Anda di halaman 1dari 13

BESARAN LISTRIK

OLEH

JOSE TRIADI PURBA

(5193121024)
BESARAN
LISTRIK
 Besaran listrik adalah besaran - besaran yang ada dalam penyusunan atau
pengukuran yang mempengaruhi sebuah listrik. contohnya, tegangan listrik,
kuat arus, hambatan, muatan, kapasitansi, induktansi, kuat medan, dan fluks
magnet.

1.TEGANGAN LISTRIK
A.Pengertian Tegangan

Tegangan adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik. Terjadinya tegangan
akibat beda / selisih potensial dan dikatakan ada tegangan ( voltage ).Arus listrik akan
mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah. Satuan tegangan listrik
disebut “ Volt “ dan disimbolkan “ V “.
B.Faktor-faktor Tegangan Listrik
 Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
 Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
 Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan elektron

 
C.Alat Ukur Tegangan Listrik

Alat yang dipergunakan untuk mengukur besar tegangan listrik, antara lain: voltmeter, dan osiloskop.

Voltmeter bekerja dengan cara mengukur arus dalam sirkuit ketika dilewatkan melalui resistor
dengan nilai tertentu. Sesuai hukum Ohm, besar tegangan sebanding dengan besar arus untuk nilai
resistansi sama. Prinsip kerja potensiometer adalah menimbang tegangan yang diukur dengan
tegangan yang sudah diketahui besarnya dengan menggunakan sirkuit jembatan. Sedang osiloskop
bekerja dengan cara menggunakan tegangan yang diukur untuk membelokkan elektron di layar
monitor, sehingga di layar akan tercipta grafik dari elektron yang telah dibelokkan. Grafik ini
sebanding dengan besar tegangan yang diukur.
 D.Pembahasan Tegangan Listrik

Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial. Misalnya beda potensial antara
kutub-kutub baterai atau beda potensial di dua titik suatu rangkaian listrik.Dalam suatu
rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel. Maksudnya, terminal positif voltmeter
(berwarna merah) dihubungkan dengan kutub positif batu baterai. Adapun kutub negative
voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu baterai. Salah satu contoh penggunaan
voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu rangkaian.
2.ARUS LISTRIK
A.Pengertian arus listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik yang berpotensial tinggi ke titik yang
berpotensial rendah dalam waktu satu detik. Aliran muatan listrik ini melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak
dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda. Arah arus listrik
ini berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda
potensial dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai
dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (–).

 
B.Macam-macam arus listrik

Simbol dari arus listrik adalah “ I “, dan terbagi menjadi arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak balik (AC).

~Arus searah (Direct Current/DC)

Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja (tidak berubah dari positif
kenegatif, atau sebaliknya
Arus DC juga bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan
terhadap satuan waktu, artinya diamana pun kita meninjau arus tersebut pada waktu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama Rangkaian Listrik

~Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan
karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perioda
waktu : T).
 C. Kuat Arus Listrik
Arus listrik yang mengalir pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang melewatinya per satuan waktu pada
suatu titik. Maka arus listrik I dapat dirumuskan:

Keterangan:

i= arus listrik(A)

Q= perubahan muatan (coloumb)

t= perubahan waktu (sekon)


 

Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik selama selang waktu Dt . Arus listrik diukur
dalam coulomb per sekon dan diberi nama khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan Prancis bernama Andre
Marie Ampere (1775 – 1836).

Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per sekon (1 A = 1 C/s). Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan
adalah miliampere (1 mA = 10-3 A) atau mikroampere (1mA = 10-6 A). Alat untuk mengukur kuat arus listrik dinamakan
amperemeter (disingkat ammeter).
Ada beberapa teori yang berhubungan dengan arus listrik yaitu seperti teori hukum ohm
dan hukum kirchoff. Pada hukum ohm arus listrik diartikan bahwa besarnya arus yang
mengalir adalah hasil bagi antara beda potensial dengan tahanan. Sedangkan pada hukum
kirchoff menjelaskan tentang arus listrik yang memasuki suatu titik percabangan. Semua
teori adalah benar dan sudah terbukti secara meyakinkan. Jika anda kurang percaya dengan
teori yang sudah baku, maka anda bisa melakukan praktek untuk melakukan beberpaa
pengujian dan pengukuran. Caranya buatlah beberapa variasi rangkaian listrik, dan lakukan
pengukuran pada setiap variasi, setelah itu cocokkan hasil pengukuran dengan perhitungan
secara teori.
 C.HAMBATAN
A.Pengertian Hambatan Listrik
Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus yang mengalir dalam suatu penghantar listrik.
Dalam fisika hambatan listrik ini pertama kali diamati oleh George Simon Ohm. Pada 1927, seorang
fisikawan Jerman bernama George Simon Ohm melakukan penelitian untuk mencari hubungan antara beda
potensial dan kuat arus listrik.
 B.Jenis-Jenis Hambatan Listrik
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap benda mempunyai nilai hambat terhadap aliran listrik, yang besarnya
tergantung pada jenis, penampang dan kondisi temperatur. Dengan demikian tahanan besar nilai hambat
listrik tergantung dari jenis bahannya. Jenis tahanan yang mempunyai komposisi bahan dasar yang berbeda.
 
~Tahanan karbon arang
Tahanan ini banyak dijumpai dipasaran, umumnya mempunyai nilai kepekaan yang relatif rendah,
mempunyai toleransi dan batasan daya (rating daya ) kecil. Tahanan ini digunakan pada pesawat yang
kurang memerlukan ketelitian yang canggih.
~Tahanan jembatan kawat metal film 
Sebagai contoh, adalah tahanan hantaran kawat dengan dasar
~Tahanan gulungan kawat
~Tahanan fungsi suhu dan cahaya
C.Pengaruh Hambatan Listrik
Hambatan pada kawat dipengaruhi oleh:
~Panjang kawat (l)
~Luas penampang kawat (A)
~Hambatan jenis kawat (ρ)

~Perubahan suhu pada kawat (∆T) Besarnya Hambatan kawat (R) sebanding dengan panjang kawat (l) dan hambatan
jenis kawat (ρ) dan berbanding terbalik dengan Luas Penampang kawat
D. Rangkaian Hambatan Listrik

Secara umum rangkaian hambatan dikelompokkan menjadi rangkaian hambatan seri, hambatan paralel, maupun gabungan
keduanya. Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun parallel minimal diperlukan dua hambatan. Adapun, untuk membuat
rangkaian hambatan kombinasi seri-paralel minimal diperlukan tiga hambatan. Jenis-jenis rangkaian hambatan tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, jenis rangkaian hambatan yang dipilih bergantung pada tujuannya.

1) Hambatan Seri

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berurutan disebut hambatan seri. Hambatan yang disusun seri akan membentuk
rangkaian listrik tak bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Tujuan rangkaian hambatan seri untuk
memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi beda potensial dari sumber tegangan.

Rangkaian hambatan seri dapat diganti dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti seri (RS).
2) Hambatan Parallel

Dua hambatan atau lebih yang disusun secara berdampingan disebut hambatan paralel.
Hambatan yang disusun paralel akan membentuk rangkaian listrik bercabang dan
memiliki lebih dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan paralel dapat diganti dengan
sebuah hambatan yang disebut hambatan pengganti paralel (RP). Rangkaian hambatan
paralel berfungsi untuk membagi arus listrik.

Tiga buah lampu masing-masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun paralel dihubungkan


dengan baterai yang tegangannya V menyebabkan arus listrik yang mengalir I.

Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada masing-masing lampu yang hambatannya
masing-masing R1, R2, dan R3 sesuai Hukum Ohm.
    KESIMPULAN

 Kesimpulan

 Arus listrik adalah gerakan atau muatan arus listrik. Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik
yang mengalir tiap satuan waktu. Besar kuat arus adalah I =

 Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besar tegangan suatu listrik adalah V= I .R

 Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut :

R = V/I

 Terdapat dua jenis kutub magnet, apabila kutub yang sejenis didekatkan maka terjadi reaksi tolak
menolak, sedangkan apabila kutub yang tidak sejenis didekatkan maka akan terjadi reaksi tarik
menarik.
Sekian
dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai