PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
M
odul ini menampilkan konfigurasi Alat Ukur Elektronik; Multimeter, sekaligus
menjelaskan dan membuktikan kegunaan tiap-tiap perangkat/panel atau
kontrol indikator yang ada pada alat-alat ukur tersebut, berikut cara-cara
penggunaannya berdasarkan standar prosedur operasi yang terkait dengan
keselamatan kerja.
Melalui modul ini Anda dapat melakukan percobaan;
Menggunakan Multimeter untuk mengukur besaran listrik, seperti;
tegangan (Voltage), tahanan/resistan (resistance), dan arus (current)
listrik, sekaligus mem-praktek-kan pemanfaatan Multimeter untuk
memeriksa/mengindentifikasi komponen elektronika di luar rangkaian
(circuit), elektronik, apakah komponen tersebut masih baik dan dapat
digunakan atau sudah rusak, dengan cara mengukur nilai
tahanan/resistan (resistance) dari komponen.
B. Prasyarat
Prasyarat yang harus dipenuhi sebelum Anda mempelajari dan mem-praktekkan isi modul ini, adalah; Anda telah mengetahui, memahami, membuktikan,
menganalisis, men-sintesis, dan mengevaluasi :
1. Besaran listrik ( tegangan, arus dan tahanan/resistan) berikut satuannya.
2. Perbedaan arus bolak balik dengan arus searah.
3. Kegunaan simbol-simbol komponen elektronik.
4. Kegunaan dan nilai satuan dari komponen pasif.
5. Kegunaan dan kode dari komponen aktif
6. Kegunaan Matematika Teknik Dasar dan Rumusnya.
7. Rangkaian Elektronika Dasar.
4) Anallysis (analisis),
5) Synthesis (sintesis),
6) Evaluation (penilaian).
10.
Mampu membangun disiplin diri dalam menyelesaikan tugas.
11.
Melalui diskusi dapat memiliki kecakapan adaptasi diri,
kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerjasama, kecakapan menggali
informasi, kecakapan mengolah informasi, kecakapan mengolah dan
memilah masalah, dan kecakapan mengambil keputusan.
r. F. Cek Kemampuan
s. Berilah tanda thick () pada kolom YA atau TIDAK sesuai dengan
pertanyaan
berikut.
Mintalah
Catatan
dan
Tanda
Tangan
Guru/Pembimbing.
y. CATATAN
z. TANDA
u. CEK KEMAMPUAN UNTUK
t.
w. x.
N
v.
SUB KOMPETENSI 1 :
MENGGUNAKAN ALAT UKUR
MULTIMETER
ac.Apakah
ab.
0
ah.
0
an.
0
at.
0
az.
0
bf.
0
bl.
0
Anda
sudah
memahami
dan
membuktikan
kegunaan
saklar jangkauan ukur untuk
menetapkan
posisi
dan
batas
ukur
(range)
Multimeter?
ai. Apakah
Anda
sudah
memahami
dan
membuktikan
kegunaan
papan
skala
pada
Multimeter?
ao.
Apakah Anda sudah
dapat
membaca
hasil
pengukuran pada papan
skala dengan benar?
au.
Apakah Anda sudah
menggunakan
sekrup
pengatur
posisi
jarum
(preset)
untuk menera
jarum agar jarum menunjuk
tepat
pada
angka
nol
(sebelah kiri papan skala)
sebelum
Multimeter
digunakan?
ba.
Apakah Anda sudah
menggunakan
tombol
pengatur posisi jarum pada
angka nol (zero adjustmen),
untuk
menera
jarum
Multimeter,
sewaktu
Multimeter akan dipakai
untuk
mengukur
nilai
tahanan (resistance)?
bg.
Apakah Anda sudah
memahami
dan
membuktikan
kegunaan
lubang out-common atau
lubang untuk kabel penyidik
(probes) positip dan negatip
pada Multimeter?
bm.
Apakah Anda sudah
memahami
dan
membuktikan
kegunaan
kabel
penyidik
(probes)
GURU/PEM
BIMBING
TI
TANGAN
aa.
GUR
U/PEMBIMB
ING
ad. ae.
af.
ag.
aj.
ak.
al.
am.
ap. aq.
ar.
as.
av.
aw.
ax.
ay.
bb. bc.
bd.
be.
bh. bi.
bj.
bk.
bn. bo.
bp.
bq.
br.
0
bx.
0
cd.
1
cj.
1
cp.
1
cv.
1
db.
1
dh.
1
dn.
1
bt.
bu.
bv.
bw.
bz.
ca.
cb.
cc.
cf.
cg.
ch.
ci.
cl.
cm.
cn.
co.
cr.
cs.
ct.
cu.
cx.
cy.
cz.
da.
dd. de.
df.
dg.
dj.
dk.
dl.
dm.
dp. dq.
dr.
ds.
dt.
1
dz.
1
ef.
1
dv.
dw.
dx.
dy.
eb. ec.
ed.
ee.
eh. ei.
ej.
ek.
em.
el. BAB II
PEMBELAJARAN
en.
eq.
es.
2)
relatif
ex.
terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung
dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, pada
Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada
papan skala. Lihat gambar 1 dan gambar 2.
ey.
ez.
fa.
fb.
A. Konfigurasi Multimeter
fc. Konfigurasi Multimeter dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah
Multimeter diperlihatkan pada gambar 3.
fd.
fe.
Keterangan
ff.
PAPAN SKALA
fg.
Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada
papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam
satuan Ohm (), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skalaskala lainnya.Lihat gambar 4.
fh.
1.
fi.
fj.
fk.
fl.
fm.
fn.
fo.
fp.
2. JARUM PENUNJUK
3. SEKRUP PENGATUR POSISI JARUM(PRESET)
fq.
Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera
jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
fr.
4. SAKLAR JANGKAUAN UKUR
fs.
Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja
Multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai
satuan tahanan (dalam ), saklar ditempatkan pada posisi , demikian
juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus
(mA-A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik,
posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari
tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV,
saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika
hendak mengukur DCV.
ft.
5. TOMBOL PENGATUR POSISI JARUM
fu.
Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) :
digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum
Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam
praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol
diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
fv.
6. Lubang Kabel Penyidik
fw.
Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel
penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-)
atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang
untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh
transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur
kapasitas kapasitor.
fx.
fz.
B. Batas Ukur (Range)
ga.
1. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25
25 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur
berkisar dari 0 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang
dapat diukur berkisar dari 0 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat
arus yang dapat diukur berkisar dari 0 500 mA.
gb.
2. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 50
250 500 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan
maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50,
berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian
seterusnya.
gc.
3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k).
Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung
dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10,
semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10
(pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k), semua hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k),
Untuk batas ukur (range) x10k (10k), semua hasil pengukuran dibaca
pada papan skala dan dikali dengan 10k.
gd.
ge.
gf. C. Baterai
gg. Baterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada
saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen
terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri
dengan lubang kabel penyidik/probes (+/out) dimana kutub negatip
baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel penyidik.
Lihat gambar 5.
gh.
gi. GAMBAR 5
gj.
gk.
D. Kriteria Multimeter
gu.
gv. Gambar 6. Simbol Alat Ukur
gw.
gx.
gy.F. Persiapan Awal
10.
hk.
hl. c. Rangkuman 1
1)
hm.
d. Tes Formatif 1
hn.
ho.
Berilah tanda silang pada butir; a, b, c, d, atau e untuk pernyataan
yang Anda anggap benar (bobot nilai = 1)
hp.
1)
2)
Tegangan listrik.
Kuat arus listrik.
Tegangan listrik dan kuat arus listrik.
Tegangan listrik, kuat arus listrik, tahanan/resistan
(resistance) listrik.
e)
Tegangan listrik, kuat arus listrik, tahanan/resistan
(resistance) listrik, dan tahanan/resistan (resistance) listrik yang
terdapat pada komponen pasif dan aktif.
Besaran listrik terdiri dari :
a) Tegangan (dalam satuan Volt), kuat arus (dalam satuan Ampere),
tahanan/resistan (dalam satuan Ohm).
b) Tegangan, kuat arus, tahanan/resistan (resistance) , kapasitas
kapasitor.
c) Tegangan dan kuat arus.
d) Tegangan, kuat arus, tahanan/resistan (resistance) dan desibel.
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas (bobot nilai
hq.
1).
3)
Saklar jangkauan ukur pada posisi DCV, kedua ujung kabel
penyidik (probes) dipertemukan, jarum penunjuk papan skala tidak
bergerak, kenapa?
4)
Buktikan bahwa baterai tipe UM-3 yang ada di bagian dalam
Multimeter disambung secara seri dengan lubang kabel penyidik (probes).
5)
Bagaimana seharusnya posisi saklar jangkauan ukur dan batas
ukur (range) jika kita ingin mengukur besaran listrik.
6)
Apa yang terjadi jika batas ukur (range) yang digunakan tidak
sesuai dengan besaran listrik yang akan diukur.
7)
Pada papan skala terdapat.
8)
Buktikan bahwa pada Multimeter dengan kriteria kepekaan
20k/v akan menarik arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A) untuk alat
pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian
yang diukur.
9)
Buktikan bahwa tombol pengatur jarum pada posisi angka nol
(zero adjustment) sangat berperan penting dalam ketepatan pembacaan
hasil pengukuran nilai tahanan (resistance) .
10)
Uraikan kegunaan sekrup pengatur posisi jarum (preset).
hr.
hs.
ht.
hu.
hv.1) : e.
hw.
2) : a
11)
Karena kedua kabel penyidik (probes) tidak dalam posisi
tersambung seri dengan baterai yang ada di dalam Multimeter.
hx.
12)
Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi , atau k.
Kedua kabel penyidik
hy.(probes) dimasukkan ke lubang kabel penyidik, ujung kedua kabel
penyidik
hz.(probes) disatukan. Jarum akan bergerak karena terjadi hubungan seri
antara
ia. baterai yang ada di dalam Multimeter dengan kedua kabel penyidik
(probes).
ib.
ic. 5) Posisi saklar jangkauan ukur harus sesuai dengan besaran listrik yang
akan
id. diukur,dan batas ukur (range) harus berada pada posisi yang lebih tinggi
dari
ie. nilai besaran listrik yang akan diukur.
if.
ig. 6) Multimeter tidak akan bekerja dan dapat rusak.
ih.
7) Angka-angka skala untuk tegangan (ACV/DCV), kuat arus (DCmA), dan
ii. tahanan/resistan ().
ij.
ik. 8) (20 k/v I = E/R = 1/20.000 = x 10 -4A = 0,05mA = 50 A).
Multimeter
il. menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A) untuk alat
pengukur
im. (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian yang
diukur.
in.
io.
9) Sebelum mengukur nilai tahanan (resistance), kedua ujung kabel
penyidik
ip. (probes) disatukan, tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
iq. adjustment) diputar-putar untuk menempatkan jarum tepat pada posisi
angka nol.
ir.
is. 10) Sekrup pengatur posisi jarum (preset) digunakan untuk memosisikan
jarum pada angka nol sebelum Multimeter digunakan.
it.
iu. g. Lembar Kerja 1
iv. Kegunaan Multimeter
iw.
ix. A. Pengantar
iy.
iz.
embar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana
memahami dan membuktikan kegunaan perangkat yang ada pada
sebuah Multimeter, berikut pemanfaatannya untuk mengukur
besaran-besaran listrik. Jika Anda dapat melakukan langkahlangkah kerja dengan benar, itu berarti Anda sudah memiliki kemampuan
menggunakan Multimeter dengan baik dan benar.
ja. Satu hal yang perlu diingat, utamakan keselamatan diri Anda dan
keselamatan alat. Baca kembali persiapan awal yang ada pada modul ini.
Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm () pada
posisi k, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi
jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi jarum pada
angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada angka nol.
Catatlah.
jr.
13.
Tulislah kesimpulan dari hasil analisis dan diskusi pada selembar kertas
dan mintalah pendapat Guru Anda.
js.
14.
Selamat bekerja, semoga berhasil.
jt.
ju.
jv.
jw.
jx.
a.
ke.
b. Uraian Materi 2
kf.
kg.
(ACV).
kh. Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada
papan skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari
Multimeter tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang
dimiliki oleh saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA
memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV.
JALA PLN
A
C
V
DC
V
kw.
kx.
DCmA
ky.
kz.
la.
lb.
bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub
positip menjadi kutub negatip dan sebaliknya. Lihat gambar 7 dan 8.
lc.
ld.
le.
lf.
lg.
A
C
V
DC
V
DCmA
Baterai
Kering
(dry cell)
+
lh.
li.
lj.
lk.
ll.
lm.
ln.
c. Rangkuman 2
lo.
lq.
d. Tugas 2
lr. Untuk lebih mendalami dan lebih menguasai uraian materi 1 pada modul
ini, sudi kiranya Anda melakukan tugas berikut :
ls.
1) Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok maksimum 4 orang.
2) Kumpulkan baterai kering (dry cell) bekas tipe UM-1 sebanyak 5 buah,
jika mungkin catatlah kira-kira berapa lama baterai telah digunakan.
3) Sediakan baterai kering (dry cell) baru tipe UM-1 sebanyak 2 buah.
4) Ukurlah tegangan baterai yang lama dan yang baru, catat hasilnya pada
tabel berikut.
5) Ukurlah Tegangan Listrik Arus Bolak Balik (ACV) pada jaringan listrik dari
jaringan (jala-jala) PLN yang ada di sekolah Anda. Catatlah hasilnya.
lt.
lu.
Tabel
lv.
No
lw.
Baterai
lx.
Hasil
pengukuran
ly.
(dalam Volt)
lz.
Keterangan
ma.
mb.
Baterai
baru
mc.
md.
01
me.
pertama
mf.
Baterai
baru
mg.
mh.
02
mi.
kedua
mj.
Baterai
lama
mk.
ml.
03
pertama
mm. mn.
Baterai
lama
mo.
mp.
04
mq.
kedua
mr.
Baterai
lama
ms.
mt.
05
mu.
ketiga
mv.
Baterai
lama
mw.
mx.
06
my.
keempat
mz.
Baterai
lama
na.
nb.
07
kelima
nc.
6) Konsultasikan pada Guru untuk memperoleh penilaian.
nd.
ne.
e. Tes Formatif 2
nf.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan teratur, ringkas dan jelas. (Bobot
nilai 2,5)
ng.
1) Dengan Multimeter yang memiliki batas ukur (range); 10-50-250-500,
dan 1000 DCV/ACV, Anda ditugaskan mengukur tegangan listrik bolakbalik pada jala/jaringan listrik dari PLN yang ada di sekolah Anda.
Langkah-langkah pengukuran yang harus Anda lakukan adalah.
nh.
2) Dengan alat yang sama seperti pada butir 1, Anda ditugaskan mengukur
ACV 9 Volt yang dihasilkan oleh gulungan skunder dari sebuah
transformator penyesuai tegangan (transformator adaptor). Uraikan
langkah-langkah pengukuran yang Anda lakukan.
ni.
3) Masih dengan alat yang sama seperti pada butir 1, Anda ditugaskan
mengukur DCV 6 Volt yang dihasilkan oleh sebuah catu daya (power
supply). Langkah-langkah pengukuran yang harus Anda lakukan adalah.
nj.
4) Dengan alat yang sama seperti pada butir 1, Anda ditugaskan mengukur
tegangan pada sebuah baterai kering (dry cell) tipe UM-1. Langkahlangkah pengukuran yang harus Anda lakukan adalah.
nk.
nl.
2) Langkah pengukuran :
a) Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) 10 ACV.
b) Letakkan kedua kabel penyidik (probes) ke terminal 0 dan 9V yang
ada pada gulungan skunder transformator.
c) Baca hasil pengukuran pada papan skala 0-10 ACV.
nn.
3) Langkah pengukuran :
a) Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) 10 DCV
b) Letakkan kabel penyidik (probes) positip (+) ke terminal positip
output catu daya (power supply) dan kabel penyidik (probes)
negatip (-) ke terminal negatip output catu daya.
c) Baca hasil pengukuran pada papan skala 0-10 DCV.
no.
4)
a)
b)
Langkah pengukuran :
Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) 10 DCV
Letakkan kabel penyidik (probes) positip (+) ke kutub positip
baterai dan kabel penyidik (probes) negatip (-) ke kutub negatip baterai.
c)
Baca hasil pengukuran pada papan skala 0-10 DCV.
np.
nq.
nr.
ns.
nt.
g. Lembar Kerja 2
nu.
nv.Mengukur Tegangan Listrik
nw.
nx.
ny.
nz.
A. Pengantar
Alat
oe.
1. Multimeter analog dengan kepekaan pengukuran 20k/v atau lebih.
2. Kabel penyidik (probes).
of.
Bahan
og.
2.
Untuk batas ukur (range) 1000 Volt (AC maupun DC) pembacaan
dilakukan pada skala 0-10, hasil pengukuran dikali dengan bilangan 100.
on.
oo.
D. Kesimpulan.
op.
