Anda di halaman 1dari 17

GERAK HARMONIS SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Untuk Biologi
Dosen Pengampu : Drs.Yoyok Adisetio Laksono,M.Si.

Disusun oleh:
Haniar Mey Sila Kinsnti
(190341621693)
OFFERING A

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN BIOLOGI
2019/2020
Laporan Pratikum Gerak Harmonis Sederhana

A. Tujuan

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum diharapkam :

1. Dapat memahami hukum elastisitas Hooke pada pegas spiral secara


mendalam
2. Dapat memahami mengenai gerak harmonis sederhana pada translasi
pegas spiral
3. Mampu menentukan nilai konstanta pegas k yang digunakan pada
percobaan pegas spiral setelah mendapatkan pengalaman praktikum
4. Mampu memahami gerak harmonis sederhana yang diilustrasikan oleh
gerak bandul sederhana
5. Melalui gerak bandul sederhana diharapkan mampu menentukan nilai
percepatan gravitasi bumi lokal g
6. Dapat menggunakan set percobaan dengan terampil
7. Dapat menentukan hasil ukur k dan g berdasarkan metode grafik.

B. Latar Belakang

Gerak harmonis sederhana adalah gerak bolak balik benda melalui suatu
titik keseimbangan dengan jumlah getaran suatu benda pada tiap detik.
Kebanyakan contoh dari gerak harmonis sederhana itu sangat dekat hubungannya
dengan fenomena kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Berdasarkan hal tersebut,
praktikum ini bertujuan untuk menunjang teori mengenai gerak harmonis
sederhana. Selain itu, praktikum ini bertujuan supaya dapat memahami konsep
gerak harmonis sederhana.

Setelah melakukan praktikum dan mendapatkan data-data yang cukup


langkah berikutnya adalah menentukan periode getaran, konstantsa pegas, serta
menentukan besar percepatan gravitasi beserta besar ralatnya.
C. Alat dan Bahan
1. Pegas
Alat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum :
a. Jolly Balance
b. Stop Watch
c. Set beban bermasa 10 gram, 20 gram, 50 gram
d. 1 wadah beban
e. Pengukur panjang penggaris
f. Neraca (Timbangan digital)

2. Bandul Sederhana
Alat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum :
1. Meja udara yang dilengkapi dengan pipa dan generator penghembus
udara
2. 1 utas tali yang akan dibuat menjadi panjang yang bervariasi
3. Piringan apung (floating Plate)
4. Stop Watch
5. Pengukur panjang atau penggaris
6. Busur derajat
D. Prosedur Percobaan
1. Pegas
a. Kondisikan alat sehingga skala dan pegas benar-benar pada posisi
vertikal.
b. Gantungkan wadah beban dengan massa wadah dicatat sebagai
mw. Amati penunjuk ujung pegas sebagai posisi 0 (nol) dan catat
sebagai y0
c. Tambahkan beban yang memiliki massa 10 gram pada wadah
beban (hasil ukur dicatat sebagai mb). Perpanjangan pegas yang
tertarik kebawah dicatat sebagai yeks.
d. Untuk memperoleh lima data yang bervariasi maka tambahkan
beba menjadi 20 gram,30 gram, 40 gram dan 50 gram secara
berkala. Lakukan pengukuran dan pencatatan untuk setiap
penambahan beban yang menyebabkan pegas mengalami
perpanjangan sebagai yeks. Data yang diperoleh dicatat dalam table
Hubungan antara massa bandul dan perpanjangan pegas.
e. Ketika wadah menampung massa beban 10 gram, posisikan dalam
kondisi stabil kemudian tariklah secara vertikal ke bawah dengan
jarak tertentu. Catatlah waktu untuk melakukan 25 getaran sebagai
ttotal. Hitungan stop watch dari 0 (nol) dimulai tepat ketika beban
dilepaskan. Lakukan langkah ini dengan variasi beban (20 gram,30
gram,40 gram dan 50 gram).
f. Wadah beban yang tergantung dipegas dilepaskan. Kemudian
timbanglah massa pegas yang dicatat sebagai mp.
Catatan : Tidak boleh menarik pegas berbeban terlalu panjang
supaya terhindar dari deformasi permanen elastisitas pegas
2. Bandul Sederhana
a. Meja udara dalam posisi miring beberapa derajat telah disiapkan
oleh petugas laboratorium.
b. Atur posisi tali dengan ukuran tertentu. Gantungkan piringan
apung (floating plate) pada tali yang telah diikatkan salah satu
sisinya pada alas permukaan meja udara.
c. Nyalakan generator dan pilih Switch Low (hembusan angin dengan
kekuatan rendah) serta siapkanlah stop watch
d. Simpangkan bandul dalam posisi sudut 100 menggunakkan busur
derajat dan lepaskanlah.
e. Amati waktu untuk bandul berayun sejumlah 25 kali. Buatlah tabel
untuk menyatakan hubungan antara massa bandul dengan periode
getaran.
f. Lakukanlah prosedur b,c,d,e dengan variasi panjang tali. Buatlah
tabel untuk menyatakan hubungan antara massa bandul dengan
periode getaran.
g. Hitunglah sudut kemiriangan meja terhadap bidang horizontal
kemudian catat sebagai β.
E. DATA
1. Pegas
Mp : 37,68 gram
Tabel 1 Hubungan antara Massa Bandul dan Perpanjangan Pegas

