah itu praktikkan mencari nilai perbedaan
ketinggian diperoleh hasil 0,027 meter, percepatan gravitasi 9,1 m/𝑠 2
dan energi mekanik 0,04 Joule.
Yang kedua panjang tali 0,3 meter pada percobaan pertama
diperoleh data waktu dalam satuan sekon 22,88 kemudian pada
percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan sekon 22,84 dan
pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam satuan sekon
22,87. Rata-rata waktu pada panjang tali 0,3 meter sebesar 22,86.
Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,14 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,87 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,041 meter,
percepatan gravitasi 9,1 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,06 Joule.
Untuk yang terakhir panjang tali 0,4 meter pada percobaan
pertama diperoleh data waktu dalam satuan sekon 25,77 kemudian
pada percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan sekon 25,76
dan pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam satuan sekon
25,73. Rata-rata waktu pada panjang tali 0,4 meter sebesar 25,75.
Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,28 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,78 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,054 meter,
percepatan gravitasi 9,6 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,08 Joule.
Untuk tabel kedua pengukuran waktu untuk berbagai variasi
massa bandul dilakukan tiga kali percobaan dengan tiga variasi
panjang tali. Percobaan ini dilakukan pada ketinggian 0,5 meter saja.
Yang pertama massa bandul 0,022 meter pada percobaan pertama
diperoleh data waktu dalam satuan sekon 28,93 kemudian pada
percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan sekon 28,81 dan
pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam satuan sekon
28,88. Rata-rata waktu untuk massa bandul 0,022 kilogram sebesar
28,87. Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,44 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,69 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,067 meter,
percepatan gravitasi 9,5 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,10 Joule.
Yang kedua menggunakan massa bandul 0,032 kilogram pada
percobaan pertama diperoleh data waktu dalam satuan sekon 28,73
kemudian pada percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan
sekon 28,70 dan pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam
satuan sekon 28,66. Rata-rata waktu pada massa bandul 0,032 sebesar
1,43. Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,43 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,69 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,067 meter,
percepatan gravitasi 9,6 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,15 Joule.
Yang terakhir massa bandul 0,052 kilogram pada percobaan
pertama ini diperoleh data waktu dalam satuan sekon 28,79 kemudian
pada percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan sekon 28,88
dan pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam satuan sekon
28,60. Rata-rata waktu pada massa bandul 0,052 kilogram sebesar
28,75. Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,43 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,69 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,067 meter,
percepatan gravitasi 9,6 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,24 Joule.
Untuk tabel ketiga pengukuran waktu untuk berbagai variasi
sudut simpangan dilakukan tiga kali percobaan dengan tiga variasi
sudut simpangan. Percobaan ini dilakukan pada sudut
30°, 45° dan 60°. Yang pertama pada sudut simpangan 30° pada
percobaan pertama diperoleh data waktu dalam satuan sekon 28,93
kemudian pada percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan
sekon 28,81 dan pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam
satuan sekon 28,88. Rata-rata waktu pada sudut simpangan 30°
sebesar 28,87. Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan
frekuensi. Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah
ayunan memperoleh hasil 1,44 sekon dan frekuensi dicri
menggunakan rumus satu dibagi periode diperoleh hasil 0,69 Hz.
Setelah itu praktikkan mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh
hasil 0,067 meter, percepatan gravitasi 9,5 m/𝑠 2 dan energi mekanik
0,10 Joule.
Yang kedua pada sudut simpangan 45° pada percobaan pertama
diperoleh data waktu dalam satuan sekon 29,14 kemudian pada
percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan sekon 29,43 dan
pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam satuan sekon
29,35. Rata-rata waktu pada sudut simpangan 45° sebesar 29,30.
Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,46 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,68 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,147 meter,
percepatan gravitasi 9,2 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,10 Joule.
Untuk yang terakhir pada sudut simpangan 60° pada percobaan
pertama diperoleh data waktu dalam satuan sekon 29,82 kemudian
pada percoban kedua diperoleh data waktu dalam satuan sekon 29,82
dan pada percobaan ketiga diperoleh data waktu dalam satuan sekon
29,93. Rata-rata waktu pada sudut simpangan 60° sebesar 29,85.
Kemudian praktikkan juga mencari nilai periode dan frekuensi.
Periode dicari menggunakan rumus waktu dibagi jumlah ayunan
memperoleh hasil 1,49 sekon dan frekuensi dicri menggunakan rumus
satu dibagi periode diperoleh hasil 0,67 Hz. Setelah itu praktikkan
mencari nilai perbedaan ketinggian diperoleh hasil 0,250 meter,
percepatan gravitasi 8,8 m/𝑠 2 dan energi mekanik 0,09 Joule.
VI. KESIMPULAN
1. Semakin panjang tali bandul maka semakin besar periode yang
dihasilkan sedangkan frekuensiya akan semakin kecil.
2. Massa bandul tidak mempengaruhi periode dan frekuensi.
3. Sudut simpangan mempengaruhi periode dan frekuensi.
4. Periode dan frekuensi tidak dipengaruhi oleh sudut simpangan,
melainkan dipengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi.
VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] Y. A. A. Sigid Rahmatullah, "Simulasi Gerak Osilasi Model


Pegas Bergandeng Menggunakan Metode Runge-Kutta," Jurnal
Prima Fisika, vol. VIII, no. 3, p. 180, 2020.
[2] R. Ginoga, "Gerak Harmonik Sederhana Pada Pegas Dapat
Digunakan Untuk Membuktikan Nilai Percepatan Gravitasi
Bumi," Jurnal Dinamika Pembelajaran, vol. II, no. 1, pp. 87-88,
2020.
[3] S. Candra, "Gerak Harmonik Sederhana Bandul," November
2018. [Online].
VIII. LAMPIRAN

Gambar 12.8.1 Modul Percobaan

Gambar 12.8.2 Perhitungan Osilator Harmonik Sederhana


Gambar 12.8.3 Perhitungan Osilator Harmonik Sederhana

Gambar 12.8.4 Dokumentasi Percobaan

Anda mungkin juga menyukai