Anda di halaman 1dari 12

STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Volume 8, Nomor 3, November 2020

Journal homepage : http://ojs.uho.ac.id/index.php/stabilita_jtsuho

ANALISIS PERHITUNGAN STABILITAS BRONJONG DAN RAB


(Studi Kasus : Jl. Budi Utomo Baru - Simpang Tiga Dangga,
Kota Kendari Sulawesi Tenggara)

1
Andi Muh. Alam Kangkong, 2 Sulha, 3 Umran Sarita
1, 2, 3
Program Studi D-III Teknik Sipil, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo, Kendari

Koresponden Author : sulha@uho.ac.id

Info Artikel ABSTRAK


Diajukan : 30 Oktober 2020 Pembangunan dinding penahan tanah merupakan salah satu upaya untuk
Diperbaiki : 12 November 2020
perlindungan manusia dari erosi. Dinding penahan tanah dapat dikatakan aman
Disetujui : 17 November 2020
apabila dinding penahan tanah tersebut telah diperhitungkan keamanannya, baik
terhadap pergeseran, bahaya penggulingan, dan kemampuan daya dukung tanah.
Bronjong adalah anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng atau galvanis.
Anyaman kawat baja ini membentuk sebuah kotak atau balok. Bagian dalamnya diisi
dengan batu-batu berukuran besar dimana ukuran tersebut tidak boleh ada batuan yang
diizinkan melewati lubang ayaman. Fungsi bronjong di antaranya adalah melindungi
dan memperkuat struktur tanah disekitar tebing, tepi sungai, dan tepi tanggul agar
tidak terjadi erosi atau longsor, cara pemasangan dan pemeliharaan bronjong itu sendiri
juga bisa mempengaruhi kekuatannya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dimensi penanggulangan lereng tipe
bronjong yang memenuhi ketentutan faktor aman, dan mengetahui Rencana Anggaran
Biaya pada pelaksanaan penanggulangan lereng dengan bronjong pada pekerjaan
pembangunan Jl. Budi Utomo Baru – Simpang Tiga Dangga. Penelitian ini berlokasi
dikota Kendari yang di analisis berdasarkan data hand bor, hasil pengukuran, data
pengujian laboratorium tanah, profil lereng, dan profil bronjong.
Hasil penelitian terhadap lereng dengan angka keamanan yang diisyaratkan lebih
besar dari 1,25 menujukkan angka keamanan lereng eksisting 1,062. Sehingga
dilakukan penanggulangan lereng menggunakan bronjong dengan angka keamanan
1,295 dengan dimensi bronjong 2 meter panjang x 1 meter lebar x 0,5 meter tinggi
dengan biaya pekerjaan Rp. 1.132.654.147,50.

Kata Kunci : Faktor Faktor Keamanan, Dimensi Bronjong, Rencana Anggaran Biaya

ABSTRACT
The construction of a retaining wall is one of the efforts to protect humans from
erosion. The retaining wall can be said to be safe if the retaining wall has taken into
account its safety, both against shifting, the danger of overturning, and the carrying
capacity of the soil. Gabions are zinc-coated or galvanized woven steel cables. This
steel wire mesh forms a box or beam. The inside is filled with large stones of which size
should not allow rocks to pass through the woven holes. The functions of gabions
include protecting and strengthening the soil structure around cliffs, river banks, and
embankments to prevent erosion or landslides, the way the gabion is installed and
maintained itself can alsoaffect its strength.
The purpose of this study was to determine the dimensions of gabion type slope
countermeasures that meet the safety factor requirements, and to know the Budget Plan
for implementing gabion slope countermeasures on the construction work Jl. Budi
Utomo Baru - Tiga Dangga Intersection. This research is located in Kendari city which
is analyzed based on hand drill data, measurement results, soil laboratory test data,
slope profiles, and gabion profiles.

159
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

The results of the study on the slope with the safety number that is presumed to be
greater than 1.25 shows the existing safety slope value of 1,062. So the slope
countermeasures were carried out using gabions with a safety figure of 1,295 with
dimensions of gabions 2 meters long x 1 meters wide x 0.5 meters high with work costs
of Rp. 1.132.654.147,50.