No mb (g) mw (g) M (g) Yo Yeks Y


1 10 50 97.68 10.3 10.6 0.3
2 20 50 107.68 10.3 11 0.7
3 30 50 117.68 10.3 11.5 1.2
4 40 50 127.68 10.3 12 1.7
5 50 50 137.68 10.3 12.5 2.2
Sumber : data hasil praktikum kelompok (2019)

Tabel 2 Hubungan antara Massa Bandul dengan Periode Getaran

No mb (g) mw (g) M (g) Jumlah Ttotal (detik)


Getaran
1 10 50 97.68 25 9.79
2 20 50 107.68 25 10.95
3 30 50 117.68 25 11
4 40 50 127.68 25 11.26
5 50 50 137.68 25 12.63
Sumber : data hasil praktikum kelompok (2019)

2. Percobaan Bandul Sederhana


Kemiringan Bidang Meja udara : 200
Tabel 3 Data Hasil Percobaan Bandul Sederhana

No L (cm) Jumlah Getaran Ttotal (detik)


1 31 25 46.89
2 29.5 25 45.91
3 28 25 45.48
4 27 25 44.22
5 26 25 43.84
Sumber : data hasil praktikum kelompok (2019)

Keterangan Nst peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Nst busur : 10

Nst pengukur panjang/penggaris : 0.1 cm

Nst Stop Watch : 0.01s


Nst Neraca (timbangan digital) : 0.01 gram

F. Pembahasan
Pegas
Uraian pembahasan

Grafik Perpanjangan Pegas dengan


Penambahan Beban
60 Mb (g)
40
20
0
10.5 11 11.5 12 12.5 13

Gambar 1 perpanjangan pegas dengan penambahan beban


Berdasarkan gambar 1 terdapat perbandingan lurus antara
penambahan beban dengan perpanjangan pegas yang ditunjukkan dengan
grafik yang selalu meningkat. Terdapat gaya yag berbanding lurus juga
pada peristiwa tersebut. Hal tersebut selinear jika dikaitkan dengan Hukum
Hooke yang menyatakan bahwa, pegas yang mengalami perpanjangan
berbanding lurus dengan gaya yang diterima oleh pegas dengan ketentuan
tidak melampaui batas elastisitas.

Bandul Sederhana
Nilai gravitasi yang didapat adalah sebesar 8,22 m/s 2, memiliki selisih
1,58 dengan nilai percepatan gravitasi bumi. Selisih tersebut menunjukkan
tingkat perbedaan yang kecil. Adanya perbedaan percepatan gravitasi
tersebut disebabkan adanya angin yang mempengaruhi bandul tersebut .

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan pegas didapatlkan nilai k = ( 21.52 ± 8.64 )


kg/ s2 dengan ralat relatif sebesar 8,646966297 % untuk hubungan antara
penambahan massa dengan perpanjangan pegas dan didapatkan nilai k=(15,41 ±
1,34) kg/ s2 dengan ralat relatif sebesar 9,074278 % untuk penambahan massa
dengan periode getaran. Berdasarkan hasil percobaan bandul sederhana
didapatkan nilai gravitasi sebesar ( 8,22± 1,00) kg/ s2 dengan ralat relatif sebesar
12,3788 %

H. Daftar Rujukan
Tim Praktikum Fisika Dasar.2017.Modul Praktikum Fisika Untuk Biologi.
Malang:FMIPA Universitas Negeri Malang.
Tim Laboratorium dan Pusat Pengembangan Ilmu Teknik Dasar.2016.
Modul Praktikum Fisika Dasar.Surakarta:Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Jewett, Serweay.2010.Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:Salemba
Teknika.