E. Saran.
oq.
or.
a.
os.
ot. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3, Anda diharapkan :
1) Mampu menggunakan Multimeter sebagai Ohm-meter untuk melakukan
pengukuran terhadap tahanan/resistan (resistance) yang terdapat pada
komponen elektronik di luar rangkaian dengan baik sesuai dengan
standar prosedur operasi.
2) Mampu melakukan persiapan awal dalam bentuk ;
a) sebelum Multimeter digunakan, melakukan peneraan angka nol
dengan menggunakan sekrup pengatur jarum,
b)
memperkirakan
besarnya
nilai
tahanan/resistan
(resistance) yang akan diukur.
ou.
3) Mampu mengatur saklar jangkauan ukur pada batas ukur
(range) yang dibutuhkan.
ov.
ow.
ox.
oy.
oz.
pa.
pb.
b. Uraian Materi 3
A
C
V
DC
V
DCmA
pr.
ps. GAMBAR 9 . MENGUKUR TAHAHAN (RESISTANCE)
pt. R = TAHANAN/RESISTAN (RESISTANCE)
pu.
pv.Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan
ukur berada pada posisi (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan xk.
Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari Multimeter bervariasi,
tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh, Multimeter merk
Sanwa tipe SP10D memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xk.
Multimeter merk Protek A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100,
xk, dan x10k.
pw.
px.
A. Mengukur Komponen
py.
pz.1. Mengukur Resistor
qa. Resistor
adalah
suatuqd.
komponen yang
qb. banyak dipakai di dalam
rangkaian elektronika. Fungsi
utamanya
adalah
membatasi
(restrict) aliran arus listrik. Fungsi
lainnya sebagai Resistor (R)
pembagi
tegangan
(voltage
divider),
yang
menghasilkan
tegangan panjar maju (forward
bias)
dan
tegangan
panjar
mundur (reverse bias), sebagai
pembangkit
potensial output
(vo), dan potensial
qc.
qe. Lihat gambar 10. Resistor adalah komponen pasif
qf.
qg.
qh.
input (vi). Kemampuan resistor membatasi jalannya arus
ditentukan oleh besar kecilnya nilai satuan Ohm () yang dimiliki oleh
sebuah resistor.
qi. Merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan
(R), semakin kecil arus (I) yang dapat mengalir.
qj.
Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat
dihitung dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor.
Mengikuti gambar 10, jika pita pertama berwarna kuning, pita kedua berwarna
ungu, pita ketiga berwarna coklat, pita keempat berwarna emas, nilai satuan
Ohm dari resistor tersebut adalah 47 x 101 = 470 dengan toleransi 5%.
qk. Harap diingat, warna kuning menunjukkan angka 4, warna ungu
menunjukkan angka 7, warna coklat menunjukkan angka 1, dengan demikian
faktor pengali = 101, jika pita ketiga berwarna merah, faktor pengali = 10 2,
demikian seterusnya. (Lihat kembali modul tentang komponen elektronika).
ql.
Untuk lebih jelas, pelajari gambar 11, (di download dari
situs/websitewww.elektrasolution.blogspot.com)
qm.
qn.
qo.
qp.
qq. Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah
resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar 12. Saklar
jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10
atau k.
qr.
qs. GAMBAR 12. MENGUKUR RESISTOR
qy.
qz.
Variabel resistor yang memiliki tuas pemutar biasanya disebut
potensio meter (potentiometer), dan yang memiliki sekrup pengatur disebut
preset atau trimpot.
ra.
Mengukur nilai satuan Ohm dari variabel resistor dengan
Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar 14. Saklar jangkauan
ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k,
sesuai kebutuhan.
rb.
rc. GAMBAR 14. MENGUKUR VARIABEL RESISTOR
rd.
re. 3. Mengukur Resistor Peka Cahaya/Light Dependence Resistor (LDR)
rf.
rg. Resistor Peka Cahaya/Light Dependence Resistor (LDR) adalah sebuah
resistor yang berfungsi sebagai input transducer (sensor) dimana nilai
satuan Ohm-nya dipengaruhi oleh cahaya yang jatuh di permukaan LDR
tersebut.
rh.
Mengukur nilai satuan Ohm dari LDR dengan menggunakan
Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar 15. Saklar jangkauan
ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k,
sesuai kebutuhan
ri.
rj. GAMBAR 15. MENGUKUR LIGHT DEPENDENCE RESISTOR (LDR)
rk.
rl. Sebagai acuan, ditempat gelap, nilai satuan Ohm dari LDR = 1M (1
Mega Ohm/1000.000). Ditempat terang nilai satuan Ohm dari LDR =
100.
rm.
rn. 4. Mengukur Thermistor
ro. Thermistor (Thermally sensitive resistor) adalah sebuah resistor yang
dirancang khusus untuk peka terhadap suhu. Thermistor terbagi dalam
dua jenis. Pertama,
yang disebut dengan Negative Temperature
Coefficient Resistor (NTCR), jika mendapat panas, nilai satuan Ohm-nya
berkurang, misal pada suhu 250 C nilai satuan Ohm-nya = 47 kilo Ohm
(47k). Kedua, yang disebut dengan Positive Temperature Coefficient
Resistor (PTCR), jika mendapat panas, nilai satuan Ohm-nya bertambah.
rp.
Mengukur nilai satuan Ohm dari thermistor dengan menggunakan
Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar 16.
rq.
rr. GAMBAR 16. MENGUKUR THERMISTOR
rz.
sd.
Dilihat dari tipenya, transistor terbagi
dua, yaitu tipe PNP (Positip-Negatip-Positip) dan
tipe NPN (Negatip-Positip-Negatip). Saluran masuk
(leads) ke transistor (lazimnya disebut kaki
transistor) dinamai dengan : Basis (Base), Kolektor
(Collector), dan Emitor (Emitter).
se.
Transistor pada dasarnya adalah dua
buah dioda yang disambung secara berbalikan.
