Disusun Oleh :
Nabilah Holiza (23/521132/TK/57473)
Kelompok 1
Tanggal Praktikum : Kamis, 21 Maret 2024
Asisten :
Sayyidah Shaima Avicenna (22/494168/TK/54183)
B. Dasar Teori
Hukum Hooke menyatakan besarnya gaya yang mengakibatkan perubahan bentuk
(panjang) pegas sebanding dengan perubahan panjang yang terjadi, asalkan batas
kelentingannya tidak terlampaui. Gaya pemulihan merupakan gaya yang akan
mengembalikan pegas (benda) ke bentuk semula, ditentukan oleh:
F = - k.x (1.0)
Gambar 5.1 melukiskan sebuah benda yang digantungkan pada pegas, titik kesetimbangan di
R, setelah diberi beban kedua (yang lebih besar) pegas bertambah panjang sejauh RP, atau
sejauh x posisi kesetimbangannya. Resultante gaya yang bekerja pada benda tersebut (pada
R) hanya gaya lenting pemulihan F = - kx. Bersarkan hukum Newton : F = mg, maka :
Pegas dalam kondisi tak teregang tanpa adanya beban (m) dan kemudian diberi
beban bermassa m sehingga pegas bertambah panjang sebesar x. Kemudian beban
bermassa m disimpangkan dari posisi seimbang (ketika ada m) dan dilepaskan maka
sistem pegas-beban tersebut menjadi berosilasi. Jika keberadaan gaya gesekan udara
dapat diabaikan dan pegas mempunyai konstanta pegas k, maka hubungan antara
periode osilasi (T) dengan massa beban (m) memenuhi persamaan berikut:
𝑚
T = 2π√ 𝑘 (1.2)
C. Set Up Eksperimen
C.1. Alat dan Skema Alat
1. Pegas
2. Mistar
3. Statif dan penggantung
4. Stopwatch
5. Beban (bervariasi massanya)
6. Kawat/tali
7. Bolpoin (membawa sendiri)
Gambar grafik 1.0 grafik T^2 terhadap masa pada pegas tunggal
Gambar grafik 1.1 grafik T^2 terhadap massa pada pegas seri
Gambar grafik 1.2 grafik T^2 terhadap massa pada pegas parallel
Berdasarkan persamaan yang ada di modul praktikum fisika dasar, diketahui bahwa jika ingin
mencari ralat pada hasil percobaan dengang menggunakan persamaan berikut:
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika
yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini
secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
normalnya, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
F = kx …(1.4)
Dimana F adalah gaya (N), k adalah konstanta pegas (N/m), dan x adalah jarak pergerakan
pegas dari posisi normalnya (meter).
Pada umumnya, pegas memang terbuat dari besi. Penggunaan bahan besi pada pegas dipilih
karena besi memiliki karakteristik yang kuat dan tahan terhadap korosi dalam jangka waktu
yang cukup lama. Pegas memiliki bentuk spiral karena memungkinkan pegas untuk meregang
dan memungkinkan pegas menahan dan juga menghasilkan gaya yang besar dengan ukuran
yang lebih kecil.
E. Kesimpulan
1. Setiap bahan memiliki konstanta pegas yang berbeda
2. apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan, maka pegas tersebut akan Kembali ke
bentuk awal
3. perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tarik atau gaya tekan yang
diberikan kepada pegas tersebut
4. semakin berat beban yang digunakan, maka semakin besar pula konstanta pegasnya
F. DAFTAR PUSTAKA