Keywords : Safety Factor, Gabion Dimension, Cost Budget Plan

160
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

PENDAHULUAN Bronjong
Bronjong adalah anyaman kawat baja yang
Erosi merupakan sebuah peristiwa akibat dilapisi dengan seng atau galvanis. Anyaman
transportasi angin, karakteristik hujan, air atau es, kawat baja ini membentuk sebuah kotak atau
creep pada tanah dan material lain di bawah balok. Bagian dalamnya diisi dengan batu-batu
pengaruh gravitasi, atau dengan hal-hal makhluk berukuran besar untuk mencegah erosi. Anyaman
hidup misalnya hewan yang membuat gubangan kawat baja ini dibuat dengan teknik lilitan ganda
atau liang, dalam hal ini disebut bio- erosi. Erosi yang membentuk lubang-lubang berbentuk segi
tidak sama dengan pelapukan karena pengaruh dari enam. Anyaman ini diikat secara kuat sehingga
cuaca dan iklim di sekitarnya, yang merupakan sisi- sisinya tidak mudah terurai. Ikatan anyaman
proses penghancuran mineral batuan dengan inilah yang membuat beronjong mampu menahan
proses kimia dan fisik, atau kombinasi keduanya tanah sehingga tidak terjadi longsor atau erosi.
(Wikipedia). Fungsi bronjong di antaranya adalah
Didaerah beriklim tropis khususnya melindungi dan memperkuat struktur tanah
Indonesia, air hujan yang jatuh keatas permukaan disekitar tebing, tepi sungai, dan tepi tanggul agar
tanah memicu gerakan material yang ada diatas tidak terjadi erosi atau longsor. Bronjong juga bisa
permukaan tebing. Material berupa tanah atau digunakan sebagai pembentuk bendungan untuk
campuran tanah dan rombakan batuan akan meningkatkan volume air sungai. Bagian tepi
bergerak kearah bawah tebing dengan cara air tebing atau bagian tepi sungai yang bisa
meresap kedalam cela pori batuan atau tanah, mengalami erosi akibat aliran air yang terus
sehingga menambah beban material permukaan menerus terjadi.
tebing dan menekan material tanah dan bongkah- Keunggulan bronjong yaitu fleksibel
bongkah perombakan batuan, selanjutnya memicu sehingga mudah mengikuti pergerakan tanah yang
lepas dan bergeraknya material bersama-sama ada dibawahnya tanpa harus merusak konstruksi
dengan air (Wikipedia). dasar, mengurangi resiko tanah longsor karena
Dinding penahan tanah adalah suatu Tumpukan batu-batu didalam bronjong ini
konstruksi yang berfungsi untuk menahan tanah memungkinkan air mengalir di sela-selanya
lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah sehingga tekanan tanah akan berkurang sehingga
yang miring atau lereng yang kemantapannya tidak mengurangi resiko tanah longsor, harga bronjong
dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. lebih ekonomis karena dalam pembuatannya hanya
Pada pembangunan jalan di Jl. Budi Utomo memerlukan alat bantu sederhana berupa tang dan
Baru – Simpang 3 Dangga Kota Kendari terdapat palu serta mengurangi biaya mobilisasi dalam
daerah bertebing yang memicu kemungkinan suatu konstruksi, kawat bronjong mudah
terjadinya erosi. Pada daeraH yang bertebing didapatkan dan juga memiliki bentuk sederhana.
tersebut dibangun konstruksi talud dan bronjong, Kekurangan bronjong yakni menggunakan
talud dan bronjong secara garis besar memiliki kawat yang berlapis galvanis, maka bronjong tidak
fungsi yang sama sebagai dinding penahan tanah cocok untuk digunakan area yang memiliki air
agar tidak terjadinya erosi. dengan kadar garam yang tinggi. Kekurangan
Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini lainnya yakni konstruksi bronjong yang terkadang
yaitu mengetahui dimensi penanggulangan lereng harus dibuat dilahan yang berukuran lebih lebar
tipe bronjong yang memenuhi ketentutan faktor karena jika dibuat dengan ukuran kecil bronjong
aman, mengetahui Rencana Anggaran Biaya pada tidak bisa berfungsi maksimal menahan erosi
pelaksanaan penanggulangan lereng dengan dengan baik.
bronjong. Dalam pembuatan bronjong memiliki bahan
tertentu. Adapun bahan-bahannya yaitu kawat dan
TINJAUAN PUSTAKA batu.
Pada umumnya kawat yang digunakan
Pembangunan dinding penahan tanah adalah kawat baja berlapis galvanis, namun ada
merupakan salah satu upaya untuk perlindungan juga yang menggunakan kawat jenis lain yang
manusia dari erosi.Dinding penahan tanah dapat digunakan untuk bronjong.
dikatakan aman apabila dinding penahan tanah Pada dasarnya kawat bronjong sangat kuat,
tersebut telah diperhitungkan keamanannya, baik namun kekuatan ini bisa juga berkurang karena
terhadap pergeseran, bahaya penggulingan, dan pengaruh oleh keadaan sekitar. Misalnya saja
kemampuan daya dukung tanah. bronjong yang dipasang di tepi sungai, jika ada

161
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

sampah-sampah kecil yang masuk kedalam Material Pengisi


bronjong bersama dengan air sungai, tentu Material batu yang akan dipakai untuk
kekutannya akan berkurang dan akan lebih mudah bronjong harus terdiri dari batu yang bersih,
rusak. Arus air yang deras juga bisa mengikis batu- keras dan dapat tahan lama, berbentuk bulat atau
batu pengisi bronjong. Cara pemasangan dan persegi. Ukuran batu yang diizinkan untuk
pemeliharaan bronjong itu sendiri juga bisa digunakan adalah antara 15 cm – 25 cm ( toleransi
mempengaruhi kekuatannya. 5% ) dan sekurang – kurangnya 85% dari batuan
Pembuatan kawat bronjong mengacu pada yang digunakan harus mempunyai ukuran yang
Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu kawat sama atau lebih besar dari ukuran tersebut serta
pabrik mesin dengan kualitas tinggi. Bahan yang batuan yang diizinkan tidak melewati lubang
digunakan pada kawat ini yaitu kawat baja lunak ayaman.
dengan galvanis tebal dan testil streght atau kuat
tarikan 41-53 kgf/mm2. Dapat di tinjau dari Tabel Analisa Stabilitas Lereng Bronjong
1. Tanah longsor merupakan suatu bencana
alam yang sering terjadi dilingkungan masyarakat.
Tabel 1. Standarisasi kawat bronjong Hal ini disebabkan adanya pergeseran massa
Ukuran Keterangan batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
Ukuran Standar  Kawat diameter 2,7 mm,
tanah. Longsor sangat erat kaitannya dengan
kawat bronjong toleransi 4%, 28 kali putaran,
dan berat lapisan seng kemiringan lereng. Longsor dapat mengakibatkan
minimum 2,6 gr/m2. kerugian dan dampak yang sangat besar, kerugian
 Kawat diameter 3 mm, material berupa rumah, jalan, fasilitas umum dan
toleransi 4%, 26 kali putaran, lahan pertanian.
berat lapisan seng minimum Nilai faktor keamanan terhadap
2,75 gr/m2. kemungkinan longsoran lereng maupun pada
 Kawat diameter 3,7 mm, perancangan lereng menurut Braja M. Das (1993).
toleransi 4%, 24 kali putaran, Disajikan pada Tabel 2.
berat lapisan seng minimum
2,75 gr/m2.
Tabel 2. Nilai factor keamanan terhadap
Ukuran standar  Kawat diameter 3,4 mm,
kawat sisi toleransi 4%, 26 kali putaran, kemungkinan longsoran
berat lapisan seng minimum Nilai SF Nilai SF
2,74 gr/m2. < 1,07 Kelongsoran biasa terjadi
 Kawat diameter 4 mm,
toleransi 4%, 21 kali putaran, 1,07 < SF < 1,25 Kelongsoran pernah terjadi
berat lapisan seng minimum > 1,25 Kelongsorang jarang Terjadi
2,9 gr/m2.
 Kawat diameter 4,5 mm, Sumber : Das. Braja M, 1993
toleransi 4%, 16 kali putaran,
berat lapisan seng minimum Analisis stabilitas didasarkan pada konsep
2,9 gr/m2. umum keseimbangan batas (General Limit
Kawat ikat  Kawat diameter 2 mm, Equilibrium), untuk menghitung faktor keamanan
toleransi 4%, berat lapisan (FK) yang melawan gaya runtuh pada stabilitas
seng minimum 2,4 gr/m2. lereng tersebut. Faktor keamanan digambarkan
 Kawat diameter 4 mm,
dimana pergeseran tanah harus dikurangi dengan
toleransi 4%, berat lapisan
seng minimum 2,75 per m2.
menempatkan massa tanah pada daerah batas
Spesifikasi  Kuat tarik 41 kgf/mm. keseimbangan sepanjang daerah longsoran.
 Ukuran kotak memiliki Kekuatan geser tanah terdiri dari dua
toleransi sekitar 4-5%. komponen, yaitu kohesi dan geseran, oleh
 Ukuran anyaman 80 mm x 100 Coulomb dinyatakan dalam suatu persamaan yang
mm. berupa suatu garis lurus dalam suatu sistem
Sumber : Logam Karya Abadi, 2015 koordinat dengan sumbu tegak SF dan sumbu
horizontal dapat didefinisikan dengan rumus (Braja
M. Das., 1993). Faktor – faktor yang
mempengaruhi kestabilan lereng yaitu jenis dan