Dioda yang pertama dibentuk oleh Emitor-Basis,
dioda yang kedua dibentuk oleh Basis-Kolektor.
Pada transistor tipe PNP, Emitor dan Kolektor
berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap Basis,
sementara Basis berfungsi sebagai Katoda (-)
terhadap Emitor dan Emitor. Pada transistor tipe
NPN, Basis berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap
Emitor dan Kolektor, sementara Emitor dan
Kolektor berfungsi sebagai Katoda (-) terhadap
Basis. Cermati gambar 19 dengan seksama.
sf.
Konsep
sg. dioda pada transistor penting
untuksh.
dipahami dengan baik, karena erat
kaitannya dengan penggunaan Multimeter
si.
dalam mengukur nilai satuan Ohm dari
sj.
transistor (baca kembali uraian materi
sk.
tentang
sl. baterai pada Multimeter).
sm. Hal yang perlu diingat ketika mengukur transistor dengan
Multimeter adalah :
sn.
a. Pada transistor tipe PNP kabel penyidik (probes) warna merah (+)
selalu diletakkan pada kaki Basis, kabel penyidik (probes) warna
hitam (-) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor dan Kolektor.
b. Pada transistor tipe NPN kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
selalu diletakkan pada kaki Basis, kabel penyidik (probes) warna
merah (+) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor dan
Kolektor.
c.
Saklar jangkauan ukur berada pada posisi Ohm () dan
batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10, atau x1k, sesuai
kebutuhan. Lihat gambar 20.
so.
sp.
sq.
sr.
ss.
Kaki-kaki Emitor, Basis, dan Kolektor dari transistor dapat
ditentukan dengan tiga cara :
st.
a. Dengan melihat tanda pada badan (case) transistor. Beberapa pabrik
transistor membuat bulatan warna hitam atau tanda lingkaran di atas
kaki kolektor dari transistor yang berbentuk silinder. Lihat gambar 21.
b. Dengan menggunakan katalog transistor yang dikeluarkanoleh pabrik
pembuat transistor.
c. Dengan melihat sirip kecil yang menonjol keluar dari badan transistor.
Lihat kembali gambar 18.
d. Dengan menggunakan Multimeter.
e. Untuk transistor daya (power transistors) badan transistor berfungsi
sebagai kolektor. Lihat gambar 22.
su.
sv. GAMBAR 22. KAKI-KAKI TRANSISTOR DILIHAT DARI BAWAH
sw.
7. Mengukur Dioda
sx.
sy. Dioda adalah komponen elektronik yang memiliki dua elektroda yaitu; (1)
Anoda (a), dan (2) Katoda (k). Mengikuti anak panah pada simbol dioda
(gambar 23), arus listrik mengalir hanya satu arah yaitu dari Anoda ke
Katoda.
sz.
ta.
Arus listrik tidak akan mengalir dari Katoda ke
Anoda.
tb.
Hal yang perlu diingat ketika mengukur dioda
dengan Multimeter adalah :
tc.
a. Kabel penyidik (probes) warna merah (+)
diletakkan pada kaki Anoda, kabel penyidik
GAMBAR 23. SIMBOL
(probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki
Katoda.
b. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ohm () dan batas ukur (range)
pada posisi x1, x10, atau x1k, sesuai kebutuhan. Lihat gambar 24.
td.
te.
tf. GAMBAR 24. PENGUKURAN DIODA
tg.
th. 8. Mengukur Transformator.
ti. Transformator adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat
memindahkan Tegangan Arus Listrik Bolak Balik/Alternating Current
Voltage (ACV) dari gulungan primer (P) ke gulungan skunder (S) tanpa
ada hubungan langsung antara kedua gulungan tersebut. Lihat gambar
25.
tj.
tk.
tl. GAMBAR 25. TRANSFORMATOR
tm.
tn. Sebuah transformator masih baik dan dapat digunakan, atau sudah rusak
dapat dibuktikan dengan cara mengukurnya dengan Multimeter. Hal yang
perlu diingat ketika menggunakan Multimeter untuk mengukur
transformator adalah :
to.
a. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada
titik-titik terminal pada gulungan primer.
b. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada
titik-titik terminal pada gulungan skunder.
tr.
ts. GAMBAR 26. MENGUKUR TRANSFORMATOR
tt.
tu. 9. Mengukur Gulungan (Coil/Winding)
tv. Gulungan atau Coil atau winding adalah komponen elektronik yang
dirancang khusus untuk menghasilkan induksi maknit. Jika gulungan
kawat dialiri arus, pada gulungan tersebut akan dihasilkan induksi
maknit.
tw.Dalam teknik elektronika, gulungan atau coil ini diterapkan di dalam
pembuatan transformator dalam bentuk gulungan primer (P) dan skunder
(S), namun ada juga yang dibuat terpisah untuk keperluan khusus. Lihat
gambar 27.
tx.
ty. GAMBAR 27.
tz. BERBAGAI JENIS GULUNGAN (COIL/WINDING) UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
ua.
Kondisi sebuah gulungan (coil/winding), apakah masih baik dan
dapat digunakan, atau sudah rusak dapat dibuktikan dengan cara
mengukurnya dengan Multimeter. Hal yang perlu diingat ketika
menggunakan Multimeter untuk mengukur gulungan (coil/winding)
adalah :
ub.
a.
Kedua kabel penyidik (probes) dapat diletakkan secara sembarang
(acak) pada terminal yang terdapat pada gulungan.
uc.
b. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) pada posisi x1,
x10, atau k, sesuai kebutuhan. Lihat gambar 28.
ud.
ue.
uf. GAMBAR 28. MENGUKUR GULUNGAN (COIL/WINDING)
ug.
uh.
uj.
uk. GAMBAR 29. ALIRAN ARUS LISTRIK DARI MULTIMETER KE KOMPONEN
ul.
um.
