Generator listrik merupakan mesin yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Generator ini dapat bekerja berdasarkan gejala induksi elektromagnetik yang pernah ditemukan
oleh Faraday. Generator dibedakan atas dua berdasarkan arus listrik yang dihasilkan yaitu:
1. Generator arus bolak-balik
2. Generator arus searah
Generator arus bolak-balik / alternator adalah generator yang menghasilkan arus bolak-balik,
sedangkan generator arus searah adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah.
Perbedaan keduanya terdapat pada jumlah cincin luncur dan bentuknya. Generator arus bolakbalik terdapat dua buah cincin luncur di mana setiap cincin berhubungan dengan setiap ujung
kumparan. Pada generator arus searah hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah ditengahnya
yang disebut cincin belah atau komutator.
Generator Arus Bolak-balik
dikurung oleh kumparan semakin berkurang dari harga maksimum sampai menjadi nol, yaitu
ketika bidang kumparan kembali sejajar dengan garis-garis medan magnetik.
Pada kumparan timbul ggl dan arus listrik induksi yang besar setiap saat berubah-ubah; dari nol,
mencapai harga maksimum, sampai kembali menjadi nol. Keadaan itu terjadi kalau kumparan
berputar menempuh sudut 180 derajat. Keadaan seperti itu terulang lagi pada ggl dan arus listrik
induksi berubah dari nol, mencapai harga maksimum sampai kembali menjadi nol tetapi arahnya
berlawanan ketika kumparan berputar menempuh sudut 180 derajat berikutnya.
GGL induksi yang dihasilkan berbentuk gelombang sinusoida yang besarnya dapat dinyatakan
sebagai.
dengan
= ggl induksi (volt)
N = Jumlah lilitan
A= luas bidang permukaan (m2)
B= Medan Magnet (T)
= kecepatan sudut kumparan (rad/s)
t= waktu (s)
Berdasarkan persamaan diatas diperoleh bahwa untuk memperbesar ggl
induksi maksimum dapat dilakukan dengan cara:
1) Menggunakan kumparan terdiri dari banyak lilitan
2) Menggunakan magnet yang lebih kuat
3) Menggunakan inti besi pada kumparan
4) Memutar kumparan lebih cepat
Generator Arus Searah
Seperti dijelaskan sebelumnya, generator arus searah dapat dibuat dengan
mengganti kedua cincin luncur pada alternator dengan sebuah cincin belah.
Ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan cincin belah dan hubungan
kumparan kepada sikat berganti setiap setengah putaran sehingga putaran
kumparan yang konstan menghasilkan ggl induksi yang polaritasnya tidak
berubah, persis seperti pada motor listrik.
Satuan (unit)
Tegangan listrik memiliki satuan Volt. Simbol untuk tegangan listrik adalah V. namun dalam
referensi-referensi akademis lebih sering digunakan simbol E untuk menyebutkan tegangan
listrik. Hal ini dilakukan agar tidak tertukar dengan simbol satuan tegangan (Volt) yang juga
disimbolkan dengan V.
ARUS LISTRIK (ELECTRIC CURRENT)
Definisi
Arus listrik merupakan aliran muatan listrik. Aliran ini berupa aliran elektron atau aliran ion.
Aliran ini harus melalui media penghantar listrik yang biasa disebut sebagai konduktor.
Konduktor yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kabel logam.
Ketika dua ujung kabel disambungkan pada sumber tegangan, misalnya baterai, maka elektron
akan mengalir melalui kabel penghantar dari kutub negatif menuju kutub positif baterai. Aliran
elektron inilah yang disebut sebagai aliran listrik.
Simbol (rumus)
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui
konduktor dalam tiap satuan waktu. Untuk aliran yang kontinu (steady), arus listrik dirumuskan
dalam persamaan berikut:
Dimana I = arus listrik (Ampere) ; Q = jumlah muatan listrik yag mengalir (Coulomb); t = waktu
(sekon).
Satuan (unit)
Satuan untuk besaran arus listrik dalam system (SI) adalah Ampere (A) atau Coulomb/sekon. 1
Coulomb sendiri setara dengan 6.242 1018 elektron yang mengalir per detik.
DAYA LISTRIK (ELECTRIC POWER)
Definisi
Daya listrik adalah besar energi listrik yang ditransfer oleh suatu rangkaian listrik tertutup. Daya
listrik sebagai bentuk energi listrik yang mampu diubah oleh alat-alat pengubah energi menjadi
berbagai bentuk energi lain, misalnya energi gerak, energi panas, energi suara, dan energi
cahaya. Selain itu, daya listrik ini juga mampu disimpan dalam bentuk energi kimia. Baik itu
dalam bentuk kering (baterai) maupun dalam bentuk basah (aki).
Simbol (rumus)
Daya merupakan jumlah energi listrik yang mengalir dalam setiap satuan waktu (detik).
Sehingga formula daya listrik bisa dituliskan sebagai berikut:
P=W/t
Dimana
P = daya (Watt atau Joule/sekon);
W = energi listrik (Joule);
t = waktu (sekon).
Karena W=VIt atau W=I^2Rt atau W=V^2/Rt, jika W disubstitusi, maka persamaan daya
listrik akan menjadi:
P=VI atau
P=I^2R atau
P=V^2/R
dimana P = daya (Watt), V = tegangan (Volt), I = kuat arus (Ampere), dan R = hambatan (Ohm).
Satuan (unit)
Satuan dari daya dalam SI adalah Joule/sekon atau Wat
Energi didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda/alat untuk melakukan kerja atau usaha.
Sedangkan energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh muatan listrik (statis) sehingga
mengakibatkan gerakan muatan listrik (dinamis). Dalam teorinya dicontohkan yaitu beda
potensial (tegangan) menimbulkan (membutuhkan) energi untuk menggerakkan muatan elektron
dari titik potensial rendah menuju titik potensial tinggi.
Apabila dalam sebuah rangkaian diberi potensial V sehingga menyebabkan aliran muatan listrik
Q dan arus sebesar I, maka energi listrik yang diperlukan adalah :
dengan
dimana :
W
=
Energi
listrik
Q
=
Muatan
listrik
V
=
Beda
potensial
I
=
Kuat
arus
t = waktu dengan satuan Second (s)
dengan
dengan
dengan
dengan
satuan
satuan
satuan
satuan
Joule
Coulomb
volt
Ampere
(J)
(C)
(V)
(A)
W merupakan energi listrik dalam satuan Joule. Dimana diketahui bahwa 1 Joule adalah energi
yang diperlukan untuk memindahkan muatan sebesar 1 Coulomb (6.24 x 1018 muatan), dengan
beda potensial sebesar 1 volt.
DAYA LISTRIK (P)
Setelah pembahasan sebelumnya membahas tentang energi listrik. Maka daya listrik dapat
didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan dalam satu satuan waktu. Daya listrik
dinotasikan dengan huruf kapital P. Maka persamaan rumus daya listrik dapat dituliskan sebagai
berikut :
dimana :
P
=
Daya
listrik
V
=
Beda
potensial
I
=
Kuat
arus
t = Waktu dengan satuan Second (s)
dengan
dengan
dengan
satuan
satuan
satuan
Watt
volt
Ampere
(W)
(V)
(A)
Daya listrik merupakan bagian yang menggambarkan besarnya arus, hambatan, dan tegangan
listrik dalam satu satuan waktu. Satuan untuk Daya listrik adalah Joule/secon atau Watt.
Dalam dunia kelistrikan, terdapat 3 jenis daya listrik yaitu :
000GENERATOR
GENERATOR
I.1. Umum
Salah satu bagian besar dari sistem tenaga listrik adalah stasiun pembangkit
tenaga listrik. Stasiun pembangkit tenaga listrik tersebut dapat berupa generator
yang digerakkan dengan tenaga gas, tenaga air, tenaga diesel dan lain sebagainya.
Pokok
utama
dalam
pengadaan
sistem
tenaga
listrik
adalah
bagian
dari
pembangkitnya atau dalam hal ini generatornya. Apabila suatu sistem pembangkit
terganggu, maka seluruh sistem tenaga listrik akan terhenti pengoperasiannya.
Penyebab gangguan pada sistem pembangkit terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Gangguan dari luar generator, yaitu gangguan dalam sistem yang dihubungkan
generator.
2. Gangguan di dalam generator.
3. Gangguan pada mesin penggerak generator.
Dari ketiga jenis gangguan di atas, bila salah satu generator yang bekerja secara
paralel
mengalami
gangguan,
kemungkinan
besar
generator
yang
sedang
beroperasi tidak sanggup lagi untuk memikul beban keseluruhannya. Oleh sebab itu
diperlukan perhitungan besarnya beban yang harus diputuskan secara tiba-tiba
agar dapat diperoleh kestabilan sistem.
yang dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi pada
kumparan jangkar stator sebesar:
Ea = C. n.
dimana:
Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generator
C : Konstanta
n : Kecepatan putar
: Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan)
Apabila generator digunakan untuk melayani beban, pada kumparan jangkar
generator akan mengalir arus. Untuk generator 3 fasa, setiap belitan jangkar akan
memilki beda fasa sebesar 120.
120 120120FASA 1FASA 2FASA 3
Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator
dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:
1. Inti kutub
2. Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai
jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada
kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai
jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus
benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang
tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar.
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya
menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau cylinderica poles dan
jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap
gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi.
Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm),
dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau salient pole dengan jumlah
kutub-kutub yang relatif banyak.
Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai
bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian
yang berputar.
Tegangan generator sinkron dalam keadaan berbeban akan lebih rendah nilainya
daripada tegangan generator sinkron dalam keadaan tanpa beban. Nilai relatif,
yaitu nilai selisih antara tegangan dalam keadaan berbeban penuh dengan keadaan
tanpa beban biasanya disebut dengan regulasi tegangan atau voltage regulation
(VR).
dimana:
VR = regulasi tegangan (voltage regulation)
VNL = tegangan tanpa beban (no load voltage)
VFL = tegangan beban penuh (full load voltage)
Generator-generator
sekarang
dirancang
dan
dibuat
untuk
tegangan
yang
bervariasi akibat dari adanya variasi arus jangkar atau variasi beban yang
menimbulkan turunnya tegangan (voltage drop) pada kumparan jangkar yang
bervariasi pula. Jatuhnya tegangan impedansi tersebut tergantung kepada besar
arus dan faktor daya beban. Dengan pengaturan arus eksitasi, tegangan dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.
Yang dimaksud dengan eksitasi atau biasa disebut sistem penguatan adalah suatu
perangkat yang memberikan arus penguat (If) kepada kumparan medan generator
arus bolak-balik (alternating current) yang dijalankan dengan cara membangkitkan
medan magnetnya dengan bantuan arus searah.
Sistem penguatan dapat digolongkan berdasarakan cara penyediaan tenaganya,
yaitu:
generator penguat. Arus tersebut diatur terlebih dahulu oleh AVR (automatic
voltage regulator) yang merupakan alat pengatur tegangan yang bekerja secara
otomatis.
Sebagai salah satu contoh sistem eksitasi penguatan sendiri yang dipakai adalah
sistem eksitasi penguatan sendiri dengan menggunakan magnet permanen
(permanent magnet generator excited-AVR controlled generators). Dalam hal ini,
generator magnet permanen (PMG) berperan memberikan suplai untuk sistem
eksitasi melalui AVR dimana AVR berperan sebagai alat untuk mengontrol tingkat
eksitasi yang disediakan untuk medan exiternya. AVR akan memberikan respon
terhadap sinyal tegangan yang
dirasakannya melalui transformator berisolasi (isolating transformer) dari kumparan
stator utama. Dengan mengendalikan suplai yang rendah dari medan eksitasinya,
kontrol untuk suplai yang tinggi yang diperlukan pada medan exiter dapat terpenuhi
melalui keluaran penyearah dari stator eksitasi.
Sistem ini menghasilkan sumber eksitasi yang konstan dan mampu menyediakan
start motor yang tinggi dan juga memiliki kekebalan terhadap gangguan berbentuk
gelombang (waveform distortion) pada keluaran stator utama yang dapat terjadi
karena adannya beban yang non linear. AVR akan merasakan tegangan dua fasa
rata-rata mendekati regulasi tegangan yang diinginkan. AVR ini juga mampu
mendeteksi perubahan kecepatan mesin dan dapat mengatasi tegangan turun
sebagai akibat turunnya kecepatan putaran mesin dibawah frekuensi yang telah
ditentukan sehingga dapat menghindari eksitasi berlebih pada saat kecepatan
mesin rendah dan memperhalus dampak dari perubahan beban (load switching)
untuk menghindari kerusakan mesin. Sistem ini juga menyediakan proteksi untuk
eksitasi berlebih yang bekerja dengan waktu tunda tertentu ketika terjadi lonjakan
tegangan medan eksitasi.
dan
memproteksi
operasi
sebuah
generator
tanpa
harus
Sistem pengukuran GPC adalah melalui tegangan 3 fasa yang diukur pada
tegangan generator, arus generator dan tegangan bus utama.
Mesin
2.
Alternator
3.
4.
Voltage Regulator
5.
6.
Sistem Pelumasan
7.
Charger Baterai
8.
Control Panel
9.
(1) Mesin
Mesin adalah sumber energi input mekanis untuk generator. Ukuran mesin
berbanding lurus dengan output daya maksimum generator dapat pasokan. Ada
beberapa faktor yang Anda perlu diingat saat menilai mesin generator Anda. Para
produsen mesin harus dikonsultasikan untuk mendapatkan spesifikasi operasi mesin
penuh dan jadwal pemeliharaan.
Desain ringkas
Daya Tahan
(A) Stator
Ini adalah komponen stasioner. Ini berisi satu set konduktor listrik luka dalam
gulungan lebih dari inti besi.
(B) Rotor / Amature
Ini adalah komponen bergerak yang menghasilkan medan magnet berputar pada
salah satu dari tiga cara berikut:
Desain
Sebuah
alternator
yang
tidak
menggunakan
sikat
(C) Overflow koneksi dari tangki bahan bakar ke pipa pembuangan ini diperlukan
sehingga setiap meluap selama mengisi ulang tangki tidak menyebabkan tumpahan
cairan pada genset.
(D) Bahan Bakar pompa Ini bahan bakar transfer dari tangki penyimpanan utama
ke tangki hari. Pompa bahan bakar biasanya dioperasikan secara elektrik.
(E) Bahan Bakar Air Separator / Fuel Filter hal ini memisahkan air dan asing dari
bahan bakar cair untuk melindungi komponen lain dari generator dari korosi dan
kontaminasi.
(F) Bahan Bakar Injector Ini atomizes bahan bakar cair dan semprotan jumlah
yang diperlukan bahan bakar ke ruang pembakaran mesin.
(4) Voltage Regulator
Sesuai namanya, komponen ini mengatur tegangan keluaran dari generator.
Mekanisme ini dijelaskan di bawah ini terhadap satu komponen yang berperan
dalam proses siklus regulasi tegangan.
sebagian
kecil
dari
output
generator
tegangan
AC
dan
Siklus ini terus berlanjut sampai generator mulai memproduksi setara tegangan
output untuk kapasitas operasi penuh. Sebagai output dari kenaikan generator,
regulator tegangan kurang menghasilkan arus DC. Setelah generator mencapai
kapasitas operasi penuh, regulator tegangan mencapai keadaan kesetimbangan
dan menghasilkan DC saat ini hanya cukup untuk mempertahankan output
generator di tingkat operasi penuh.
Bila Anda menambahkan beban untuk generator, output tegangan dips sedikit. Hal
ini mendorong regulator tegangan ke dalam tindakan dan siklus di atas dimulai.
Siklus ini berlanjut sampai landai output generator sampai dengan kapasitas operasi
yang asli penuh.
(5) Pendingin & Exhaust Sistem
(A) Sistem Pendingin
Penggunaan terus menerus generator menyebabkan berbagai komponen untuk
mendapatkan memanas. Sangat penting untuk memiliki pendingin dan sistem
ventilasi untuk menarik panas yang dihasilkan dalam proses.
pendingin.
Inilah
sebabnya
mengapa
sangat
besar dan
generator
pembangkit listrik kecil sering memiliki menara pendingin yang besar di samping
mereka. Untuk semua aplikasi umum lainnya, baik perumahan dan industri, radiator
standar dan kipas terpasang pada generator dan bekerja sebagai sistem pendingin
primer.
Hal ini penting untuk memeriksa tingkat pendingin generator setiap hari. Sistem
pendingin dan pompa air baku harus memerah setelah setiap 600 jam dan penukar
panas harus dibersihkan setelah setiap 2.400 jam operasi generator. Generator
harus ditempatkan di daerah terbuka dan berventilasi yang memiliki pasokan yang
cukup dari udara segar.
satu penyebab paling umum untuk kematian di daerah pasca badai yang terkena
dampak karena orang cenderung tidak berpikir tentang hal itu sampai terlambat.
Pipa knalpot biasanya terbuat dari besi cor, besi tempa, atau baja. Ini harus berdiri
bebas dan tidak harus didukung oleh mesin generator. Pipa knalpot biasanya
melekat pada mesin dengan konektor fleksibel untuk meminimalkan getaran dan
mencegah kerusakan pada sistem knalpot generator. Pipa knalpot berakhir di luar
rumah dan mengarah menjauh dari pintu, jendela dan lubang lainnya ke rumah
atau bangunan.
Fungsi awal dari generator adalah dioperasikan dengan baterai. Pengisi daya
baterai membuat baterai pembangkit dibebankan dengan memasok dengan
tegangan yang tepat melayang. Jika tegangan mengambang sangat rendah,
baterai akan tetap undercharged. Jika tegangan mengambang sangat tinggi, akan
mempersingkat masa pakai baterai. Pengisi baterai yang biasanya terbuat dari
stainless steel untuk mencegah korosi. Mereka juga sepenuhnya otomatis dan tidak
memerlukan pengaturan yang harus dilakukan atau pengaturan diubah. Output
tegangan DC dari charger baterai ditetapkan sebesar 2,33 Volt per sel, yang adalah
tegangan mengambang tepat untuk baterai asam timbal. Pengisi daya baterai
memiliki output tegangan DC terpencil yang tidak mengganggu fungsi normal dari
generator.
mesin, dan durasi operasi. Pengukuran dan pemantauan konstan dari parameter ini
memungkinkan built-in menutup generator ketika salah satu menyeberangi tingkat
masing-masing ambang batas.
(C) Generator alat pengukur Panel kontrol juga memiliki meter untuk pengukuran
arus keluaran dan tegangan, dan frekuensi operasi.
(D) kontrol lain Tahap pemilih beralih, frekuensi switch, dan mesin saklar kontrol
(mode manual, mode otomatis) antara lain.