Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA
GERAK PARABOLA

NAMA/ : ANNISA HIKMAH WATI


NIM : 12111121248
SEMESTER / KELAS :3/A
KELOMPOK :3
TANGGAL PERCOBAAN : 11 OKTOBER 2022
DOSEN PEMBIMBING : DINIYA, M.Pd

LABORATORIUM STEM TERPADU


PROGRAM STUDI TADRIS IPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1444 H/ 2022 M
Praktikum 1. Gerak Parabola

A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa melakukan pemodelan berbantuan PheT Simulation untuk menganalisis gerak
parabola

B. Alat dan bahan


1. Seperangkat komputer/laptop
2. Phet simulation – Projectile Motion

C. Dasar Teori
Gerak parabola adalah resultan perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak
lurus beraturan pada arah horisontal dan gerak lurus berubah beraturan pada arah vertikal. Salah
satu contoh gerak parabola adalah gerak proyektil peluru. Dalam menjabarkan gerak proyektil
tersebut, kita bisa memandangnya sebagaidua gerak yang terpisah yaitu gerak pada arah vertikal
Y dan gerak pada arah horisontal X.
Suatu benda akan bergerak melengkung bila percepatan dan kecepatan benda tidak
berada pada satu garis lurus. Contohnya adalah gerak parabola, yaitu gerakan bebas sebuah
benda di udara, di dalam pengaruh tarikan gravitasi bumi. Gerak parabola terdiri dari dua
komponen gerak, yaitu gerak lurus beraturan horisontal dan gerak dipercepat vertikal.

Tinjaulah sebuah benda yang ditembakkan dengan kecepatan awal V0 dengan sudut
elevasi α terhadap horisontal. Pada arah horisontal x tidak ada hambatan (karenagesekan udara
diabaikan) dan pada arah vertikal y terdapat percepatan gravitasi ke bawah, maka :
Arah horizontal x:ax= 0
vx = v0x = v0 . cos α
x = v0 . t . cos α

Arah vertikal y:Ay = -g


Vy = v0.sin α – g.t
y = v0.t.sin α – ½ gt²
Titik tertinggi didapatka pada:
v0 y
Vy = 0 → t =
g
1 v20 y v2 sin 2 

H= = 0

2 g 2g

Titik Terjauh diperoleh pada:


v0 y
y =0→t = 2
g
v 2 sin (2 )
X= 0
g

Adapun integrasi ayat alquran yang menjelaskan tentang gerak parabola antara lain:

D. Langkah Kerja
1) Analisis pengaruh massa terhadap Xmaks dan hmaks
a. Siapkan komputer/laptop, lalu masuk pada program Phet Simulation
b. Masuk pada eksperimen “Projectile Motion”

c. Klik “Lab” untuk menjalankan simulasi gerak parabola


d. Atur penembak setinggi 0 m
e. Atur kecepatan awal 20 m/s
f. Atur sudut sebesar 30ᵒ
g. Gunakan bola golf atau Golf Ball
h. Atur diameteer Golf Ball sebesar 0,15 m
i. Atur gravitasi sebesar 9,81 m/s²
j. Atur massa percobaan pertama sebesar 1 kg
k. Klik tombol merah untuk menjalankan simulasi
l. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan data yang dihasilkan ke tabel
pengamatan
m. Ulangi langkah-langkah dari a sampai l dengan menggunakan massa 2 kg, 3 kg, 4 kg,
dan 5 kg

2) Analisis pengaruh V0 terhadap Xmaks dan Ymaks


a. Siapkan komputer, lalu masuk pada program Phet Simulation
b. Masuk pada eksperimen “Projectile Motion”

c. Klik “Lab” untuk menjalankan simulasi gerak parabola


d. Atur penembak 0 m
e. Gunakan bola Golf Ball
f. Atur massa bola sebesar 1 kg
g. Atur diameteer Golf Ball sebesar 0,15 m
h. Atur sudut sebesar 30ᵒ
i. Atur gravitasi sebesar 9,81 m/s²
j. Atur untuk v0 pertama sebesar 10m/s
k. Klik tombol merah untuk menjalankan simulasi
l. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan data yang dihasilkan ke tabel
pengamatan
m. Ulangi langkah-langkah dari a sampai l dengan menggunakan v0 sebesar 15 m/s, 20
m/s, 25 m/s,dan 30 m/s

3) Analisis pengaruh perubahan ketinggian awal (y0) penembak dengan Xmaksdan


Ymaks
a. Siapkan komputer, lalu masuk pada program Phet Simulation
b. Masuk pada eksperimen “Projectile Motion”

c. Klik “Lab” untuk menjalankan simulasi gerak parabola


d. Gunakan bola Golf Ball
e. Atur massa bola sebesar 1 kg
f. Atur diameter Golf Ball sebesar 0,15 m
g. Atur sudut sebesar 30ᵒ
h. Atur gravitasi sebesar 9,81 m/s²
i. Atur v0 sebesar 20 m/s
j. Atur y0 pertama setinggi 2 m
k. Klik tombol merah untuk menjalankan simulasi
l. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan data yang dihasilkan ke tabel
pengamatan
m. Ulangi langkah-langkah dari a sampai l dengan menggunakan y0 sebesar 4 meter, 6
meter, 8 meter dan 10 meter.

