Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Listrik
Listrik berasal dari kata electrical, electric, electricity. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau
melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya atau untuk
menjalankan mesin. Menurut Kamus Fisika, listrik merupakan suatu gejala yang diakibatkan
oleh adanya atau gerak dari muatan-muatan (elektron-elektron atau ion-ion) yang menimbulkan
gaya listrik. Sedangkan menurut Wikipedia, listrik adalah kondisi dari suatu partikel subatomik
tertentu, yakni elektron dan proton, yang berakibat adanya gaya tarik dan gaya tolak diantaranya.
Dengan kata lain, listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah
penghantar. Atau menurut pengertian lainnya, listrik adalah sumber energi yang disalurkan
melalui kabel. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas,
seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik biasa digunakan di dalam segala aspek
kehidupan.
Listrik dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Listrik statis
Listrik statis adlah listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas. Listrik statis
mempelajari sifat – sifat muatan listrik. Pada listrik statis, aliran perpindahan elektron terjadi
karena digosokan atau di gesekan. Parameter untuk mengukur listrik statis cukup sulit, karena
tidak mudah mengukur arus, tegangan, daya, dan hambatan misalnya pada penggaris plastik
yang menarik sobekan-sobekan kertas.

2. Listrik dinamis
Listrik dinamis lebih banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Listrik dinamis
adalah listrik yang mengalir, yang disebabkan oleh sumber arus listrik yang menghasilkan beda
potensial (tinggi ke rendah). Pada listrik dinamis, tejadi perpindahan elektron secara berlanjut
yang dihantarkan oleh bahan konduktor. Parameter untuk mengukur listrik dinamis yaitu dengan
alat ukur baku.
3.2. Arus, Tegangan dan Daya

1.2.1. Arus
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arus adalah (fis) gerakan atau aliran udara (listrik)
yang melalui suatu benda. Sedangkan arus listrik merupakan gerak elektron dari satu kutub ke
kutub lain melalui kawat penghubung. Menurut Kamus Fisika, arus listrik adalah laju aliran
muatan listrik, yang dalam konduktor logam, muatan yang mengalir terdiri dari elektron-elektron
(partikel bermuatan negative), dan aliran ini terjadi karena dalam medan listrik ada perbedaan
potensial antara dua tempat tersebut. Menurut Wikipedia, arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam
sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik diukur dalam satuan Coulomb/detik (C/s) atau
Ampere (A). Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok. Satuan internasional untuk
arus listrik adalah Ampere (A). 1 Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar
lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.
Ada dua jenis arus, yaitu :
a. Arus searah ( D.C. – Direct Current )
Merupakan arus yang mengalir hanya satu arah saja. Biasanya arus dianggap mengalir dari titik
berpotensial lebih tinggi ke titik berpotensial lebih rendah, dengan elektron mengalir dalam arah
yang sebaliknya.
b. Arus bolak – balik ( A.C. – Alternating Current )
Merupakan arus yang arahnya dalam rangkaian berubah – ubah dengan selang yang teratur. Arus
ini ditimbulkan oleh gaya gerak listrik yang berubah – ubah. Plot grafik arus terhadap waktu
memberikan bentuk gelombang dari arus. Arus bolak – balik dan gaya gerak listrik biasanya
dinyatakan sebagai nilai akar kuadrat rata – rata.
1.2.2. Tegangan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, tegangan adalah tekanan yang diakibatkan oleh
tarikan; (tek) arus atau aliran listrik. Tegangan biasa disebut juga beda potensial. Menurut
Kamus Fisika, beda potensial adalah perbedaan potensial antara dua titik, yang sama dengan
perubahan energi, saat satu satuan muatan positif bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam
medan listrik. Satuan beda potensial adalah volt (V). Satu volt berarti ada perubahan energi
sebesar satu joule jika ada muatan bergerak sebesar satu coulomb.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Analogi untuk menjelaskan tegangan secara sederhana, misalnya energi yang diperlukan
untuk menggerakkan air dalam pipa sama dengan tekanan dikali volume air yang bergerak. Hal
ini senada dalam dunia elektronik, energi yang diperlukan untuk menggerakkan elektron dalam
konduktor sama dengan besar tegangan dikali jumlah muatan yang bergerak. Tegangan listrik
sangat praktis digunakan untuk mengukur kemampuan suatu sumber energi listrik untuk
melakukan usaha. Semakin besar tegangan listrik antara dua titik, maka semakin besar arus yang
bisa mengalir.
Berdasarkan ukuran perbedaan potensialnya, tegangan listrik memiliki empat tingkatan:
a. Tegangan ekstra rendah (extra low Voltage)
b. Tegangan rendah (low Voltage)
c. Tegangan tinggi (high Voltage)
d. Tegangan ekstra tinggi (extra high Voltage)

Rumus Dasar Tegangan Antara 2 Titik Adalah :

Va- Vb=∫E . dI

Va = potensial di titik a Vb = potensial di titik b

E = medan listrik I = arus listrik.