Aliran arus yang menggerakkan kumparan putar tergantung pada
karakertistik komponen yang diukur. Jika komponen tersebut bersifat
menyimpan dan membuang arus (seperti kapasitor), jarum pada papan
skala akan bergerak ke arah kanan papan skala untuk kemudian segera
kembali lagi ke kiri, atau tidak bergerak sama sekali (tergantung
kapasitas dari kapasitor). Jika komponen tersebut bersifat membatasi
arus, jarum akan bergerak sesuai dengan nilai satuan Ohm yang dimiliki
komponen tersebut.
un.
uo.
1. Mengukur Resistor
up.
Langkah-langkah pengukuran :
3.
Mengukur
Resistor
Peka
Cahaya/Light
Dependence
Resistor (LDR)
uv.Langkah-langkah pengukuran :
a. Perhatikan kembali gambar 15.
b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik
yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke
lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k, sesuai kebutuhan.
f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
h. Mengacu pada gambar 15, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes)
secara sembarang (acak) pada kedua kaki LDR.
i. Menggunakan lampu senter (flashlight) sinari permukaan LDR, jarum
bergerak ke kanan, menunjukkan nilai satuan Ohm yang kecil, artinya :
LDR masih baik dan dapat digunakan.
j. Tutuplah permukaan LDR, jarum pada papan skala bergerak ke kiri,
artinya :LDR masih dapat digunakan.
uw.
ux.
Catatan, ditempat gelap, nilai satuan Ohm dari LDR = 1M (1 Mega Ohm),
ditempat terang nilai satuan Ohm dari LDR = 100 Ohm.
uy.
uz.
4. Mengukur Thermistor
va.
Langkah-langkah pengukuran :
5. Mengukur Kapasitor
vd.
Langkah-langkah pengukuran :
K
ODE
vn. TIPE
vo. "DIODA"
vt. EMITOR-
vr. 2SA671
wb. 2SB54
wl. 2SA101
wv. BC547B
vs. PNP
wc. PNP
wm.
P
NP
ww. NPN
vp. NILAI
TAHANA
N
(RESIST
ANCE)
vu. 16,5
vq. KONDISI
vv. BAIK
BASIS
vy. KOLEKTO
vz. 16
wa. BAIK
R-BASIS
wd. EMITOR-
we. 8
wf. BAIK
BASIS
wi. KOLEKTO
wj. 7
wk. BAIK
R-BASIS
wn. EMITOR-
wo. 12
wp. BAIK
BASIS
ws. KOLEKTO
wt. 11,5
wu. BAIK
R-BASIS
wx. BASIS-
wy. 21
wz. BAIK
EMITOR
xc. BASIS-
xd. 20
xe. BAIK
R
xh. BASIS-
xi. 22
xj. BAIK
EMITOR
xm. BASIS-
xn. 21
xo. BAIK
KOLEKTO
xf. BC108
xg. NPN
KOLEKTO
R
xp. FCS9014
B
xq. NPN
xr. BASIS-
xs. 20
xt. BAIK
EMITOR
xw. BASIS-
xx. 19,5
xy. BAIK
KOLEKTO
R
xz.
ya.
7. Mengukur Dioda
yb.
Langkah-langkah pengukuran :
8. Mengukur Transformator
ye.
Langkah-langkah pengukuran :
i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan primer (P)
transformator masih baik dan dapat digunakan.
j. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ke titiktitik terminal dari gulungan skunder (S).
k. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan skunder
(S) transformator masih baik dan dapat digunakan.
l. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ketitik
terminal dari gulungan primer (P) dan gulungan titik terminal gulungan
skunder (S).
m. Jarum pada papan skala tidak bergerak, artinya : isolator yang
mengisolasi gulungan primer (P) dari gulungan skunder (S) masih
berfungsi, transformator masih baik dan dapat digunakan.
yf.
yg.
1. Gunakan Multimeter yang memiliki batas ukur (range) x1, x10, x1k, dan
x10k.
2. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah (+) ke lubang kabel
penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam
(-) ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
3. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
yn.
yo.
yp. GAMBAR 30. MENETAPKAN KAKI TRANSISTOR
12.
yq.
8. Perhatikan dengan seksama gambar 30.
9. Letakkan kedua kabel penyidik (probes) secara bergantian di ketiga kaki
transistor.
10.
Misalkan, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada
titik A dari kaki transistor.
11.
Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan secara
bergantian di titik B dan C, jarum pada papan skala menunjukkan nilai
tahanan (resistance) yang hampir sama (lihat kembali tabel), berarti kaki
transistor pada titik A = kaki Basis.
Tetapkan kaki emitor, caranya :
pada butir e, kaki transistor pada titik C adalah kaki Emitor, dengan
sendirinya kaki transistor pada titik B adalah kaki Kolektor.
yr.
11.
1. Gunakan Multimeter yang memiliki batas ukur (range) x1, x10, x1k, dan
x10k.
2. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah (+) ke lubang kabel
penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam
(-) ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
3. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
4. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
5. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, k, atau x10k,
sesuai
kebutuhan.
6. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
7. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
8. Letakkan kedua kabel penyidik (probes) secara bergantian di ketiga kaki
transistor.
9. Misalkan, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada titik A
dari kaki transistor.
10.
Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan secara
bergantian di titik B dan C, jarum pada papan skala menunjukkan nilai
tahanan (resistance) yang hampir sama (lihat kembali tabel), berarti kaki
transistor pada titik A = kaki Basis.
Tetapkan kaki emitor, caranya :
yt.
yu.
c. Rangkuman 3.
e. Ujung
dari
kedua
kabel
penyidik
(probes)
dipertemukan,
menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
yw.
yx.
d. Tugas 3
yz.
N
zl.
0
zs.
0
za. NAMA
zb. KOMPONEN
YANG
DIUKUR
zm. RESISTOR
zt. T
H
E
zu.