162
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

keadaan lapisan tanah batuan pembentuk lereng, Dapat disederhanakan dapat dilihat pada
bentuk geometris penampang lereng (misalnya tabel 5 yang disajikan sebgai berikut:
tinggi dan kemiringan lereng), penambahan kadar
air pada tanah (misalnya terdapat rembesan air atau Tabel 5.Analisa umum persamaan pada Metode
infiltrasi hujan), berat dan distribusi beban, getaran Bishop
atau gempa. No. Asumsi Umum Jumlah
Ada beberapa cara untuk mengstabilkan
1. Posisi gaya normal pada pusat slice n
lereng yang berpotensi terjadinya kelongsoran.
Pada perinsipnya ada dua cara yang dapat di 2. Gaya antar slice vertikal adalah nol n-1
gunakan untuk menstabilkan suatu lereng yaitu Total 2n – 1
memperkecil gaya penggerak atau momen
Sumber : Das. Braja M., 1993
penyebab longsor. Gaya atau momen penyebab
longsor dapat diperkecil dengan cara merubah
bentuk lereng, memperbesar gaya lawan atau Tanah
momen penahan longsor. Tanah merupakan campuran partikel-
Secara umum keruntuhan diasumsikan partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh
terjadi akibat adanya pergerakan blok tanah pada jenis unsur-unsur yaitu Berangkal (Boulder) adalah
suatu permukanaan gelincir yang berbentuk potongan batuan batu besar, biasanya lebih besar
lingkaran atau tidak berbentuk lingkaran. dari 200mm - 300mm dan untuk kisaran ukuran-
Pada suatu lereng yang dianalisis yang ukuran 150mm - 250mm, batuan ini disebut
membaginya dalam (n) sebuah segmen/irisan, kerakal (cobbles/pebbles), Pasir (sand) adalah
maka akan terdapat (5n-2) pariabel yang tidak partikel batuan yang berukuran 0,074 mm – 5 mm,
diketahui, sementara hanya terdapat 3n, persamaah yang berkisar dari kasar (3 mm – 5 mm) sampai
statika 3n yaitu persamaan keseimbangan gaya halus (< 1 mm), Lanau (silt) adalah partikel batuan
normal, persamaan keseimbangan gaya tengersial, yang berukuran dari 0,002 mm–0,074 mm,
persamaan keseimbangan gaya momen. Lempung (clay) adalah partikel yang berukuran
Untuk dapat menyelesaikan masalah lebih dari 0,002 mm, partikel ini merupakan
tersebut secara statis tertentu maka diperlukan sumber utama dari kohesi dari tanah yang
jumlah asumsi secara umum terdapat tiga asumsi kohesif dan Koloid (colloids) adalah partikel
yang dapat dibuat yaitu asumsi mengenai distribusi mineral yang diam, berukuran lebih dari 0,01 mm.
tegangan normal sepanjang bidang glincir, asumsi
mengenai inklinasi gaya-gaya antar irisan, asumsi a. Klafikasi Tanah
mengenai posisi thrust line dari gaya-gaya antar Sistem klafikasi AASHTO bermanfaat
irisan. untuk menentukan kualitas tanah guna pekerjaan
jalan yaitu lapisan tanah dasar (subgrade). Sistem
Tabel 3.Persamaan yang diketahui pada Metode Bishop klasifikasi ini didasarkan pada kriteria ukuran butir
dan plastisitas.
Persamaan-persamaan yang ada :
Sistem Klafikasi Tanah Unified (USCS)
Keseimbangan normal :n
Keseimbangan Tangensial :n
diajukan pertama kali oleh Casagrandedan
Keseimbangan Momen :n selanjutnya dikembangkan oleh United State
Total : 3n Bureau of Reclamation (USBR) dan United State
Sumber : Das. Braja M., 1993 Army Corpsof Engineer (USACE). Kemudian
American Society for Testingand Materials
Tabel 4.Persamaan yang belum diketahui pada
(ASTM) telah memakai USCS sebagai metode
Metode Bishop standar guna mengklasifikasikan tanah. Dalam
USCS, suatu tanah diklasifikasikan ke dalam dua
Persamaan-persamaan yang belum diketahui :
kategori utama yaitu tanah berbutir kasar (coarse-
Faktor keamanan F yang digunakan untuk : 1
menghubungkan gaya S dengan normal P grained soils) dan tanah berbutir halus (fine-
Posisi gaya F :n grained soils).
Gaya normal total T pada dasar irisan :n
Resultan gaya-gaya antar irisan Z : n-1
Inklinasi gaya-gaya antar irisan q : n-1
Tinggi hf gaya-gaya antar irisan : n-1
Total : 5n-2
Sumber : Das. Braja M., 1993