I. Lampiran (Analisis dan Tugas)


a. Analisis Data
Pegas
1. Hubungan antara massa bandul dengan perpanjangan pegas
Grafik Y absis dengan Massa Efektif
Beban
3 Y absis
2
1
0
95 100 105 110 115 120 125 130 135 140

Rumus awal :
F = -k.x
m.g = - k. x
−m. g
x=
k
Misalkan x = m dan y = x
y = a+ bx
x = 0 +¿ )
slope = kemiringan = gradien
Tabel 4 Perhitungan perpanjangan absis (y) dan massa efektif
beban m ordinat

NO X Y x2 y2 Xy
1 0,09768 0,003 0,009541 0,000009 0,000293
2 0,10768 0,007 0,011595 0,000049 0,000754
3 0,11768 0,012 0,013849 0,000144 0,001412
4 0,12768 0,017 0,016302 0,000289 0,002171
5 0,13768 0,022 0,018956 0,000484 0,003029
 0,5884 0,061 0,070243 0,000975 0.00765848

2 0,346215 0,003721 0,004934 9,50625 x 10-7 5.86523 x 10-7

b = n¿¿
5 ( 0,00765848 )−( 0,5884 )( 0,061 )
b=
5 ( 0,070243 )−0,346215

b = 0,48
g
k=
b
9,8
k=
0,48
k= 12,25 kg/s2

1
sy =
√ n−2
¿¿

sy=

0,070243 x 0,003721−2 x 0,00765848 x 0,5884 x x 0,061+5 x ( 0,00765848 ) ²


√[ 1
3
0,000975−
5 x 0,070243−0,346215 ]
s y = 0,0003723396299

n
sb = s y
√ n¿¿
¿

sb = 0,01177441294
. √
sb = 0 , 0003723396299 5 ( 0,070243 )−0,346215

2
sk =
√| ∂k
xs
∂b b |
2
sk =
√| g
b2
x sb
|
2
sk =
√| 9.8
0.48 ²
x 0,01177441294 |
sk = 0,5008213837

sk
Ralat relatif = x 100 %
k
0,5008213837
Ralat relatif = x 100 %
12,25
Ralat relatif = 4,088337853 % = 4,09 %
Jadi nilai sebesar k = (12,25 ± 0,50) kg/ s2 dengan ralat relatif sebesar 4,09 %

2. Hubungan antara massa bandul dengan periode getaran

Tabel 5 Perhitungan Periode dan Periode Kuadrat


No T T2
1 0.3916 0,15355056
2 0.4384 0.19219456
3 0.44 0.1936
4 0.4504 0.20286016
5 0.5052 0.25522704

Rumus awal :
m
T = 2Π

T2
√ k
m= k
4 Π2
misalkan x = m dan y = T 2
y = a + bx
x= 0 +¿k)

NO x y x2 y2 xy
1 0,09768 0,15355056 0,009541382 0,023577774 0.014998819
2 0,10768 0,19219456 0,011594982 0,036938749 0.02069551
3 0,11768 0,1936 0,013848582 0,03748096 0.022782848
4 0,12768 0,20286016 0,016302182 0,041152245 0.025901185
5 0,13768 0,25522704 0,018955782 0,065140842 0.035139659
 0,5884 0,99743232 0,07024291 0,20429057 0.119518021
2 0,34621456 0,994871233 0,004934066 0,041734637 0.014284557

b =b = n ¿ ¿
5 ( 0.119518021 )−( 0,5884 )( 0,99743232 )
b=
5 ( 0 , 07024291 )−0,34621456

b= 2,140189862
4 Π2
k=
b
4 x 3,14 ²
k=
2,140189862

k= 18,42752398 kg/ s2

1
sy =
√ n−2
¿¿

1 0,07024291 x 0,994871233−2 x 0,5884 x 0,119518021 x 0,99743232+5


sy=
√[ 3
0,20429057−
5 x 0,07024291−0,34621456

s y = 0,00139163533

n
sb = s y
√ n¿¿
¿

sb = 0,04400741716

sb =0,00139163533 5 ( 0,07024291 )−0,34621456
.

2
sk =
√| 4 Π2
b2
x sb|
2
sk =
√| 4 x 3,142
2,1401898622
sk = 0,8109477349
x 0,04400741716 |

sk
Ralat relatif = x 100 %
k
0,8109477349
Ralat relatif = x 100 %
18,42752398
Ralat relatif = 4,400741715% = 4,40 %

Jadi nilai sebesar k = (18,43± 0,81) kg/ s2 dengan ralat relatif sebesar

4,40 %
Bandul Sederhana
1. Tabel 7 Perhitungan Periode dan Periode Kuadrat

No T T2
1 1,8756 3,51787536
2 1,8364 3,37236496
3 1,8192 3,30948864
4 1,768 3,01647424
5 1,7536 3,07511296