NT
zc.
JU
zd.
LA
zn.
1
zv.
ze. POS
ISI
zf. SAK
LAR
JAN
GK
AU
AN
UK
UR
zg.
zo.
zw.
zh. P
O
S
I
S
I
zi. B
A
T
A
S
U
K
U
R
zj. HASI
L
PENG
UKUR
AN
zk. KETERAN
GAN
(
R
A
N
G
E
)
zp. K
zq. SUDA
H
RUSA
K
zx.
zy.
zr. HASIL
PENGUKU
RAN
BERBEDA
JAUH
DENGAN
NILAI
RESISTOR
BERDASA
RKAN
PITA
WARNA
zz.
aai.
0
R
aac.
M
PT
IS
T
O
R
aaj. POTENSIO
METER
aad.
aae.
aaf.
aag.
aah.
aak.
aal.
aam.
aan.
aao.
aaq.
LD
aar.
aas.
aat.
aau.
aav.
aba.
PO
abb.
abc.
abd.
abe.
abf.
abi.
N
abk.
abl.
abm.
abn.
abo.
aap.
0
aaw.
0
R
aax.
KAPAS
I
aay.T
O
R
aaz.
abj.
PO
abp.
0
abq.
TR
ANSISTOR
abr.
abs.
abt.
abu.
abv.
abw.
0
abx.
DIO
aby.
abz.
aca.
acb.
acc.
acd.
0
ace.
TR
ANSFORMA
TOR
acl. GULUNGAN
acf.
acg.
ach.
aci.
acj.
acm.
acn.
aco.
acp.
acq.
ack.
0
DA
acr.
5)
acs.
act.
e. Tes Formatif 3
acu.
acv.
acw.
acx.
kiri, karena sifat dasar kapasitor yang dapat menyimpan dan membuang
muatan listrik. Pada saat kapasitor menyimpan muatan listrik, kumparan
putar Multimeter menerima arus listrik dari baterai (jarum akan bergerak
ke kanan), pada saat kapasitor membuang muatan listrik kumparan putar
Multimeter tidak menerima arus listrik dari baterai (jarum akan bergerak
ke kiri).
m. Langkah kerja dalam mengukur sebuah dioda di luar rangkaian.
1) Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel
penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna
hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
2) Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset),
atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi
angka nol.
3) Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
adj.
4) Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k, sesuai kebutuhan.
5) Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
6) Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
7) Letakkan ujung kabel penyidik (probes) warna merah (+) pada kaki
Anoda dari dioda, ujung kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
diletakkan pada kaki Katoda dari dioda.
8) Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : dioda masih baik
dan dapat digunakan.
9) Perhatikan kembali gambar 24, letakkan ujung kabel penyidik (probes)
warna merah (+) pada kaki Katoda dari dioda, ujung kabel penyidik
(probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Anoda dari dioda.
10)
Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : dioda
sudah rusak dan tidak dapat digunakan.
adk.
n. Salah. Dioda tidak dapat mengalirkan arus listrik dari katoda ke anoda.
o. Langkah kerja mengukur transistor PNP dan NPN di luar rangkaian.
adl.
1) Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel
penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna
hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-).
2) Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset),
atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi
angka nol.
3) Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .
4) Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k sesuai kebutuhan.
5) Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan.
6) Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero
adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan
angka nol.
7) Untuk transistor tipe PNP : mengikuti gambar 20, letakkan ujung kabel
penyidik (probes) warna merah (+) pada kaki Basis, ujung kabel
penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Emitor.
adp.
g. Lembar Kerja 3
adq.
adr.
ads.
adt.
adu.
adv.
Mengukur Komponen
A. Pengantar
embar kerja ini berisi langkah-langkah praktek bagaimana
memahami dan membuktikan kegunaan Multimeter untuk
mengukur komponen lepas di luar rangkaian (circuit).
Alat
adw.
1. Multimeter analog dengan kepekaan pengukuran 20k/v atau lebih.
2. Kabel penyidik (probes).
adx.
Bahan
ady.
1.
Komponen pasif (resistor tetap, variabel resistor,
thermistor, LDR, kapasitor polar, kapasitor non polar, dioda,
transformator, gulungan/coil)
2.
Komponen aktif (transistor tipe PNP dan NPN)
adz.
aea.
C. Langkah kerja.
aeb.
1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam satu kelompok,
disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan).
2. Sambungkan kabel penyidik (probes) ke lubang kabel penyidik. Kabel
penyidik (probes) yang berwarna merah di masukkan ke lubang positip
aeg.
N
aej.
KOMPONEN
aeh.
YANG DIUKUR
HASIL
aei. KETERANGA
PENGUKURAN
aek.
ael.
aem.
aeo.
aep.
aeq.
aes.
aet.
aeu.
aew.
aex.
aey.
afa.
afb.
afc.
afe.
aff.
afg.
afi.
afj.
afk.
afm.
afn.
afo.
0
aen.
0
aer.
0
aev.
0
aez.
0
afd.
0
afh.
0
afl.
0
afp.
afq.
mampu:
1) Menggunakan Multimeter sebagai Ampere-meter untuk melakukan
pengukuran terhadap Arus Searah (Direct Current/DC) terdapat pada
rangkaian elektronik
dengan baik sesuai dengan standar prosedur
operasi.
2) Mampu menggunakan Multimeter untuk melakukan pengukuran terhadap
kemampuan baterai kering (dry cell) tipe UM-1, UM-2, dan UM-3
menyimpan arus listrik.
3) Melakukan persiapan awal dalam bentuk ;
afu.
a) sebelum Multimeter digunakan, melakukan peneraan angka nol
dengan menggunakan sekrup pengatur jarum,
b) memperkirakan besarnya kuat arus dalam satuan mikro-Ampere (A)
dan mili-Ampere (mA) yang akan diukur.
afv.