163
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

b. Indeks Properti Tanah ww


1) Berat volume tanah w= x 100 % ………. (9)
ws
Material tanah dapat terdiri atas dua atau
tiga unsur, yakni butiran, air dan udara. Masing-
masing elemen tanah tersebut (butir, air dan udara), Derajat Kejenuhan adalah perbandingan
memiliki volume dan berat. Untuk memahami antara volume air (Vw) dengan volume total
sifat-sifat tanah secara fisis, maka parameter tanah rongga pori (Vv). Parameter ini dituliskan
dapat dirumuskan beberapa hubungan sebagai dengan formula sebagai berikut :
berikut :
vw
S= x 100 % ……… (10)
Berat tanah (W) = Ws + Ww ………. (1) vv
Volume pori (Vv) = Vw + Va ………. (2) Keterangan :
W : Berat Total tanah (kg)
Volume tanah (V) = Vs + Vw + Va Wa : Berat udara = 0 (diabaikan) (kg)
(V) = Vs + Vv ………. (3) Ww : Berat Air (kg)
V : Volume Tanah Total (cm3)
Selanjutnya berat volume tanah dapat Va : Volume Udara (cm3)
dirumuskan sebagai berikut : Vw : Volume Air (cm3)
Vv : Volume Pori (cm3)
Berat volume basah, Rumus : b  w ………. (4) Vs : Volume Butir (cm3)
v
ws Tabel 6. Derajat kejenuhan dan konsistensi tanah
Berat volume kering, Rumus : d  ……. (5)
v Konsistensi Tanah Derajat Kejenuhan
w Tanah kering 0,00
Berat volume kering, Rumus: s  s ……. Tanah Agak Lembab > 0 – 0,25
vs
Tanah Lembab 0,26 – 0,50
(6) Tanah Sangat Lembab 0,51 – 0,75
Tanah Basah 0,76 – 0,99
2) Porositas dan angka pori tanah Tnah Jenuh Air 1,00
Porositas (porosity) adalah perbandingan Tanah kering 0,00
antara volume rongga (Vv) dengan volume total Sumber : Hardiyatmo, H.C., 2003
(V). Nilai porositas dapat dinyatakan dalam satuan
persen (%) atau dalam satuan desimal. Parameter 4) Hubungan Kohesi, Sudut Geser, dan Berat
ini dituliskan dengan formula sebagai berikut : Volume Tanah Terhadap Stabilitas Lereng
Kohesi merupakan gaya tarik menarik
vv antara partikel, sedangkan sudut geser merupakan
n ………. (7) sudut yang dibentuk dari hubungan tegangan
v normal dan tegangan geser didalam material
tanah atau batuan. Sementara itu berat volume
Angka Pori adalah perbandingan antara tanah merupakan perbandingan antara berat
rongga (Vv) dengan volume butiran (Vs). tanah kering dengan volume tanah termasuk
Parameter ini dituliskan dengan formula sebagai volume pori tanah.
berikut : Keterkaitan antara kohesi, sudut geser,
dan berat volume dalam stabilitas lereng
vv
e ………. (8) sangatlah erat, karena dalam menganalisis
vs stabilitas lereng memerlukan pengimputan data
ketiganya untuk mendapatkan nilai sf, yang
dimana sf lereng merupakan nilai perbandingan
3) Kadar air dan derajat kejenuhan tanah antara gaya yang menahan dan gaya yang
Kadar Air (water content) : adalah menggerakkan (Hardiyatmo, H. C., 2003).
perbandingan antara berat air (Ww) dengan berat
butiran padat (Ws) didalam massa tanah, yang
dinyatakan dengan formula sebagai berikut :

