Anda di halaman 1dari 28

Disajikan oleh

Dr. Tulus Ikhsan


adalah buah
pikiran ilmuwan Fisika Albert
Einstein pada tahun 1905 yang
beranggapan bahwa hukum
fisika adalah sama di mana
pun.

Hukum fisika yang berlaku di Bumi, berlaku juga di seluruh jagat raya.

Contoh : Misalnya kita melakukan eskperimen di lab yang diam akan sama
hasilnya dengan melakukan ekperimen dalam pesawat yang bergerak.

Teori tersebut juga menjelaskan perilaku objek dalam ruang dan waktu,
yang mula-mula oleh peneliti-peneliti sebelumnya waktu dianggap mutlak
di mana pun dan kapanpun, namun dengan teori relativitas khususnya,
Einstein beranggapan bahwa waktu dan ruang bukanlah sesuatu yang
mutlak namun relatif.
Pemahaman sederhana tentang teori relativitas :

Pemahaman pertama, bahwa tidak ada kerangka


acuan 'mutlak'. Setiap saat ketika kita mengukur
kecepatan, momentum, ataupun waktu, itu selalu dalam
kaitannya dengan sesuatu yang lain.

Kedua, cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah
sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya
maupun pengamat.

Yang ketiga, bahwa tak ada yang melampaui kecepatan cahaya (c = 3


x 108 m/s).
Walaupun sepertinya teori relativitas tersebut bisa dipahami
secara sederhana. Namun sering dirasa sangat rumit dan bikin
mumet sehingga banyak yang bertanya :

Beberapa aplikasi teori relativitas pada kehidupan sehari-hari diantaranya :

1. Global Positioning System (GPS)


Berhubungan dengan dilatasi
(pemuluran) waktu relatif
3. Warna Kuning Emas
2. Elektromagnet
Berhubungan dengan
tidak ada kerangka
acuan yang ‘mutlak’

Berhubungan dengan massa


relativistik
Secara umum sistem GPS memiliki tiga komponen utama yakni ground segmen (stasiun
kontrol), space segmen (satelit), dan user segmen (perangkat receiver). GPS
menentukan posisi receiver dengan metode trilaterasi dari sedikitnya empat satelit
yang selalu terlihat dari titik manapun di bumi setiap saat. Informasi dari tiga satelit
diperlukan untuk menentukan lokasi, sedangkan sinyal ke-empat dibutuhkan untuk
menentukan waktu secara akurat. Relativitas menyebabkan sistem GPS mengalami
penyimpangan waktu. Gerak relatif satelit terhadap bumi mengakibatkan waktu di
satelit lebih lambat dibanding waktu bumi (Teori Relativitas Khusus), sedangkan
gravitasi bumi membuat waktu satelit bergerak lebih cepat dibanding waktu bumi
(Teori Relativitas Umum). Oleh karena itu, sistem GPS perlu melakukan koreksi-koreksi
yang berkaitan dengan efek relativistik dalam upaya mencapai tingkat akurasi yang
tinggi. Upaya membuat sistem GPS presisi adalah mengatur frekuensi detak jam atom
yang diperlambat sebelum satelit diluncurkan, sehingga jam atom ini akan berdetak
selaras dengan jam di bumi setelah berada di orbit.
Magnet juga merupakan efek relativistik. Jika kita menggunakan listrik,
patut berterima kasih pada relativitas bahwasanya generator listrik dapat
berfungsi dengan baik. Saat mengambil loop kawat dan digerakan
melewatkannya pada medan magnet maka akan dihasilkan arus listrik.
Partikel bermuatan dalam kawat dipengaruhi oleh perubahan medan
magnet, yang memaksa beberapa dari medan magnet untuk bergerak dan
menciptakan arus listrik.

Tapi saat ini, pada saat kawat beristirahat diam pada medan magnet,
ternyata arus listrik masih tetap terjadi. Seharusnya disaat diam, medan
magnet tak lagi mempengaruhi kawat dan tidak terjadi arus listrik. Hal
tersebut membuktikan bahwa tidak ada kerangka acuan mutlak atau
istimewa.
Dalam percobaannya, Michelson dan Morley berusaha mengukur
kecepatan planet Bumi terhadap ether, yang pada waktu itu
dianggap sebagai medium perambatan gelombang cahaya. Analisis
terhadap hasil percobaan menunjukkan kegagalan pengamatan
pergerakan bumi terhadap ether.
Permasalahan yang dimunculkan percobaan Michelson-Morley ini ternyata
baru berhasil terpecahkan dengan teori relativitas khusus yang membentuk
landasan bagi konsep-konsep baru tentang ruang dan waktu. Teori ini
didasarkan pada dua postulat berikut, yang diajukan Albert Einstein pada
tahun 1905.
Postulat 1 : hukum - hukum fisika berlaku sama untuk dua pengamat yang
bergerak dengan kecepatan konstan satu terhadap lainnya (tidak mengalami
percepatan).