4) Mengatur saklar jangkauan ukur pada posisi dan batas ukur (range)
yang dibutuhkan.
afw.
afx.
afy.
afz.
b. Uraian Materi 4
agb.
agc.
agd.
age.
agf.
agg.
agh.
agi.
agj.
agk.
Kapasitas baterai adalah kemampuan baterai kering (dry cell)
menyimpan arus listrik searah untuk kemudian di-catukan/dialirkan ke
rangkaian elektronik yang membutuhkan.
agl.
Tegangan baterai satu sel (single cell battery) umumnya 1,5 Volt.
Sebuah baterai jika diukur dengan Multimeter pada saklar jangkauan
ukur 10VDC misalnya dapat saja memperlihatkan hasil pengukuran
sebesar 1,5 Volt. Tetapi jika dihubungkan ke beban (rangkaian elektronik)
yang membutuhkan tegangan 1,5 Volt, baterai tidak dapat mengalirkan
arus listrik ke rangkaian elektronik dimaksud (ini karena tahanan
dalam/Rd baterai sangat besar). Cara yang paling efektip untuk
memeriksa apakah sebuah baterai kering (dry cell) masih sanggup
mencatu/mengalirkan arus adalah dengan cara mengukur arusnya.
agm.
agn.
B. Langkah-langkah Pengukuran dan Hasil Pengukuran
1. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
2. Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi DcmA, batas ukur (range)
pada angka 500.
3. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip
baterai.
4. Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip
baterai
5. Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menunjuk angka
antara 0-250 DCV, A (pada beberapa alat ukur pada papan skala tertulis
DCV, A artinya skala tersebut untuk DCV, DCA dan DcmA, atau VmA artinya
skala tersebut untuk DCV, ACV dan DcmA).
6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca,
batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.
ago.
agp. C. Mengukur Arus Pada Rangkaian
1. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur
posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.
2. Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi DcmA, batas ukur (range)
pada angka 500.
3. Perhatikan gambar 32. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan
pada titik uji (test point/TP) rangkaian yang ter-koneksi dengan titik positip
catu daya/baterai.
4. Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada titik uji (test
point/TP) rangkaian yang ter-koneksi dengan titik negatip catu daya/baterai.
5. Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menunjuk angka
antara 0-250 DCV, A (pada beberapa alat ukur, pada papan skala tertulis
DCV, A artinya skala tersebut untuk DCV, DCA dan DCmA, atau VmA artinya
skala tersebut untuk DCV, ACV dan DcmA).
6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca,
batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.
agq.
agr.
ags. Ada dua cara membaca hasil pengukuran kuat arus pada papan skala,
Pertama, menggunakan rumus :
agt.
batas
agu. Kuat Arus (I) = Penunjukan jarum x
ukur
agv.
skala
agw. dan Kedua, membacanya secara langsung.
agx.
agy.
Untuk cara pertama, misalkan batas ukur (range) diletakkan pada
posisi angka 25, skala yang digunakan adalah penunjukan skala penuh
(0-250). Jarum menunjuk angka 175, kuat arus yang mengalir adalah : I =
175 x 25/250 = 17,5 mA.
agz.
aha.
Cara kedua,
1. Untuk batas ukur (range) 0,25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran
= 0,25 mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200, hasil
pengukuran = 0,20 mA dan seterusnya.
2. Untuk batas ukur (range) 25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran
= 25 mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200, hasil
pengukuran = 20 mA dan seterusnya.
ahb.
ahc. c. Rangkuman 4
1) Salah satu kegunaan Multimeter adalah mengukur arus listrik.
2) Kuat arus yang dapat diukur maksimum 1000 mA atau lebih tergantung
pada spesifikasi Multimeter.
3) Pada posisi mengukur kuat arus, Multimeter disambung seri dengan
objek yang akan diukur (baterai kering, rangkaian elektronik).
4) Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip
baterai, dan/atau pada titik uji (test point) rangkaian yang ter-koneksi
dengan alur positip catu daya.
5) Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip
baterai, dan/atau pada titik uji (test point) rangkaian yang ter-koneksi
dengan alur negatip catu daya.
6) Ada dua cara membaca hasil pengukuran, Pertama, dengan
menggunakan rumus, dan Kedua, pembacaan secara langsung.
ahd.
7) Hasil pengukuran dibaca pada papan skala DCV,A atau VmA.
8) Dalam mengukur kuat arus, jika diperlukan, jarum penunjuk papan skala
di atur (agar menunjuk tepat pada angka nol) dengan menggunakan
sekrup pengatur jarum (preset).
9) Saklar jangkauan ukur pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada tahap
awal berada pada posisi angka 500, untuk kemudian (sesuai kebutuhan)
diturunkan pada posisi angka 25 atau 0,25.
ahe.
ahf.
d. Tugas 4
Tabel
ahj. ahk.
N
Bat
e
r
a
i
ahl.
ke
aho. ahp.
0
I
ahm.
K
uat
Arus
ahn.
(
dalam
mA)
ahq.
m
A
ahr. ahs.
0
II
aht.
m
A
ahu. ahv.
0
III
ahw.
m
A
ahx. ahy.
0
IV
ahz.
m
A
aia. aib.
0
V
aic.
m
A
4)
Berhati-hatilah
dalam
menggunakan Multimeter untuk
mengukur kuat arus.
5)
Pastikan
bahwa
saklar
jangkauan ukur berada pada
posisi DcmA, dan batas ukur
(range) pada tahap awal berada
pada posisi angka 500.
aid. aie.
0
VI
aif.mA
aig. aih.
0
VII
aii.mA
aij.
0
ail.mA
aik.
VIII
aim.
ain.
6) Menggunakan Breadboard/Protoboard, rakitlah rangkaian seperti
yang terdapat pada gambar 32. Ukurlah kuat arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut.
aio.
aip.
e. Tes Formatif 4