164
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

Geo Slope Office METODOLOGI PENELITIAN


Ada beberapa macam software yang telah
dikembangkan. Tapi untuk penelitian ini akan Lokasi Penelitian
menggunakan software Geo slope Office Seperti penjelasan sebelumnya, pekerjaan
Geo Slope adalah suatu software yang bronjong yang di kerjakan oleh PT. Gaya Bakti
membantu insinyur dalam menyelesaikan suatu Jaya pada pembangunan jalan di Jl. Budi Utomo
permasalahan terutama yang berhubungan dengan Baru - Simpang 3 Dangga Selengkapnya
tanah. ditunjukkan pada Gambar 2 sebagai berikut :
Geo slope terdiri dari beberapa bagian sub
program yang kesemuanya dapat diintegrasikan
satu dengan yang lainnya jika dibutuhkan. Sub
program Geo slope yaitu Slope/ W Software, Seep/
W software, Ctran/ W software, Sigma/ W software,
Temp/ W software, Quake/ W software, Vadose/ W
software, Slope/ W merupakan sub program dari
Geo Slope yang dapat diintegrasikan dengan sub
program lainnya, baik Vadose/ W, Seep/ W, Quake/
W dan Sigma/ W.

Gambar 2. Lokasi Study (Google Earth, 2019)

Untuk lebih jelasnya penentuan lokasi


pengambilan titik sampel dapat dilihat pada
Gambar 3 sebagai berikut :

Gambar 1. Geo Slope/ W 2012


(Hasil Analisa Geo Slope W/ 2012, 2015)

Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan
ilmu wajib dikuasai bagi para serjana teknik yang
di kontraktor atau konsultan teknik.
Ada beberapa faktor yang harus diketahui
oleh para pembuat rencana anggaran biaya (RAB)
yaitu, uraian pekerjaan yang memuat pekerjaan- Gambar 3. Titik Pengambilam Sampel
pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor, (Google Earth, 2019)
volume pekerjaan, analisa harga satuan pekerjaan,
harga satuan dasar barang, jasa, dan alat. Alat dan Bahan
Rekapitulasi rencana anggaran biaya (RAB) Alat dan bahan yang digunakan dalam
merupakan penjumlahan total dari seluruh total penelitian ini berupa alat tulis dan papan computer,
jumlah harga dari item – item pekerjaan. alat hand bor, alat pengukuran, data pengujian
Rekapitulasi rencana anggaran biaya juga memuat laboratorium tanah, data profil lereng, dan profill
– pajak 10% atau disebut PPN (Pajak Pendapatan bronjong.
Negara).

165
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

Prosedur Penelitian 2. Pengujian geser lansung (Direct Shear)


Prosedur penelitian dapat dilihat dari bagan Dari hasil analisis pemeriksaan geser
alir yang disajikan sebagai berikut : langsung, maka dapat kita lihat rekapitulasi
pengujian geser langsung yang disajikan pada
Tabel 8 sebagai berikut :

Tabel 8. Rekapitulasi Pengujian Geser Langsung


Kohesi (C)
Titik Sudut Geser ( φ ) °
Kg/Cm2
1 0,05 24,85
2 0,04 16,04

Setelah hasil penelitian laboratorium


selanjutnya Pemasangan Bronjong sebagai
dinding penahan tanah dengan dimensi 6 meter.
Didalam menentukan perletakan bronjong,
penggambaran kondisi exisisting lereng terlebih
dahulu dilakukan dan dapat dilihat pada Gambar 5
sebagai berikut :