Postulat 2 : Di dalam ruang hampa, kecepatan cahaya yang diukur oleh


semua pengamat inersia adalah

yang tidak bergantung pada gerakan sumbernya.


Dalam teori relativitas, kita akan menggunakan cahaya untuk membuat
jam dengan membangkitkan pulsa cahaya antara dua cermin yang
terpisah pada jarak yang diketahui.

Waktu diantara cahaya mulai dipancarkan dari


S ke cermin dengan menempuh jarak d
Cermin
sehingga ia dipantulkan kembali ke detektor D
dengan menempuh jarak yang sama disebut
satu pusingan atau satu detik jam cahaya.
c c d
Karena cahaya tersebut mencakup jarak total
2d dengan kecepatan konstan c, interval waktu
S D diam dalam satu pusingan atau waktu
stasioner adalah :
Gbr. 1: Jam cahaya sta- (1)
sioner/tak bergerak
Cermin
v
Disini kita pertimbangkan jam
cahaya yang sama, yang
bergerak dengan kecepatan v.
cΔt/2
d Karena cahaya mengikuti
lintasan yang lebih panjang
dari 2d, waktu diantara detik
S D
vΔt/2 waktu/pusingan jam cahaya
Δt yang bergerak adalah lebih
Gbr. 2: Jam cahaya yang bergerak besar dari yang diam.

Waktu yang dibutuhkan jam cahaya untuk bergerak sejauh v Δt/2 adalah
Δt/2 dan jarak yang dijalani cahaya dalam waktu ini adalah c Δt/2.
Dengan mengaplikasikan teorema Pythagoras didapat hubungan berikut:
Pecahkan untuk waktu pemuluran Δt, diperoleh:

(2)

Dengan mensubstitusikan Pers. (1) ke Pers. (2), diperoleh:

(3)

Jika v = 0, maka Δt = 0 dan


sewaktu v mendekati
cahaya, maka Δt mendekati
Δto.

Gbr. 3: Pemuluran waktu


Beberapa istilah yang umum digunakan dalam relativitas:

1. Event (peristiwa), adalah sebuah kejadian fisika yang terjadi pada


lokasi dan waktu yang ditentukan.
Sebagai contoh, dalam 3-dimensi kita menentukan event dengan
memberikan nilai koordinat x, y, dan z dan juga waktu t.

2. Proper time (waktu pribadi, Δto), adalah waktu diantara dua events
yang terjadi pada lokasi yang sama tetapi pada waktu yang
berbeda.

3. Time dilation (waktu pemuluran), adalah waktu ketika jam


bergerak relatif terhadap pengamat dengan kecepatan v.
Selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak terhadap
yang diamati (t)akan lebih besar daripada oleh pengamat yang
diam atau ada bersama-sama dengan yang diamati (t).
Panjang benda yang diamati oleh pengamat yang bergerak (astronaut)
akan lebih pendek daripada oleh pengamat yang diam (pengamat di
bumi) sebesar faktor ϒ-1.

Penurunan Sederhana — Jarak Bumi


ke Bintang:

Pengamat di bumi mengukur


panjang yang tepat L0, and v = L0/Δt.

Astronaut mengukur waktu


perjalanan t0, dan v = L/ Δt0.

Gambar 4.
Dengan menyamakan kecepatan relatif yang sama, diperoleh
panjang kontraksi/penyusutan:

Karena , maka panjang konstraksi :

(4)

Jika v = 0, maka L = Lo dan


sewaktu v mendekati
kecepatan cahaya, maka L
mendekati 0.
Gambar 5: Konstraksi panjang
Contoh-1.2:
Astronaut Edi melakukan perjalanan ke planet Vega, bintang kelima
terbesar di langit malam. Ia meninggalkan kembarannya Edo yang
berumur 35 tahun di Bumi. Edi bergerak dengan kecepatan 0.99c dan
Vega berada 26,4 tahun cahaya dari bumi.
(a) Berapa lama perjalanan yang ditempuh Edi dari titik pandang Edo?
(b) Berapa besar penuaan yang dialami Edi ketika dia tiba di Vega?

NB: Tahun cahaya (light year, ly) adalah satuan panjang yang didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun melewati ruang
hampa udara. 1 ly = 1012 km.
Contoh 1-2 :
Dik : v = 0,99c = 0,99 x 3 x 108 m/s = 2,97 x 108 m/s
L = 26,4 x 1012 Km = 26,4 x 1015 m
Uedo = 35 tahun

Dit : (a) Δt = …..


(b) U’edi = …..
Jwb :
(a) Lama waktu tempuh yang dihitung oleh Astronaut (Edi) :

Jadi, lama waktu tempuh yang dihitung oleh Pengamat di Bumi (Edo) :

(b) Karena sewaktu di Bumi umur Edi sama dengan umur Edo (kembar) maka besar
penuaan yang dialami Edi ketika dia tiba di Vega adalah 35 + 2,8 = 37,8 tahun.
Sedangkan Edo berumurr 35 + 20 = 50 tahun.
Latihan-1.1:
Sebuah pesawat ruang angkasa yang membawa jam cahaya bergerak
dengan kecepatan 0.5c relatif terhadap pengamat di Bumi. Menurut
pengamat ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh jam pesawat
ruang angkasa untuk mendahului 1 s?

