Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
Jalan Palembang-Prabumulih, KM 32 Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (30662)
Telepon (0711) 580069, 580225, 580169 Faks (0711) 580644
lamanweb: www.unsri.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER 2020/2021


Mata Kuliah : MATERIAL TEKNIK
Jurusan / Smt. : Teknik Mesin
Hari/Tanggal : Senin/3 Mei 2021
Waktu/Ruang : 10.30-12.00
Sifat Ujian : Terserah
Dosen Penguji : Agung Mataram, ST, MT., PhD

1. Pada pembentukan material, apa yang dimaksud dengan:


a. Sinter?
b. Blending / mixing?

2. Apa bahan utama pada pembentukan material keramik? Sebutkan contoh dalam
pembuatan dan aplikasinya di bidang teknik mesin?

3. Pada pembuatan material komposit dengan metode metalurgi serbuk, matriks aluminium
dan penguat fly ash. Berikan contoh perhitungan Rule of Mixture, apabila fraksi berat
penguat 20%.
(Berat aluminium yang tersedia adalah 250 gr, berat jenis Aluminium 2,7 gr/cm3 ., berat
jenis fly ash 2,5 g/cm3 )

3. Berikan analisa dari tugas resume jurnal saudara?


4. Pada gambar dibawah ini, mana yang ferit.
Jelaskan ciri-cirinya

A
MUHAMMAD ARI WIJAYA
03051282025044
TEKNIK MESIN B INDRALAYA
JAWABAN

1. a. Sintering
Proses sintering adalah suatu proses pemadatan dari sekumpulan serbuk pada suhu tinggi
mendekati titik leburnya (0,7-0,9 titik lebur) hingga terjadi perubahan struktur mikro seperti
pengurangan jumlah dan ukuran pori, pertumbuhan butir, peningkatan densitas dan penyusutan.
b. Blending / Mixing
Blending didefinisikan sebagai proses penggilingan suatu material tertentu hingga menjadi
serbuk yang merata. Proses blending dilakukan untuk menghasilkan serbuk yang sesuai dengan
komposisi yang diinginkan, sedangkan proses mixing bertujuan untuk mencampurkan dua atau
lebih serbuk yang berbeda. Proses pencampuran bahan baku digunakan agar mendapatkan
campuran material yang homogen, sehingga produk yang dihasilkan dapat mempunyai
karakteristik yang lebih baik. Namun secara tekniknya Blending dan Mixing ini memiliki
perbedaan, yaitu pada alatnya. Untuk blending sendiri yang berputar atau yang menyampurkan
itu sekaligus dengan wadahnya sedangkan untuk mixing hanya Impellernya/ pengaduknya saja.
Dalam pencampuran bahan ada pencampuran basah dan pencampuran kering. Pencampuran
basah (wet mixing) Yaitu proses pencampuaran dimana serbuk matrik dan filler dicampur
terlebih dahulu dengan pelarut polar. Metode ini dipakai apabila material (matrik dan filler) yang
digunakan mudah mengalami oksidasi. Pencampuran kering (dry mixing) Yaitu proses
pencampuran yang dilakukan tanpa menggunakan pelarut untuk membantu melarutkan dan
dilakukan di udara luar. Metode ini dipakai apabila material yang digunakan tidak mudah
mengalami oksidasi.

2. Bahan utama yang umum dipakai dalam pembentukan keramik adalah felspard (suatu
kelompok mineral yang berasal dari batuan karang), ball clay(tanah liat), kwarsa (bentuk lain
dari batuan silica (SiO2)), kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal,
komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh
Tahap-tahap pembuatan keramik : Pengolahan bahan (penyaringan, pencampuran
pengadukan/mixing) > Pembentukan (handbuilding, teknik putar, teknik cetak/casting) >
Pengeringan > Pembakaran ( suhu 700-1000’C)> Pengglasiran (memperindah).
Contoh penggunaan material keramik dalam bidang teknik mesin, material pahat pada mesin
CNC, gigi palsu, penyambungan tulang (hip joint), Busi, sil pompa, nozzle
3. Dik : 20% Fly ash
80% Al = 250 gr 𝜌 Al = 2,7 gr/cm3
20% fly ash = 2080 x 250 gr = 62,5 gr 𝜌 Fly ash = 2,5 gr/cm3
Berat total = 312,5 gr
Ditanya: 𝜌 (Rule of Mixture) =.... gr/cm3
Penyelesaian : 𝜌= 𝜌𝑚∙𝜗𝑓𝑚+ 𝜌𝑝∙𝜗𝑓𝑝 𝜌= 2,7∙(2502,72502,7+ 62,52,5)+ 2,5∙(62,52,52502,7+
62,52,5) 𝜌= 2,7∙(92,5925117,5925)+ 2,5∙(25117,5925)
𝜌=(2,1259+0,5314) gr/cm3
𝜌=2,6573 gr/cm3

4.
Ferrite (α) merupakan fasa yang terbentuk pada
temperatur sekitar 300-723 derajat celcius. Pada daerah
ini, kelarutan karbon maksimalnya adalah 0,025% pada
temperatur 725 derajat celcius, dan turun drastis
menjadi 0% pada 0 derajat celcius. Fasa ini biasa terjadi
bersamaan dengan cementite, membentuk pearlite pada
pendinginan lambat. Fasa ini lunak, dan memberikan
kemampuan bentuk pada logam. Gambar di sebelah kiri menunjukkan struktur fasa ferrite yang
berwarna hitam, dan austenite yang berwarna putih. Hal ini menunjukkan bahwa, selain lunak,
ferrite sendiri cenderung lebih mudah berkarat dibandingkan austenite

Berdasarkan analisa dari gambar, huruf A


menunjukkan fasa ferrite, sebab sumber dari ciri-ciri
fasa ferit ferit diatas yang mana pada gambar ini
berwarna hitam dengan bentuk yang sama pada
gambar soal (berwarna hijau tua).

Anda mungkin juga menyukai