Gambar 5. Kondisi eksisting lereng

Dalam penggambaran menggunakan geo


slope maka dibutuhkan data material pada lereng
Gambar 4. Flowchart Penelitian
yang sajikan pada Tabel 9 sebagai berikut :
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 9. Data Material Lereng
No Material (C) (φ) γ Ket
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pengujian kadar air dan berat isi tanah 1 Tanah asli 3,93 16,04° 14,318 Mohr-
kPa kN/cm3 Cholomb
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, maka
dapat kita lihat rekapitulasi pengujian kadar air dan 2 Tanah 23,54 15° 10,45 Mohr-
berat isi tanah yang telah disajikan pada tabel 7 timbunan kPa kN/cm3 Cholomb
sebagai berikut :
3 Bronjong - - 25,00 High
Tabel 7. Rekapitulasi Pengujian Kadar Air dan berat kN/cm3 Strength
isi tanah
No. Titik Sampel Γb γɗ Dengan nilai factor keamanan (FK) pada kondisi
eksisting lereng dapat dilihat pada gambar 6 :
1. Titik 1 17,03 1,43
2. Titik 2 18, 12 1,24

166
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

Gambar 9. Analisis FK lereng dengan pembebanan


merata
Gambar 6. Nilai FK pada kondisi eksisting lereng
Sehingga diperoleh nilai faktor keamanan lereng
Dengan dimensi dinding penahan tanah dengan bronjong yang ditunjukkan pada Gambar
yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 7 10 sebagai berikut:
dengan perletakan sebagai berikut :

Gambar 7. Rencana penanggulangan lereng Gambar 10. Hasil analisis FK lereng dengan
dengan bronjong pembebanan merata

Pemasangan dinding penyandar untuk ketinggian 6 Maka dapat diasumsikan keadaan lereng
meter, maka angka safety factor yang dihasilkan dengan penanggulangan menggunakan bronjong
dapat dilihat pada Gambar 8 sebagai berikut: dengan pembebanan merata masih dikategorikan
stabil.
Jadi dengan ketinggian 6 meter untuk
dinding penahan yang digunakan maka besar
angka safeti faktor kritisnya yaitu 1,295 yang dapat
dikategorikan bahwa lereng masih berada di
kondisi stabil.

Rancangan Anggaran Biaya


Setelah hasil analisi dinding penahan
tanah selesi dan dinyatakan aman, selanjutnya
dibutuhkan juga suatu rekapitulasi dari rencana
anggaran biaya dalam pengerjaannya yang
Gambar 8. Analisis lereng dengan dinding penahan terlampir dan disajikan pada pada Tabel 10 dan
Tabel 11 dan mengacu pada harga satuan kota
Dengan beban merata yang diperoleh dari kendari sebagai berikut :
pembebanan yang didapatkan dari beban lalu lintas
jalan provinsi yakni 15 kPa yang dapat ditunjukkan
pada Gambar 9 sebagai berikut :

167
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

Tabel 10. Rencana Anggaran Biaya


Harga
Uraian Jumlah
No Sat Vol Satuan
Pekerjaan Harga (Rp)
(Rp)
1. Pekerjaan M2 300,00 926.969,00 278.090.700
Pembersihan