4) Analisis pengaruh perubahan sudut terhadap Xmaks dan Ymaks


a. Siapkan komputer, lalu masuk pada program Phet Simulation
b. Masuk pada eksperimen “Projectile Motion”

c. Klik “Lab” untuk menjalankan simulasi gerak parabola


d. Gunakan bola Golf Ball
e. Atur massa Golf Ball sebesar 1 kg
f. Atur diameter Golf Ball sebesar 0,15 m
g. Atur ketinggian penembak 0 m
h. Atur gravitasi sebesar 9,81 m/s²
i. Atur v0 sebesar 20 m/s
j. Atur θ pertama sebesar 25ᵒ
k. Klik tombol merah untuk menjalankan simulasi
l. Amati perubahan yang terjadi dan masukkan data yang dihasilkan ke tabel
pengamatan
m. Ulangi langkah-langkah dari a sampai l dengan menggunakan θ sebesar 35ᵒ, 45ᵒ, 55ᵒ, 65ᵒ

E. Tabel Pengamatan
a. Analisis pengaruh massa terhadap Xmaks dan hmaks
Massa hmaks tmaks Vy Xmaks tmaks Vx
No.
(kg) (m) (s) (m/s) (m) (s) (m/s)
1. 5,1 M 1,02 S -0,0062 35,3 1,025 1,02 10√5
2. 5,1 M 1,02 S -0,0062 35,3 1,025 1,02 10√5
3. 5,1 M 1,02 S -0,0062 35,3 1,025 1,02 10√5
4. 5,1 M 1,02 S -0,0062 35,3 1,025 1,02 10√5
5. 5,1 M 1,02 S -0,0062 35,3 1,025 1,02 10√5

b. Analisis pengaruh V0 terhadap Xmaks dan Ymaks


hmaks tmaks Vy Xmaks tmaks Vx
No. V0 (m/s)
(m) (s) (m/s) (m) (s) (m/s)
1. 10 1,22 -5,0062 0,51 8,83 1,026 5 √3
2. 15 2,87 -2,5062 0,76 19,86 1,53 7,5√3
3. 20 5,1 -0,0062 1,02 35,31 2,04 10 √3
4. 25 7,36 2,4938 1,27 55,17 2,55 12 √3
5. 30 11,47 4,9935 1,53 79,45 3,06 15 √3
c. Analisis pengaruh perubahan ketinggian awal (y0) penembak denganXmaks dan
Ymaks
hmaks tmaks Vy Xmaks tmaks Vx
No. Y0 (m) (m) (s) (m/s) (m) (s) (m/s)
1. 2 7,1 1,02 -10,0062 38,49 1,02 10 √3
2. 4 9,1 1,02 -8,0062 41,24 1,02 10 √3
3. 6 11,1 1,02 -6,0062 43,71 1,02 10 √3
4. 8 13,1 1,02 -4,0062 45,59 1,02 10 √3
5. 10 15,1 1,02 -2,0062 48,04 1,02 10 √3

d. Analisis pengaruh perubahan sudut terhadap Xmaks dan Ymaks


hmaks tmaks Vy Xmaks tmaks Vx
No. Θ (ᵒ)
(m) (s) (m/s) (m) (s) (m/s)
1. 35 3,64 0,86 -0,03 31,24 0,86 10 √3
2. 45 6,71 1,17 -0,07 38,32 1,17 10 √3
3. 55 10,19 1,44 -0,012 40,77 1,44 10 √3
4. 65 13,68 1,67 -0,018 38,32 1,67 10 √3
5. 75 16,75 1,85 -0,014 31,24 1,85 10 √3
NB : Vy dengan tmaks

F. Tugas Pendahuluan
1. Turunkan persamaan :
v2 sin (2 )
i. a. X = 0 ; dengan X jarak terjauh
g
v sin 2 
2
ii. b. H = 0
; dengan H tinggi maximum
2g
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi jarak maksimum dan tinggi maksimum
pada gerak parabola?
Jawab : kecepatan awal, sudut yang dialami benda, waktu, percepatan gravitasi,
kecepatan akhir.

3. Sebuah peluru ditembakkan ke udara dengan v0 = 40m/s sudut elevasi 370


terhadap horisontal dari ketinggian 20 m. Carilah titik tertinggi dan terjauh!

Diketahui
Kecepatan awal (V₀) = 40 m/s

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s²

Sudut elevasi (α) = 37°

Ketinggian sudut elevasi nggak dihitung karena untuk menghitung gerak parabola hanya
membutuhkan waktu, kecepatan, dan percepatannya saja.

Penyelesaian
Hmaks = V₀² sin²α / 2g

= 40² . (3/5)² / 2 . 10

= (1600 . 9/25) / 20

= 576/20

= 28.8 meter

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerak parabola!


Jawab : Gerak parabola atau gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan di mana pada
mulanya benda diberi kecepatan awal lalu gerakan benda sepenuhnya dipengaruhi gaya
gravitasi. Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi, gabungan dari gerak pada arah
horisontal dan vertikal, berbeda dengan gerak lurus
5. Berikan contoh gerak parabola!
Jawab : bisa kita lihat saat bola dilempar atau ditendang, gerakan peluru meriam yang
ditembakkan, gerakan seseorang yang melompat maju, atau gerak benda yang dilempar
dari ketinggian tertentu.

Kesimpulan : Sudut elevensi dan kecepatan awal sangat berpengaruh terhadap tinggi
maksimum dan jarak maksimum yang di tempuh suatu benda yang ditempuh suatu benda
dalam gerak parabola. Sesuai dengan rumusnya. Kecepatan awal dan sudut elevensi
berbanding lurus dengan tinggi maksimum dan jarak maksimum. Tanpa ada sudut elevensi
dan kecepatan awal, kita tidak bisa menghitung jarak dan tinggi .

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai