Disusun Oleh:
Kelompok 10
Siti Tri Mutia (1701025091)
Edra MeiEga (1901025209)
Ida Nafisah (1901025221)
Kelas: 3C
Hambatan Dalam
nE
Sehingga : I =
R +nr
Keterangan : V = Tegangan listrik (volt)
I = Arus listrik (ampere)
R = Hambatan(ohm)
E = Gaya gerak listrik
Untuk beberapa elemen yang dipasang secara parallel berlaku:
Etotal = E1 = E2 = En = E
Keberadaan hambatan dalam itulah yang menyebabkankerugian tegaangan.
Kerugian tegangan dilambangkan dengan U satuannya volt.
Hubungan antara GGL, tegangan jepit, dan kerugian tegangan dirumuskan.
E=V+U
Keterangan:
E = gaya gerak listrik (volt)
V = tegangan listrik (volt)
U = kerugian tegangan (volt)
2. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu
titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu
satu detik. Aliran muatan listrik ini melalui sebuah konduktor. Arus ini
bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub
negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan
arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial.
Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau
akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub
positif (+) dan kutub negatif (–).
a. Macam-macam arus listrik
Simbol dari arus listrik adalah “I” dan terbagi menjadi arus
listrik searah (DC) dan arus listrik bolak balik (AC)
1) Arus listrik searah (Direct Current/DC)
Arus listrik searah adalah arus yang nilainya hanya positif atau
hanya negatif saja (tidak berubah dari positif ke negatif atau
sebaliknya) Arus DC juga bisa di artikan sebagai arus yang
mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya
dimana pun kita meninjau arus tersebut pada wakti berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama Rangkaian Listrik.
3. Hambatan Listrik
Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus
yang mengalir dalam suatu penghantar listrik. Dalam fisika hambatan
listrik ini pertama kali diamati oleh George Simon Ohm. Pada 1927,
seorang fisikawan Jerman bernama George Simon Ohm melakukan
penelitian untuk mencari hubungan antara beda potensial dan kuat arus
listrik.
a. Jenis-jenis Hambatan Listrik
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap benda mempunyai nilai
hambat terhadap aliran listrik, yang besarnya tergantung pada jenis,
penampang dan kondisi temperatur. Dengan demikian tahanan besar
nilai hambat listrik tergantung dari jenis bahannya. Jenis tahanan yang
mempunyai komposisi bahan dasar yang berbeda.
1) Tahanan Karbon Arang
Tahanan ini banyak dijumpai dipasaran, umumnya mempunyai
nilai kepekaan yang relatif rendah, mempunyai toleransi dan batasan
daya (rating daya) kecil. Tahanan ini digunakan pada pesawat yang
kurang memerlukan ketelitian yang canggih.
2) Tahanan Jembatan Kawat Metal Film
Sebagai contoh, adalah tahanan hantaran kawat dengan dasar.
3) Tahanan Gulungan Kawat
4) Tahanan Fungsi Suhu dan Cahaya
Rangkaian Seri
2. Hambatan Paralel
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan
disebut hambatan paralel. Hambatan yang disusun paralel akan
membentuk rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih dari satu
jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan
sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti paralel (Rp).
Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk membagi arus listrik.
Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun
paralel dihubungkan dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan
arus listrik yang mengalir I.
Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masing-masing
lampu yang hambatannya masing-masing R1, R2, dan R3 sesuai Hukum
Ohm. Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai masing masing
bertemu pada satu titik percabangan. Besar beda potensial (tegangan)
seluruhnya sama. Kuat arus sebesar I dibagikan ke tiga hambatan
masing-masing I1, I2, dan I3. Sesuai Hukum I Kirchoff. Jika ada n buah
hambatan masing-masing R1, R2, R3, … Rn, hambatan pengganti
paralel dari n buah hambatan secara umum dirumuskan sebagai
berikut:
Rangkaian Paralel
4. Muatan Listrik
Muatan Listrik adalah sifat atau muatan dasar yang dibawa partikel
dasar sehingga menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik
menarik dan tolak menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapat berjenis
positif dan negatif. Jika dua benda memiliki muatan yang sama akan tolak
menolak dan kedua benda akan tarik menarik jika memiliki muatan yang
berbeda jenis. Perlu diketahui, partikel dasar dan subatomik seperti elektron
dan proton memiliki muatan listrik. Elektron bermuatan negatif dan proton
bermuatan positif.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga
memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan
muatan. Sistem Satuan Internasional (SI) dari satuan Q adalah coulomb, yang
merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar.
a. Jenis-jenis Muatan Listrik
- Muatan Listrik Positif (Proton)
Menurut Benyamin Franklin, muatan listrik positif umunya
bersofat saling tolak menolak dengan suatu benda yang muatan
dan dalam hal ini terjadi karena muatan poitif itu sejenis
sehingga akan beraksi saling tolak menolak.
- Muatan Listrik Negatif (Elektron)
Menurut Benyamin Franklin, muatan listrik negatif pada suatu
benda dapat di pastikan jika terdapat benda yang memiliki
muatan negatif dan saling tolak menolak dengan plastic yang
memiliki muatan, maka dapat dipastikan bahwa muatan benda
tersebut negatif.
Penjelasan lebih lengkap yaitu:
- Muatan 1 elektron = -1,6.10-19 coloumb
- Muatan 1 proton = +1,6.10-19 coloumb
Muatan listrik suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron
yang dikandung benda tersebut.
Jika suatu benda kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron >
Σ Proton), maka benda tersebut bermuatan negatif.
Jika suatu benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ elektron <
Σ Proton), maka benda tersebut bermuatan positif.
Jika jumlah elektron = jumlah proton (Σ proton = Σ elektron) maka
benda tersebut tidak bermuatan (muatan netral).
“Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua muatan listrik
sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang memisahkan kedua muatan tersebut.”
q1 . q
F=k. 2
2
Keterangan:
F = gaya tarik menarik/tolak menolak (newton)
q = muatan listrik (coloumb)
r = jarak antara kedua muatan
1
k = konstanta = πεo = 9 x 109 N.m2/C2
4
εo = permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12
C2/Nm2
5. Daya Listrik
Daya listrik adalah usaha dibagi waktu yang diperlukan untuk
melakukan usaha itu atau energi yang ditimbulkan dibagi oleh waktu yang
digunakan.
Dapat dituliskan:
Energi Listrik
P=
Waktu
(v 2 . I . t)
P=
t
Keterangan:
P = daya listrik (Joule/detik atau volt ampere atau watt)
R = hambatan beban (Ω atau ohm)
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus (ampere)
Arus listrik masuk ke rumah kita melalui kWh meter dan pembatas
daya. kWh-meter tersebut mengukur banyaknya energi listrik yang digunakan
dalam satuan watt, sedangkan pembatas daya membatasi daya maksimum
dengan satuan ampere yang dapat dipergunakan di rumah kita.