2. Pekerjaan M3 50,00 36.145,00 1.807.225


Galian dan
Bouwplank

3. Pekerjaan M3 500,00 391.460,00 195.730.000 Gambar 11. Dimensi Bronjong


Timbunan
Pasir Sehingga dapat diperoleh volume dalam 1
4. Pekerjaan M3 50,00 552.101,20 27.605.060 keranjang kawat bronjong sebagai berikut:
Pengangkutan
Timbunan
Luas : V = p x l x t
5. Pekerjaan M3 325,00 1.936.680,50 629.421.163
Pasangan = 2,0 m x 1,0 m x 0,5 m
Bronjong
= 1 m3
Berdasarkan rencana anggaran biaya maka
Dengan diameter batu 15 cm – 25 cm
rekapitulasi anggaran biaya dapat dilihat pada
(toleransi 5%) dan sekurang–kurangnya 85% dari
Tabel 11 yang telah disajikan sebagai berikut :
batuan yang digunakan harus mempunyai ukuran
yang sama atau lebih besar dari ukuran tersebut
Tabel 11. Rekapitulasi Anggaran Biaya
serta tidak boleh ada batuan yang diizinkan
Jumlah Harga
No Uraian melewati lubang ayaman. Dengan berat isi batu
Persiapan (Rp)
25,000 kN/m3.
1 Pekerjaan Pembersihan 278.090.700,00
2 Pekerjaan Galian dan 1.807.225,00 2. Faktor keamanan
Bouwplank Hasil penelitian terhadap lereng dengan
3 Pekerjaan Timbunan Pasir 195.730.000,00 angka keamanan yang diisyaratkan lebih besar
4 Pekerjaan Pengangkutan 27.605.060,00 dari 1,25 menujukkan angka keamanan lereng
Timbunan eksisting 1,062. Sehingga dilakukan
5 Pekerjaan Pasangan 629.421.162,50 penanggulangan lereng menggunakan bronjong
Bronjong dengan angka keamanan 1,295 dengan dimensi
Dibulatkan 1.132.654.147,50 bronjong 2 meter panjang x 1 meter lebar x 0,5
Terbilang : Satu Miliar Seratus Tiga Puluh Dua Juta meter tinggi dapat dikategorikan aman.
Enam Ratus Lima Puluh Empat Ribu
Seratus Empat Puluh Tujuh Lima Puluh 3. Rencana anggaran biaya
Rupiah Jadi, besarnya biaya yang diperlukan untuk
pekerjaan bronjong dengan ketinggian 6 m sebagai
Pembahasan dinding penahan tanah tipe menyandar,
Dalam bab pembahasan penulis mengacu memerlukan total anggaran Rp. 1.132.654.147,50.
pada tujuan proyek akhir seperti yang dijelaskan
sebelumnya. Selanjutnya pembahasan terkait KESIMPULAN
tujuan selengkapnya pada sub bab berikut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
1. Dimensi bronjong dilakukan, maka dapat kita tarik kesimpulan
Bronjong merupakan bagian dari struktur sebagai berikut, yaitu:
yang tidak kaku, oleh karena itu bronjong mampu Dari hasil analisis stabilitas lereng dengan
menahan getaran baik vertikal dan horizontal. bronjong yang memenuhi SF ≥ 1,25 dengan
dimensi 2 m (p) x 1 m (l) x 0,5 m (t), dan Jumlah
anggaran biaya yang dibutuhkan pada pekerjaan
bronjong yaitu Rp.1.132.654.147,505.2.

168
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

REFERENSI [6] E. A., Benyamin. 2017. Perkuatan Tebing


[1] Cherianro, Octovian. 2014. Analisa Kestabilan Menggunakan Bronjong di Sungai Manikin.
Lereng Dengan Metode Bishop. Jurnal Sipil Jurnal Teknik Sipil. VI(2).
Statik. 2(3). Universitas Sam Ratulangi, Manado. [7] Hardiyatmo, H. C. 2003. Mekanikah Tanah II
[2] Das, Braja M. 1993. Mekanika Tanah (Prinsip- Jilid 3. Gadjah Mada University Press,
prinsip Rekayasa Geoteknis). Erlangga, Jakarta. Yogyakarta.
[3] Das, Braja M. 2002. Mekanika Tanah Jilid 2. [8] Istimawan, Dipohusodo. 1996. Manajemen
Erlangga, Jakarta. Proyek dan Konstruksi. Kanisius, Jakarta.
[4] Daoed, Darwis. Dkk. 2015. Analisa Stabilitas [9] Logam Karya Abadi. 2015. Pedoman
Lereng Dibelokan 1200 Akibat Banjir Bandang Standarisasi Kawat Bronjong. Indonesia.
(Uji Eksperimental di Laboratorium). Vol. 11 No. [10] Murri, M. M. dkk. 2014. Analisa Stabilitas Lereng
3. https://www.researchgste.net. Dengan Pemasangan Bronjong. E-jurnal Matriks
[5] DPU. 2009. Spesifikasi Geotextile Fulture Untuk Teknik Sipil. 2(1). Universitas Sebelas Maret,
Drainase Bawah Permukaan, Seperator, dan Jakarta.
Stabilisator. Departemen Pekerjaan Umum (DPU) [11] Rosiun, Muhammad. & Endaryanta. 2011. Analisa
: Indonesia. Stabilitas Talud Bronjong. J. Inersia. VII(2). UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

169
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 8, Nomor 3, November 2020

Halaman ini sengaja di kosongkan

170

Anda mungkin juga menyukai