Latihan-1.2:
Sketsa dibawah menunjukkan meteran yang bergerak dengan panjang
kontraksi L = 0,5 m. Meteran saat diam memiliki panjang yang tepat L0
= 1 m. Tentukan kecepatan relatif meteran tersebut?

0.5 m

v
1m
Andaiakan bingkai S’ sedang bergerak dengan kecepatan v1 relatif
terhadap bingkai S yang diam. Jika di dalam bingkai S’ sebuah objek
bergerak dengan kecepatan v2 relatif terhadap bingkai S’, maka
kecepatan objek tersebut relatif terhadap bingkai S, yaitu v adalah:

(5)
v
P
v2

Jika objek bergerak dalam arah v1


berlawanan dengan bingkai S’, S’
kecepatannya negatif dan O’
dinyatakan sebagai: O S
Gbr. 6: Pertambahan kecepatan relativistik.
(6)
Contoh 1-4:
Andaikan sebuah kapal ruang angkasa sedang mendekati
sebuah asteroid dengan kecepatan 0,75c. Jika kapal ruang
angkasa tersebut meluncurkan sebuah satelit ke arah asteroid
tersebut dengan kecepatan 0,8c relatif terhadap kapal tersebut,
berapakah kecepatan satelit relatif terhadap asteroid?

Penyelesaian :
Dik : v1 = 0,75c; v2 = 0,8c
Dit : v = ….?
Jwb :
Secara klasik (non relativistik),
momentum (p = mv) meningkat
secara linier dengan kecepatan,
seperti ditunjukkan oleh garis
lurus.

Sedangkan dalam teori relativitas,


momentum relativistik meningkat
secara tak terbatas sewaktu
Gbr. 7: Besar momentum mendekati kecepatan cahaya.
sebagai fungsi kecepatan

Momentum relativistik dinyatakan sebagai : (6)


Andaikan suatu objek mempunyai masa diam mo dan kecepatan objek
adalah v maka momentumnya:

Karena momentum relativistik p = mv, maka masa relativistiknya dapat


dinyatakan sebagai :

(7)
Einstein telah menunjukkan bahwa jika suatu objek bergerak dengan
kecepatan v, maka energi totalnya E = mc2. Jika masa diam objek
tersebut adalah mo, maka energi relativistiknya:

(8)

Karena energi total suatu objek tidak pernah hilang walaupun


kecepatannya menuju nol atau dalam keadaan diam, maka energi
diamnya adalah :

(9)
Apabila kerja dilakukan pada suatu objek yang terisolasi sehingga
dipercepat dari keadaan diam ke kecepatan v, maka energi
totalnya adalah :

Dengan demikian energi kinetik relativistik :

(10)
LATIHAN-1.3:
Seorang astronaut yang berjalan dengan kecepatan v relatif terhadap Bumi
memegang urat nadinya dan mendapati bahwa jantungnya berdetak setiap
0,85 s. Mission control di Bumi , yang memonitor aktivitas jantungnya
mengamati satu detak jantung setiap 1,4 s. Berapakah kecepatan astronaut
relatif terhadap Bumi?

LATIHAN-1.4:
Pertimbangkan muon-muon (yaitu partikel
tidak stabil yang diciptakan oleh radiasi
kosmik di atmosfer) yang berjalan ke arah 0.995c
5 km
Bumi dengan kecepatan 0,995c dari titik
penciptaannya pada ketinggian 5 km.
(a) Tentukan jangka hayat rata-rata muon-
muon ini, dengan menganggap bahwa
muon-muon ini pada keadaan diam
mempunyai jangka hayat rata-rata 2,2
x 10-6 s.
(b) Hitung jarak rata-rata yang dapat
dicapai muon-muon ini sebelum
meluruh.
LATIHAN-1.5:
Berapa cepat sebuah kapal ruang angkasa yang panjangnya 220 m
bergerak relatif terhadap seorang pengamat yang mengukur panjang
kapal tersebut menjadi 150 m?

LATIHAN-1.6:
Misalkan pesawat ruang angkasa dijelaskan sebelumnya mendekati
sebuah asteroid dengan kecepatan 0,75c. Jika pesawat ruang angkasa
meluncurkan satelit ke arah asteroid dengan kecepatan 0,8 c relatif
terhadap kapal, berapa kecepatan relatif relatif terhadap asteroid?

LATIHAN-1.7:
Tentukan (a) momentum klasik dan (b) momentum relativistik dari
sebuah objek bermasa 2,4 kg dengan kecepatan 0,81c.

Anda mungkin juga menyukai