Alat yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, yaitu voltmeter, dan
osiloskop. Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui
resistor dengan nilai tertentu. Sedangkan osiloskop bekerja dengan cara menggunakan tegangan
yang diukur untuk membelokkan elektron di layar monitor, sehingga di layar akan tercipta grafik
dari elektron yang telah dibelokkan. Grafik ini sebanding dengan besar tegangan yang diukur.

Berdasarkan penerapannya, beda potensial pada arus listrik searah ( DC ) dan arus bolak –
balik (AC) berbeda.

a. Pada arus searah :

V = √(P.R)
V = tegangan (V) P = daya (watt)

R = hambatan (Ω)

b. Pada arus bolak-balik :

V = I . R
V = tegangan (V) I = arus (Ampere)

R = hambatan (Ω)

1.2.3. Daya

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, daya adalah kemampuan melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak; kekuatan; tenaga. Daya hantar (fis) adalah kemampuan menghantarkan
(mengalirkan) kalor atau arus listrik. Menurut Kamus Fisika, daya adalah laju usaha yang
dilakukan atau laju perubahan energi, dengan satuan SI-nya adalah watt (W) yang setara dengan
1 joule per detik. Sedangkan menurut Wikipedia, daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran
energi listrik dalam sirkuit listrik.

Rumus-rumus umum daya listrik :

P = W / t P = V x I P = I2 x R atau V2 / R

keterangan :

P = daya listrik (Watt) W = energi listrik (Joule) t = selang waktu

(sekon)

V=tegangan listrik (V) I= arus listrik (A) R= hambatan (Ω)

Dalam sistem kelistrikan AC atau Arus Bolak-Balik, terdapat 3 (tiga) jenis daya yang
dikenal, khususnya untuk beban-beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:

• Daya semu (S) dengan satuan VA (Volt Ampere)


Daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere (disingkat VA), menyatakan kapasitas
peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan generator dan transformator.

• Daya aktif atau nyata (P) dengan satuan W (Watt)

Pada rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus adalah sinusoidal, artinya besar
daya listrik setiap saat besarnya tidak sama. Sehingga daya listrik yang merupakan daya rata-rata
diukur dengan satuan Watt, daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur
dengan kWh-meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif (daya yang sebenarnya) yang
digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu.

• Daya reaktif (Q) dengan satuan VAr (Volt Ampere Reaktif)


Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban tertentu seperti motor
listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya reaktif (VAr) untuk membuat medan
magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi
pembangkitan flux magnetik sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem
karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban
(kebutuhan) pada suatu system tenaga listrik.
3.3. Hubungan antara Arus, Tegangan dan Daya Dengan Energi Listrik

Daya didefinisikan sebagai besarnya energi per satuan waktu, dan kemampuan menghantarkan
arus listrik sehingga terjadi perbedaan potensial. Sehingga berdasarkan pengertian tersebut, dapat
dirumuskan hubungan antara arus, tegangan dan daya dengan energi listrik sebagai berikut :

BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Listrik adalah gerakan perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain sehingga
menimbulkan gaya listrik. Listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan listrik
dinamis.
4.2. Arus merupakan gerakan atau aliran listrik (elektron) dari satu kutub ke kutub yang lain melalui
kawat penghantar. Tegangan adalah tekanan akibat arus dari titik potensial tinggi ke potensial
rendah. Daya adalah kemampuan menghantarkan arus listrik sehingga terjadi perbedaan
potensial dari tinggi ke rendah.
4.3. Hubungan antara arus (I), tegangan (V) dan daya (P) dengan energi listrik (W) dinyatakan dalam
rumusan:
P=W/t
P=V*I
W=P*t
W=V*I*t
DAFTAR PUSTAKA

Fajar, Rachmat. 9/09/2013 05:45:00 am . Pengertian dan Rumus-rumus Daya Listrik.


http://ghojer.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-rumus-rumus-daya-listrik.html . Tuesday,
March 18, 2014, 11:48:17 am.

Baskoro, buyung. Tuesday, 12 November 2013. Pengertian Daya Listrik.


http://buyungbaskoro.blogspot.com/2013/11/pengertian-daya-listrik.html . Tuesday, March 18,
2014, 11:48:44 am.

Ahmad, Rohim. Februari 24, 2009, 9:09 am . TEGANGAN, ARUS, DAN DAYA
LISTRIK (EL2246). http://rohimibnuahmad.wordpress.com/2009/02/24/tegangan-arus-dan-daya-
listrik/ . Tuesday, March 18, 2014, 11:42:23 AM

Husin, Abdul (terj). 2000. Kamus Fisika Bergambar. Jakarta : Erlangga.

Sunaryono. Taufic, Ahmad. 2010. Super Tips & Trik Fisika SMA. Jakarta: Wahyumedia.

Tim penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta : Balai Pustaka.

888888888888888888

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam kehidupan
manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan
listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi
listrik secara efektif dan efesien. Namun, penggunaan listrik secara berlebihan akan membawa
dampak negatif bagi kehidupan.

Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak dapat
menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat habis. Secara tidak
langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global yang mengancam kehidupan
manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula gas rumah
kaca yang dihasilkan bumi.

Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya menguntungkan manusia.
Manusia terkadang melakukan hal-hal ceroboh, seperti pencurian listrik yang dapat
menyebabkan terjadinya korsleting listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal
sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan tentang konsep dasar kelistrikan,
mencakup masalah arus listrik sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-
hari, serta mengenai penghematan energi listrik.

1. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?


2. Apa saja sumber energi listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik?
4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?

1. C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan
makalah ini antara lain untuk mengetahui:

1. Pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik serta hubungan
diantaranya.
2. Sumber-sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Benda-benda yang termasuk dalam konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik.
4. Perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
5. Pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
6. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.

1. D. Manfaat Penulisan

Harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan secara praktis
yang meliputi:
1. Secara teoretis

Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan
pengembangan mutu pendidikan.

1. Secara praktis

Tujuan praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta tentang konsep kelistrikan serta penerapan
konsep dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Kelistrikan

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan
listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika
kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan
listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Aliran ini
disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan listrik yang
bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif
(elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan
jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan
arahnya selalu berubah-ubah.

Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan
sebagai berikut:

R = V/I

di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial pada sebuah medan
listrik yang menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada
tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka
akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada
cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.

Hukum I Kirchoff berbunyi:

Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang keluar dari titik simpul tersebut.

Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan
listrik.

Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:

1. B. Sumber Energi Listrik

Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Beberapa contoh
sumber energi listrik adalah:

1. Batu Baterai atau Elemen Kering

Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Ada juga
yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa
terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer karena tidak dapat
dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang disebut
dengan elemen sekunder karena dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya
habis.

Susunan dasar elemen kering terdiri dari:

1. batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),


2. pembungkus pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai elektroda negatif
(kutub negatif atau katoda),
3. larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang menghantarkan
listrik,
1. mangan dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu
pelindung larutan elektrolit.

Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah Alesandro Volta (1745-
1827). Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng
tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta
disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche. Pada tahun
1860an Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari
campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip dengan baterai
yang kita kenal sekarang.

1. Akumulator

Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal peroksida
yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal
peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu lempengan logam
timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan
potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt,
10, volt, 12 volt, dan sebagainya.

Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat
(H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid
timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan
pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar
baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah
arus listrik.

Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan elektron sewaktu pelat positif
dan pelat negatif keduanya perlahan-lahan diubah menjadi timbal sulfat. Reaksi kimia yang
terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada nilai massa jenis
tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan. Agar akumulator dapat digunakan kembali,
maka harus dimuati (diisi) dan kadang juga ditambah air murni.

Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan bermotor. Aki dipakai untuk
menyalakan lampu, klakson dan menghidupkan mesin.

Pada pengisian aki terjadi perubahan energy listrik menjadi energy kimia, sedangkan sewaktu aki
bekerja (dipakai) terjadi hal sebaliknya, yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.

1. Dinamo

Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu kumparan. Kumparan di pasang di
sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo pada sepeda berputar, kumparan yang berada di
tengah magnet ikut berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik. Jadi,
dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

1. Generator

Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding dinamo. Generator dipakai
pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin.
Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan memanfaatkan
tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu
sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke rumah-rumah tegangannya diturunkan
menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 – 220 volt. Tranformator atau trafo adalah
alat listrik yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan
tegangan listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat menurunkan tegangan listrik
disebut trafo step down.

1. C. Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor Listrik

Kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium,
bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja pada alat-alat listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan – bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Konduktor adalah suatu bahan yang mudah menghantar mutaan listrik. Dalam bahan-
bahan yang tergolong konduktor, elektron-elektron pada setiap atom tidak diikat dengan
kuat sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas di dalam atom. Elektron-elektron
bebas inilah yang menyebabkan bahan-bahan konduktor mudah mengantarkan
(mengalirkan) muatan listrik. Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi, emas,
dll. Dari bahan – bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling
banyak elektron bebasnya adalah emas.
2. Isolator adalah suatu bahan yang sukar menghantar muatan listrik. Dalam bahan-bahan
isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat sehingga pada keadaan
normal elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-elektron tidak mudah
berpindah, maka isolator sukar mengalirkan arus listrik. Akan tetapi, jika isolator diberi
tegangan besar maka elektron dapat berpindah. Jadi pada tegangan tinggi isolator dapat
berfungsi sebagai konduktor. Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
3. Semikonduktor adalah suatu bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai
isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor.
Bahan – bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah
dan akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi. Dalam temperatur rendah
seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron dan ketika dalam temperatur tinggi
akan ada ikatan – ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron – elektron
bebas. Misalnya: germaniun, silikon, dll.
1. D. Pemanfaatan Energi Listrik

Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu menggosok kedua
telapak tangan, kamu akan merasakan panas dari tanganmu karena energi gerak yang dihasilkan
dari kedua telapak tangan berubah menjadi energi panas.

Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan sehari-hari.
Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik. Energi li

Anda mungkin juga menyukai