Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (30662)
Telepon (0711) 580069, 580225, 580169 Faks (0711) 580644
lamanweb: www.unsri.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER ANTARA 2019/2020


Mata Kuliah : MATERIAL TEKNIK
Jurusan / Smt. : Teknik Mesin
Hari/Tanggal : selasa/ Juli 2020
Waktu/Ruang : 13.00-15.30 /-
Sifat Ujian : Terserah
Dosen Penguji : Agung Mataram, ST, MT., PhD

1. Pada pembentukan material, apa yang dimaksud dengan:


a. Sinter?
b. Blending / mixing?

2. Apa bahan utama pada pembentukan material keramik? Sebutkan contoh dalam pembuatan
dan aplikasinya di bidang teknik mesin?

3. Pada pembuatan material komposit dengan metode metalurgi serbuk, matriks aluminium
dan penguat fly ash. Berikan contoh perhitungan Rule of Mixture, apabila fraksi berat
penguat 20%.
(Berat aluminium yang tersedia adalah 250 gr, berat jenis Aluminium 2,7 gr/cm3 ., berat
jenis fly ash 2,5 g/cm3 )

4. Pada gambar dibawah ini, mana yang ferit.


Jelaskan ciri-cirinya

A
NAMA : DWIKY OKTA SETIAWAN
NIM : 03051382025112
KELAS : B PALEMBANG (TEKNIK MESIN)
UAS MATERIAL

1. a. Sintering
Proses sintering adalah suatu proses pemadatan dari sekumpulan serbuk pada suhu tinggi
mendekati titik leburnya (0,7-0,9 titik lebur) hingga terjadi perubahan struktur mikro seperti
pengurangan jumlah dan ukuran pori, pertumbuhan butir, peningkatan densitas dan
penyusutan.
b. Blending / Mixing
Blending atau Mixing adalah suatu proses pencampuran bahan sehingga dapat bergabung
menjadi suatu homogen yang bersifat seragam dan memiliki penyebaran yang sempurna.
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau
lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda.
Namun secara tekniknya Blending dan Mixing ini memiliki perbedaan, yaitu pada alatnya.
Untuk blending sendiri yang berputar atau yang menyampurkan itu sekaligus dengan
wadahnya sedangkan untuk mixing hanya Impellernya/ pengaduknya saja.
Dalam pencampuran bahan ada pencampuran basah dan pencampuran kering.
Pencampuran basah (wet mixing) Yaitu proses pencampuaran dimana serbuk matrik dan
filler dicampur terlebih dahulu dengan pelarut polar. Metode ini dipakai apabila material
(matrik dan filler) yang digunakan mudah mengalami oksidasi. Pencampuran kering (dry
mixing) Yaitu proses pencampuran yang dilakukan tanpa menggunakan pelarut untuk
membantu melarutkan dan dilakukan di udara luar. Metode ini dipakai apabila material
yang digunakan tidak mudah mengalami oksidasi.
2. Keramik adalah bahan paduan metalik dan non metalik. Menurut definisi khusus
keramikberartui semua material kecuali metal atau material organik. Keramik
Tradisinionaladalah keramik dengan bahan dasar tanah liat yang kemudian dibakar.
Keramik modernadalah keramik yang dihasilkan untuk memenuhi beberapa
keperluan, baik itu untukketahanan tempratur, sifat mekanik dan juga bahan kimia.
Bahan keramik modern terbagiatas keramik oksida dan bukan oksida. Beberapa
keramik oksida ialah Alunina (AlO3), Silika (SiO3), Zirkonia(ZrO2), dan Barium
Titanat(BaTi02). Bahan buakn Oksidadaintaranya Nitrida (Si3N4, TiN dan BN).
Keramik Elekronik mempunyai fungsiElektromagnetik dan optik juga fungsi kimia.
Bahan keramik yang memiliki ciri magnetterdiri atas kumpulan ferrite dengan gabungan
satu atau lebih oksida, Ba,Pb,Sr,Mn,Zn. Tahap-tahap pembuatan keramik : Pengolahan
bahan (penyaringan, pencampuranpengadukan/mixing) > Pembentukan (handbuilding,
teknik putar, teknik cetak/casting) >Pengeringan > Pembakaran ( suhu 700-1000’C)>
Pengglasiran (memperindah).

3. Dik : 20% Fly ash


80% Al = 250 gr 𝜌 Al = 2,7 gr/cm3
20% fly ash = 20 x 250 gr = 62,5 gr 𝜌 Fly ash = 2,5 gr/cm3
80

Berat total = 312,5 gr


Ditanya: 𝜌 (Rule of Mixture) = .... gr/cm3
Penyelesaian :
𝜌 = 𝜌𝑚 ∙ 𝖯𝑓𝑚 + 𝜌𝑝 ∙ 𝖯𝑓𝑝
250 62,5
2,7 2,5
𝜌 = 2,7 ∙ ( ) + 2,5 ∙ ( )
250 62,5 250 62,5
+ +
2,7 2,5 2,7 2,5
25
𝜌 = 2,7 ∙ ( 92,5925 ) + 2,5 ∙ ( )
117,5925 117,5925
𝜌 = (2,1259 + 0,5314) gr/cm3
𝜌 = 2,6573 gr/cm3
Ferrite (α) merupakan fasa yang terbentuk pada
4.
temperatur sekitar 300-723 derajat celcius. Pada daerah
ini, kelarutan karbon maksimalnya adalah 0,025% pada
temperatur 725 derajat celcius, dan turun drastis menjadi
0% pada 0 derajat celcius. Fasa ini biasa terjadi
bersamaan dengan cementite, membentuk pearlite pada
pendinginan lambat. Fasa ini lunak, dan memberikan
kemampuan bentuk pada logam. Gambar di sebelah kiri
menunjukkan struktur fasa ferrite yang berwarna hitam,
dan austenite yang berwarna putih. Hal ini menunjukkan
bahwa, selain lunak, ferrite sendiri cenderung lebih
mudah berkarat dibandingkan austenite

Berdasarkan analisa dari gambar,


huruf A menunjukkan fasa
AUSTENITE ferrite, sebab sumber dari ciri-
ciri fasa ferit ferit diatas yang
FERRITE mana pada gambar ini berwarna
hitam dengan bentuk yang sama
pada gambar soal (berwarna
hijau tua).

Anda mungkin juga menyukai