2. Grafik
a. G arfik hubungan periode dengan panjang bandul

Grafik Periode dengan Panjang Bandul


32
30
28 L (cm)
26
24
22
1.74 1.76 1.78 1.8 1.82 1.84 1.86 1.88 1.9

b. Grafik hubungan periode kuadrat dengan panjang bandul

Grafik Periode Kuadrat dengan Panjang Bandul


3.6
3.4
Periode Kuadrat
3.2
3
2.8
25 26 27 28 29 30 31 32

3. Hubungan antara panjang gelombang dengan periode


Rumus awal :
I
T = 2Π
√ g cos β
2

T = g cos β T ¿
¿

4 π2
Misalkan x = I dan y = T
Y = a + bx
2

I = 0 + g cos β T ¿
¿

4 π2

NO x Y x2 y2 Xy
1 0,31 1,8756 0.0961 3,51787536 0,581436
2 0,295 1,8364 0.087025 3,37236496 0,541738
3 0,28 1,8192 0.0784 3,30948864 0,509376
4 0,27 1,768 0.0729 3,125824 0,47736
5 0,26 1,7536 0.0676 3,07511296 0,455936
 1,415 9,0528 0.402025 16,40349536 2,565846
2 2,002225 81,95318784 0.161624 269,07466 6,58356569

b = n¿¿
5(2,565846)−( 1,415 ) ( 9,0528 )
b=
5 ( 0,402025 )−2,002225
b = 2,470632911

4 π2
g=
b2 cos β
4 (3,14)2
g=
2,4706329112 cos 20
g = 6,875667192 = 6,88

1
sy =
√ n−2
¿¿

1 0,402025 x 81,95318784−2 x 1,415 x 2,565846 x 9,0528+5 x 6,583565


sy=
√[ 3
16,40349536−
5 x 0,402025−2,002225

s y = 0,03274670467

n
sb = s y
√ n¿¿
¿


sb =0,03274670467 5 ( 0.402025 ) −2,002225
.
sb = 0,8238327634

2
s g=
√| 4 Π2
b2
x sb|
2
s g=
√| 4 x 3,14 2
2,4706329112
s g=5,322821501
|
x 0,8238327634

sg
Ralat relatif = = x 100 %
g
5,322821501
Ralat relatif = x 100 %
6,875667192
Ralat relatif = 77, 41534534 %

Jadi nilai sebesar g = (6,88 ± 5,32) kg/ s2 dengan ralat relatif sebesar 77, 42 %

b. Tugas

1. Jika pencatatan satu kali getaran dilakukan dengan (1) setiap kali ujung
pegas berada diposisi setimbang (posisi nol) dan (2) setiap kali ujung
pegas berada pada posisi terendah (Ekstrim), diantara kedua cara ini
menurut pendapat anda mana yang lebih tepat hasil perhitungsnnya ?
terangkan !
Jawaban : Hasil perhitungan lebih tepat dari (2) setiap kali ujung pegas
berada pada posisi terendah (Ekstrim). Satu kali getaran dihitung dari
posisi awal kemudian berada pada titik terendah kemudian kembali ke
posisi awal. Maka ketika kita menghitung satu kali getaran pada saat pegas
berada pada posisi terendah pasti akan kembali pada posisi awal .

1. Pada persamaan 6 apakah dimensi ruas kiri sama dengan ruas kanan ?

Jawaban : Ya, karena keduanya merupakan persamaan yang sama.

m m
T = 2π
√ k
= 2π

m g /l

Sehingga :
1
T = 2π
√ g
, maka dapat dipastikan kedua ruas memiliki dimensi yang

sama

2. Bandul A mempunyai panjang tali lA dan massa bandul mA, bandul B


mempunyai panjang tali lB dan massa bandul mB. lA = lB dan massa mA=
mB, maka berapakah TA = TB ?
Jawaban : lA = lB
mA= mB
mA

maka :
TA
TB
=

√ g . mA ./l
mB
A
=
TA 1
=
TB 1

√ g . mB /l B

3. Bandingkan gerak bandul dari dua bandul sederhana, keduanya


memiliki panjang tali dan diameter beban yang sama, salah satu
diantaranya berbahan kayu dan yang lain baja. Bagaimana gerak
masing-masing bandul menurut anda ?
Jawaban : Gerak yang dihasilkan oleh bandul berbeban baja akan kebih
cepat jika dibandingkan dengan bandul berbeban kayu. Hal ini
disebababkan oleh perbedaan massa diantara keduanya. Kayu akan
lebih sulit kembali ke posisi awal jika dibandingkan dengan baja, hal
tersebut mengakibatkan semakin lamanya waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu kali getaran.

Anda mungkin juga menyukai